Kebutuhan Sehari-hari Pendidikan Kesehatan

5. I Komang Wanggala Samudra Belum Kawin 14 tahun SMP Pelajar Anak Keluarga Bapak I Made Jati atau yang lebih sering dipanggil dengan nama Pak De Jati, merupakan sebuah keluarga yang termasuk pra sejahtera. Saat ini Pak De Jati tinggal bersama ketiga anaknya yaitu yang bernama Ni Luh Swantiari , Ni Made Swandewi Putri, dan I Komang Wanggala Samudra . Sedangkan istrinya sudah meninggal sekitar 2 tahun yang lalu karena mengidap penyakit jantung. Keluarga Pak De Jati menempati lahan seluas ± 2 are untuk rumah tempat tinggalnya dan dapur yang dibangun di atas tanah milik orang tuanya. Rumah yang mereka tempati sudah permanen dengan kondisi yang cukup layak, terdiri dari 2 kamar tidur, 1 dapur serta teras, dan 1 sanggah milik bersama. Dalam kesehariannya, Pak De Jati bekerja sebagai buruh harian lepas. Adapun pekerjaan Pak De Jati yaitu sebagai buruh bangunan keliling, sedangkan untuk menambah pengahasilan, anak Pak De Jati yang pertama bekerja sebagai sebagai karyawan swasta di sebuah Villa di daerah Ubud. Bantuan yang diperoleh keluarga Pak De Jati dari pemerintah Desa Pejeng Kawan, yaitu berupa bantuan beras miskin raskin keluarga beliau hanya memiliki Kartu BPJS sebagai kartu asuransi penjamin kesehatan bagi keluarga yang kurang mampu, namun sudah tidak aktif karena ketidakmampuan untuk membayar iuran setiap bulan.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Pak De Jati berasal dari pekerjaannya sebagai buruh bangunan. Penghasilan per bulan Pak De Jati tidak menentu ini tergantung dari adanya panggilan untuk menjadi buruh banguan, namun diperkirakan penghasilan Pak De Jati per bulan sekitar Rp 2.000.000,00bulan. Selain itu, pendapatan keluarga Pak De Jati juga dibantu dari penghasilan anak pertamanya yang bekerja sebagai sebagai karyawan swasta. Penghasilan anak pertamanya Pak De jati per bulan sekitar Rp 500.000,00bulan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

A. Kebutuhan Sehari-hari

Salah satu bentuk pengeluaran keluarga Pak De Jati adalah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengeluaran sehari-harinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi berupa lauk pauk, sayur mayur, dan kopi untuk 8 anggota keluarga sebesar Rp 60.000,00. Selain biaya konsumsi untuk keluarganya, Pak De Jati juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan mandi cuci kakus MCK, seperti sabun, pasta gigi, shampo, deterjen, sabun cuci piring, dan lain sebagainya yang biasanya menghabiskan uang sebesar ± Rp 100.000,00. Keperluan bulanan yaitu listrik sebesar ± Rp 50.000,00. Adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Pak De Jati dalam sebulan adalah sebagai berikut : Keperluan konsumsi: Rp 60.000 x 30 hari = Rp 1.800.000 Keperluan MCK = Rp 100.000 Keperluan listrik = Rp 50.000 + Rp 1.950.000

B. Pendidikan

Keluarga Pak De Jati saat ini mempunyai tanggungan beban untuk pendidikan anak sebanyak 2 orang. Anak kedua Pak De Jati saat ini sedang menempuh pendidikan di Kelas 3 SMK dan anak ketiga sedang menempuh pendidikan di Kelas 9 SMP. Adapun biaya yang ditanggung Pak De Jati untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak, diantaranya: Keperluan buku: Rp 100.000 x 2 orang anak = Rp 200.000 Keperluan alat tulis = Rp 50.000 + Rp 250.000

C. Kesehatan

Kesehatan merupakan keadaan dimana seseorang mampu menjalankan aktivitas sehari-harinya dengan kondisi normal tanpa adanya gangguan secara fisik maupun mental. Terkait kesehatan, keluarga Pak De Jati ini sudah mendapat jaminan kesehatan berupa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS. Namun menurut Pak De Jati, bila dalam keluarga mereka menderita penyakit yang mereka anggap ringan, mereka tidak pergi ke puskesmas dan hanya menggunakan jalur alternatif, seperti pergi ke paranormal. Apabila dirasa penyakit yang diderita tidak tertahankan, keluarga Pak De Jati biasanya berobat ke bidan atau ke puskesmas di Desa Pejeng. Namun BPJS tidak pernah digunakan oleh keluarga Pak De Jati karena status kartu yang sudah tidak aktif lagi. Apabila anggota keluarga mencari pengobatan ke pusat pelayanan kesehatan, hanya menggunakan kartu keterangan keluarga tidak mampu. D. Sosial Dari segi sosial, yang ada di Desa Pejeng Kawan khususnya di Banjar Dukuh Kawan juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Pak De Jati. Namun karena Pak De Jati sudah tidak memiliki Istri, jadi dari pihak Banjar Dukuh Kawan meringankan biaya sosial. Hanya untuk dibebankan pada jenis kegiatan ke adat saja seperti ngayah petedunan di Pura, kegiatan ini berkaitan dengan upacara-upacara adat yang diadakan oleh banjar.

E. Kerohanian