Dasar Teori TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

10

2.2. Dasar Teori

Pompa air energi termal umumnya terdiri dari b e b e r a p a komponen yaitu penggerak pompa air, saluran hisap, saluran tekan, evaporator. Pada bagian evaporator terhubung ke bagian penggerak pompa. Di dalam evaporator terdapat fluida kerja eter. Ketika e v a p o r a t o r menerima panas maka eter d id a la m p ip a akan menguap. P e ng u a p a n f lu i d a e t e r t e r s e bu t a k a n me n ye ba bk a n tekanan akan naik, k a r e n a t e k a n a n t e r s e b u t a i r y a n g b e r a d a d i p o m p a b e n a m a k a n t e r d o r o n g u n t u k m e l a k u k a n k e r j a p e m o m p a a n sampai eter di dalam evaporator habis. Setelah proses pemompaan selesai maka uap eter yang masuk ke dalam tangki tekan mengalami pengembunan. Setelah terjadi pengembunan maka tekanan dalam pompa turun s e h ingga air dari sumber akan terhisap masuk ke dalam pompa benam, bersamaan dengan hal ini eter akan mengalir kembali ke evaporator untuk dipanasi kembali. Siklus ini akan terjadi berulang-ulang selama masih ada sumber panas yang dapat digunakan untuk memanasi evaporator. Setiap satu langkah kerja tekan pompa penguapan fluida kerja dan satu langkah hisap pengembunan uap fluida kerja disebut satu siklus pemompaan. Pompa benam dilengkapi dengan dua katup satu arah, masing-masing t e r d a p a t pada sisi hisap katup hisap dan sisi tekan katup tekan. Fungsi katup adalah agar pada langkah tekan air h a n y a mengalir ke tangki penampung atas dan pada langkah hisap, air yang dihisap hanya air dari tangki sumber. Unjuk kerja pompa air energi termal dinyatakan dengan efisiensi pompa η Pompa, daya pompa, dan debit yang dihasilkan. 11 Debit pemompaan dapat dihitung dengan persamaan : Q = ldetik 1 dengan : V volume air keluar l t waktu yang diperlukan detik Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan : = � x � x x ℎ watt 2 dengan : ρ massa jenis air kgm 3 g percepatan gravitasi mdetik 2 Q debit pemompaan ldetik h head pemompaan m Untuk memperoleh efisiensi diperlukan daya pemanasan laten. Oleh karena itu daya pemanasan dapat dihitung dengan persamaan : W pemanasan laten = m eter x hfg eter watt 3 t pemanasan dengan : m eter massa eter kg hfg eter kalor laten penguapan kJkg t pemanasan waktu pemanasan detik 12 Untuk efisiensi dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : � = � � 100 4 Untuk kompresi udara pada tabung tekan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut P 1 x V 1 = P 2 x V 1 5 P 2 = P 1 x V 1 V 2 dengan : P 1 Tekanan udara awal 1bar V 1 Volume udara awal liter V 2 Volume udara akhir liter P 2 Tekanan yang dihasilkan bar 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN