BAB VI STUDIO PROSES DESA JOROK, KECAMATAN UTAN

(1)

BAB VI

ARAHAN PENGEMBANGAN DESA JOROK

Perencanaan tata ruang merupakan proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Struktur kegiatan di wilayah menurut hasil analisa serta monitoring data saat ini didominasi oleh kegiatan pertanian, kegiatan perkebunan serta kegiatan perdagangan dan jasa. Sektor-sektor yang direncanakan didorong lebih intensif supaya lebih berkembang adalah sektor pertanian, perdagangan dan jasa, peternakan dan perikanan.

Kegiatan-kegiatan tersebut dikembangkan menurut kemampuan yang ada berupa kemampuan sumber daya manusia dan ketersediaan sumber daya alam pada masing-masing wilayah. Khusus untuk kegiatan pertanian akan terus ditingkatkan pengelolaanya untuk mewujudkan wilayah sebagai kawasan agropolitan dan agribisnis di wilayah Kabupaten Sumbawa.

6.1 ARAHAN PENGEMBANGAN PERUNTUKAN LAHAN KAWASAN

6.1.1 KAWASAN BUDIDAYA

Berdasarkan Undang-undang nomor 26 Tahun 2007 Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDA) dan Sumber Daya Buatan, dapat dimanfaatkan guna keperluan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dan jalannya pembangunan.

Arahan pengelolaan kawasan budidaya meliputi segala usaha untuk meningkatkan pendayagunaan lahan yang dilakukan di luar kawasan lindung, yang kondisi fisik dan sumber daya alamnya dianggap potensial untuk dimanfaatkan, tanpa mengganggu keseimbangan dan kelestarian ekosistem.

Adapun arahan pengembangan yang di lakukan sebagai berikut : 6.1.1.1 ARAHAN PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN

Kegiatan sektor pertanian yang direncanakan terus dikembangkan di wilayah adalah pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Pertanian tanaman pangan di wilayah akan dikembangkan disemua Dusun yang ada di Desa Jorok.


(2)

Kabupaten Sumbawa serta menjaga ketersediaan lapangan kerja di bidang pertanian. Komoditas pertanian tanaman pangan utama yang dikembangkan di Desa Jorok adalah komoditas padi.

Pengembangan ini direncanakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri juga bisa memenuhi kebutuhan pangan daerah sekitarnya. Potensi lahan Pertanian yang ada di Desa Jorok termasuk wilayah cukup besar potensinya mengingat tingkat kesuburan tanah di wilayah ini cukup tinggi didukung dengan kondisi irigasi/pengairan yang cukup memadai.

Sesuai dengan Kebijakan RTRW Kabupaten Sumbawa menetapkan Kecamatan Utan sebagai pusat agribisnis, untuk itu perlu adanya strategi untuk meningkatkan dan mengembangkan pertanian di Desa Jorok guna mendukung Kecamatan Utan sebagai pusat agribisnis, adapun Strategi Pengembangan Pertanian secara umum sebagai berikut :

 Untuk kegiatan pertanian harus memanfaatkan potensi lahan sawah yang ada di seluruh Desa Jorok demi meningkatkan hasil pertanian;

 Menjaga kualitas lahan, melalui kegiatan pergiliran budidaya tanaman pertanian;

 Perlindungan dan pemeliharaan lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagai gerakan mendukung swasembada pangan Desa Jorok;

 Pelarangan alih fungsi lahan menjadi lahan budidaya non pertanian kecuali untuk pembangunan sistem jaringan prasarana utama yang ada di Dusun Jorok Luar, Sekokok dan Koda Dalam;

 Peningkatan kemandirian masyarakat (tokoh petani, tokoh masyarakat dan LSM) dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian sektor pertanian yang ada di Desa Jorok;

 Pemberian fasilitas sarana dan prasarana strategis tambahan yang dibutuhkan masyarakat (pasar, jalan, irigasi, jaringan telepon / listrik, air bersih dan lain-lain) agar mendukung hasil produksi pertanian yang ada di Desa Jorok;


(3)

 Menjaga, merawat serta meningkatkan kualitas tanah sawah dengan cara memberi zat tertentu secara berkala yang dilakukan di seluruh lahan pertanian yang ada di Desa Jorok;

 Pembangunan prasarana irigasi di seluruh lahan Pertanian yang adad di Desa Jorok demi pengembangan pertanian lahan basah agar tidak tergantung pada musim; dan

 Perencanaan terminal agribisnis untuk mengembangkan sektor pertanian yang ada di Desa Jorok. Perencanaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Jorok. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Jorok, terminal agribisnis juga ini direncanakan sebagai tempat penyuplai produksi hasil pertanian skala Kabupaten.

Arahan Pengembangan Sektor Pertanian Desa Jorok menurut Komoditas Unggulannya sebagai berikut :

a. Padi

Berdasarkan hasil analisis bahwa Nilai LQ padi sebesar 1,70 sehingga mampu memenuhi kebutuhan daerahnya dan berpotensi untuk mengekspor ke daerah lain. Untuk itu Komoditas Padi di Desa Jorok perlu di kembangkan untuk meningkatkan perekonomian Desa Jorok. Berikut arahan pengembangan komoditas unggulan Padi di Desa Jorok.

 Pembangunan prasarana irigasi di Dusun Jorok Luar, Jorok Tengah, Koda Permai, dan Koda Dalam untuk pengembangan pertanian lahan basah agar tidak tergantung pada musim;

 Penambahan pabrik pengolahan hasil pertanian yang rencananya di tempatkan di Dusun Jorok Tengah dan ditempatkan di tengah-tengah fasilitas pertanian yang lain agar muudah pengambilan jika ada permintaan beras lagi serta ditempatkan pula di pinggir Jalan Arteri agar kendaraan besar mudah mengambil hasil produksi pertanian yang ada di Desa Jorok; dan


(4)

Kabupaten terbesar kedua setelah Desa Stowe Brang yang ada di Kecamatan Utan.

b. Kacang Kedelai

Berdasarkan hasil analisis bahwa Nilai LQ kacang kedelai di Desa Jorok sebesar 1,12 sehingga mampu memenuhi kebutuhan daerahnya dan berpotensi untuk mengekspor ke daerah lain.

Untuk itu Komoditas Kacang kedelai di Desa Jorok perlu di kembangkan untuk meningkatkan perekonomian Desa Jorok. Berikut arahan pengembangan komoditas unggulan kacang kedelai di Desa Jorok dapat di lihat pada tabel berikut

Tabel 6.1

Arahan Pengembangan Komoditas Kedelai

NO VARIABLE ARAHAN

1 Bahan Baku  Perbaikan bibit kedelai sehingga bisa menghasilkan kedelai yang

Gambar 6.1 : Padi adalah komoditas unggulan di Desa Jorok


(5)

sehingga petani bisa bertahan.

2 Sarana Pemasaran  Memperluas jaringan pemasaran sehingga tidak hanya menggantungkan pemasaran pada pedagang kulakan

3 Informasi Pasar  Mengadakan kerjasama dengan DISPERINDAG dalam hal promosi usaha

4 Produk  Mengadakan pelatihan dan penyuluhan tentang komoditi olahan dari tahu dan tempe yg mempunyai nilai jual;

 Memberikan perhitungan dan analisa bisnis sehingga pelaku bisnis mempunyai gambaran yang jelas

 Diversifikasi produk :  Tahu sutra  Tahwa  Susu kedelai

Gambar 6.2 : Kacang Kedelai adalah komoditas unggulan di Desa Jorok


(6)

6.1.1.2 ARAHAN PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN

Rencana pengembangan kegiatan perikanan di wilayah dititik beratkan pada budidaya perikanan khusunya perikanan air laut. Hal ini dikarenakan hampir setengah wilayah Desa Jorok berada di pinggiran pantai sehingga


(7)

memungkinkan sekali untuk pengembangan kegiatan perikanan yakni budidaya perikanan laut. Pengembangan kegiatan perikanan dilakukan di Dusun Sekokok. Hal ini di pengaruhi oleh tata guna lahan yang ada di Dusun tersebut kondisinya sangat bagus di lakukan budidaya perikanan air laut serta letaknya yang lumayan srategis untuk dikembangkan.

Untuk meningkatkan usaha perikanan dan pengembangan ekonomi masyarakat Desa Jorok umumnya dan masyarakat pantai khususnya, maka dilakukan Strategi Pengembangan Sektor Perikanan secara umum sbb :

a. Pengembangan areal tambak dengan tidak menganggu keberadaan kawasan lindung;

b. Peningkatan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi Desa Jorok serta meningkatkan ekspor melalui usaha budidaya perikanan khususnya perikanan air laut di wilayah pesisir Dusun Sekokok; c. Pengembangan sarana dan prasarana untuk sektor perikanan seperti

sampan, jaring dll untuk para nelayan yang berdomisili di Dusun Sekokok dan Dusun Koda Permai sebagai langkah awal meningkatkan hasil tangkapan para nelayan tersebut;

d. Pengembangan budidaya perikanan air laut untuk mengembangkan sektor perikanan yang ada di Dusun Sekokok, Desa Jorok; dan

e. Perlindungan dan pengembangan perikanan dalam rangka meningkatkan pendapatan dan taraf hidup para nelayan Dusun Sekokok.

Arahan Pengembangan Sektor Perikanan Desa Jorok Komoditas Unggulannya sebagai berikut :

a. Udang

Komoditas unggulan sektor perikanan di Desa Jorok yaitu udang, sebanyak 22.000 kg per tahun tangkapan ikan di Desa Jorok. Melihat potensi komoditas udang tersebut sehingga perlu di kembangkan baik dari segi produksi, pengolahan, dan distribusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar


(8)

yang tepatnya berada di Dusun Sekokok. Berikut arahan pengembangan potensi udang yang ada di Desa Jorok dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 6.2

Arahan Pengembangan Sekor Perikanan

NO VARIABLE ARAHAN

1 Bahan Baku Mempertahankan dan menambah lahan tambak udang yg dikelola secara organik

2 SDM Menjadikan olahan komoditas udang sebagai sumber pendapatan dengan meningkatkan produktifitas dan mengoptimalkan pemasaran

3 Sarana Prasarana Memberikan bantuan peralatan secara tepat guna dan tepat sasaran

4 Sarana Pemasaran Kerjasama dengan pemerintah dlm pemasaran melalui pembuatan sentra industri olahan udang

5 Informasi Pasar Pemberian informasi secara berkala melalui kelompok tani, brosur, maupun pamflet

6 Produk  Pelatihan mengenai cara pengemasan yg baik;

 Kerjasama dengan instansi maupun usaha lain dalam penyediaan jasa desain kemasan;

 Diversifikasi produk :  Bakso udang  Siomay udang  Keripik Udang

6.1.1.3 ARAHAN PENGEMBANGAN SEKTOR PETERNAKAN

Pengembangan kegiatan peternakan di wilayah meliputi peternakan Ayam Kampung, Bebek, Domba dan Angsa. Kegiatan peternakan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan. Seluruh komoditas sektor peternakan yaitu Ayam Kampung, Sapi, dan Bebek sangat dibutuhkan dagingnya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Desa Jorok sendiri. . Pengembangan kegiatan peternakan dilakukan di wilayah secara komprehensif. Dengan banyaknya pertenakan ini dapat memberikan perkembangan dan potensi terhadap wilayah Desa Jorok serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Jorok dari hasil penjualan pangan (daging) hewan tersebut.

Untuk Strategi Pengembangan Desa Jorok pada Sektor Peternakan secara umum sebagai berikut :


(9)

 Peningkatan produksi yang berorientasi pada peningkatan pendapatan, perluasan kesempatan kerja melalui pengembangan peternakan, efisiensi usaha dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, serta ekspor ternak yang ada di Desa Jorok;

 Memberikan zat atau vaksinasi untuk seluruh komoditas sektor peternakan yang ada di Desa Jorok;

 Peningkatan peranan peternakan untuk mewujudkan pengembangan Desa Jorok secara utuh dan terpadu;

 Mendorong pengembangan peternak dan meningkatkan peran koperasi serta keikutsertaan swasta dalam meningkatakan hasil peternakan di Desa Jorok; dan

 Merencanakan kandang komunal sebagai usaha sebagai langkah awal untuk mengembangkan di sektor peternakan yang ada Desa Jorok.

Arahan Pengembangan Sektor Peternakan Desa Jorok menurut Komoditas Unggulannya sebagai berikut :

a. Ayam Kampung

Berdasarkan hasil analisis ada 4 jenis komoditas unggulan di Desa Jorok yaitu Ayam Kampung, Bebek, Angsa, dan Domba. Komoditas yang berpotensi untuk di kembangkan adalah Ayam Kampung karena jumlah produksinya yang lebih besar, dari komoditas lain, nilai LQ Ayam Kampung di Desa Jorok sebesar

1,19 sehingga mampu memenuhi kebutuhan daerahnya dan berpotensi untuk di ekspor ke daerah lain.

Untuk itu Komoditas Ayam Kampung di Desa Jorok perlu di kembangkan untuk meningkatkan perekonomian Desa Jorok. Berikut arahan pengembangan komoditas unggulan Ayam Kampung di Desa Jorok.

 Pemeliharaan Secara Intensif

Untuk mencapai kesuksesan dalam beternak ayam kampung maka hal pertama yang harus dilakukan adalah Pencegahan dan pemberantasan penyakit. Pemeliharaan ayam kampung yang masih dilepas bebas akan rentan sekali


(10)

terhadap penyakit untuk itu pemeliharaan secara intensif ataupun semi intensif perlu diterapkan. Pemeliharaan secara intensif dapat menekan angka kematian ayam

 Perbaikan Mutu Genetik (Bibit)

Jenis ternak ayam yang dipelihara petani pada Desa Jorok yaitu jenis lokal yang produktivitasnya relatif rendah. Oleh karena itu untuk kestabilan produksi perlu diintroduksi/ dikembangkan bibit unggul atau mempersilangkan jenis ternak lokal dengan bibit unggul tanpa mengurangi (mempertahankan) sumberdaya hayati (sebagai sumber plasma nuftah). Perbaikan mutu genetik ternak ini diarahkan pada produksi dan reproduksi yang lebih memberikan keuntungan bagi petani baik sebagai ayam petelur atau ayam pedaging.

Upaya perbaikan mutu bibit Ayam di Desa Jorok meliputi;

 Peningkatan populasi ayam lokal di habitat aslinya;

 Peningkatan mutu bibit untuk tujuan produksi telur dan atau daging;

 Pengendalian populasi dan penyebaran luasannya; dan

 Pembentukan rumpun dan galur komersial yang menggunakan ayam lokal sebagai sumber genetiknya.

 Strategi Peningkatan Skala Pemilikan Ternak

Rata-rata pemilikan ternak pada tingkat petani adalah 5-10 ekor induk atau 10-20 ekor ayam dari berbagai kelompok umur. Tingkat pemilikan ini terlalu rendah sehingga perlu ditingkatkan menjadi skala ekonomis dan sesuai dengan kemampuan sumberdaya pertanian yang dimiliki petani minimal 300 ekor induk/petani. Untuk meningkatkan skala pemilikan ayam petani, perlu bantuan modal berupa kredit berbunga lunak. Gunawan (2006) dalam laporan penelitiannya menyatakan bahwa skala usaha yang menguntungkan untuk usaha perbibitan ayam kampung per paket 40 ekor induk dan untuk usaha telur konsumsi 30 ekor per paket. Sebagai usaha sambilan bagi peternak yang menguntungkan yakni melebih BEP dan diproyeksikan menghasilkan produktivitas serta pendapatan lebih tinggi.


(11)

 Arahan Pengambangan Pengembangan Kemitraan

Kemitraan antara petani dan pengusaha atau pedagang besar ternak perlu dikembangkan agar petani mendapat kesempatan lebih besar untuk memelihara ternak dengan teknologi yang lebih baik. Untuk itu, pembentukan kelompok tani ternak diperlukan agar manajemen kemitraan lebih efisien.

 Arahan Pengembangan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Keterampilan Petugas dan petani untuk keberhasilan program ini merupakan faktor penghubung, maka dengan itu pendidikan dan pembinaan kepada petugas dan masyarakat harus terus dilakukan, karena bila tidak maka keberhasilan program pengembangan peternakan akan semakin menurun kualitasnya. Hal utama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan sumber daya manusia.

 Strategi Sarana dan Prasarana

Untuk usaha dalam bidang peternakan, mutlak membutuhkan fasilitas dari pihak pemerintah ataupun swasta khususnya dalam pengadaan modal kerja, inovasi teknologi dan kelembagaan serta perusahaan swasta yang dapat mengendalikan masukan untuk produksi dan pemasaran hasil. Keterlibatan pemerintah tidak cukup sebagai fasilitator pasif, tetapi harus menjadi inisiator aktif mengingat aneka usaha peternakan didominasi oleh usaha peternakan rakyat skala kecil yang mungkin telah sampai pada titik jenuhnya. Hanya dengan suntikan bantuan fasilitas eksternal, usaha peternakan rakyat dapat keluar dari posisi keseimbangan pertumbuhan rendah dan mempunyai dayasaing lebih baik (Suprijatna, 2004). Program pengembangan prasarana dan sarana fisik mencakup: Optimalisasi penggunaan prasarana dan sarana fisik, peningkatan prasarana dan sarana fisik dan optimalisasi sistem peternakan secara intensif.

 Dukungan permodalan untuk usaha peternakan untuk meningkatkan skala usaha;


(12)

 Kerjasama dengan pemerintah dan swasta untuk pengembangan usaha hewan ternak, misalnya dengan melakukan usaha hewan ternak potong secara terpusat yang disertai dengan tempat penjualan;

 Pemberian wawasan mengenai bidang peternakan; dan

 Mempermudah sarana penjualan hewan ternak untuk keluar.

6.2.1 ARAHAN PEGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pada masa yang akan datang perumahan dan pemukiman di Desa Jorok dikembangkan dengan prinsip Pemukiman yang berwawasan lingkungan, di mana dalam pengembangannya harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

 Pengembangan pemukiman disesuaikan dengan kecenderungan perkembangan penduduk sehingga dapat mempertimbangkan kebutuhan pembangunan perumahan baru sesuai dengan daya tampung lahan yang ada;

 Pengembangan kawasan pemukiman diarahkan pada lahan non produktif pertanian dengan kebijakan penataan ruang secara terperinci;

 Pengembangan lokasi perumahan lama secara terpadu baik fisik maupun sosial ekonomi yang ditekankan pada peningkatan kualitas lingkungan dan pembenahan prasarana dan sarana yang terdapat di seluruh Desa Jorok;

 Pengembangan kawasan permukiman tidak mengganggu fungsi kawasan lindung yang ada; dan

 Pengembangan kawasan permukiman dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Tabel 6.3

Tata Penggunaan Lahan Desa Jorok tahun 2033 NO PERUNTUKAN LAHAN LUAS (Ha)

1 Permukiman 188,12

2 Persawahan 282,11


(13)

5 Lahan Kosong 12,78

TOTAL 453,00

Sumber : Hasil Analisa dan Perhitungan 2014

Peta 6.2 : Peta Rencana Tata Guna Lahan Desa Jorok Tahun 2033


(14)

6.3.1 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA

Peran dan fungsi sarana dalam pengembangan wilayah sangat dominan dalam mewujudkan pola dan struktur ruang wilayah sesuai dengan kebijakan tata ruang wilayah itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana kepada masyarakat perlu adanya pembangunan dan peningkatan sarana dan


(15)

prasarana. Berikut beberapa sarana yang dibutuhkan di Desa Jorok sesuai analisa kebutuhan dan perhitungan :

6.3.1.1 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA KESEHATAN

Sarana Kesehatan adalah salah satu hal yang tidak boleh terlupakan dalam sebuah perencanan wilayah yang baik. Sarana kesehatan ini berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tentutunya memiliki peran yang sangat penting dalam mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Karena penduduk dengan kualitas yang baik tentunya ditentukan oleh tingkat kesehatan masyarakatnya yang baik pula.Untuk itu, peran dari pemenuhan sarana kesehatan ini sangat strategis dalam keseharian kehidupan masyarakat. Dasar penyediaan sarana ini adalah didasarkan jumlah penduduk yang dilayani oleh sarana tersebut. Maka dari itu diperlukan beberapa lagi sarana kesehatan tambahan untuk melengkapi sarana kesehatan yang ada.

Untuk fasilitas kesehatan sendiri, pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk mencapai 10.043 jiwa membutuhkan 1 (satu) unit tambahan posyandu, 2 (dua) unit Balai Pengobatan Warga baru, serta 2 (dua) unit Tempat Praktek Dokter demi meningkatkan kesehatan masyarakat yang ada di Desa Jorok. Untuk itu dalam laporan kali ini kami sudah merencanakan penempatan Fasilitas Kesehatan.

Untuk Posyandu sendiri akan ditempatkan di Dusun Sekokok karena di Dusun Sekokok dengan penduduk mencapai 334 jiwa maka Dusun Sekokok sendiri membutuhakn Fasilitas Kesehatan yang baru. Sementara untuk 2 (dua) unit Balai Pengobatan Warga akan ditempatkan di Dusun Jorok Luar dan Dusun Koda Dalam, sedangakan untuk Tempat Praktik Dokter ditempatkan masing-masing ditempatkan di jantung Desa yaitu Jorok Luar dan Jorok Dalam.


(16)

6.3.1.2 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA PENDIDIKAN

Fasilitas sarana pendidikan yang harus tersedia dalam suatu wilayah hendaknya dapat merangkum tujuan dari pendidikan itu sendiri yakni harus dapat menampung siswa yang ada dengan ruang kelas yang memadai demi terciptanya


(17)

dengan baik, nyaman dan aman. Untuk itu, penyediaan sarana pendidikan yang baik harus memperhatikan beberapa aspek berikut :

a) Berapa jumlah siswa dengan tingkatan pendidikan yang memerlukan fasilitas pendidikan pada wilayah perencanaan.

b) Penyediaan sarana dan prasarana pendukung (papan, bangku, meja dsb) c) Keserasian dan keselarasan dengan konteks setempat terutama dengan

berbagai jenis sarana lingkungan lainnya.

Untuk itu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Desa Jorok perlu adanya penambahan Fasilitas Pendidikan mulai dari tingkat terendah, PAUD sampai SMA sederajat.

Menurut hasil analaisa dan perhitungan yang dilakukan pada tahun 2033 dengan penduduk sebanyak 10.043 jiwa Desa Jorok membutuhkan penambahan untuk disarana pendidikan dengan jumlah keseluruhan mencapai 9 (sembilan) unit sekolah dan 4 (empat) unit Taman Bacaan. Untuk melaksanakan rencana penambahan tersebut maka diperlukan penempatan Faslitas tersebut yang strategis dan mudah dijangkau para pelajar. Untuk penempatan tambahan Fasilitas Pendidikan sudah ditempatkan dengan tempat strategis serta mudah dijangkau para pelajar. Untuk itu dilakukanlah penambahan Fasilitas Pendidikan baru guna meningkatkan tingkat kecerdasan para pelajar yang ada di Desa Jorok.

Untuk TK akan ditambah 6 (enam) unit guna menggenapkan jumlah TK yang ada di Desa Jorok menjadi 8 (delapan) unit dan akan ditempatkan di masing-masing Dusun yang ada di Desa Jorok sebagai langkah awal untuk mengamalkan UUD 1945 alinea ke-4 (empat). Sekolah Dasar yang sebelumnya berjumlah 4 (empat) unit akan direncanakan menjadi 6 (unit) serta akan ditempatkan di Dusun Jorok Luar dan Dusun Koda Dalam. Rencana penempatan ini sudah dipertimbangkan dengan matang karena untuk Dusun Jorok Luar dan Koda Dalam sama sekali tidak ada SD.

Selain itu Dusun Koda Permai juga tidak ada SD, maka untuk memenuhi kebutuhan para anak-anak yang berusia 6-12 tahun yang berdomisili di Dusun Koda Permai penempatan SD akan diletakkan diperbatasan Dusun Jorok Luar dan Koda Permai agar anak tersebut bisa bersekolah dengan nyaman dan aman.


(18)

Sementara untuk SMP sendiri tidak dibutuhkan karena sudah memenuhi standar. Selain itu yang harus pula direncanakan adalah SMA. Rencana penempatan SMA ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para penduduk Kecamatan Utan khususnya Desa Jorok sendiri. Untuk penempatannya, akan ditempatkan di pinngir Jalan Arteri, agar mudah dijangkau oleh kendaraan umum ataupun kendaraan bermotor lainnya. Sedangkan untuk Rencana Taman Bacaan sendiri akan ditempatkan di Dusun Sekokok, Jorok Luar, Jorok Tengah dan Koda Permai dan akan masing-masing diletakkan 1 (satu) unit. Rencana Penempatan ini ditempatkan di sekitar permukiman warga agar para pelajar khususnya TK dan SD dapat menjangkaunya dengan mudah.


(19)

6.3.1.3 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA PERIBADATAN

Sarana peribadatan dalam sebuah wilayah sangat penting fungsinya untuk mendukung aktifitas kerohaian masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Untuk


(20)

peribadatan karena hal tersebut adalah salah satu bagian terpenting dalam pemenuhan kebutuhan baik berupa kebutuhan sosial masyarakat maupun kebutuhan rohani itu sendiri.

Untuk wilayah Desa Jorok sendiri telah tersedia sarana-sarana peribadatan yang dibutuhkan oleh masyarakatnya tersebut berupa Masjid dan Mushollah. Sarana peribadatan tersebut masih kurang. Untuk memenuhi aktifitas kerohanian masyarakat di wilayah Desa Jorok sendiri maka telah direncanakan fasilitas peribdatan sebagai berikut.

Jumlah Sarana Peribadatan mencapai 17 unit dengan rincian 10 (sepuluh) unit Mushollah dan 7 (tujuh) Masjid. Dari hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan untuk tahun 2033 dengan penduduk sebanyak 10.043 jiwa, Desa Jorok sendiri membutuhkan 30 (tiga puluh) unit Mushollah guna memenuhi kebutuhan Sarana Peribadatan yang ada di Desa Jorok. Tapi meskipun jumlah kebutuhan mengatakan demikian, fasilitas yang direncanakan hanya 4 (empat). Alasan direncanakan hanya empat karena masing-masing Dusun yang ada di Desa Jorok sudah memiliki 1 (satu) unit fasilitas peribadatan. Untuk penempatannya sendiri akan masing-masing ditempatkan di Dusun Jorok Dalam, Jorok Luar, Koda Permai dan Dusun Sekokok.

Peta 6.5 : Peta Rencana Fasilitas Peribadatan Desa Jorok


(21)

6.3.1.4 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN UMUM


(22)

kebutuhan penduduk. Hal ini dikarenakan letak Desa Jorok yang merupakan pusat Kecamatan Utan. Namun, untuk kantor-kantor pelayanan umum seperti pelayanan Pos Hanisp dan Balai Serbaguna dll tidak ada. Pada Desa Jorok sendiri telah tersedia Fasilitas pemerintahan yaitu Kantor Desa dan Kantor Camat. Untuk meningkatkan pelayanan umum dan keamanan yang ada di Desa Jorok maka direncanakannya-lah Pos Hansip dan Balai Pertemuan Warga agar para penduduk Desa Jorok bisa salig menjaga silaturrahmi satu sama lain.

Untuk penempatannya sendiri akan diletakkan yang pastinya di kawasan strategis. Pos Hansip sendiri akan direncanakan pembuatan 4 (empat) unit dan akan masing-masing diletakkan di Dusun Jorok Tengah 1 (satu) unit, 2 (unit) di Dusun Koda Permai dan 1 (satu) unit tambahan di Dusun Sekokok. Penempatan 1 (satu) unit Pos hansip di Dusun Jorok Tengah itu dikarenakan kebutuhan masyarakat. Sementara itu di Koda Pemai ditempatkan 2 (dua) unit karena bisa mengawasi langsung 3 (tiga) Dusun sekaligus karena Pos Hansip itu diletakkan di perbatasan Dusun Koda Permai-Jorok Luar dan Koda Permai-Koda Dalam. Sementara itu untuk Dusun Sekokok sendiri diletakkan 1 (unit) yaitu diletakkan di tengah permukiman warga agar aksesnya mudah dijangkau.

Balai Pertemuan Warga yang selanjutnya disingkat BWP akan direncanakan dibuat 4 (empat) unit pula. Untuk penempatannya akan ditemaptkan 2 (dua) unit di Dusun Jorok Tengah, dan masing-masing 1 (satu) unit di Dusun Jorok Luar dan Koda Permai.

Peta 6.6 : Peta Rencana Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum


(23)

6.3.1.5 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA BUDAYA DAN REKREASI 6.3.1.5 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA BUDAYA DAN REKREASI


(24)

Untuk Fasilitas Budaya dan Rekreasi sama penempatanya dengan Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum karena fasilitas ini sama-sama merencanakan Balai Pertemuan Warga.


(25)

(26)

6.3.1.6 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA RUANG TERBUKA, TAMAN DAN LAPANGAN OLAH RAGA

Ruang terbuka merupakan komponen berwawasan lingkungan, yang mempunyai arti sebagai suatu landscpe, hardscape, taman atau ruang rekreasi dalam ruang lingkup urban. Fasilitas olah raga dapat juga berfungsi sebagai ruang terbuka karena keberadaannya dapat disatukan, misalnya lapangan olah raga dan taman. Jenis fasilitas olah raga dan ruang terbuka di Desa Jorok hanya lapangan olah raga. Keberadaan fasilitas ini erat kaitannya dengan kawasan permukiman.

Untuk meningkatkan pelayanan sosial yang ada di Desa Jorok maka direncanakanlah suatu Ruang Terbuka yaitu Taman Main untuk para anak muda Desa Jorok. Ruang Terbuka ini berfungsi sebagai tempat sosialisasi para anak muda yang tinggal di Desa Jorok. Taman Main ini akan direncanakan menjadi 4 (empat) unit mengingat kebutuhan dan hasil analisa yang ada di Desa Jorok. Taman ini akan di tempatkan 2 (dua) unit di Dusun Koda Permi dan masing-masing 1 (satu) unit di Dusun Jorok Dalam dan Sekokok.

Untuk penempatan yang ada di Dusun Jorok Dalam dan Dusun Sekokok kita tempatkan di tengah-tengah permukiman dan dekat dengan Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak, agar warga yang ada di sekitar permukiman tersebut dapat menjangaku dengan mudah. Untuk penempatan di dekat sekolah, agar para siswa bisa bermain dengan ria agar tidak lagi bermain di luar sekolah.

Untuk penempatan yang ada di Dusun Koda Permai sengaja kita tempatkan 2 (dua) unit karena Taman Main tersebut bisa juga dijangkau dengan mudah oleh penduduk yang tinggal di Dusun Jorok Luar dan Koda Dalam karena penempatannya di tempatkan di perbatasan 2 (dua) Dusun tersebut.


(27)

(28)

6.3.1.7 ARAHAN PENGEMBANGAN SARANA HUNIAN

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan rumah di Desa Jorok untuk 20 tahun ke depan di butuhkan penambahan sebanyak 868 unit dengan pembagian di setiap Dusun yaitu Jorok Dalam 148 unit,Jorok Tengah 141 unit,Jorok Luar 292 unit, Sekokok52 unit,Koda Permai104 unit, danKoda Dalam131 unit.


(29)

(30)

6.3.1.8 ARAHAN PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan jaringan jalan untuk 20 tahun ke depan di Desa Jorok sudah memenuhi standar. Akan tetapi kebutuhan adanya penambahan permukiman baru untuk 20 tahun ke depan, sehingga strategi ke depannya di rencanakan jaringan jalan yang terhubung ke rencana penempatan permukiman baru. Dan terkait kondisi jalan di Desa Jorok yang kurang baik sehingga perlu adanya perbaikan jalan agar pengguna jalan merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jalan tersebut.

6.1.1.4.1.9 RENCANA JARINGAN PERSAMPAHAN

Arahan Pengembangan dan penanganan persampahan di masa mendatang di Desa Jorok antara lain :

 Penambahan jumlah armada pengangkut sampah;

 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Reduce : adalah kegiatan yang mengurangi sampah (membuang sampah yang terpakai)

Reuse : adalah kegiatan yang menggunakan kembali sampah yang dapat digunakan

Recycle : adalah kegiatan yang mengelola kembali (Mendaur Ulang) sampah

 Kerja bakti dengan meningkatkan kerjasama antara pihak pemerintah, masyarakat, maupun sekolah-sekolah.

Berdasarkan hasil analisa produksi sampah di Desa Jorok dari tahun ke tahun semakin meningkat di tambah lagi konsep agribisnis yang di rencanakan di Desa Jorok sehingga perlu adanya penanganan sampah yang serius yaitu dengan


(31)

menyediakan jaringan persampahan yang memadai agar kondisi lingkungan di Desa Jorok tetap bersih dan terjaga.Adapun jaringan persampahan yang di butuhkan dengan rincian sebagai berikut :

Tong sampah di butuhkan penambahan sebanyak 2008 unit. Rencana penempatan tong sampah di dasarkan pada jumlah penduduk di setiap Dusun yaitu 342 unit di Dusun Jorok Dalam, 326 unit di Dusun Jorok Tengah, 696 unit di Dusun Jorok Luar, 108 unit di Dusun Sekokok, 236 unit di Dusun Koda Permai, dan 301 unit di Dusun Koda Dalam. Untuk Gerobak Sampah di butuhkan 4 (empat) unit gerobak sampah baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Jorok . Rencana penempatan Gerobak Sampah akan ditempatkan masing-masing (satu) unit di Dusun Jorok Tengah, Dusun Jorok Luar, Dusun Koda Dalam, serta 1 (satu) unit lagi akan ditempatkan di Dusun Sekokok. Semua rencana fasilitas persampahan yang ada di Desa Jorok di tempatkan di luar permukiman warga agar tidak mengganggu kenyamanan warga setempat. Sementara Bak Sampah Kecil akan ditampatkan bersebelahan langsung dengan Gerobak sampah agar pengambilannya mudah dan nyaman.


(32)

Peta 6.10 : Peta Rencana Fasilitas Persampahan Desa Jorok


(33)

6.3.1.10 ARAHAN PENGEMBANGAN JARINGAN DRAINASE

Melihat kondisi Drainase di Desa Jorok yang kurang baik sehingga perlu adanya perbaikan jaringan drainase yang ada diseluruh dusun di Desa Jorok, dan melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap drainase yang kurang terurus dan juga penambahan panjang drainase sesuai dengan penambahan panjang jaringan jalan di Desa Jorok. Panjang jaringan drainase di tahun 2033 di proyeksikan sepanjang 1.288 m atau 1,2 km sesuai dengan panjang jaringan jalan di kali dua untuk di masing-masing jalan. Untuk 20 tahun kedepan diperlukan penanggulangan penangan sistem drainase. Sistem drainase yang dipakai adalah sistem saluran terbuka yang disesuaikan dengan pola jaringan jalan yang ada. Dengan memanfaatkan sungai yang ada sebagai saluran primer, guna mendapatkan kemudahan dalam pemeliharaan dan pengawasan.


(34)

(35)

(1)

6.3.1.8 ARAHAN PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN

Berdasarkan hasil analisa kebutuhan jaringan jalan untuk 20 tahun ke depan di Desa Jorok sudah memenuhi standar. Akan tetapi kebutuhan adanya penambahan permukiman baru untuk 20 tahun ke depan, sehingga strategi ke depannya di rencanakan jaringan jalan yang terhubung ke rencana penempatan permukiman baru. Dan terkait kondisi jalan di Desa Jorok yang kurang baik sehingga perlu adanya perbaikan jalan agar pengguna jalan merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jalan tersebut.

6.1.1.4.1.9 RENCANA JARINGAN PERSAMPAHAN

Arahan Pengembangan dan penanganan persampahan di masa mendatang di Desa Jorok antara lain :

 Penambahan jumlah armada pengangkut sampah;

 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Reduce : adalah kegiatan yang mengurangi sampah (membuang sampah yang terpakai)

Reuse : adalah kegiatan yang menggunakan kembali sampah yang dapat digunakan

Recycle : adalah kegiatan yang mengelola kembali (Mendaur Ulang) sampah

 Kerja bakti dengan meningkatkan kerjasama antara pihak pemerintah, masyarakat, maupun sekolah-sekolah.

Berdasarkan hasil analisa produksi sampah di Desa Jorok dari tahun ke tahun semakin meningkat di tambah lagi konsep agribisnis yang di rencanakan di Desa Jorok sehingga perlu adanya penanganan sampah yang serius yaitu dengan

170 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI


(2)

menyediakan jaringan persampahan yang memadai agar kondisi lingkungan di Desa Jorok tetap bersih dan terjaga.Adapun jaringan persampahan yang di butuhkan dengan rincian sebagai berikut :

Tong sampah di butuhkan penambahan sebanyak 2008 unit. Rencana penempatan tong sampah di dasarkan pada jumlah penduduk di setiap Dusun yaitu 342 unit di Dusun Jorok Dalam, 326 unit di Dusun Jorok Tengah, 696 unit di Dusun Jorok Luar, 108 unit di Dusun Sekokok, 236 unit di Dusun Koda Permai, dan 301 unit di Dusun Koda Dalam. Untuk Gerobak Sampah di butuhkan 4 (empat) unit gerobak sampah baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Jorok . Rencana penempatan Gerobak Sampah akan ditempatkan masing-masing (satu) unit di Dusun Jorok Tengah, Dusun Jorok Luar, Dusun Koda Dalam, serta 1 (satu) unit lagi akan ditempatkan di Dusun Sekokok. Semua rencana fasilitas persampahan yang ada di Desa Jorok di tempatkan di luar permukiman warga agar tidak mengganggu kenyamanan warga setempat. Sementara Bak Sampah Kecil akan ditampatkan bersebelahan langsung dengan Gerobak sampah agar pengambilannya mudah dan nyaman.

171 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI


(3)

172 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI

TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013 Peta 6.10 : Peta Rencana Fasilitas Persampahan Desa Jorok


(4)

6.3.1.10 ARAHAN PENGEMBANGAN JARINGAN DRAINASE

Melihat kondisi Drainase di Desa Jorok yang kurang baik sehingga perlu adanya perbaikan jaringan drainase yang ada diseluruh dusun di Desa Jorok, dan melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap drainase yang kurang terurus dan juga penambahan panjang drainase sesuai dengan penambahan panjang jaringan jalan di Desa Jorok. Panjang jaringan drainase di tahun 2033 di proyeksikan sepanjang 1.288 m atau 1,2 km sesuai dengan panjang jaringan jalan di kali dua untuk di masing-masing jalan. Untuk 20 tahun kedepan diperlukan penanggulangan penangan sistem drainase. Sistem drainase yang dipakai adalah sistem saluran terbuka yang disesuaikan dengan pola jaringan jalan yang ada. Dengan memanfaatkan sungai yang ada sebagai saluran primer, guna mendapatkan kemudahan dalam pemeliharaan dan pengawasan.

173 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI


(5)

174 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI

TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013 Peta 6.11 : Peta Rencana Jaringan Drainase Desa Jorok


(6)

175 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI