Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Bus CV. Tour and Travel Marrisa Holiday

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini akan menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat pada setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam hal ini teknologi dan informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan atau kegiatan. Sehingga dapat mempengaruhi aspek kehidupan baik dari segi ekonomis maupun perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perusahaan - perusahaan atau pun badan usaha tidak lepas dari pengaruh teknologi informasi dalam kegiatannya terutama teknologi komputer membuat suatu pekerjaan lebih efektif dan efisien sehingga kegiatan dalam perusahaan menjadi lebih baik dan berkembang.

Oleh karena itu, perusahaan - perusahaan atau pun badan usaha lainya berlomba dalam penggunaan teknologi komputer agar tidak tertinggal dari perusahaan atau pun badan usaha lainnya yang bergerak di bidang yang sama atau sejenis.

CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY mencoba melakukan sistem baru untuk menangani permasalahan yang dihadapi oleh para marketing dan juga pelanggan, Diharapkan dengan sistem yang baru dapat mendukung kinerja perusahaan atau badan usaha dan mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan yang hendak mengetahui informasi pemesanan tiket .


(2)

Sistem pemesanan tiket yang diterapkan oleh CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY pada saat ini adalah masih manual yaitu dengan tulis tangan dengan media buku sebagai sumber penyimpanan data pemesan bus. Hal ini dapat menjadi kendala dan hambatan bagi CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY untuk meningkatkan kinerja para marketing juga proses adaptasi terhadap perkembangan teknologi sistem informasi sekarang ini dan juga untuk memberikan kepuasan kepada pemesan.

Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka muncul gagasan untuk membuat suatu pengembangan sistem aplikasi, khususnya yang menyangkut pemesanan bus. Berdasarkan uraian dan kondisi di atas maka hasil rancangan tersebut dituangkan dalam bentuk perancangan aplikasi dengan judul

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN BUS pada CV Tour

and Travel MARISSA HOLIDAY”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diidentifikasikan masalah yang ada pada sistem yang telah ada adalah sebagai berikut :

1. Kurang efektifnya proses pengolahan data pemesanan bus.

2. Kurang efektifnya proses pengelolaan data pemesanan bus karena adanya kesulitan untuk melakukan pengecekan karena dalam proses ini masih secara manual.


(3)

3. Tidak adanya sistem yang ditujukan untuk pemesan yang ingin mengetahui informasi pemesanan bus.

4. Adanya masalah-masalah yang seharusnya bisa di hindari seperti kesalahan dalam penulisan data pemesan bus.

b. Rumusan Masalah

Ada pun penjelasan tentang rumusan masalah, berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah yang ini, yaitu :

1. Bagaimana Sistem Informasi Pengelolaan Data dan Proses Pemesanan Bus yang sedang berjalan saat ini di CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY.

2. Bagaimana cara merancang Sistem Informasi Pengelolaan Data dan Proses Pemesanan Bus di Tour and Travel MARISSA HOLIDAY agar mudah dipahami oleh para marketing di CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY.

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja

Maksud dari penyusunan Praktek Kerja ini untuk mengimplementasikan pengetahuan yang di dapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.


(4)

Ada pun Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Pengelolaan Data dan Proses Pemesanan Tiket yang sedang berjalan saat ini di CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY.

2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data dan Proses Pemesanan Bus di CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY agar mudah dipahami oleh para marketing di CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY.

1.4. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan untuk PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI PEMESANAN BUS pada CV Tour and Travel MARISSA

HOLIDAY” ini adalah metode prototype.

Alasan mengapa penulis memakai metode prototype ini adalah karena metode ini terdiri dari tahap - tahap yang memberikan kemudahan jika pada satu bagian tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya, sehingga cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas.

Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :

1. Initiation.

Pada tahap ini analis sistem akan melakukan pengumpulan data, wawancara dan observasi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi model


(5)

2. Pengembangan prototype.

Pada tahap ini analis sistem bekerja sama dengan pemrograman dengan tujuan mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan digunakan.

3. Testing sistem.

Tahap pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan kebutuhan yang telah dideskripsikan apabila tidak sesuai maka harus merombak pada bagian yang tidak sesuai atau bahkan secara keseluruhan untuk di sesuaikan dengan kebutuhan.

4. Implementasi Prototypes.

Pada tahap ini dilakukan apabila sistem telah disetujui dan sesuai dengan kebutuhan.

http://www.facadetechnologies.com/evolutionary_model.jpg


(6)

1.5. Batasan Masalah

Dalam Kerja Praktek ini penulis membatasi masalah yang terjadi dalam perusahaan hanya dalam beberapa masalah yang meliputi :

1. Hanya pada proses perancangan pengimputan data pemesanan bis. 2. Hanya pada proses pengelolaan data pemesanan bis.

1.6. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi Kerja Praktek di CV Travel MARISSA HOLIDAY yang beralamat di Jl. Aria Cikondang No.14.

Kegiatan kerja Praktek ini berlangsung selama satu periode, yaitu sejak 15 Juli 2010 sampai dengan 15 Agustus 2010, sedangkan jadwal yang berlaku pada CV Travel MARISSA HOLIDAY, yaitu : Hari Senin - Sabtu pukul 08.00-15.00.

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Waktu

Juli Agustus

1. Pembuatan Surat KP x x

2. Praktek Kerja x X x x


(7)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem pada berbagai bidang berbeda - beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang - bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan persyaratan ini, pengertian sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.


(8)

bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :

INPUT PROCESSING OUTPUT

[Sumber:[Jog99]]

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem 2.1.1 Element Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yang menekankan kepada prosedur dan pada komponen atau elemennya :

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan

sebagai “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

“Pendekatan prosedur adalah pendekatan yang menekankan pada konsep sistem berdasarkan prosedur-prosedur yang ada dalam


(9)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem ( Component )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem ( Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem ( environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


(10)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan

(input) untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi denagn subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(11)

8. Sasaran Sistem (Objeck)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem Sub Sistem

Input

Lingkungan luar

Interface

Boundary

Boundary

Boundary Pengelola

han output

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem-sistem yang ada dapat diklasifikasikan kedalam bentuk yang lebih spesifik dan dari beberapa sudut pandangan. Serta sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena suatu sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dan yang ada di dalam sistem tersebut.


(12)

Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem

Kriteria Klasifikasi

Lingkungan Sistem terbuka Sistem tertutup

Asal pembuatannya Buatan manusia Buatan alamiah Keberadaannya Sistem berjalan Sistem konsep

Kesulitan Sulit / komplek Sederhana

Output / Kinerjanya Dapat dipastikan Tidak dapat dipastikan

Waktu keberadaannya Sementara Selamanya

Wujudnya Abstrak Ada secara phisik

Tingkatannya Subsistem / sistem Super system

Fleksibilitas Bisa beradaptasi Tidak bisa beradaptasi

Penjelasan mengenai tabel pengklasifikasian yang telah dicantumkan pada table adalah sebagai berikut :

1. Sistem Terbuka dan Tertutup

Sistem terbuka adalah bila aktifitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem tertutup adalah apabila aktifitas di dalam

sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di


(13)

2. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan

Salah satu contoh sistem yang dibuat oleh manusia adalah seperti mobil, organisasi atau perusahaan. Sistem yang dibuat oleh Tuhan adalah manusia, pohon-pohon yang ada disekitar kita.

3. Sistem Berjalan dan Konseptual

Sistem yang berjalan adalah sistem yang sedang digunakan saat ini. Sistem secara konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau masih diatas kertas.

4. Sistem Sederhana dan Komplek

Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan subsistem. Sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan susbsistem.

5. Kinerja Yang Dapat Dipastikan dan Tidak Dapat Dipastikan

Sistem yang kinerjanya dapat dipastikan adalah sistem yang dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sistem yang kinerjanya tidak dapat dipastikan adalah sistem yang tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sementara dan Selamanya

Sistem sementara artinya sistem yang hanya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem selamanya artinya sistem yang digunakan untuk waktu yang telah ditentukan.


(14)

Ada secara phisik artinya disini dapat diraba, sedangkan abstrak atau non phisik artinya tidak dapat diraba.

8. Sistem, Subsistem dan Supersistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Bisa Beradaptasi dan Tidak Beradaptasi

Sistem yang bias beradaptasi adalah sistem yang bias menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan sistem yang tidak dapat beradaptasi adalah sistemyang tidak bias menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, sehingga informasi tersebut sangat penting artinya bagi suatu organisasi.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi menurut “Jog99” : “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur- prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu


(15)

Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem ini digunakan dalam tahap analisis dan desain tersetruktur pada Tour and Travel MARISSA HOLIDAY.

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah Pendekatan Terstuktur yaitu analisis dan perancangan terstruktur yang berorientasi pada data. Metode pendekatan sistem ini dilengkapi dengan alat dan teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang sedang dikembangkan akan didapat suatu sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Metode ini menekankan pada pemecahan dari sistem kedalam modul-modul berdasarkan tipe elemen data dan tingkah laku logik dari elemen data tersebut kedalam sistem. Dengan metodologi ini, sistem dapat digambarkan dari arus data dan berhubungan antar fungsi di dalam modul-modul di sistem.

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya, yaitu :

1. Diagram Konteks.


(16)

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :

1. Initiation.

Pada tahap ini analis sistem akan melakukan pengumpulan data, wawancara dan observasi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi model

interface, teknik procedure maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pengembangan prototype.

Pada tahap ini analis sistem bekerja sama dengan pemrograman dengan tujuan mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan digunakan.

3. Testing sistem.

Tahap pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan kebutuhan yang telah dideskripsikan apabila tidak sesuai maka harus merombak pada bagian yang tidak sesuai atau bahkan secara keseluruhan untuk di sesuaikan dengan kebutuhan.

2.4.3 Alat Bantu analisis

1. Flow Map

Flow Map menggambarkan tentang dokumen apa saja yang digunakan dan dokumen apa saja yang mengalir dalam sistem informasi pengolahan data pembayaran pajak bumi dan bangunan di PT. Bank Jabar Banten KCP Cipanas. Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area


(17)

pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dimana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakan dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan atau menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah penggambaran sistem secara garis besar (disebut dengan top level). Diagram Konteks merepresentasikan elemen-elemen perangkat lunak atau sistem secara keseluruhan sebagai suatu proses dengan data masukan dan keluaran digambarkan sebagai panah yang masuk dan keluar proses.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem ke modul yang lebih kecil lagi sehingga memudahkan user untuk lebih mengerti akan sistem yang akan dikerjakan.

Selain itu, data flow diagram (DFD) memberikan informasi tambahan yang digunakan selama tahap analisis. DFD digunakan untuk merepresentasikan sistem atau perangkat lunak pada berbagai tingkatan abstraksi. Artinya, DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang menggambarkan penambahan aliran informasi dan fungsionalitas yang lebih rinci.


(18)

DFD level 0 (Data Context Diagram) merepresentasikan elemen-elemen perangkat lunak atau sistem secara keseluruhan sebagai suatu proses dengan data masukan dan keluaran digambarkan sebagai panah yang masuk dan keluar proses. Selanjutnya pada level yang lebih tinggi (1,2,3,… dan seterusnya), proses tersebut dipecah-pecah untuk memperoleh aliran data dan proses yang lebih rinci.

4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir disistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

5. perancangan Basis Data

Berisi tahap-tahap dalam perangcangan basis data yang meliputi antara lain.

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible.

Adapun bentuk yang umum digunakan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut:


(19)

1. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut. 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third normal Form)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga apabila ia memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun atribut

non-identifying (bukan pengidentifikasi unik) yang bergantung pada atribut

non-identifying lain. Apabila ada, pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi entitas baru, dan atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru tersebut.

b. Tabel Relasi

Tabel Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat dalam himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi.


(20)

BAB III

PROFILE PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. Dengan tujuan untuk mendapatkan data - data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. Objek penelitian dilakukan di Tour and Travel MARISSA HOLIDAY.

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam organisasi formal haruslah terdapat beberapa hal yang di perhatikan yaitu tujuan bersama yang searah, faktor manusia dan struktur pembagian tugas dan wewenang, hubungan jaringan kerja serta koodinasi diantara sekelompok manusia tersebut.

Tujuan merupakan suatu dasar atau motifasi dari arah kegiatan organisasi tanpa adanya suatu tujuan, organisasi akan berjalan tanpa arah, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar individu-individu organisasi.

Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relative mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi, fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut adalah gambar


(21)

struktur organisasi yang berada di CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY.

PIMPINAN

HERRY NUGRAHA

ERWIN DAHRI ERWIN SAPUTRA DEDEN

SAEPUDIN YUSWANDI

EXECUTIVE MARKETING

A. ROJAK

Gambar 3.1

Struktur Organisasi CV Tour and Travel Marissa Holiday

3.3 Deskripsi Kerja

Struktur organisasi Tour and Travel MARISSA HOLIDAY sangatlah sederhana. Adapun tanggung jawab dari masing - masing bagian di Tour and Travel MARISSA HOLIDAY adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan

Bertanggung jawab 2. Executive Marketing


(22)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan di CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY pada bagian pemesanan bus, sistem yang digunakan belum sama sekali menggunakan komputer. Analisis sistem ini bertujuan untuk membuat sistem yang baru agar terkomputerisasi sehingga dapat lebih efektiv.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis document merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokemen yang digunakan dalam system informasi pemesanan bus. Dalam analisa dokumen akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :

Nama dokumen : untuk menjelskan nama dokemen tersebut. Sumber : merupakan asal dokumen.

Fungsi : untuk menjelaskan kegunaan informasi.

Distribusi : menjelaskan dokumen kebagian mana informasi tersebut mengalir. Rangkap : jumlah salinan dokumen.

Bentuk : dokumen yang digunakan dalam bentuk apa.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis system yang sedang berjalan pada Sistem Informasi pemesanan bus pada CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja system tersebut dan masalah yang di


(23)

hadapi system tersebut untuk dapat di jadikan sistem yang baru agar terkomputerisasi, perancangan analisis system yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran document ( flowmap), prosedur Sistem Informasi Pemesanan Bus pada CV Tour and Travel MARISSA HOLIDAY di deskripsikan sebagai berikut :

1. Pemesan memberikan data pemesanan ke Bag. Executive Marketing. 2. Bag. Executive Marketing mencatat data pemesan.

3. Bag. Executive Marketing mengecek jadwal serta ketersediaan bus apabila tidak tersedia data pemesan di kembalikan dan jika tersedia maka Bag. Executive Marketing akan mencatat jadwal dan ketersediaan bus.

4. Bag. Executive Marketing membuat kwitansi pembayaran rangkap dua kemudiaan Bag. Executive Marketing memberikan lembar 1 kwitansi pembayaran kepada pemesan sebagai bukti dan lembar kedua untuk di buat laporan transksi rangkap dua.

5. Lembar satu laporan transaksi di berikan kepada pimpinan dan lembar yang kedua akan di arsipkan untuk keperluan perusahaan.


(24)

4.1.2.1. Flow Map

Flowmap berfungsi untuk menggambarkan dokumen yang mengalir dan proses yang dilakukan. Berdasarkan analisa prosedur yang sedang berjalan maka dapat digambarkan flowmap sebagai berikut.

Data Pemesanan Data Pemesanan

Catat Data Pelanggan Data Pelanggan Data Pemesanan Dikembalikan Cek Jadwal dan Ketersediaan Data Pemesanan Valid Catat Data Jadwal Data Jadwal Buat Kwitansi Kwitansi Pembayaran Buat Laporan Transaksi Laporan Transaksi Pemesan Eksekutiv marketing Pimpinan Kwitansi Pembayaran Lap. Transaksi


(25)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat untuk stuktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan system secara garis besar atau keseluruhan. Pada diagram ini dianalisis informasi yang dibutuhkan dari tujuan untuk mendapatkan informasi yang diharapkan. Berdasarkan dari flowmap yang sudah ada, dapat dibuatkan diagram konteks yang berfungsi untuk menjelasakan hubungan system yang sedang berjalan dengan entitas luar.

S.I. Pemesanan Bis Marissa Holiday

Pemesan Pimpinan

Data Pemesanan Data Pemesanan Ditolak

Kwitansi Pembayaran

Laporan Transaksi

Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan system yang terstuktur. Data flow diagram berfungsi untuk menggambarkan arus data dalams system dengan terstuktur dan jelas. Pembuatan Data Flow Diagram yang sedang berjalan ini bertujuan untuk menggambarkan system yang berjalan sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain, dengan aliran data yang terdapat dalam system.


(26)

Pemesan

1. Catat Data

Pemesan

2. Cek Jadwal dan

Ketersediaan

3. Catat Data Jadwal

dan Ketersediaan 4. Buat Kuitansi Pembayaran 5. Buat Laporan Transaksi Data Pemesanan Data Pelanggan Data Pemesanan Valid

Data Jadwal dan Ketersediaan Kwitansi Pembayaran Data Pemesanan Ditolak Kwitansi Pembayaran Pimpinan Laporan Transaksi

Gambar 4.3 Data Flow Diagram yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem pengolahan data informasi yang sedang berjalan dalam proses system pemesanan bus masih banyak kekurangan, setelah mengetahui sistem yang ada saat ini, penulis meyimpulkan bahwa :


(27)

Table 4.1 Evaluasi Sistem

No Permasalahan Penyelesaian

1 Kurang efektifnya dalam

pengelolaan data pemesanan.

Dapat mempermudah untuk mengolah data pemesan.

2 Pada proses pemesanan bus tidak efisien dalam pencatatan, pencarian jadwal keberangkatan sehingga mambutuhkan waktu yang cukup lama.

Dengan adanya system

komputerisasi yang baru dapat

mempermudah pencatatan,

pencarian jadwal keberangkatan sehingga tidak memakan waktu yang lama.

4.2 Usulan Perencanaan sistem

Perancangan sistem adalah tahapan analisis dari siklus pengembangan sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dan beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem.


(28)

Awal dari analisa sistem adalah diagram alir data, yang dimulai dari diagram konteks, yaitu menggambarkan ruang lingkup dari system, berupa keterkaitan lingkungan dengan sistem. Lingkungan sistem ini ditentukan dari data yang diterima dan informasi yang dihasilkan, lingkungan sistem disini diwaliki oleh entitas luar, yaitu yang memberikan atau mendapatkan sesuatu kepada atau dari sistem.

4.2.1 Tujuan Perencanan Sistem

Perancangan sistem secara umum ini menggambrakan perancangan sistem secara garis besar yaitu dengan menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan, kemudian membuat database yang berisi table-table yang akan dibutuhkan, kemudian menghubungkan antar table satu dengan table yang lain.

Adapun tujuan perancangan sistem yang di usulkan yaitu : 1. Memperbaiki pengelolahan data pemesanan bus .

2. Dapat mempermudah pencatatan, pencarian jadwal keberangkatan sehingga tidak memakan waktu yang cukup lama.

4.2.2 Perancangan Prosedur yang di usulkan

1. Pemesan memberikan data pemesanan ke Bag. Executive Marketing. 2. Bag. Executive Marketing menginput data pemesan.

3. Bag. Executive Marketing mengecek jadwal serta ketersediaan bus apabila tidak tersedia data pemesan di kembalikan dan jika tersedia maka Bag. Executive Marketing akan menginput jadwal dan ketersediaan bus.


(29)

4. Bag. Executive Marketing mencetak kwitansi pembayaran kemudiaan Bag. Executive Marketing memberikan kwitansi pembayaran tersebut kepada pemesan sebagai bukti.

5. Lembar satu laporan transaksi di berikan kepada pimpinan dan lembar yang kedua akan di arsipkan untuk keperluan perusahaan.

4.2.2.1 Flow Map

Flowmap berfungsi untuk menggambarkan dokumen yang mengalir dan proses yang dilakukan. Berdasarkan analisa prosedur yang di usulkan maka dapat digambarkan flowmap sebagai berikut.


(30)

Data Pemesanan Data Pemesanan

Data Pelanggan

Data Pemesanan Dikembalikan

Cek Jadwal dan Ketersediaan

Data Pemesanan Valid

Data Jadwal

Cetak Kwitansi

Kwitansi Pembayaran

Buat Laporan Transaksi

Laporan Transaksi

Pemesan Eksekutiv

marketing

Pimpinan

Kwitansi Pembayaran

Lap. Transaksi

Input Data Pelanggan

Input Data Jadwal


(31)

4.2.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat untuk stuktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan system secara garis besar atau keseluruhan. Pada diagram ini dianalisis informasi yang dibutuhkan dari tujuan untuk mendapatkan informasi yang diharapkan. Berdasarkan dari flowmap yang sudah ada, dapat dibuatkan diagram konteks yang berfungsi untuk menjelasakan hubungan system yang akan di usulkan dengan entitas luar.

S.I. Pemesanan Bis Marissa Holiday

Pemesan Pimpinan

Data Pemesanan Data Pemesanan Ditolak

Kwitansi Pembayaran

Laporan Transaksi

Gambar 4.5 Diagram Konteks yang di usulkan

4.2.2.3 Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan system yang terstuktur. Data flow diagram berfungsi untuk menggambarkan arus data dalams system dengan terstuktur dan jelas. Pembuatan Data Flow Diagram yang sedang berjalan ini bertujuan untuk menggambarkan system yang berjalan sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain, dengan aliran data yang terdapat dalam system.


(32)

Pemesan

1. Input Data

Pemesan

2. Cek Jadwal dan

Ketersediaan

3. Input Data Jadwal

dan Ketersediaan

4. Cetak Kwitansi

Pembayaran

5. Cetak Laporan

Transaksi Data Pemesanan

Data Pelanggan

Data Pemesanan Valid

Data Jadwal dan Ketersediaan

Kwitansi Pembayaran Data Pemesanan

Ditolak

Kwitansi Pembayaran

Pimpinan Laporan Transaksi


(33)

4.2.2.4 Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran sata yang ada didalam sebuah Data Flow Diagram, kamus data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Nama arus data : Data pemesan

Alias : Data pemesan di kembalikan, Data pemesan valid Aliran : Entitas pemesan-proses1,proses2-entitas pemesan,

Proses2-proses3

Atribut : No, tgl_pesan, tgl_keberangkatan, nama_pemesan, Telepon, tujuan, unit, seat, keterangan

2. Nama arus data : Data pelanggan Alias : -

Aliran : Proses1-proses2

Atribut : Nama_pemesan, Alamat_pemesan 3. Nama arus data : Data jadwal dan ketersediaan Alias : -

Aliran : Proses3-proses4

Atribut : Tgl_pesan,Tgl_keberangkatan 4. Nama arus data : Data Kwitansi

Alias : -

Aliran : Proses4-proses5 , entitas pemesan

Atribut : No_kwitansi,Nama_pemesan,jumlah_pembayaran


(34)

Alias : - Aliran : Proses5

Atribut : data_pemesan,kwitansi

4.2.3 Evaluasi terhadap sistem yang di usulkan/di rancang

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem pengolahan data informasi yang diusulkan dalam proses system pemesanan bus setidaknya sudah lebih efektifitas dari system yang ada sebelumnya :

Table 4.2

Evaluasi Sistem

No System lama System baru

1 Kurang efektifnya dalam

pengelolaan data

pemesanan.

Dapat mempermudah untuk mengolah data pemesan.

2 Pada proses pemesanan bus tidak efisien dalam pencatatan, pencarian jadwal keberangkatan sehingga mambutuhkan waktu yang cukup lama.

Dengan adanya system

komputerisasi yang baru dapat mempermudah pencatatan, pencarian jadwal keberangkatan sehingga tidak memakan waktu yang lama.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Setelah merancang sistem informasi pemesanan bis yang di buat dalam sebuah program, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan pembuatan sistem terkomputerisasi pengolahan data pemesanan bis dapat lebih cepat dan akurat, serta ruang penyimpanan dokumen yang dibutuhkan tidak terlalu luas karena sebagian besar data disimpan di harddisk.

2. Dengan adanya system informasi yang baru maka proses pemesanan bis akan lebih mudah dalam pencarian data-data pemesan/pelanggan 3. Dengan adanya system yang terkomputerisasi proses pemesanan dan

penjadwalan pelanggan akan ketahuan dan akan memudahkan user dalam proses rekapitulasi


(36)

6.2 Saran

Adapun saran terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan backup data, untuk mencegah terjadinya kehilangan dan kerusakan.

2. Harus ada pemeliharaan terhadap sistem yang telah di buat, agar sistem tetap terjaga dengan baik.


(37)

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Studi Strata Satu Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh :

Galih Yugaswara 10507465

Randi Rinaldi 10507449

Reza William Hajj 10507450

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(1)

Pemesan

1. Input Data

Pemesan

2. Cek Jadwal dan

Ketersediaan

3. Input Data Jadwal

dan Ketersediaan 4. Cetak Kwitansi Pembayaran 5. Cetak Laporan Transaksi Data Pemesanan Data Pelanggan Data Pemesanan Valid

Data Jadwal dan Ketersediaan Kwitansi Pembayaran Data Pemesanan Ditolak Kwitansi Pembayaran Pimpinan Laporan Transaksi


(2)

4.2.2.4 Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran sata yang ada didalam sebuah Data Flow Diagram, kamus data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Nama arus data : Data pemesan

Alias : Data pemesan di kembalikan, Data pemesan valid Aliran : Entitas pemesan-proses1,proses2-entitas pemesan,

Proses2-proses3

Atribut : No, tgl_pesan, tgl_keberangkatan, nama_pemesan, Telepon, tujuan, unit, seat, keterangan

2. Nama arus data : Data pelanggan Alias : -

Aliran : Proses1-proses2

Atribut : Nama_pemesan, Alamat_pemesan 3. Nama arus data : Data jadwal dan ketersediaan Alias : -

Aliran : Proses3-proses4

Atribut : Tgl_pesan,Tgl_keberangkatan 4. Nama arus data : Data Kwitansi

Alias : -

Aliran : Proses4-proses5 , entitas pemesan

Atribut : No_kwitansi,Nama_pemesan,jumlah_pembayaran


(3)

Alias : - Aliran : Proses5

Atribut : data_pemesan,kwitansi

4.2.3 Evaluasi terhadap sistem yang di usulkan/di rancang

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem pengolahan data informasi yang diusulkan dalam proses system pemesanan bus setidaknya sudah lebih efektifitas dari system yang ada sebelumnya :

Table 4.2

Evaluasi Sistem

No System lama System baru 1 Kurang efektifnya dalam

pengelolaan data

pemesanan.

Dapat mempermudah untuk mengolah data pemesan.

2 Pada proses pemesanan bus tidak efisien dalam pencatatan, pencarian jadwal keberangkatan sehingga mambutuhkan waktu yang cukup lama.

Dengan adanya system komputerisasi yang baru dapat mempermudah pencatatan, pencarian jadwal keberangkatan sehingga tidak memakan waktu yang lama.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Setelah merancang sistem informasi pemesanan bis yang di buat dalam sebuah program, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan pembuatan sistem terkomputerisasi pengolahan data pemesanan bis dapat lebih cepat dan akurat, serta ruang penyimpanan dokumen yang dibutuhkan tidak terlalu luas karena sebagian besar data disimpan di harddisk.

2. Dengan adanya system informasi yang baru maka proses pemesanan bis akan lebih mudah dalam pencarian data-data pemesan/pelanggan 3. Dengan adanya system yang terkomputerisasi proses pemesanan dan

penjadwalan pelanggan akan ketahuan dan akan memudahkan user dalam proses rekapitulasi


(5)

6.2 Saran

Adapun saran terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan backup data, untuk mencegah terjadinya kehilangan dan kerusakan.

2. Harus ada pemeliharaan terhadap sistem yang telah di buat, agar sistem tetap terjaga dengan baik.


(6)

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Studi Strata Satu Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh :

Galih Yugaswara 10507465

Randi Rinaldi 10507449

Reza William Hajj 10507450

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG