BAHASA INDONESIA IBU SHINTA

ADVERBIA
Arimbi
Ramadhini Y

Eni
Margiati

Chindy
Novayanti
R.N

Hany
Amelia

Dita Armelia

Jayanti Eka
S.N

Pengertian Adverbia
Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan

kepada kata lain yang bukan nomina (kata benda), misalnya untuk verba (kata
kerja) dan adjektiva (kata sifat). Dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menurut :
1.   Segi Bentuk
Menurut segi bentuk, adverbia terbagi menjadi 2, yaitu
 Tunggal, adverbia tunggal terbagi 2, yaitu;

1. Kata dasar: baik sekali anak itu.
2. Kata berafiks: sebaiknya dompet ini dikembalikan kepada pemiliknya
 Gabungan, adverbia gabungan terbagi 2, yaitu;

1. Adverbia berdampingan. Contoh : Lagi pula buku itu baru sampai besok.
2. Adverbia tidak berdampingan. Contoh : Dosen yang mengajar di kelas kami sangat
cantik sekali.

2.   Segi Perilaku Sintaksis
Menurut segi perilaku sintaksis, adverbia terbagi menjadi 4, yaitu :

Adverbia yang mendahului kata yang diterangkan :
1. Buah mangga itu lebih besar daripada buah apel.
2. Pemandangan di daerah pegunungan ini sangat indah.

Adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan:
1. Rumah anak itu jauh sekali.
2. Dia hanya
diam saja saat
kecelakaan
terjadi.
 Adverbia
yang mendahului
atau
mengikutiitu
kata
yang diterangkan:
 1. Mahal amat harga barang-barang itu.
 
2. Gula ini harganya amat mahal dari yang lain.
Adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan:
 1. Saya yakin bukan dia saja yang pandai.
 
2. Bagiku, senyumnya sangat manis sekali.


3.    Segi  Perilaku Semantik
Menurut segi perilaku semantik, adverbia terbagi menjadi 8, yaitu :
1.   Adverbia Kualitatif
Menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat, atau
mutu. Contoh: paling, sangat lebih, dan kurang.
2.   Adverbia Kuantitatif
Menggambarkan makna yang berhubungan dengan jumlah. Contoh:
banyak, sedikit, kira-kira, dan cukup.
3.   Adverbia Limitatif
 Menggambarkan makna yang berhubungan dengan pembatasan.
Contoh: hanya, saja, dan sekedar.
4.   Adverbia Frekuentatif
Menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat kekerapan
terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Contoh: selalu, sering,
jaang, dan kadang-kadang.

5.   Adverbia Kewaktuan
Menggambarkan makna yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa
yang diterangkan oleh adverbia itu. Contoh: baru dan segera.
6.    Adverbia Kecaraan

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan bagaimaa peristiwa yang
dierangkan oleh adverbia itu berlangsubg atau terjadi. Contoh: diam-diam,
secepatnya, pelan-pelan.
7.   Adverbia Kontrastif
Menggambarkan perentangan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan
sebelumnya. Contoh: bahkan, malahan, dan justru.
8.   Adverbia Keniscayaan
Menggambarkan makna yang berhubungan dengan kepastian tentang
keberlangsungan aau terjadinya hal atau peristiwa yang dijelaskan adverbia
itu. Contoh: niscaya, pasti, dan tentu.

Dilihat dari segi semantik, yakni dari komponen makna utama yang dimiliki dapat dilihat
adanya kata-kata yang berkelas adverbia yang memiliki komponen makna sebagai berikut:
1)        [+ negasi] yaitu kata-kata tidak, bukan, tanpa, dan tiada. Kata tidak untuk negasi
kelas
verba dan adjektiva. Kata bukan untuk negasi kelas nomina, bisa juga untuk kelas
verba
dan adjektiva yang berada dalam konstruksi berkontras. Katatanpa untuk negasi
kelas
nomina dan verba. Kata tiada untuk negasi kelas nomina dan verba.

2)        [+ frekuensi] yakni kata-kata sering, jarang, kadang-kadang, biasanya, sesekali,
acapkali, dan selalu. Adverbia ini hanya dapat digunakan untuk kelas verba.
3)        [+ kuantitas atau jumlah] yaitu adverbia banyak, sedikit, semua, seluruh,
beberapa, dan sebagian. Umumnya kata ini dapat mendampingi nomina,
namun
sebagian dapat mendampingi verba.
4)        [+ kualitas atau derajat] yaitu adverbia agak, cukup, lebih, kurang, sangat, sedikit,
paling, dan sekali. Adverbia ini mendampingi kata-kata kelas adjektiva.

5)        [+ waktu atau kala] yaitu adverbia sudah, sedang, lagi, tengah, akan,
hendak, dan mau. Adverbia ini mendampingi verba tindakan.
6)        [+ keselesaian] yaitu adverbia sudah, belum, baru, dan sedang. Adverbia ini
mendampingi verba dan adjektiva.
7)        [+ keharusan] yaitu boleh, harus, wajib, dan mesti. Adverbia ini mendampingi kelas
verba.
8)        [+ pembatasan] yaitu adverbia hanya dan saja. Adverbia ini mendampingi kelas
verba,
nomina, dan numeralia.
9)        [+ kepastian] yaitu pasti, tentu, mungkin, dan barangkali. Adverbia ini mendampingi
kelas verba.


Jenis-jenis Adverbia
Cara penggolongan kata keterangan keterangan bermacam-macam tergantung
dari sumber rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara pembagian kata
keterangan.
 Kata keterangan alat. Misalnya: dengan.
 Kata keterangan kesertaan. Misalnya: bersama.
 Kata keterangan perlawanan. Misalnya: meskipun.
 Kata keterangan tujuan. Misalnya: untuk.
 Kata keterangan sebab. Misalnya: karena.
 Kata keterangan akibat. Misalnya: maka.

Contoh Kalimat Adverbia


Bepergian keluar negeri sudah bukan suatu yang mengagumkan lagi karena
hampir setiap orang mampu melakukannya. (Kata keterangan dasar)




Seharusnya pemerintah bisa lebih baik lagi dalam mempersiapkan dan
menyempurnakan kurikulum 2012 ini. (kata keterangan berimbuhan)



Para pemain Juventus benar-benar termotivasi untuk memenangkan Liga
Champion Eropa musim ini. (Kata keterangan berulang-ulang)