BAB VI ARAHAN PENGEMBANGAN DESA JOROK
Perencanaan tata ruang merupakan proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang. Struktur kegiatan di wilayah menurut hasil analisa serta monitoring data saat ini didominasi oleh kegiatan pertanian, kegiatan
perkebunan serta kegiatan perdagangan dan jasa. Sektor-sektor yang direncanakan didorong lebih intensif supaya lebih berkembang adalah sektor pertanian,
perdagangan dan jasa, peternakan dan perikanan. Kegiatan-kegiatan tersebut dikembangkan menurut kemampuan yang ada
berupa kemampuan sumber daya manusia dan ketersediaan sumber daya alam pada masing-masing wilayah. Khusus untuk kegiatan pertanian akan terus
ditingkatkan pengelolaanya untuk mewujudkan wilayah sebagai kawasan agropolitan dan agribisnis di wilayah Kabupaten Sumbawa.
6.1 ARAHAN PENGEMBANGAN PERUNTUKAN LAHAN KAWASAN
6.1.1 KAWASAN BUDIDAYA
Berdasarkan Undang-undang nomor 26 Tahun 2007 Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi Sumber Daya Alam SDA, Sumber Daya Manusia SDA dan Sumber Daya Buatan, dapat dimanfaatkan guna keperluan produksi
dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dan jalannya pembangunan. Arahan pengelolaan kawasan budidaya meliputi segala usaha untuk
meningkatkan pendayagunaan lahan yang dilakukan di luar kawasan lindung, yang kondisi fisik dan sumber daya alamnya dianggap potensial untuk
dimanfaatkan, tanpa mengganggu keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Adapun arahan pengembangan yang di lakukan sebagai berikut :
6.1.1.1 ARAHAN PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Kegiatan sektor pertanian yang direncanakan terus dikembangkan di
wilayah adalah pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Pertanian tanaman
pangan di wilayah akan dikembangkan disemua Dusun yang ada di Desa Jorok.
Pengembangan pertanian ditujukan untuk mendukung kebijaksanaan RTRW
141
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Kabupaten Sumbawa serta menjaga ketersediaan lapangan kerja di bidang pertanian. Komoditas pertanian tanaman pangan utama yang dikembangkan di
Desa Jorok adalah komoditas padi. Pengembangan ini direncanakan untuk meningkatkan produktivitas
tanaman padi yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri juga bisa memenuhi kebutuhan pangan daerah sekitarnya. Potensi lahan Pertanian
yang ada di Desa Jorok termasuk wilayah cukup besar potensinya mengingat tingkat kesuburan tanah di wilayah ini cukup tinggi didukung dengan kondisi
irigasipengairan yang cukup memadai. Sesuai dengan Kebijakan RTRW Kabupaten Sumbawa menetapkan
Kecamatan Utan sebagai pusat agribisnis, untuk itu perlu adanya strategi untuk meningkatkan dan mengembangkan pertanian di Desa Jorok guna mendukung
Kecamatan Utan sebagai pusat agribisnis, adapun Strategi Pengembangan Pertanian secara umum sebagai berikut :
Untuk kegiatan pertanian harus memanfaatkan potensi lahan sawah
yang ada di seluruh Desa Jorok demi meningkatkan hasil pertanian;
Menjaga kualitas lahan, melalui kegiatan pergiliran budidaya tanaman pertanian;
Perlindungan dan pemeliharaan lahan pertanian pangan berkelanjutan
sebagai gerakan mendukung swasembada pangan Desa Jorok;
Pelarangan alih fungsi lahan menjadi lahan budidaya non pertanian kecuali untuk pembangunan sistem jaringan prasarana utama yang ada
di Dusun Jorok Luar, Sekokok dan Koda Dalam;
Peningkatan kemandirian masyarakat tokoh petani, tokoh masyarakat dan LSM dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian sektor pertanian yang ada di Desa Jorok;
Pemberian fasilitas sarana dan prasarana strategis tambahan yang
dibutuhkan masyarakat pasar, jalan, irigasi, jaringan telepon listrik, air bersih dan lain-lain agar mendukung hasil produksi pertanian yang
ada di Desa Jorok;
142
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Menjaga, merawat serta meningkatkan kualitas tanah sawah dengan
cara memberi zat tertentu secara berkala yang dilakukan di seluruh lahan pertanian yang ada di Desa Jorok;
Pembangunan prasarana irigasi di seluruh lahan Pertanian yang adad di
Desa Jorok demi pengembangan pertanian lahan basah agar tidak tergantung pada musim; dan
Perencanaan terminal agribisnis untuk mengembangkan sektor
pertanian yang ada di Desa Jorok. Perencanaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Jorok. Selain untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Desa Jorok, terminal agribisnis juga ini direncanakan sebagai tempat penyuplai produksi hasil pertanian skala
Kabupaten. Arahan Pengembangan Sektor Pertanian Desa Jorok menurut Komoditas
Unggulannya sebagai berikut : a. Padi
Berdasarkan hasil analisis bahwa Nilai LQ padi sebesar 1,70 sehingga mampu memenuhi kebutuhan daerahnya dan berpotensi untuk mengekspor ke
daerah lain. Untuk itu Komoditas Padi di Desa Jorok perlu di kembangkan untuk meningkatkan perekonomian Desa Jorok. Berikut arahan pengembangan
komoditas unggulan Padi di Desa Jorok.
Pembangunan prasarana irigasi di Dusun Jorok Luar, Jorok Tengah, Koda Permai, dan Koda Dalam untuk pengembangan pertanian lahan basah agar
tidak tergantung pada musim;
Penambahan pabrik pengolahan hasil pertanian yang rencananya di tempatkan di Dusun Jorok Tengah dan ditempatkan di tengah-tengah
fasilitas pertanian yang lain agar muudah pengambilan jika ada permintaan beras lagi serta ditempatkan pula di pinggir Jalan Arteri agar kendaraan
besar mudah mengambil hasil produksi pertanian yang ada di Desa Jorok; dan
Sebagai langkah lanjut untuk menjadikan Desa Jorok sebagai pusat
Agribisnis di Kecamatan Utan serta menjadikan penyuplai beras skala
143
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Kabupaten terbesar kedua setelah Desa Stowe Brang yang ada di Kecamatan Utan.
b. Kacang Kedelai Berdasarkan hasil analisis bahwa Nilai LQ kacang kedelai di Desa
Jorok sebesar 1,12 sehingga mampu memenuhi kebutuhan daerahnya dan berpotensi untuk mengekspor ke daerah lain.
Untuk itu Komoditas Kacang kedelai di Desa Jorok perlu di kembangkan untuk meningkatkan perekonomian Desa Jorok. Berikut arahan pengembangan
komoditas unggulan kacang kedelai di Desa Jorok dapat di lihat pada tabel berikut
Tabel 6.1 Arahan Pengembangan Komoditas Kedelai
NO VARIABLE
ARAHAN 1
Bahan Baku
Perbaikan bibit kedelai sehingga bisa menghasilkan kedelai yang berkualitas
Adanya jaminan dari pemerintah tentang harga dasar kedelai
144
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Gambar 6.1 : Padi adalah komoditas unggulan di Desa Jorok
sehingga petani bisa bertahan.
2 Sarana Pemasaran
Memperluas jaringan pemasaran sehingga tidak hanya
menggantungkan pemasaran pada pedagang kulakan
3 Informasi Pasar
Mengadakan kerjasama dengan DISPERINDAG dalam hal
promosi usaha
4 Produk
Mengadakan pelatihan dan penyuluhan tentang komoditi olahan
dari tahu dan tempe yg mempunyai nilai jual;
Memberikan perhitungan dan analisa bisnis sehingga pelaku bisnis mempunyai gambaran yang jelas
Diversifikasi produk :
Tahu sutra
Tahwa
Susu kedelai
145
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Gambar 6.2 : Kacang Kedelai adalah komoditas unggulan di Desa Jorok
Peta 6.1 : Peta Arahan Rencana Pengembangan Pertanian
6.1.1.2 ARAHAN PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN Rencana pengembangan kegiatan perikanan di wilayah dititik beratkan
pada budidaya perikanan khusunya perikanan air laut. Hal ini dikarenakan
hampir setengah wilayah Desa Jorok berada di pinggiran pantai sehingga
146
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
memungkinkan sekali untuk pengembangan kegiatan perikanan yakni budidaya perikanan laut. Pengembangan kegiatan perikanan dilakukan di Dusun Sekokok.
Hal ini di pengaruhi oleh tata guna lahan yang ada di Dusun tersebut kondisinya sangat bagus di lakukan budidaya perikanan air laut serta letaknya yang lumayan
srategis untuk dikembangkan. Untuk meningkatkan usaha perikanan dan pengembangan ekonomi
masyarakat Desa Jorok umumnya dan masyarakat pantai khususnya, maka dilakukan Strategi Pengembangan Sektor Perikanan secara umum sbb :
a. Pengembangan areal tambak dengan tidak menganggu keberadaan kawasan lindung;
b. Peningkatan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi Desa Jorok serta meningkatkan ekspor melalui usaha budidaya
perikanan khususnya perikanan air laut di wilayah pesisir Dusun Sekokok; c. Pengembangan sarana dan prasarana untuk sektor perikanan seperti
sampan, jaring dll untuk para nelayan yang berdomisili di Dusun Sekokok dan Dusun Koda Permai sebagai langkah awal meningkatkan hasil
tangkapan para nelayan tersebut; d. Pengembangan budidaya perikanan air laut untuk mengembangkan sektor
perikanan yang ada di Dusun Sekokok, Desa Jorok; dan e. Perlindungan dan pengembangan perikanan dalam rangka meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup para nelayan Dusun Sekokok.
Arahan Pengembangan Sektor Perikanan Desa Jorok Komoditas Unggulannya sebagai berikut :
a. Udang Komoditas unggulan sektor perikanan di Desa Jorok yaitu udang, sebanyak
22.000 kg per tahun tangkapan ikan di Desa Jorok. Melihat potensi komoditas udang tersebut sehingga perlu di kembangkan baik dari segi produksi,
pengolahan, dan distribusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar
147
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
yang tepatnya berada di Dusun Sekokok. Berikut arahan pengembangan potensi udang yang ada di Desa Jorok dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 6.2 Arahan Pengembangan Sekor Perikanan
NO VARIABLE
ARAHAN 1
Bahan Baku Mempertahankan dan menambah lahan tambak udang yg dikelola secara
organik
2 SDM
Menjadikan olahan komoditas udang sebagai sumber pendapatan dengan meningkatkan produktifitas dan mengoptimalkan pemasaran
3 Sarana Prasarana
Memberikan bantuan peralatan secara tepat guna dan tepat sasaran
4 Sarana Pemasaran
Kerjasama dengan pemerintah dlm pemasaran melalui pembuatan sentra industri olahan udang
5 Informasi Pasar
Pemberian informasi secara berkala melalui kelompok tani, brosur, maupun pamflet
6 Produk
Pelatihan mengenai cara pengemasan yg baik;
Kerjasama dengan instansi maupun usaha lain dalam penyediaan jasa
desain kemasan;
Diversifikasi produk :
Bakso udang
Siomay udang
Keripik Udang
6.1.1.3 ARAHAN PENGEMBANGAN SEKTOR PETERNAKAN Pengembangan kegiatan peternakan di wilayah meliputi peternakan Ayam
Kampung, Bebek, Domba dan Angsa. Kegiatan peternakan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan. Seluruh komoditas sektor peternakan yaitu Ayam
Kampung, Sapi, dan Bebek sangat dibutuhkan dagingnya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Desa Jorok sendiri. . Pengembangan kegiatan
peternakan dilakukan di wilayah secara komprehensif. Dengan banyaknya pertenakan ini dapat memberikan perkembangan dan potensi terhadap wilayah
Desa Jorok serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Jorok dari hasil penjualan pangan daging hewan tersebut.
Untuk Strategi Pengembangan Desa Jorok pada Sektor Peternakan secara umum sebagai berikut :
148
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Peningkatan produksi yang berorientasi pada peningkatan pendapatan,
perluasan kesempatan kerja melalui pengembangan peternakan, efisiensi usaha dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, serta ekspor ternak
yang ada di Desa Jorok;
Memberikan zat atau vaksinasi untuk seluruh komoditas sektor peternakan yang ada di Desa Jorok;
Peningkatan peranan peternakan untuk mewujudkan pengembangan Desa
Jorok secara utuh dan terpadu;
Mendorong pengembangan peternak dan meningkatkan peran koperasi serta keikutsertaan swasta dalam meningkatakan hasil peternakan di Desa
Jorok; dan
Merencanakan kandang komunal sebagai usaha sebagai langkah awal untuk mengembangkan di sektor peternakan yang ada Desa Jorok.
Arahan Pengembangan Sektor Peternakan Desa Jorok menurut Komoditas Unggulannya sebagai berikut :
a.
Ayam Kampung
Berdasarkan hasil analisis ada 4 jenis komoditas unggulan di Desa Jorok yaitu Ayam Kampung, Bebek, Angsa, dan Domba. Komoditas yang berpotensi
untuk di kembangkan adalah Ayam Kampung karena jumlah produksinya yang lebih besar, dari komoditas lain, nilai LQ
Ayam Kampung
di Desa Jorok sebesar
1,19
sehingga mampu memenuhi kebutuhan daerahnya dan berpotensi untuk di ekspor ke daerah lain.
Untuk itu Komoditas
Ayam Kampung
di Desa Jorok perlu di kembangkan untuk meningkatkan perekonomian Desa Jorok. Berikut arahan pengembangan
komoditas unggulan
Ayam Kampung
di Desa Jorok.
Pemeliharaan Secara Intensif Untuk mencapai kesuksesan dalam beternak ayam kampung maka hal
pertama yang harus dilakukan adalah Pencegahan dan pemberantasan penyakit. Pemeliharaan ayam kampung yang masih dilepas bebas akan rentan sekali
149
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
terhadap penyakit untuk itu pemeliharaan secara intensif ataupun semi intensif perlu diterapkan. Pemeliharaan secara intensif dapat menekan angka kematian
ayam
Perbaikan Mutu Genetik Bibit Jenis ternak ayam yang dipelihara petani pada Desa Jorok yaitu jenis lokal
yang produktivitasnya relatif rendah. Oleh karena itu untuk kestabilan produksi perlu diintroduksi dikembangkan bibit unggul atau mempersilangkan jenis ternak
lokal dengan bibit unggul tanpa mengurangi mempertahankan sumberdaya hayati sebagai sumber plasma nuftah. Perbaikan mutu genetik ternak ini
diarahkan pada produksi dan reproduksi yang lebih memberikan keuntungan bagi petani baik sebagai ayam petelur atau ayam pedaging.
Upaya perbaikan mutu bibit Ayam di Desa Jorok meliputi;
Peningkatan populasi ayam lokal di habitat aslinya;
Peningkatan mutu bibit untuk tujuan produksi telur dan atau daging;
Pengendalian populasi dan penyebaran luasannya; dan
Pembentukan rumpun dan galur komersial yang menggunakan ayam lokal sebagai sumber genetiknya.
Strategi Peningkatan Skala Pemilikan Ternak
Rata-rata pemilikan ternak pada tingkat petani adalah 5-10 ekor induk atau 10-20 ekor ayam dari berbagai kelompok umur. Tingkat pemilikan ini terlalu
rendah sehingga perlu ditingkatkan menjadi skala ekonomis dan sesuai dengan kemampuan sumberdaya pertanian yang dimiliki petani minimal 300 ekor
indukpetani. Untuk meningkatkan skala pemilikan ayam petani, perlu bantuan modal berupa kredit berbunga lunak. Gunawan 2006 dalam laporan
penelitiannya menyatakan bahwa skala usaha yang menguntungkan untuk usaha perbibitan ayam kampung per paket 40 ekor induk dan untuk usaha telur
konsumsi 30 ekor per paket. Sebagai usaha sambilan bagi peternak yang menguntungkan yakni melebih BEP dan diproyeksikan menghasilkan
produktivitas serta pendapatan lebih tinggi.
150
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Arahan Pengambangan Pengembangan Kemitraan
Kemitraan antara petani dan pengusaha atau pedagang besar ternak perlu dikembangkan agar petani mendapat kesempatan lebih besar untuk memelihara
ternak dengan teknologi yang lebih baik. Untuk itu, pembentukan kelompok tani ternak diperlukan agar manajemen kemitraan lebih efisien.
Arahan Pengembangan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
SDM Keterampilan Petugas dan petani untuk keberhasilan program ini
merupakan faktor penghubung, maka dengan itu pendidikan dan pembinaan kepada petugas dan masyarakat harus terus dilakukan, karena bila tidak maka
keberhasilan program pengembangan peternakan akan semakin menurun kualitasnya. Hal utama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan sumber daya
manusia.
Strategi Sarana dan Prasarana
Untuk usaha dalam bidang peternakan, mutlak membutuhkan fasilitas dari pihak pemerintah ataupun swasta khususnya dalam pengadaan modal kerja,
inovasi teknologi dan kelembagaan serta perusahaan swasta yang dapat mengendalikan masukan untuk produksi dan pemasaran hasil. Keterlibatan
pemerintah tidak cukup sebagai fasilitator pasif, tetapi harus menjadi inisiator aktif mengingat aneka usaha peternakan didominasi oleh usaha peternakan rakyat
skala kecil yang mungkin telah sampai pada titik jenuhnya. Hanya dengan suntikan bantuan fasilitas eksternal, usaha peternakan rakyat dapat keluar dari
posisi keseimbangan pertumbuhan rendah dan mempunyai dayasaing lebih baik Suprijatna, 2004. Program pengembangan prasarana dan sarana fisik mencakup:
Optimalisasi penggunaan prasarana dan sarana fisik, peningkatan prasarana dan sarana fisik dan optimalisasi sistem peternakan secara intensif.
Dukungan permodalan untuk usaha peternakan untuk meningkatkan
skala usaha;
151
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB VI
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2013
Kerjasama dengan pemerintah dan swasta untuk pengembangan usaha
hewan ternak, misalnya dengan melakukan usaha hewan ternak potong secara terpusat yang disertai dengan tempat penjualan;
Pemberian wawasan mengenai bidang peternakan; dan
Mempermudah sarana penjualan hewan ternak untuk keluar.
6.2.1 ARAHAN PEGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN