Sistem informasi pemesanan paket perjalanan wisata berbasis client server pada CV.Erlangga Tour & Travel Sumedang

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Dhery Mega Santika 1.05.07.134

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, pada tugas akhir ini penulis menetapkan judul “Sistem Informasi Pemesanan Paket Perjalanan Wisata Berbasis Client Server Pada CV. Erlangga Tour & Travel Sumedang”.

Penulisan skripsi ini guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam

proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari kalimat maupun materinya. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Walaupun demikian usaha yang maksimal telah dilakukan dalam penyelesaian skripsi ini agar dapat memenuhi harapan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca sehingga kritik dan saran demi perbaikan sangat diharapkan.


(3)

iv

Terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.M.Sc ,selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom. selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi

Universitas Komputer Indonesia.

4. Deasy Permatasary, S.Si., MT. selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis dan telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini.

5. Imelda, ST., MT. selaku dosen wali MI-3 2007 yang telah memberikan

bimbingan dan masukan yang sangat berguna dan telah membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

6. Seluruh dosen pengajar dan Staff di Universitas Komputer Indonesia.

7. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan arahan selama

penulis belajar di bangku perkuliahan.

8. Dina Setriana penyemangat dan pemberi saran atau kritik dalam


(4)

v dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Sahabat-sahabat seperjuangan MI-3 2007 dan semua pihak yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Akhir kata penulis ucapkan semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini mendapat balasan rahmat dan hidayah serta dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT, Amien.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Desember 2012

Penulis


(5)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7

1.5.Batasan Masalah ... 7

1.6.Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 13

2.1.3. Elemesn Sistem ... 15


(6)

vii

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 19

2.3.2. Perancangan Sistem Informasi ... 21

2.3.3. Pengembangan Sistem Informasi ... 22

2.4. Metodologi Berorientasi Objek ... 25

2.5. Pengertian Object Oriented Analysis and Design ... 26

2.5.1. Prinsip Umum OOAD ... 27

2.5.2. Keuntungan OOAD ... 27

2.5.3. Karakteristik OOAD ... 28

2.5.4. Ciri – Ciri Object Oriented Programming ... 30

2.6. Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language) ... 33

2.6.1. Pengertian UML ... 33

2.6.2. Diagram - Diagram UML ... 33

2.7. Pengertian Jaringan Komputer ... 36

2.7.1. Tipe Jaringan Komputer ... 36

2.7.2. Topologi Jaringan Komputer ... 39

2.7.3. Pengertian Client Server ... 42

2.8. Perangkat Lunak Pendukung ... 43

2.8.1. Netbeans 7.1.1 ... 43

2.8.2. MySQL ... 45

2.9. JAVA ... 45

2.9.1. Java Adalah Bahasa Pemrogramman ... 46

2.9.2. Edisi Bahasa Java ... 46

2.10. Pengertian Pemesanan ... 47

2.11. Pengertian Penjadwalan ... 47

2.12. Pengertian Tour ... 48


(7)

viii

3.1.2.1. Visi ... 50

3.1.2.2. Misi ... 50

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 51

3.1.3.1. Deskripsi Tugas ... 51

3.2. Metode Penelitian ... 53

3.2.1. Desain Penelitian ... 53

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 53

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 54

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 54

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 55

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 55

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 56

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 58

3.2.4. Pengujian Software ... 60

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 62

4.1.1. Analisis Dokumen ... 62

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 63

4.1.2.1. Use Case Diagram Yang Berjalan . ... 64

4.1.2.1.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya . ... 65

4.1.2.1.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya . ... 66

4.1.2.2. Activity Diagram Yang Berjalan ... 75

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 79

4.2. Perancangan Sistem ... 80

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 80


(8)

ix

4.2.3.2. Activity Diagram Yang Diusulkan ... 98

4.2.3.3. Sequence Diagram ... 104

4.2.3.4. Collaboration Diagram ... 113

4.2.3.5. Class Diagram ... 118

4.2.3.6. Component Diagram ... 119

4.2.3.5. Deployment Diagram ... 120

4.2.4. Kodifikasi ... 121

4.2.5. Perancangan Antar muka ... 123

4.2.5.1. Perancangan Struktur Menu ... 124

4.2.5.2. Perancangan Input ... 124

4.2.5.3. Perancangan Output ... 131

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan... 135

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 136

5.1.1. Batasan Implementasi ... 136

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 137

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 137

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 138

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 142

5.1.6. Implementasi Installasi Program ... 146

5.1.7. Penggunaan Program ... 151

5.2. Pengujian Sistem ... 160

5.2.1. Rencana Pengujian ... 161

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 163


(9)

x

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Abdul Kadir. 2009. From Zero to A Pro. Membuat Aplikasi Web dengan PHP

dan Database MySQL. Andi. Yogyakarta.

Adi Nugrorho. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan

Metodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.

A. Yoeti, Oka Drs. 1991. Pengantar Pariwisata.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Graha Ilmu. Yogyakarta.

Bella H. dan Julian C.W. 2012. Belajar Pemrograman Dasar Bahasa JAVA.

Sistem Informasi UNIKOM. Bandung.

Baksori. 1998. Sistem Penjadwalan. BPFE. Yogyakarta.

Budi Irawan, 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hariyanto, Bambang. 2007. Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java,

Informatika, Bandung.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2004. Pengenalan Komputer.Andi ,

Yogyakarta.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005. Analisis & Desain SistemInformasi


(11)

Bandung.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu , Yogyakarta.

Sumber dari Internet :

http://www.slideshare.net/Mrirfan/pertemuan black box testing 3213042/4 September 2012

http://vinspirations.blogspot.com/ definisi pelayanan / 4 September 2012 http://www.anneahira.com/pengertian biro perjalanan / 4 September 2012 http://www.powerpoint-search.com / pengertian-pemesanan / 5 Oktober 2012


(12)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perubahaan teknologi informasi saat ini sangat pesat. Perkembangan teknologi dan sistem informasi sangat di butuhkan oleh perusahaan. Hal ini diwujudkan dengan adanya pengunaan komputerisasi sebagai alat bantu yang mampu menyimpan dan mengelola sehingga memiliki keefisienan serta ketepatan yang akurat. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, suatu perusahaan atau organisasi dituntut untuk dapat saling meningkatkan mutu dan kualitas sistem informasi agar bisa bersaing dalam era globalisasi sekarang ini.

CV. Erlangga Tour & Travel merupakan sarana layanan umum yang bergerak dalam bidang jasa biro perjalanan wisata ini, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal yang cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Banyak permasalahan yang terjadi dalam proses pemesanan, penjadwalan dan laporan. Sistem pemesanan, penjadwalan dan laporan di CV. Erlangga Tour & Travel masih dilakukan secara manual termasuk didalamnya pada bagian pemesanan, penjadwalan dan laporan.

Dalam pemesanan paket perjalanan harus melakukan proses pencatatan semua data pemesanan serta melakukan pencarian jadwal keberangkatan secara manual, hal ini membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga memakan banyak waktu untuk menyelesaikannya. Salah satu masalah yang


(13)

kerap muncul dibagian pemesanan dan penjadwalan adalah ketidakcocokan data keberangkatan yang ada di arsip dengan kenyataan di lapangan, sehingga sebagian harus mengecek ulang untuk menyesuaikan data-data tersebut. Maka agar memudahkan dalam proses penyimpanan dan pencarian data ini di butuhkan

data pemesanan, penjadwalan dan laporan yang dilakukan secara

terkomputerisasi.

Berikut data jumlah keberangkatan dari tahun ke tahun pada CV. Erlangga Tour & Travel :

Tabel 1.1 Jumlah Keberangkatan

Tahun Jumlah Keberangkatan

(Grup)

2008 4

2009 9

2010 13

2011 18

2012 25

Sumber : CV. Erlangga Tour & Travel

Dari data di atas adanya peningkatan dalam jumlah keberangkatan paket perjalanan oleh karena itu untuk mendukung permintaan tersebut harus adanya sistem yang komputerisasi untuk memudahkan dalam mengatur data pemesanan, penjadwalan dan laporan. Di samping itu dengan adanya sistem informasi pemesanan, penjadwalan dan laporan ini diharapkan dapat memenuhi setiap


(14)

tuntutan, baik tuntutan kebutuhan saat ini maupun tuntutan kebutuhan perkembangan di masa yang akan datang. Artinya, sistem informasi pemesanan, penjadwalan dan laporan yang akan diusulkan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pemesanan dan penjadwalan serta menyajikan informasi yang lebih akurat, tepat waktu dan relevan. Sehingga dengan informasi tersebut pimpinan CV. Erlangga Tour & Travel dapat memprediksi keadaan ataupun kebutuhan di masa depan dengan lebih baik dan dapat mengambil keputusan serta dapat melakukan tindakan yang terbaik untuk kemajuan CV. Erlangga Tour & Travel.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka, diperlukan suatu program aplikasi yang dapat mempermudah dalam melakukan pemesanan, penjadwalan dan pembuatan laporan di CV. Erlangga Tour & Travel, maka dalam penulisan

laporan ini penulis memberi judul “ SISTEM INFORMASI PEMESANAN

PAKET PERJALANAN WISATA BERBASIS CLIENT SERVER PADA CV. ERLANGGA TOUR & TRAVEL SUMEDANG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah merupakan rangkuman dari isu masalah yang terjadi yang biasanya menyangkut masalah kinerja perusahaan, dugaan variabel penyebab, pembatasan masalah, dan didukung oleh kerangka referensi atau hasil penelitian terdahulu. Rumusan masalah adalah perumusan masalah yang terjadi didalam penilitian tersebut.


(15)

1.2.1. Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi pada latar belakang di atas adalah :

1. Pemesanan paket perjalanan masih dicatat dalam bentuk buku-buku registrasi, sehingga dalam proses pencatatan dan pencariaan data memakan waktu relatif lama.

2. Masih kerap terjadinya ketidakcocokan data penjadwalan keberangkatan

yang ada di arsip dengan kenyataan di lapangan dikarenakan kesalahan pencatatan data penjadwalan oleh petugas.

3. Masing-masing laporan pemesanan dan laporan keuangan masih dibuat

secara manual sehingga dalam proses pembuatan laporan memakan waktu yang relatif lama.

1.2.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi pengelolaan data pemesanan, penjadwalan

dan laporan yang sedang berjalan pada CV. Erlangga Tour & Travel.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pada CV. Erlangga Tour &

Travel.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pada CV. Erlangga Tour &

Travel.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pada CV. Erlangga Tour & Travel.


(16)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah perolehan data sebagai bukti-bukti empiris dan untuk menemukan kejelasan fenomena variabel yang diteliti dalam upaya pencapaian tujuan. Tujuan penelitian, terkait dengan pengembangan keilmuan dan pemanfaatan praktis dari masalah yang akan diteliti.

1.3.1. Maksud Penelitian

Pada dasarnya penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi satu syarat kelulusan strata I, di program studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia dan untuk membuat sistem informasi baru yaitu dengan membangun sistem informasi pelayanan pada CV. Erlangga Tour & Travel yang dapat membantu kinerja karyawan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian meliputi sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pemesanan, penjadwalan dan

laporan yang sedang berjalan pada CV. Erlangga Tour & Travel.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pemesanan,

penjadwalan dan laporan pada CV. Erlangga Tour & Travel

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada sistem

informasi pemesanan, penjadwalan dan laporan pada CV. Erlangga Tour & Travel .


(17)

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pemesanan, penjadwalan dan laporan pada CV. Erlangga Tour & Travel yang dibuat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian menjelaskan manfaat/kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian dan siapa pihak yang akan mendapatkan manfaat tersebut. Kegunaan penelitian mengungkapkan secara spesifik tentang manfaat yang hendak dicapai

1.4.1. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan khusus dalam bidang Sistem Informasi dan Ilmu Komputer yang ada hubungannya dengan masala-masalah sistem informasi. Bagi pihak CV. Erlangga Tour & Travel dengan adanya penelitian ini dapat mengembangkan sistem informasi pemesanan yang masih manual menjadi sistem informasi pemesanan berbasis komputerisasi sehingga dapat memberikan kemudahan dalam mengolah data pemesanan dan apabila data diperlukan kembali dapat mempermudah sumber daya manusia yang menggunakannya.


(18)

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penulisan ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu

karya penulisan baru yang dapat mendukung dalam pengolahan data pada sistem informasi pemesanan pada CV.Erlangga Tour & Travel.

2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan

ilmu yang telah diperoleh.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi terhadap

pengembangan ataupun pembuatan dalam penulisan yang sama agar menjadi lebih baik.

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian dalam Sistem Informasi pemesanan, penjadwalan dan laporan meliputi :

1. Sistem informasi yang akan di buat hanya memberikan informasi,

mengenai proses pemesanan, penjadwalan dan laporan.

2. Pemesanan dilalukan secara langsung di CV.Erlangga Tour &

Travel.

3. Jumlah kuota dalam satu grup minimal 55 orang, apabila dalam satu

group kurang dari kuota yang ditentukan maka harga tetap dikenakan untuk kuota 55 orang.


(19)

4. Dalam satu tanggal keberangkatan perusahaan menerima maksimal tiga group keberangkatan ditanggal yang sama.

5. Sistem pemesanan yang dilakukan berupa pemesanan produk wisata

bebentuk paket perjalanan wisata.

6. Sistem ini tidak melayani pemesanan wisata diluar paket yang sudah

ditentukan.

7. Pemesanan dilakukan minimal 1 bulan sebelum tanggal

pemberangkatan.

8. Sistem ini hanya membahas proses transaksi secara tunai.

9. Sistem pembayaran uang muka sebesar minimal 30% dari total

pembayaran.

10.Pelunasan pembayaran maksimal 1 minggu sebelum tanggal

keberangkatan.

11.Seluruh laporan dibuat per satu periode.

12.Di asumsikan hotel atau penginapan tersedia.

1.6. Lokasi Penelitian

Lokasi dan waktu penulisan ialah pada CV. Erlangga Tour & Travel yang beralamat di Jalan Cut Nyak Dien Gg Rohman I No 17 Sumedang. Jadwal aktifitas ditunjukkan dengan tabel penelitian berikut :


(20)

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Tahun 2012

Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Identifikasi Kebutuhan

a. Observasi b. Wawancara c. Studi Pustaka 2 Perancangan Prototype

a. Perancangan Use

case b. Perancangan Activity Diagram c. Perancangan Sequence Diagram d. Perancangan Collaboration Diagram e. Perancangan Component Diagram f. Perancangan Deployment Diagram

g. Perancangan Class

Diagram 3 Pengujian Sistem Operasional

a. Pengujian Struktur

Program dan Menu

b. Pengujian Kodefikasi dan

Desain 4 Evaluasi Sistem Operasional

a. Evaluasi Struktur, Kodefikasi, dan

Desain

b. Evaluasi Struktur, Kodefikasi, dan

Desain

c.Evaluasi Sistem

Operasional 5 Implementasi Sistem Operasional


(21)

10

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:683) mendefinisikan bahwa :

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem – sistem, bagian (subsistems) . Masing – masing subsistem dapat terdiri dari komponen – komponen. Subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:684) menyatakan karakteristik dari sistem adalah, sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu

kesatuan. Komponen – Komponen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat – sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang


(22)

sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media perantara antara satu subsistem dengan sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input .


(23)

tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atas sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan- bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(24)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:687) menyatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan, Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sedangkan, Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan

human- machinesistem atau ada yang menyebut dengan

man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh man-machine

sistem. Karena menyangkut penggunaan komputer yang


(25)

3. Sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu

(probabilistic sistem).

Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian- bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil atau konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer.

Sedangkan, Sistem Tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closesistem) dan sistem terbuka (opensistem). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkunganluarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat

relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sedangkan, Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.


(26)

2.1.3. Elemen Sistem

Menurut Jogianto dalam bukunya suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusun diantaranya :

1. Tujuan

Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan sekali

masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem, karena suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan.

2. Batasan

Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan

batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Kontrol

Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian

tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.

4. Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk

menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.


(27)

5. Proses

Merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi

sesuai dengan keinginan pemakai.

6. Output

Merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat

dari input dan proses yang dilakukan, misalnya laporan.

7. Umpan Balik

Dalam sebuah sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan

balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Raymond Mcleod : “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang ” . Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian- kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.


(28)

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol- simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

2.2.1. Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut. Al-Bahra (2005:11).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

[Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Graha Ilmu. Yogyakarta.] Input

(data)

Proses (Pengolahan)

Output (informasi)


(29)

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:696) menyatakan Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:696) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang sesuatu keadaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi dari Sistem Informasi sendiri ialah Suatu Sistem terintegrasi yang mampu menyediakan Informasi yang bermanfaat bagi penggunanya atau


(30)

Sebuah Sistem terintegrasi atau Sistem manusia-mesin, untuk menyediakan Informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam Sistemini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat suatu organisasi. lunak komputer, prosedur manual,model manajemen dan basis data.

Sedangkan Menurut Robert A. Leitch ; Sistem Informasi adalah suatu Sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat terdiri dari komponen – komponen yang disebut

dengan istilah blok bangunan (building block) . Sebagai suatu sistem, keenam

blok tersebut masing – masing asling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Berikut penjelasan dari masing – masing blok bangunan, yaitu :

1. Blok Input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di


(31)

basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan.

3. Blok Output

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras

komputer dan perangkat lunak digunakan untuk

memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informsi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data dapat diakses atau dapat dimanipulasi dengan menggunakan

perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database


(32)

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.2. Perancangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 23), perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan– kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria–kriteria sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau diagram.

Hal–hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah

sistem menurut Jogiyanto (2005 : 25) adalah :

1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara

memahami bidang yang akan dikembangkan,sasaran yang dibidik serta media yang akan digunakan.

2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh sistem yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau kuisioner.


(33)

3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan – keinginan dari pemakai sistem informasi seperti jaminan, keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.

4. Kebutuhan teknis, yaitu meliputi arsitektur dan konfigurasi sistem. Secara teknis peralatan dan teknologi yang digunakan, termasuk pertimbangan penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti peralatan multimedia, kebutuhan interface, database, dan perangkat lunaknya.

2.3.3. Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 35) Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti. Menurut Jogiyanto (2005 : 36) Pengembangan sistem dapat berarti penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang

lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

1. Ketidakberesan

Ketidakberesan pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.


(34)

2. Pertumbuhan Organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas.

Volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip

akuntasi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan- kesempatan yang asa. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat


(35)

berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.

3. Adanya instruksi-instruksi

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instrukai dari atas pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah dan sebagainya. Dengan dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan ini, yaitu sebagai berikut :

1. Performance (kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari :

1. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat

dilakukan suatu saat tertentu.

2. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda

diantara dua pekerjaan tersebut.

2. Economy (ekonomis)

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan- keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi

3. Control (Pengendalian)

Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta keuntungan- keuntungan yang akan terjadi.


(36)

4. Effeciency (efisiensi)

Peningkatan terhadap efesiensi operasi,yaitu bagai mana sumber daya digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

5. Service (pelayanan)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.4. Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi ini diperkenalksan sekitar tahun 1990 sebagai pelengkap untuk pemrograman yang terlebih dahulu telah mengadopsi metode berorientasi objek. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan antara lain dynamic dan static

object-oriented model, state transisition diagram dan case scenario.

Fokus utama metodologi ini pada objek, dengan melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan dengan beberapa cara untuk mencapai suatu tujuan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebaginya yang mempunyai atribut dan method. Objek dalam software analysis & design

adalah sesuatu berupa konsep (concept), benda (thing), dan sesuatu yang

membedakannya dengan lingkungannya. Secara sederhana objek adalah mobil, manusia, alarm dan lain-lainnya. Tapi objek dapat pula merupakan sesuatu yang abstrak yang hidup didalam sistem seperti tabel, database, event, sistem messages. Objek dikenali dari keadaannya dan juga operasinya. Sebagai contoh sebuah mobil dikenali dari warnanya, bentuknya, sedangkan manusia dari suaranya. Ciri-ciri ini yang akan membedakan objek tersebut dari objek lainnya.


(37)

Object Oriented Programming merupakan cara atau metode baru dalam membuat program. Langkah membuat program dengan teknik OOP, pertama kali mengetahui objeknya, kemudian atribut (field/data) dan perilakunya (fungsi). Berbeda dengan pemrograman prosedural (konvensional), membuat program memakai aspek input, proses, dan output. OOP adalah cara berpikir, pandangan, atau paradigma baru untuk membuat program/merancang sistem dengan memperhatikan objek, cirri objek, dan perilakunya. OOP ini sangat berbeda dengan program prosedural yang fokusnya aspek input, proses, dan output.

2.5. Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Menurut Mathiassen ”Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah

metode untuk menganalisa dan merancang sistem dengan pendekatan berorientasi object”. Object diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, state, dan

behavior.

Pada analisa, identitas sebuah object menjelaskan bagaimana seorang user

membedakannya dari object lain, dan behavior object digambarkan melalui event

yang dilakukannya. Sedangkan pada perancangan, identitas sebuah object

digambarkan dengan cara bagaimana object lain mengenalinya sehingga dapat

diakses, dan behavior object digambarkan dengan operation yang dapat dilakukan


(38)

2.5.1. Prinsip Umum OOAD

1. Model the context : Sistem yang bermanfaat sesuai dengan konteks

OOAD. Emphasize the architecture : Merupakan arsitektur yang

mudah dipahami yang memfasilitasi kolaborasi antara designer dan

programmer.

2. Reuse Patters : Dibangun berdasarkan gagasan-gagasan yang kuat

dan komponen pretested memperbaiki kualitas sistem dan

produktivitas dari proses development.

3. Tailor the method to suit specific projects : Setiap usaha

devlopment masing-masing mempunyai tantangan yang unik.

OOA&D harus disesuaikan dengan kebutuhankebutuhan yang khusus dari situasi analisis dan desain yang diberikan.

2.5.2. Keuntungan OOAD

1. Menurut konsep umum yang dapat digunakan untuk memodelkan

hampir semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum

(natural language).

2. Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem.

3. Mengurangi biaya maintainance.

4. Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah.

5. Membuat perubahan menjadi lokal tidak berpengaruh pada modul


(39)

2.5.3. Karakteristik OOAD

Dalam pendekatan berorientasi objek ada 4 pilar utama yang harus dipahamai dalam pendekatan berorientasi objek yaitu karakteristik. Karakteristik (ciri) suatu program termasuk OOAD/OOP, apabila terdapat abstraksi, pembungkusan (encapsulation), polymorphisme, dan turunan (inheritance).

1. Abstraction

Kemampuan untuk menjadikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Hal ini juga dikenal dalam metodologi pendekatan struktur yaitu dekomposisi seperti menyerderhanakan suatu sistem

dalam bentuk Context Diagram.

2. Encapsulation

Merupakan suatu karakteristik OOAD dimana program terbungkus (jadi satu) data dan perilaku, artinya lebih memperhatikan aspek internal daripada aspek eksternal. Contoh:

dalam program terdapat tombol button close didalamnya ada

method sistem.exit(0) untuk keluar dari sistem java. Berbeda

dengan metodologi terdahulu, metodologi ini menggabungkan atribut dan fungsi / proses kedalam suatu objek yang disebut

dengan encapsulation. Setiap objek dapat “menyembunyikan”

kompleksitasnya dan berhubungan dengan objek lain dengan

mengirim “pesan / message” yang dapat dikenal dan diproses oleh objek penerima contoh Pada dunia nyata, seorang ibu rumah


(40)

tersebut menggunakannya hanya dengan menekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnya terjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker, sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak nasi oleh si ibu

menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information

hiding.

3. Polymorphisme

Dengan kata lain suatu mekanisme yang memungkinkan suatu objek memiliki semua atau sebagian definisi dari objek

induk. Menurut Bambang Hariyanto (2007:67) Polymorphism

berasal dari kata Poly yang artinya banyak dan morph yang artinya bentuk. Jadi polymorphism adalah kemampuan suatu atribut atau

method dapat berubah dalam berbagai bentuk dalam implementasi.

Contoh Pada objek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis objek mobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truk lebih keras dari pada minibus, hal ini juga

berlaku pada objek anak (child) melakukan metoda yang sama

dengan algoritma berbeda dari objek induknya. Hal ini yang disebut polymorphism, teknik atau konsep dasar lainnya adalah ruang lingkup/pembatasan. Artinya setiap objek mempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metode yang dibatasi.


(41)

4. Inheritance

Merupakan suatu karakteristik OOAD di mana suatu kelas

(parent/base class) dapat diturunkan ke kelas lain (child/derived

class), sehingga kelas anak dapat memiliki data atau perilaku kelas

orangtuanya. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, bak tertutup seperti sedan dan minibus. Walaupun demikian objek-objek ini memiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai objek mobil, objek ini dikatakan objek induk (parent).

Sedangkan minibus objek anak (child), berarti semua operasi yang

berlaku pada mobil berlaku pada minibus.

2.5.4. Ciri-ciri Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Bambang Hariyanto dalam bukunya yang berjudul

Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek, bahwa Object Oriented

memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Bambang Hariyanto (2007:67)

1. Objek

Bentuk baik yang nyata atau tidak, seperti manusia, hewan, benda, konsep, aliran, dan lain-lain. Objek merupakan inisiasi (turunan langsung) dari suatu kelas.

2. Kelas

Kumpulan objek yang memiliki kemiripan perilaku


(42)

dari kelas manusia, potongan sebagai berikut: Manusia

orang1=newmanusia(“Parto”);

3. Metode

Perilaku dari objek atau kelas tertentu. Merupakan perwujudan aksi atau tindakan dari dunia nyata di dalam pemrograman komputer.

4. Konstruktor

Suatu fungsi yang dideklarasikan atau didefinisikan di dalam kelas, konstruktor harus mempunyai nama yang sama dengan fungsinya. Konstruktor dijalankan bersamaan dengan terciptanya kelas tersebut.

5. De-konstruktor

Fungsi yang dideklarasikan dalam kelas, nama sama dengan nama fungsinya. Tetapi dijalankan bersamaan dengan dimusnahkannya kelas tersebut.

6. Karakteristik / properties

Ciri yang dimiliki oleh suatu objek, karakteristik ini juga sebagai pembeda objek satu dengan objek lainnya dalam kelas yang sama (konsep individu).

7. Variabel

Tempat menampung data sementara, dalam pemrograman objek biasanya disebut data, sedangkan dalam pemrograman prosedural sering disebut dengan variabel.


(43)

8. Data

Istilah lain dari variabel dalam OOP. Dalam pemrograman java bisa juga disebut field, data member atau instance variable. 9. Hak akses (access attribute)

Hak akses digunakan untuk dapat menentukan data member

mana yang dapat digunakan oleh kelas lain, dan mana yang tidak dapat digunakan. Hak akses ini sangat penting dalam membuat program turunan kelas.

1. Public

Data member atau variable dapat diakses dari kelas mana saja

2. Protected

Dapat mengakses data member dari kelas dalam

package yang sama dan subkelasnya

3. Private

Kelas yang data membernya memakai private hanya

dapat digunakan oleh kelas bersangkutan, tidak dapat digunakan kelas lain

4. Tidak disebutkan

Data member dapat diakses dari kelas dalam package


(44)

2.6. Bahasa Pemodelan UML ( Unified Model Language )

Bahasa Pemodelan UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

2.6.1. Pengertian UML

UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek, menerapkan banyak level abstraksi, tidak tergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha dari banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang

integrasikan lewat XML (XMI). UML dikelolah oleh OMG (Objek Management

Group).

2.6.2. Diagram-Diagram UML

UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini :

1) Use case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa”

yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use

case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan


(45)

2) Activity diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir

aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya (

internal processing ). Oleh karena itu activity diagram tidak

menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

3) Sequence diagram

Sequence diagram digunakan untuk memberikan

gambaran detail dari setiap use case diagram yang telah dibuat sebelumnya. Setiap objects yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertical, kemudian message yang dikirim oleh object digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

4) Collaboration diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar


(46)

peran masing-masing objek dan bukan pada waktu

penyampaian message. Setiap message memiliki sequence

number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1.

Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

5) Class diagram

Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar

class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use

case diagram, sequence diagram yang telah dibuat sebelumnya.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang

bersangkutan

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang

bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

6) Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan

hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk keter gantungan


(47)

7) Deployment/physical Diagram

Deployment atau physical diagram menggambarkan

detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal .

2.7. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:19) menjelaskan bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Adapun Tiga katagori utama jaringan komputer yaitu :

2.7.1. Tipe Jaringan Komputer

Jaringan dapat dibedakan berdasarkan cakupan ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :

1. LAN ( Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 mbps sampai 100 mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai


(48)

dapat digunakan misalnya suatu main frame, file server, printer, dan sebagainya.

Gambar 2.2 Jaringan LAN ( Lokal Area Network) [Sumber :http://dudleysenanayakacc.blogspot.com/2010/lan]

2. MAN (Metropolitan Area)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi

suatu kota. MAN mneghubungkan LAN – LAN yang lokasinya

berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km samapai beberapa rausan km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

Gambar 2.3 Jaringan MAN (Metropolitan Area)


(49)

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer – komputer

yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

Gambar 2.4 Jaringan WAN (Wide Area Network)

[Sumber :http://dudleysenanayakacc.blogspot.com/2010/wan]

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara –

negara di seluruh dunia.Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 sampai dengan 100Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.


(50)

Gambar 2.5 Jaringan GAN (Global Area Network)

[Sumber :http://dudleysenanayakacc.blogspot.com/2010/gan]

2.7.2. Topologi Jaringan

Menurut Budhi Irawan (2005:25) topologi secara fisik dari suatu jaringan local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, computer, dan perangkat lainnya. Tipe-tipe utama topologi fisik Berikut ini akan di jelaskan mengenai topologi fisik yang di gunakan di dalam jarinagn local diantaranya :

1. Linier Bus (Garis Lurus)

Topologi linier Bus (Garis Lusrus) terdiri dari jalur satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan

(file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi

sebuah kabel utama (backbone). Jaringn-jaringan ethernet dan local talk menggunakan topologi linier ini.


(51)

Gambar 2.6 Topologi Bus

[Sumber :http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/topologi-jaringan-komputer] 2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes

(server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke

jaringan melewati sebuah concentrator.

Gambar 2.7 Topologi Star

[Sumber :http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/topologi-jaringan-komputer]

3. Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan tehnik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisis menyerupai suatu lingkungan


(52)

tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi

nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.8 Topologi Ring

[Sumber :http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/topologi-jaringan-komputer]

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi

Linear Bus dan Star, yang mana terdiri dari kelompok –

kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi

Liniear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk

pengembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk menkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.


(53)

Gambar 2.9 Topologi Tree

[Sumber :http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/topologi-jaringan-komputer]

2.7.3. Pengertian Client Server

Menurut Budhi Irawan (2005:30) model hubungan client server memungkinkan jaringan untuk mesentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file sever menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumberdaya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil

sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan

mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengunaan secara bersama- sama memakai sumber daya pada file server.

1. Kelebihan model hubungan Client Server.

Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).

1. Skalabilitas


(54)

Teknologi baru dengan mudah terintregrasi kedalam sistem keseluruhan komponen (client / network /server) dapat bekerja bersama.

2. Kekuranagn model hubungan Client server.

1. Mahal

2. Membutuhkan investasi untuk didecated file server

3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk

mengatur agar sistem berjalan dengan efisien)

Beketergantungan Ketika server jauh, mengakibatkan

keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah salah satu alat yang digunakan dari proses pengkodingan sampai implementasi, yaitu menggunakan Netbeans 7.1.1

dan MySQL.

2.8.1. Netbeans 7.1.1

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan

pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh dan memiliki hampir

100 mitra dan terus bertambah. Sun Microsistems mendirikan proyek kode terbuka

NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat

dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform JAVA.

Sejarah NetBeans Pengembangan NetBeans diawali dari Xelifi, sebuah


(55)

Fisika Universitas Charles, Praha. Sebuah perusahaan kemudian dibentuk untuk

proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial NetBeans IDE hingga

kemudian dibeli oleh Sun Microsistem pada tahun 1999. Sun kemudian

menjadikan NetBeans open source pada bulan Juni tahun 2000. Sejak itu

komunitas NetBeans terus berkembang. NetBeans mengacu pada dua hal, yakni

platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated

Development Kit (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.

Platfom NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan

komponen perangkat lunak moduler yang disebut „modul‟. Sebuah modul adalah

suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinteraksi

dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai

modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan

secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah

dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerfull .Netbeans IDE

NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan

bahasa Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung

pengambangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, control versi, dan refactoring .

Modularitas adalah semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan

untuk bahasa pemrograman Java, editing, atau dukungan bagi CVS. NetBeans


(56)

download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja sesegera mungkin.

Modul-modul juga mengijinkan NetBeans untuk dikembangkan. Fitur-fitur baru,

seperti dukungan bahsa pemrograman lain, dapat ditambahkan dengan menginstal modul tambahan, sebagai contoh Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise, dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsistem semuanya berbasis NetBeans IDE.

2.8.2. MySQL

Menurut Abdul Kadir (2009:15) mendefinisikan bahwa MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open

Source. Open Source menyatakan bahwa software ini di lengkapi oleh source

code ( kode yang di pakai untuk membuat MySQL ), selain tentu saja bentuk

executable-nya atau kode dapat di jalankan secara langsung di dalam sistem

operasi dan bias diperoleh dengan cara mengunduh di internet secara gratis. Hal lainnya adalah MySQL juga bersifat multiplatform. MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.

2.9.JAVA

Definisi bahasa Java Menurut Sun Microsistem adalah nama sekumpulan

teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada computer

standalone ataupun pada lingkungan jaringan.

Menurut definisi lainnya, Java adalah bahasa pemrograman yang open source

dan berorientasi objek (OOP) serta bersifat portable sehingga bias dijalankan diberbagai sistem operasi.


(57)

2.9.1 Java Adalah Bahasa Pemrogramman

Java adalah bahasa pemrogramman yang bias digunakan untuk membuat aplikasi desktop, website, mobile dan lain-lain. Pada dasarnya semua aplikasi java bersifat portable yang artinya bias dijalankan dihampir semua sistem operasi, tapi

dengan syarat di sistem operasi tersebut wajib terpasang Java Runtime

Environment (JRE).

2.9.2 Edisi Bahasa Java

Bahasa Java selalu dikembangkan hingga secara garis besar bahasa Java memiliki 3 edisi, yaitu :

1. J2SE (Java 2 Standart Edition)

Edisi ini adalah standar dari pemrograman Java. Edisi J2SE ini meliputi aplikasi desktop dan pada lingkungan web browser

(Applet). Edisi ini mendukung pemrograman database,

perancangan I/O (input/output), perancangan interface, network

programming dan sebagainnya.

2. J2ME (Java 2 Micro Edition)

Edisi ini adalah edisi Java yang diperuntukan untuk

membuat aplikasi bersekala micro, seperti handphone, PDA,

pagers, smart card, dsb. Banyak juga yang mendefinisikan bahwa

edisi ini adalah edisi mobile dari bahasa pemrograman Java.

3. J2EE (Java 2 Enterprise Edition)

Edisi ini adalah edisi Java yang paling komplit, karena


(58)

(besar). J2EE berisikan paket-paket J2SE ditambah paket khusus

enterprise seperti JavaBeans, Servlets,JSP dan XML.

2.10 Pengertian Pemesanan

Pemesanan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan harus mempunyai sebuah sistem pemesanan yang baik.

Tujuan Pemesanan yaitu :

1. Memaksimalkan pelayanan bagi kosnsumen

2. Meminimumkan investasi pada persediaan

3. Perencanaan kapasitas

4. Pengesahan produksi dan pengendalian produksi

2.11 Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai pengaturan pengalokasian sumber daya dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan serangkaian tugas yang telah dirancangkan.

Penjadwalan adalah aturan atau proses pengorganisasian pemilihan waktu, penggunaan tempat atau sumber - sumber untuk mengerjakan semua aktifitas yang diperlukan yang memenuhi kendala aktifitas dan sumber daya.


(59)

2.12 Pengertian Tour

Tour adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari 3 hari yang diselenggarakan oleh suatu Biro Perjalanan Wisata dengan acara peninjauan di beberapa tempat yang menarik (Drs.Oka.Yeti : 26).

2.13 Pengertian Paket Wisata

Paket Wisata (tour package) yang berarti suatu rencana perjalanan

wisata tersusun secara tetap dengan biaya yang sudah ditentukan di dalam paket wisata, biaya tersebut mencakup penginapan, transportasi,

sightseeing tour, transfer yang semua tertera di dalam paket tersebut. Oleh

karena itu paket wisata tersebut sangat tergantung terhadap perekonomian di suatu Negara dan harga kebutuhan yang berlaku pada waktu itu.

Oleh karena itu Paket Wisata ( Tour package ) ialah suatu program

perjalanan wisata yang telah disusun dan diramu oleh penyelenggara secara tetap, dengan kondisi, harga, tempat tempat kunjungan, penginapan,

transportasi, sightseeing, atraksi wisata dalam perjalanan telah

dicantumkan dalam program. Biasanya harga tour package ini jauh lebih

murah daripada disusun sendiri dan package tour ini biasanya mempunyai

masa berlaku (Limited Time). Suatu produk wisata yang diciptakan oleh Biro Perjalanan Wisata yang telah tersusun dengan baik dengan cara menggabungkan beberapa unsur/ komponen jasa wisata beserta harga yang dilaksanakan secara tetap dan teratur disebut sebuah paket wisata.


(60)

49

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah mengenai data-data dari tempat penelitian penulis antara lain sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta job deskripsi dari CV. Erlangga Tour & Travel.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Erlangga Tour & Travel bergerak dibidang biro perjalanan wisata dalam maupun luar negeri. CV. Erlangga Tour & Travel didirikan pada tanggal 1 Januari 2008 oleh Rheza Firdaus Erlangga dengan sebuah semangat yang pantang menyerah dan kegigihannya membuatnya sudah cukup untuk mengoperasikan perusahaan Travel. Dengan segala kerja keras dan support dari seluruh karyawannya menjadikan tantangan tersendiri bagi perjalanan CV. Erlangga Tour & Travel.

Komitmen atas amanah yang diberikan oleh pelanggan telah membuahkan hasil kepercayaan, sehingga pelanggan yang puas dengan pelayanannya dengan senang hati memberikan respon yang sangat baik bagi perusahaan ini, atas kepercayaan dan dukungan dari pelanggan kini CV. Erlangga Tour & Travel menjadi Agen Resmi penjualan tiket arena wisata dan rekreasi yang berada di Indonesia. CV. Erlangga Tour & Travel bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan berupa


(61)

kemudahan, kenyamanan dan kecepatan dalam layanan tours dan travel kepada pelanggan secara profesional.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

3.1.2.1. Visi

Menjadi perusahaan tours dan travel yang terdepan di Indonesia dengan selalu memberikan kepuasan prima kepada pelanggannya melalui produk dan layanan yang berkualitas dan tinggi.

3.1.2.1. Misi

1. Menjadi perusahaan penyedia layanan perjalanan dan pariwisata

dengan kualitas layanan prima.

2. Menjadi perusahaan yang respek terhadap karyawan,

lingkungan dan masyarakat.

3. Menjadi perusahaan yang selalu “up to date” dalam memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang dengan senantiasa menggunakan armada bus dan teknologi terbaru.

4. Menyediakan bus pariwisata yang nyaman, mewah, aman dan


(62)

PIMPINAN

PERUSAHAAN

BAGIAN

ADMINISTRASI

BAGIAN

KEUANGAN

PEMANDU

WISATA

5. Memberikan Solusi kepada pelanggan dalam menggunakan

Transportasi di indonesia.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan landasan organisasi untuk menentukan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang secara jelas. Sehingga koordinasi struktur dapat dilaksanakan dengan baik guna menunjang aktifitas dari CV. Erlangga Tour & Travel. Dibawah ini adalah struktur organisasi CV. Erlangga Tour & Travel.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.3.1 Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi tugas dari masing-masing bagian tersebut adalah:

1. Pimpinan

a. Memiliki tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil

perusahaan.


(63)

c. Menandatangani kerjasama dengan pihak terkait yang ingin melakukan kerjasama dengan perusahaan.

2. Bagian Administrasi

a. Menjadwal keberangkatan , kedatangan , penginapan dan

konsumsi untuk para peserta wisata.

b. Membuat laporan data pelanggan

c. melaksanakan pemasaran produk termasuk didalamnya

promosi di CV. Erlangga Tour & Travel.

2. Bagian Keuangan

a. Menerima pembayaran tunai dan mengarsipkan bukti

pembayaran.

b. Membuat laporan keuangan per satu periode pertanggung

jawaban terhadap pimpinan.

c. Pemberian potongan harga kepada pelanggan.

3. Bagian Pemandu Wisata

a. Menjadi pelaksana lapangan yaitu mendata peserta dalam

perjalanan wisata.

b. Mempersiapkan keperluan peserta obat –obatan P3K.

c. Mempersiapkan dan mengatur tempat menginap dan konsumsi


(64)

3.2. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

3.2.1. Desain Penelitian

Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 79), desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan untuk

memperoleh ciri-ciri variable, dimana dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan di implementasikan kepada pengguna.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.


(65)

3.2.2.1Sumber Data Primer (Wawancara dan Observasi)

1. Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk

mendapatkan sistem informasi yang lebih akurat terkait dengan masalah-masalah yang diteliti.

2. Wawancara yaitu penulis melakukan wawancara langsung dengan

pemilik CV. Erlangga Tour & Travel dan mencatat segala data yang diperlukan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penulisan misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutorial, internet dan lain-lain.

Dengan data sekunder penulis memperoleh data dengan

menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik

pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penulisan. Dalam hal ini, dokumen yang diperoleh akan dianalisis agar diperoleh data yang sesuai dengan penulisan.

Dalam pengumpulan data sekunder penulis langsung meminta dokumen-dokumen yang berkaitan dalam penyusunan proposal hingga ke dalam skripsi, adapun dalam pengumpulan dokumen penulis meminta dokumen-dokumen seperti form pemesanan barang dan form transaksi


(66)

penjualan. Dengan hal tersebut, maka penulis akan dapat dipermudah dalam penulisan proposal ini.

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan

berorientasi objek (Object Oriented). Menurut Nugroho (2005:4)

Pendekatan berorientasi objek merupakan cara berfikir baru serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan di atasi dengan bantuan komputer. OOP mencoba mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Pendekatan berorientasi objek terdiri dari analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD).

Analisis berorirentasi objek (OOA) dimulai dengan menyatakan suatu masalah, analisis membuat suatu model situasi dari dunia nyata, menggambarkan sifat yang penting. Sedangkan Desain berorientasi objek (OOD) merupakan tahap lanjutan setelah (OOA), dimana tujuan sistem


(67)

diorganisasikan kedalam sub-sistem berdasarkan struktur analisis dan arsitektur yang dibutuhkan.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototipe. Menurut Jogiyanto (2003:525-526) dalam buku Sistem Teknologi Informasi , Prototipe adalah proses pengembangan suatu prototip secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh.

Proses membangun sistem ini yaitu dengan membuat prototip atau model awal, mencobanya, meningkatkannya dan mencobanya lagi dan meningkatkannya dan seterusnya sampai didapatkan sistem yang lengkap. Pengembangan dengan prototipe terdiri dari lima tahapan, kelima tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototipe


(68)

1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar

Pembuat sistem dapat mewancarai pemakai sistem tentang kebutuhan pemakai sistem yang paling minimal terlebih dahulu.

2. Membangun prototipe

Prototipe dibangun oleh pembuat sistem dengan cepat. Hal ini memungkinkan karena pembuat sistem hanya membangun bagian paling mendasar dulu dari keseluruhan sistem yang paling dibutuhkan terlebih dahulu oleh pemakai sistem.

3. Menggunakan prototipe

Pemakai sistem dianjurkan untuk menggunakan prototipe sehingga dapat menilai kekurangan - kekurangan dari prototipe sehingga dapat memberikan masukan - masukan kepada pembuat sistem.

4. Meningkatkan prototipe

Pembuat sistem memperbaiki prototipe berdasarkan keinginan dari pemakai sistem atau berdasarkan pengalamannya untuk membuat sistem sejenis yang baik. Jiak prototipe belum lengkap proses diulangi lagi mulai dari tahap 3.

5. Prototipe lengkap

Jika prototipe lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.


(1)

Tabel 5.13 Pengujian Inputan Data Master User Kasus dan Hasil Uji Input Data User (Data Normal) Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data user Dapat masuk ke

form isian data user

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol simpan

Data tersimpan

ke dalam

database dan muncul pesan data berhasil dimasukan

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji Input Data User (Data Salah) Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data user Tidak dapat

menyimpan data user dan muncul pesan “Data user belum lengkap”

Pengisian Data

user tidak

lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol simpan

Data tidak tersimpan ke dalam database dan muncul pesan “Data user gagal

dimasukan”

Pengisian Data

user belum

lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

171

8. Pengujian Input Data Master Bus

Pengujian ini adalah pengujian dengan memasukan data bus sesuai dengan form data bus ke dalam database, dengan beberapa validasi.

Tabel 5.14 Pengujian Inputan Data Master Bus Kasus dan Hasil Uji Input Data Bus (Data Normal) Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data bus Dapat masuk ke

form isian data bus

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol simpan

Data tersimpan

ke dalam

database dan muncul pesan data berhasil dimasukan

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji Input Data Bus (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data bus Tidak dapat

menyimpan data bus dan muncul pesan “Data bus belum lengkap”

Pengisian Data

bus tidak

lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol simpan

Data tidak tersimpan ke dalam database dan muncul pesan “Data bus

Pengisian Data

bus belum

lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(3)

gagal dimasukan”

9. Pengujian Input Data Master Hotel

Pengujian ini adalah pengujian dengan memasukan data hotel sesuai dengan form data hotel ke dalam database, dengan beberapa validasi.

Tabel 5.15 Pengujian Inputan Data Master Hotel Kasus dan Hasil Uji Input Data Hotel (Data Normal) Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data hotel Dapat masuk ke

form isian data hotel

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol simpan

Data tersimpan

ke dalam

database dan muncul pesan data berhasil dimasukan

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji Input Data Hotel (Data Salah) Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data hotel Tidak dapat

menyimpan data hotel dan muncul pesan “Data hotel belum lengkap”

Pengisian Data hotel tidak lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(4)

173

simpan tersimpan ke

dalam database dan muncul pesan “Data hotel gagal

dimasukan”

hotel belum lengkap.

[ ] Ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukan memberikan kasimpulan bahwa perangkat lunak ini dapat digunakan dengan baik, namun pengujian tersebut dapat dikatakan belum sempurna, karena hanya dilakukan pada satu pengujian. Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam aplikasi sistem informasi pemesanan paket perjalanan pada CV.Erlangga Tour &Travel.


(5)

174 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Di bab ini akan dibahas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, perancangan dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun. Serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan implementasi dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya oleh penulis, dapat diambil kesimpulan dari Sistem Informasi Pemesanan Paket Perjalanan pada CV. Erlangga Tour & Travel ini sebagai berikut:

1. Dengan adanya Sistem Informasi ini, diharapkan petugas administrasi tidak merasa kesulitan dalam menginput, menyimpan dan mengolah data pemesanan.

2. Dengan adanya Sistem Informasi ini, diharapkan petugas administrasi tidak merasa kesulitan untuk melakukan penjadwalan keberangkatan sehingga tidak terjadi lagi kesalahan dalam penjadwalan keberangkatan. 3. Dengan adanya Sistem Informasi ini, diharapkan pimpinan tidak merasa

kesulitan untuk merakapitulasi semua data pemesanan dan laporan keuangan yang akan dibuat laporan.


(6)

175

6.2. Saran

Ada beberapa saran yang dipertimbangkan dalam memanfaatkan program aplikasi Sistem Informasi Pemesanan Paket Perjalanan pada CV. Erlangga Tour & Travel Sumedang yang penulis buat, yaitu:

1. Untuk mengembangkan aplikasi maka disarankan untuk menyediakan fasilitas penjadwalan hotel untuk mempermudah dalam proses penyediaan hotel.

2. Untuk mengembangkan aplikasi maka disarankan membuat web service yang terintegrasi dengan sistem aplikasi untuk memudahkan konsumen dalam memesan paket perjalanan secara online.