Fungsi Penambangan Data METODOLOGI PENELITIAN

2.2. Ujian Nasional

2.2.1. Definisi Ujian Nasional

Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik debagai pengakuan prestasi belajar dan penyelesaian dari salah satu pendidikan. Ujian Nasional adalah evaluasi tahap Akhir yang merupakan salah satu proses pengukuran hasil belajar dan mutu pendidikan yang telah dilaksanakan secara nasional di Indonesia sejak tahun 1985. Ujian Nasional diadakan untuk peningkatan mutu pendidikan dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Pemerintah telah menetapkan standar kelulusan minimal yang harus dicapai peserta didik. Hasil Ujian Nasional bertujuan untuk pemetakan mutu program dan satuan pendidikan yaitu; 1 pemetaan mutu pendidikan yaitu memperoleh gambaran perbandingan mutu pendidikan antar sekolahmadrasah, dan antar wilayah dari tahun ke tahun, 3 pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, 5 pembinaan dan memberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkkan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam pelaksanaan UN tahun 2015 mengenai standar nasional pendidikam pemerintah telah mengatur dalam Peratuaran Pemerinrah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Disebut dalam pasal 1 ayat 29 Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP adalah badan mandiri dan Independen yang bertugas mengembangkan, memantau, dan mengendalikan Standar Nasional Pendidikan. Pembinaan sekolah misalnya oleh pengawas sekolah, pelaksanaan pembinaan oleh pengawas untuk SMPMTs, SMAMA, dan SMKMAK paling sedikit 7 tujuh satuan pendidikan menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 143 Tahun 2014.

2.2.2. Tujuan dan Fungsi Ujian Nasional

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan menyelengarakan Ujian Nasional bekerja sama dengan instansi terkait di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lingkungan Pemerintah, Pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota dan satuan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional paada mata pelajaran tertentu dan di lakukan dalam bentuk ujian nasional. ps. 66, peraturan pemerintah republik indonesia nomor 13 tahun 2015. Hasil ujian nasional digunakan sebagai dasar untuk : a. pemetaan mutu program danatau satuan pendidikan. b. pertimbangan seleksi jenjang pendidikan berikutnya. c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkkan mutu pendidikan.

2.2.3. Peserta Ujian Nasional

Setiap peserta didik jalur pendidikan formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur pendidikan nonformal kesetaraan berhak mengikuti Ujian nasioal dan berhak mengulainya sepanjang belum dinyatakan memenuhi kriteria pencapaian kompetensi lulusan. Peserta didik wajib mengikuti satu kali Ujian nasional tanpa dipungut biaya. Peserta Didik jalur pendidikan formal pendidikan dikecualikan untuk Peserta Didik SDMISDLB atau bentuk lain yang sederajat. Peserta Didik pendidikan informal dapat mengikuti Ujian nasional setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BSNP. Peserta Ujian nasional memperoleh surat keterangan hasil Ujian nasional yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara Ujian nasional. ps.69, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuyaan Republiik Indonesia No. 15 tahun 2015 Persyaratan peserta didik pada jalur formal yang mengikuti ujian nasional adalah telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan, dan memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu mulai semester I sampai dengan semester V. Persyaratan peserta pendidikan kesetaraan yang mengikuti ujian nasional adalah berasal dari PKBM, kelompok belajar pada SKB, Pondok Pesantren penyelenggara Program Wustha, atau kelompok belajar sejenis dan memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada Pendidikan Kesetaraan.

2.2.4. Penyelenggaran Ujian Nasional

Dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 5 tahun 2015 pasal 14 menyebutkan bahwa BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan menyelenggarakan UN bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota, dan satuan pendidikan. BSNP sebagai penyelengara UN bertugas untuk menelaah dan menetapkan kisi-kisi UN, menyusun dan menetapkan POS pelaksanaan UN, menelaah dan menetapkan naskah soal UN, memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang pembentukan Panitia UN Tingkat Pusat, melakukan koordinasi persiapan dan pengawasan pelaksanaan UN secara nasional, dan melakukan evaluasi dan menyusun rekomendasi perbaikan pelaksanaan UN.

2.2.5. Strandar Kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus dari suatu pendidikan setelah menyelesaikan seluruh program belajar, memperoleh nilai sikap.perilaku minimal baik, dan lulus ujian SMPK. Kelulusan peserta didik dari ujian SM ditetapkan oleh satuan pendidikan. Kelulusan peserta didik dari ujian PK ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Dan Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satua pendidikan menerima hasil ujian nasional peserta didik yang bersangkutan. ps.2 Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 5 tahun 2015. Kriteria kelulusan peserta didik mencakup minimal rata-rata nilai dan minimal nilai setiap mata pelajaran yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Nilai SMPK sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diperoleh dari gabungan: a. Rata-rata nilai rapor dengan bobot 50 lima puluh persen sampai dengan 70 tujuh puluh persen: 1. Semester I sampai dengan semester V atau yang setara pada SMPMTs, SMPLB, dan Paket BWustha; 2. Semester III sampai dengan semester V atau yang setara pada SMAMASMAKSMTK, SMALB, SMKMAK, dan Paket C; 3. Semester I sampai dengan semester V atau yang setara bagi SMPMTs dan SMAMASMAKSMTK yang menerapkan sistem SKS. b. Nilai Ujian SMPK dengan bobot 30 sampai dengan 50 lima puluh persen. ps. 4. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 5 tahun 2015. Kelulusan peserta didik SMPMTs, SMPLB, SMAMASMAKSMTK, SMALB, SMKMAK ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rapat dewan guru. ps. 5. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 5 tahun 2015.

2.3. Konsep Data Mining

2.3.1. Clustering

Konsep cluster yaitu menemukan kumpulan objek hingga objek-objek dalam satu kelompok sama punya hubungan dengan yang lain dan berbeda tidak berhunungan dengan objek-objek dalam kelompok lain. Tujuan dari analisa cluster adalah meminimalkan jarak didalam cluster dan memaksimalkan jarak antar cluster. Tidak di perlukan label kelas untuk setiap data yang diproses karena label baru dapat diberikan ketika cluster sudah terbentuk. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam metode clustering. Dua pendekatan yang utama adalah clustering dengan pendekatan partisi yang biasa disebut partition-bassed clustering mengelomokan data dengan memilah-milah data yang dianalisa ke dalam cluster-cluster yang ada. Metode yang menggunakan partisi salah satunya adalah K-Means. Selain itu juga terdapat pendekatan hierarchical clustering yaitu mengelompokan data dengan membuat suatu hirarki berupa dendogram dimana data yang mirip akan ditempatkan pada hirarki yang berdekatan dan yang tidak pada hirarki berjauhan Prasetyo,2014.

2.3.2. K-Means

K-Means merupakan algoritma pengelompokan iteratif yang melakukan partisi set data ke dalam sejumlah K cluster yang sudah diteteepkan diawal. Algoritma K-Means sederhana untuk diimplementasikan dan dijalankan, relatif cepat dan mudah beradaptasi.