ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL
(Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman,
Yogyakarta)

Donna Sawitri Oktora
Email: donnasawitri@gmail.com

Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan Bantul, Yogyakarta 55183

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman
bertransaksi di bank konvensional. Faktor-faktor tersebut adalah reputasi bank,
fasilitas pelayanan, promosi, lokasi bank, dan religiusitas nasabah. Penelitian ini
menggunakan data primer dengan memberikan kuesioner kepada nasabah muslim
PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, dengan jumlah sampel sebanyak 100
responden. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda
dengan alat analisis SPSS 16. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh
hasil bahwa secara parsial variabel reputasi bank, fasilitas pelayanan, promosi,

dan lokasi bank berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan nasabah
muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensioal.
Sedangkan variabel religiusitas nasabah berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap keputusan nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman
bertransaksi di bank konvensioal. Secara serempak seluruh variabel independen
yang terdiri dari reputasi bank, fasilitas pelayanan, promosi, lokasi bank, dan
religiusitas nasabah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk, bertransaksi di bank
konvensional.
Kata kunci: Keputusan, Reputasi Bank, Fasilitas Pelayanan, Promosi, Lokasi,
Religiusitas.

1

Abstract: This research aims at analyzing the factors that influence the decision
of Moslem customers of PT BRI (Persero) Tbk, Sleman Branch to use
conventional bank. Those influencing factors are bank reputation, service facility,
promotion, bank location, and customers religiosity. This research used primary
data by giving questionnaire to the Moslem customers of PT BRI (Persero) Tbk,
Sleman Branch, with the total sample of 100 respondents. The analysis method

used was multiple linier regression with SPSS 16 analysis tool. Based on the
analysis that had been done, the result was that partially, the variable of bank
reputation, service facility, promotion, and bank location had significant and
positive influence toward the decision of Moslem customers of PT BRI (Persero)
Tbk, Sleman Branch to use conventional bank. While the variable of customers
religiosity had significant and negative influence toward the decision of Moslem
customers of PT BRI (Persero) Tbk, Sleman Branch to use conventional bank.
Simultaneously, all of the independent variables that consisted of bank reputation,
service facility, promotion, bank location, customers religiosity had significant
influence toward the decision of Moslem customers PT BRI (Persero) Tbk, Sleman
Bramch to use conventional bank.
Keywords : Decision, Bank reputation, Service facility, Promotion, Bank Location,
Customers Religiosity.

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beberapa dekade belakangan ini industri perbankan terus mengalami
perkembangan dengan pesatnya, sehingga sektor perbankan menjadi sektor
andalan dalam pengembangan perekonomian daerah maupun perekonomian
nasional. Perhatian masyarakat luas terhadap perbankan selalu besar, baik ketika

ekonomi sedang tumbuh maupun sebaliknya. Hal itu dikarenakan lembaga
perbankan dalam kehidupan merupakan lembaga yang sulit untuk dihindari. Bank
merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi lembaga intermediasi
bagi orang yang kelebihan dana dan orang yang kekurangan dana (Ascarya,
2005).

2

Perkembangan industri perbankann di Indonesia pasca deregulasi
perbankan tahun 1988 mengakibatkan peran perbankan sebagai lembaga financial
intermediary dalam membiayai external financing terutama untuk investasi

semakin bertambah. Jumlah bank meningkat dua kali lipat selama sepuluh tahun
yaitu 111 bank pada tahun 1988 menjadi 237 bank pada tahun 1997 (sebelum
krisis) dan jumlah kantor bank juga mengalami peningkatan lebih dari 200% pada
tahun yang sama (Maysun, 2005).
Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yang
merupakan krisis yang melanda negara-negara Asia, seperti Korea Selatan dan
Thailand. Diantara beberapa negara Asia tersebut, Indonesia mengalami kasus
yang paling parah (Maysun, 2005). Krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah

melumpuhkan berbagai sektor usaha di Indonesia, salah satu sektor yang
berdampak besar adalah sektor perbankan. Tercatat jumlah bank di Indonesia
sebelum krisis moneter per 31 Desember 1996 sejumlah 240 bank dengan 6.415
kantor cabang. Pertengahan tahun 1997 krisis moneter terjadi, akibatnya jumlah
bank per 31 Desember 1997 mengalami penurunan menjadi 237 bank dengan
6.337 kantor cabang, dan jumlah bank turun lagi menjadi 206 dengan 6.254
kantor cabang pada tahun 1998 (Masyun, 2005). Akan tetapi, hanya bank syariah
yang dapat bertahan karena perbankan syariah menggunakan prinsip bagi hasil
yang berdasar pada syariat Islam sehingga bank syariah tidak dibebani kewajiban
untuk membayar bunga simpanan kepada nasabah.
Indonesia adalah sebuah negara dengan mayoritas penduduk muslim. Dari
sisi ini Indonesia memiliki potensi dalam perkembang perbankan syariah yang

3

memberikan alternatif instrumen keuangan dan perbankan kepada nasabah
muslim Indonesia sesuai dengan syariat Islam yang dianut, tetapi potensi
kependudukan masyarakat muslim yang begitu besar ternyata memuluskan
pelaksanaan sosialisasi perbankan syariah. Mayoritas masyarakat muslim masih
tidak mengetahui tentang bank syariah termasuk juga para akademisi dan

profesional (Sholahuddin, 2001). Pada tahun 2014 terdapat 12 Bank Umum
Syariah (BUS) da 32 Unit Usaha Syariah (UUS), namun hanya 3 BUS/UUS yang
mencapai pangsa aset 10 persen dari BUK induknya. Secara keseluruhan pangsa
pasar perbankan syariah nasional pada tahun 2015 masih dibawah target yaitu 4,7
persen. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum muslim, tetapi
dalam perjalanan pengembangan perbankan syariah berjalan dengan lambat dan
belum berkembang sebagaimana halnya bank konvensional. Padahal bank
konvensional menggunakan sistem bunga atau riba yang dilarang agama islam.
Masyarakat muslim masih menggunakan bank konvensional dikarenakan
berbagai macam alasan, diduga alasan-alasan tersebut disebabkan oleh bunga
kredit yang diberikan bank konvensional lebih kecil dari pada bank syariah,
pelayanan bank syariah masih kalah cepat dengan bank konvensional, kurangnya
informasi serta ketidakpahaman dengan sistem dan operasional yang diterapkan
bank syariah, hadiah dan bonus yang ditawarkan bank konvensional lebih banyak,
serta rasa nyaman terhadap bank konvensional karena mereka lebih dulu
mengenal bank konvensional dari pada bank syariah.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat dikatakan salah satu wilayah di
Indonesia yang berkategori cukup potensial untuk perbankan syariah, karena

4


mayoritas penduduknya beragama islam sehingga memberikan peluang yang
besar dalam perkembangan bank syariah di kota ini. Berdasarkan data DIY,
jumlah penduduk muslim di DIY pada tahun 2015 adalah sebesar 3.323.528 orang
dari total jumlah penduduk di DIY sebesar 3.595.256 orang, yang tersebar di
Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul,
Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta. Salah satu kabupaten di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang memiliki penduduk muslim terbanyak adalah
kabupaten Sleman yaitu sebesar 966.298 dari total jumlah penduduk Sleman
1.075.126 penduduk. Namun, tidak semua masyarakat muslim di Kabupaten
Sleman menggunakan jasa perbankan syariah. Hal ini dapat dilihat dari pangsa
pasar perbankan syariah di Yogyakarta pada tahun 2015 mencapai 7,9 persen.
Disisi lain, pertumbuhan aset perbankan syariah pada triwulan III 2015 hanya
tumbuh sebesar 23,64 persen yoy lebih rendah dari triwulan III 2014 yaitu sebesar
31,06 persen yoy. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian masyarakat
masih melakukan transaksi di bank konvensional.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah faktor reputasi
bank, fasilitas pelayanan, promosi, lokasi bank, dan religiusitas nasabah memiliki
pengaruh terhadap keputusan nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk bertransaksi
di bank konvensional.

Landasan Teori
1. Perbankan
Bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah lembaga yang

5

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan orang banyak. keuntungan saja tetapi
juga sosial. Bank memiliki hubungan yang erat dengan nasabah. Tanpa adanya
nasabah maka kegiatan bank tidak akan berjalan. Menurut Kasmir (2010) nasabah
adalah konsumen yang membeli dan menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh bank. Nasabah bank terdiri dari nasabah funding dan nasabah
landing.

2. Bank Konvensional
Sebagian besar bank yang berkembang di Indonesia bank yang
berdasarkan dengaan prinsip dan cara konvensional atau yang disebut dengan
bank konvensional. Hal ini disebabkan tidak terlepas dari sejarah bangsa

Indonesia yang mana kolonial Belanda (Barat) yang membawa bank ke Indonesia.
Adapun pengertian bank konvensional menurut pasal 1 ayat 3 Undang-Undang
No. 10 tahun 1998 bank konvensional dapat didefinisikan yaitu bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional yang dalam kegiatannya
memberikan jasa keuangan.
3. Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen menjelaskan bagaimana seorang konsumen
membuat keputusan untuk memilih suatu produk atau jasa yang diyakini akan
memberikan kepuasan yang maksimum. Untuk memahami perilaku konsumen
yang dinyatakan pada hukum permintaan digunakan beberapa pendekatan yaitu:
a. Pendekatan Marginal Utility (Kardinal)

6

b. Pendekatan Indefference Curve (Ordinal)
c. Pendekatan Atribut
4. Teori Permintaan Uang
Mankiw (2006) mendefinisikan uang sebagai persediaan aset yang akan
dapat digunakan untuk melakukan transaksi. Berdasarkan jenisnya uang dapat
dibedakan menjadi uang kartal, uang giral, dan uang kuasi. Berdasarkan

perhitungan jumlah permintaan uang di masyarakat, uang dapat dibedakan
menjadi M0 (uang kartal), M1 (M0 ditambah dengan demand deposit yaitu
tabungan yang dimiliki masyarakat yang ada di bank yang dapat diambil sewaktuwaktu), M2 (M1 ditambah dengan time deposit yaitti tabungan deposito dan
sejenisnya yang memiliki waktu jatuh tempo atau tidak bisa diambil sewaktuwaktu), M3 (M2 ditambah dengan deposito jangka panjang, meliputi dana
institutional yang ada dipasar uang). Menurut Mankiw (2006) uang memiliki tiga
fungsi yaitu sebagai penyipan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.
5. Teori Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler (2002) keputusan adalah suatu proses penyelesaian
masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, penilaian
terhadap beberapa alternatif, membuat keputusan dan mengevaluasi keputusan
setelah membuat suatu keputusan. Sesuai dengan perilaku konsumen, jadi
pemilihan keputusan seorang konsumen bisa diartikan proses konsumen menilai
beberapa pilihan alternatif setelah itu memilih satu yang dianggap paling baik dari
beberapa altenatif.

7

6. Reputasi Bank
Menurut Fombrun (1996) berpendapat bahwa reputasi perusahaan adalah
penilaian perusahaan oleh masyarakat banyak yang berada didalam perusahaan

maupun diluar perusahaan. menurut Tjiptono (2007) reputasi adalah sesuatu yang
sangat

penting

bagi

citra

suatu

perusahaan

karena

citra

perusahaan

menggambarkan kualitas total jasa perusahaan tersebut.

7. Fasilitas Pelayanan
Menurut Yoeti (1980) fasilitas adalah segala sesuatu yang berupa fisik
atau benda maupun jasa yang menyertai pelayanan yang diberikan perusahaan
baik perusahaan jasa, perdagangan, maupun perusahaan industri. Fasilitas juga
dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang tersedia atau disediakan oleh
perusahaan dan juga didalam kantor perusahaan, yang dimaksud untuk
memberikan pelayanan maksimal agar konsumen atau pelanggan merasakan
nyaman dan puas.
8. Promosi
Kasmir (2008) mendefinisikan promosi dalam pemasaran bank merupakan
suatu kegiatan untuk memperjualbelikan produk dan jasa bank kepada nasabah
atau calon nasabah dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan nasabah maupun
calon nasabah serta memberikan rasa puas kepada nasabah atau calon
nasabah.Terdapat empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap
bank dalam mempromosikan produk dan jasa yaitu promosi melalui periklanan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (Publicity), dan
promosi melalui penjualan pribadi (personal selling).

8

9. Lokasi Bank
Lupiyoadi (2001) mendefinisikan lokasi adalah tempat dimana perusahaan
melakukan operasi. Menurut Kasmir (2004) pertimbangan penentuan lokasi bank
tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan
berbagai faktor hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan
lokasi suatu bank. Secara khusus ada dua faktor yang menjadi pertimbangan
dalam penentuan lokasi suatu bank yaitu:
1) Faktor Utama (Primer)
a. Dekat dengan pasar
b. Dekat dengan perumahan
c. Tersedia tenaga kerja
d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, atau kereta api atau
pelabuhan laut atau bandara (strategis).
e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon dan lainnya.
f. Sikap masyarakat
2) Faktor sekunder
a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau
pembangunan gedung.
b. Prospek perkembangan harga tanah, gedung atau kemajuan di lokasi
tersebut.
c. Kemungkinan untuk peluasan lokasi.
d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau
perumahan.

9

e. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.
9. Religiusitas Nasabah
Religiusitas merupakan pengalaman individu terhadap ajaran agama atau
kepercayaan yang dianutnya dan keterikatan seseorang terhadap agama yang
dipeluknya. Religius menurut islam adalah mengerjakan apa yang diperintahkan
dan apa yang diajarkan agama islam secara keseluruhan. Glock dan Stark (1969)
menjabarkan dimensi religiusitas kedalam lima dimensi, yaitu:
1) Dimensi ideologis (Keyakinan)
2) Dimensi ritualitas (Praktik)
3) Dimensi eksperiensi (Pengalaman)
4) Dimensi intelektual (Pengetahuan)
5) Dimensi konsekuensi

II. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan yang digunakan pada
penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif yang berarti teknik mengumpulkan,
mengelola, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisis data agar dapat
memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diteliti melalui observasi
yang menghasilkan data berupa angka-angka.
B. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk,
Cabang Sleman dikarenakan jumlah jaringan kantor bank konvensional persero di

10

Kabupaten Sleman. Akan tetapi karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan
biaya maka peneliti memfokuskan penelitian dilakukan ke beberapa jaringan
kantor PT BRI Cabang Sleman yang terdiri dari Kantor Cabang (KC) dan Kantor
Cabang Pembantu (KCP) yaitu KC Seman, KCP Gedong Kuning, KCP Godean,
KCP Monjali, KCP Pasar Colombo dan KCP UGM.
C. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian (Hasan, 2002). Sumber data primer dalam
penelitian ini diperoleh langsung dari nasabah muslim PT BRI Cabang Sleman
yang bertransaksi di bank konvensional melalui kuesioner. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari orang-orang yang telah melakukan penelitian sebelumnya
(Hasan, 2002). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia,
Statistik Keuangan dan Ekonomi Indonesia, Biro Tata Pemerintahan Setda DIY,
jurnal, skripsi, buku, dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non random
sampling yaitu tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama
untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. Teknik non random sampling yang
digunakan adalah Purposive Sampling (Judgement Sampling) yaitu teknik
pengambilan sampel berdasarkan penilaian karakteristik anggota sampel yang

11

disesuaikan dengan tujuan peneliti (Suharyadi, 2004). Besarnya sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengumpulan data
adalah metode survey. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
F. Model Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas sebagai
alat untuk menguji pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dan menggunakan
regresi linier berganda sebagai alat untuk menganalisis data. Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda yaitu
untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penulis
menggunakan program statistik untuk mengolah data dengan menggunakan
program SPSS 15 dan Microsoft Excel 2007.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Kabupaten Sleman
Kabupaten Sleman merupakan salah satu

Kabupaten

dari lima

Kabupaten/Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berada
disisi utara. Secara geografis wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai dari
107°15’13” sampai dengan 100°29’30 Bujur Timur dan 7°34’51” sampai dengan
7°47’03” Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

12









Sebelah Utara

: Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali

Sebelah Timur

: Kabupaten Klaten

Sebelah Barat

: Kabupaten Kulon Progo

Sebelah Selatan

: Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan
Kabupaten Gunung Kidul

Kabupaten Sleman memiliki luas wilayah 57.482 Ha atau 574,82 Km2 dan
secara administratif terbagi menjadi 17 kecamatan yang dibagi menjadi 75 desa
dan 1.212 padukuhan, dengan jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 1.075.126
penduduk yang didominasi oleh pemeluk agama islam yaitu sebesar 966.298 jiwa.
2. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah
terbesar di Indonesia. Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah
oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik

Kaum Priyayi Purwokerto” yaitu suatu lembaga keuangan yang melayani orangorang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Hasil Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product
Moment atau pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang

lebih besar dari r tabel pada taraf α = 5% atau bisa juga dilihat dari nilai tingkat
signifikansi pada analisis menggunakan program SPSS yang harus bernilai < 0.05.

13

Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai
ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. Nilai r tabel untuk degree of
freedom (df) = n-k.

Dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. Pada kasus
ini, besarnya df dapat dihitung 30 – 2 = 28 dengan alpha (α = 5%), maka didapat
nilai r tabel sebesar 0.3610 dengan jumlah total keseluruhan sampel sebanyak 30
responden dengan menggunakan uji dua sisi.
a. Variabel Keputusan Bertransaksi di Bank Konvensional
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan
Nilai
KMO

Total
Variance
Explained%

Item

R Pearson
Correlation

R tabel

Signifikansi Kesimpulan

P1
0.832**
0.3610
P2
0.874**
0.3610
P3
0.854**
0.3610
P4
0.798**
0.3610
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 16, 2016
0.781

0.000
0.000
0.000
0.000

71.760

Valid
Valid
Valid
Valid

b. Variabel Reputasi Bank
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Reputasi Bank
Nilai
KMO

Total
Variance
Explained%

Item

R Pearson
Correlation

R tabel

P1
0.650**
0.3610
P2
0.848**
0.3610
P3
0.717**
0.3610
P4
0834**
0.3610
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 16, 2016
0.730

59.987

Signifikansi Kesimpulan

0.000
0.000
0.000
0.000

Valid
Valid
Valid
Valid

14

c. Variabel Fasilitas Pelayanan
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Fasilitas Pelayanan
Nilai
KMO

Total
Variance
Explained%

Item

R Pearson
Correlation

R tabel

Signifikansi Kesimpulan

P1
0.771**
0.3610
P2
0.750**
0.3610
P3
0.796**
0.3610
P4
0.806**
0.3610
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 16, 2016
0.673

0.000
0.000
0.000
0.000

61.051

Valid
Valid
Valid
Valid

d. Variabel Promosi
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Promosi
Nilai
KMO

Total
Variance
Explained%

Item

R Pearson
Correlation

R tabel

Signifikansi Kesimpulan

P1
0.743**
0.3610
P2
0.715**
0.3610
P3
0.894**
0.3610
P4
0.831**
0.3610
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 16, 2016
0.706

0.000
0.000
0.000
0.000

64.558

Valid
Valid
Valid
Valid

e. Variabel Lokasi Bank
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Lokasi Bank
Nilai
KMO

Total
Variance
Explained%

Item

R Pearson
Correlation

R tabel

P1
0.634**
0.3610
0.600
54.146
P2
0.767**
0.3610
P3
0.656**
0.3610
P4
0.855**
0.3610
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 16, 2016

Signifikansi Kesimpulan

0.000
0.000
0.000
0.000

Valid
Valid
Valid
Valid

15

f. Variabel Religiusitas Nasabah
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Religiusitas Nasabah
Nilai
KMO

Total
Variance
Explained%

Item

R Pearson
Correlation

R tabel

Signifikansi Kesimpulan

P1
0.778**
0.3610
P2
0.851**
0.3610
P3
0.818**
0.3610
P4
0.855**
0.3610
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 16, 2016
0.646

65.370

0.000
0.000
0.000
0.000

Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan hasil pengolahan data uji validitas diatas, bahwa variabel
keputusan bertransaksi di Bank Konvensional, reputasi bank, fasilitas pelayanan,
promosi, lokasi bank, dan religiusitas nasabah diperoleh hasil rhitung > rtabel dan
nilai signifikansi yang bernilai dibawah 0.05. Dengan demikian masing-masing
pertanyaan dalam kuesioner untuk variabel keputusan bertransaksi di Bank
Konvensional, reputasi bank, fasilitas pelayanan, promosi, lokasi bank, dan
religiusitas nasabah dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Imam Ghazali (2006), suatu variabel dikatakan reliabel apabila
memiliki Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60. Perhitungan nilai Cronbach’s
Alpha dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.

Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel

Cronbach’s

Keterangan

Alpha

Keputusan
Reputasi Bank
Fasilitas Pelayanan
Promosi
Lokasi Bank
Religiusitas Nasabah

0.832
0.754
0.782
0.795
0.700
0.818

Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
16

Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 16, 2016
Berdasarkan hasil pengujian koefisien Cronbach Alpha dari keenam
variabel keputusan bertransaksi di Bank Konvensional, reputasi bank, fasilitas
pelayanan, promosi, lokasi bank, dan religiusitas nasabah diatas > 0.60. Dengan
demikian masing-masing pertanyaan dalam kuesioner untuk variabel keputusan
bertransaksi di Bank Konvensional, reputasi bank, fasilitas pelayanan, promosi,
lokasi bank, dan religiusitas nasabah dinyatakan reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan
uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.25
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal Parametersa
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber: Data Primer diolah

Unstandardized
Residual
100
.0000000
1.63917820
0.063
0.061
-0.063
0.633
0.818

17

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test ini menghasilkan Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.633 dan nilai

Asymp. Sig. (signifikansi) sebesar 0.818 lebih besar dai 0.05 yang artinya
data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didasarkan nilai
VIF (Variance Inflation Factor ) dan tolerance. Hipotesis dalam uji
multikolinearitas adalah jika H0 : VIF < 10 artinya tidak terkena
multikolinearitas dan jika H1 : VIF > 10 artinya terkena multikolinearitas
Tabel 5.26
Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance
Independen
Reputasi Bank
0.587
(X1)
Fasilitas
0.747
Pelayanan (X2)
Promosi (X3)
0.742
Lokasi Bank
0.854
(X4)
Religiusitas
0.921
Nasabah (X5)
Sumber: Data Primer diolah

VIF

Kesimpulan

1.703

Non-multikolinearitas

1.339

Non-multikolinearitas

1.348
1.171

Non-multikolinearitas
Non-multikolinearitas

1.085

Non-multikolinearitas

Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel
independen memiliki nilai VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan tidak
ada multikolinearitas pada model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya

penyimpangan

asumsi

klasik

heteroskedastisitas.

Untuk

18

mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas maka dilakukan Uji
Glejser.
Tabel 5.27
Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel
Independen
Reputasi Bank (X1)
Fasilitas pelayanan
(X2)
Promosi (X3)
Lokasi Bank (X4)

Signifikansi

Kesimpulan

0.099
0.731

Non-heteroskedastisitas
Non-heteroskedastisitas

0.250
0.410

Non-heteroskedastisitas
Non-heteroskedastisitas

Religiusitas Nasabah
0.773
(X5)
Sumber: Data Primer diolah

Non-heteroskedastisitas

Hasil perhitungan menggunakan tabel diatas dapat diperoleh hasil
signifikansi > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
heteroskedastisitas dan hasil uji dapat dilanjutkan.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Uji T (Uji Parsial)
Dari

hasil

perhitungan

regresi

linier

berganda

dengan

menggunakan SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut:

19

Tabel 5.29
Hasil Uji T
Model

Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error
-3.488
2.433
0.552
0.126

t

Sig.

-1.434
4.374

.155
0.000

3.014

0.003

2.686
2.288

0.009
0.024

-2.347

0.021

Standardized
Coefficients
Beta

1 (Constant)
Reputasi Bank
0.376
(X1)
Fasilitas
0.241
0.080
0.230
Pelayanan (X2)
Promosi (X3)
0.290
0.108
0.206
Lokasi Bank
0.176
0.077
0.163
(X4)
Religiusitas
-0.164
0.070
-0.161
Nasabah (X5)
a. Sumber: Dependen Variabel: Keputusan (Y)
Sumber: Data Primer diolah

Dari hasil regresi diatas dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = 0.376X1 + 0.230X2 + 0.206X3 + 0.163X4 + -0.161X5 + e
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan:
1) Pengaruh variabel reputasi bank (X1) terhadap keputusan nasabah muslim
BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas
kesalahan sebesar 0.000 < 0.05. Hasil perhitungan pada regresi linier
berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 4.374. Dengan

demikian

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
reputasi bank memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
nasabah muslim Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Pengaruhnya sebesar 0.376.

20

2) Pengaruh variabel fasilitas pelayanan (X2) terhadap keputusan nasabah
muslim BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas
kesalahan sebesar 0.003 < 0.05. Hasil perhitungan pada regresi linier
berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 3.014. Dengan

demikian

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
fasilitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
nasabah muslim Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Pengaruhnya sebesar 0.230.
3) Pengaruh variabel promosi (X3) terhadap keputusan nasabah muslim BRI
Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas
kesalahan sebesar 0.009 < 0.05. Hasil perhitungan pada regresi linier
berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 2.686. Dengan

demikian

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah
muslim Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional. Pengaruhnya
sebesar 0.206.
4) Pengaruh variabel lokasi bank (X4) terhadap keputusan nasabah muslim
BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas
kesalahan sebesar 0.024 < 0.05. Hasil perhitungan pada regresi linier
berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 2.288. Dengan

demikian

21

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
lokasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah
muslim Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional. Pengaruhnya
sebesar 0.163.
5) Pengaruh variabel religiusitas nasabah (X4) terhadap keputusan nasabah
muslim BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai probabilitas
kesalahan sebesar 0.021 < 0.05. Hasil perhitungan pada regresi linier
berganda diperoleh nilai t hitung sebesar -2.347. Dengan

demikian

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
religiusitas nasabah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan nasabah muslim Cabang Sleman bertransaksi di bank
konvensional. Pengaruhnya sebesar -0.161.
b. Uji F (Uji Serempak)
Uji F membuktikan secara simultan apakah terdapat pengaruh
reputasi bank, fasilitas pelayanan, promosi, lokasi bank, dan religiusitas
nasabah terhadap keputusan nasabah muslim bertransaksi di bank
konvensional. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.30
Hasil Uji F
ANOVAb
Model

Sum of
Df
Mean
Squares
Square
1 Regression
376.407
5
75.281
Residual
256.703
94
2.763
Total
636.110
99
a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X3, X1

F

Sig.

27.248

0.000a

22

b. Dependent Variabel: Y
Sumber: Data Primer diolah
Dari tabel diatas diperoleh F hitung sebesar 27.248 dengan nilai
signifikan 0.000 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa reputasi bank,
fasilitas pelayanan, promosi, lokasi bank, dan religiusitas nasabah secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah muslim BRI
Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 5.31
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model

1

R

R Square

Adjusted
R Square

0.769a
0.592
0.570
a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X3, X1
b. Dependent Variabel: Y
Sumber: Data Primer diolah

Std. Error
of the
Estimate
1.66217

DurbinWatson
1.862

Dari hasil perhitungan regresi linier berganda ditemukan hasil dari
jumlah sampel 100 responden dengan nilai R Square sejumlah 0.592 yang
dapat diartikan bahwa variabel independen reputasi bank (X1), fasilitas
pelayanan (X2), promosi (X3), lokasi bank (X4), dan religiusitas nasabah
(X5) menjelaskan variasi dari variabel dependen keputusan nasabah
muslim BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional sebesar
59.2%, sisanya 40.8% keputusan nasabah muslim BRI Cabang Sleman
bertransaksi di bank konvensional dipengaruhi oleh variabel diluar model.

23

Pembahasan
1. Pengaruh Reputasi Bank Terhadap Keputusan Nasabah Muslim BRI Cabang
Sleman Bertransaksi di Bank Konvensional.
Berdasarkan uji hipotesis, nilai koefisien variabel reputasi bank sebesar
0.376 dengan tingkat probabilitas 0.000. Nilai probabilitas 0.000 lebih kecil
dari alpha 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa reputasi bank berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan nasabah muslim BRI Cabang Sleman
bertransaksi di bank konvensional.
Bank konvensional memiliki reputasi yang jauh lebih baik daripada bank
syariah dikarenakan keberadaan bank konvensional yang lebih terdahulu
daripada bank syariah. Persebaran jumlah

kantor bank di Indonesia terus

peningkat

banyaknya

hal

ini

dikarenakan

masih

masyarakat

yang

menggunakan jasa bank konvensional untuk melakukan transaksi walaupun
sempat terjadi keterpurukan pada bank konvensional tetapi reputasi bank
konvensional dimata masyarakat masih sangat baik terbukti banyak masyarakat
yang masih percaya dan terus menggunakan bank konvensional. Jadi reputasi
bank bisa menjadi tolak ukur seseorang untuk membuat keputusan bertransaksi
menggunakan bank konvensional. Sehingga semakin baik reputasi bank maka
akan menaikan keputusan nasabah muslim BRI Cabang Sleman bertransaksi
menggunakan bank konvensional.
2. Pengaruh Fasilitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Muslim BRI
Cabang Sleman Bertransaksi di Bank Konvensional.

24

Berdasarkan uji hipotesis, nilai koefisien variabel fasilitas pelayanan
sebesar 0.231 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.003, dimana nilai 0.003
lebih kecil dari nilai alpha 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas
pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah muslim
BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa fasilitas pelayanan
dapat mempengaruhi keputusan nasabah muslim bertransaksi di bank
konvensional dalam hal ini nasabah muslim BRI Cabang Sleman dikarenakan
banyaknya mesin ATM yang dapat digunakan diberbagai tempat dan segala
macam kebutuhan nasabah, banyaknya jaringan kantor yang tersebar yang
memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi, adanya penilaian nasabah
yang baik terhadap pelayanan pegawai bank karena teknologi yang digunakan
sudah semakin modern. Bukan hanya pelayanan bank dalam bentuk fisik saja,
pelayanan dalam bentuk sumber daya manusia juga mempengaruhi keputusan
mereka untuk bertransaksi di bank konvensional..
3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Muslim BRI Cabang Sleman
Bertransaksi di Bank Konvensional.
Berdasarkan uji hipotesis, nilai koefisien variabel promosi sebesar 0.205
dengan nilai probabilitas sebesar 0.009. Nilai probabilitas 0.009 lebih kecil
dari alpha

0.05 sehinggga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah muslim BRI
Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.

25

Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk merangsang pembelian suatu produk ataupun jasa. Strategi
promosi juga akan menjadi penggerak dalam mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa. Promosi harus dilakukan
secara benar guna tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Jika promosi
yang dilakukan tidak tepat maka hal itu hanya akan mengeluarkan beban
biaya perusahaan. Promosi yang dilakukan perusahaan haruslah menarik
sehingga dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan
suatu produk atau jasa. Jadi banyaknya promosi yang dilakukan bank
konvensional dalam hal ini BRI Cabang Sleman yang bersifat persuasif
berpengaruh pada keputusan nasabah muslim untuk bertransaksi di bank
konvensional.
4. Pengaruh Lokasi Bank Terhadap Keputusan Nasabah Muslim Bertransaksi di
Bank Konvensional.
Berdasarkan uji hipotesis, nilai koefisien variabel lokasi bank sebesar
0.163 dengan tingkat probabilitas 0.024. Nilai probabilitas 0.024 lebih kecil
dari alpha 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi bank berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan nasabah muslim BRI Cabang Sleman
bertransaksi di bank konvensional.
Variabel lokasi bisa mempengaruhi pencapaian sebuah bank untuk
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan transaksi.
Bank harus memberikan kenyamanan lokasi dan mudah diakses oleh nasabah.
Dalam pemilihan lokasi juga harus memperhatikan potensi pasar yang

26

tersedia di sekitar lokasi tersebut. Lokasi yang strategis, mudah dijangkau,
mudah dilihat dari tepi jalan, dekat dengan pusat perbelanjaan dan dekat
dengan pusat pemerintahan akan menarik minat calon konsumen memutuskan
untuk menjadi nasabah. Kemudahan akses untuk menjangkau dan
mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan konsumen merupakan dasar
bagi pelaku usaha untuk membuat strategi mendekatkan produk atau jasa
kepada masyarakat luas. Keberadaan jaringan kantor ditengah-tengah
masyarakat terpencil atau pedesaan sangat membantu masyarakat tersebut
untuk memperoleh bantuan untuk memenuhi kebutuhannya yang berupa
penyediaan jasa keuangan. Sehingga masyarakat perkotaan maupun pedesaan
sama-sama bisa merasakan jasa penyedia jasa keuangan. Sejauh ini bank
konvensional dalam hal ini BRI mampu menjangkau masyarakat hingga
kepedesaan sehingga lokasi sangat menetukan keptusan nasabah muslim BRI
Cabang Sleman bertransaksi menggunakan bank konvensional.
5. Pengaruh Religiusitas Nasabah Terhadap Keputusan Nasabah Muslim BRI
Cabang Sleman Bertransaksi di Bank Konvensional.
Berdasarkan uji hipotesis, nilai koefisien variabel religiusitas nasabah
sebesar -0.161 dengan tingkat probabilitas 0.021. Nilai probabilitas 0.021
lebih kecil dari alpha 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa religiusitas
nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah muslim
BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional.
Religiusitas adalah internalisasi nilai-nilai agama dalam diri seseorang.
Apabila tingkat religius stimuli seseorang rendah maka, maka akan menaikan

27

keputusan nasabah muslim bertransaksi menggunakan bank konvensional.
Sebaliknya, apabila tingkat religiusitas seseorang tinggi maka akan
menurunkan keputusan nasabah muslim bertransaksi mengggunkan bank
konvensional. Seseorang yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi lebih
memahami

akan

hukum-hukum

Islam.

Mereka

akan

menghindari

menggunakan bank konvensional karena bank konvensional menggunakan
sistem bunga. Bunga atau riba adalah sesuatu yang sangat dilarang dalam
Islam.

IV. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk,
bertransaksi di bank konvensional, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Reputasi bank berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan
nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk, bertransaksi di bank konvensional,
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha (α = 0.05).
2. Fasilitas Pelayanan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap
keputusan nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk, bertransaksi di bank
konvensional, dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha ( α = 0.05).
3. Promosi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan nasabah
muslim PT BRI (Persero) Tbk, bertransaksi di bank konvensional, dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai alpha ( α = 0.05).

28

4. Lokasi Bank berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan
nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk, bertransaksi di bank konvensional,
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha ( α = 0.05).
5. Religiusitas Nasabah berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap
keputusan nasabah muslim PT BRI (Persero) Tbk, bertransaksi di bank
konvensional, dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha ( α = 0.05).

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, maka
peneliti akan menyampaikan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak
terkait. Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya peningkatan strategi pengembangan bank konvensional agar tetap
menjaga loyalitas nasabahnya sehingga mampu meningkatkan kompetisi usaha
antar bank.
2. Bank Konvensional diharapkan mampu melakukan evaluasi secara periodik
mengenai kinerja bank, baik dari sisi produk maupun layanan yang diberikan
bank agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai.
3. Masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan dan informasi mengenai konsep
dan produk perbankan yang ada, agar masyarakat mampu membuat keputusan
dengan baik dalam memilih jasa perbankan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

29

DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, D. (2005). Bank Syariah: Gambaran Umum Indonesia. Indonesia: Bank
Indonesia.
Badan Pusat Statistik, DIY dalam Angka 2015. D.I Yogyakarta.

Basuki, A. T. (2015). Regresi Dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Seman,
Yogyakarta: Danisa Media.
Biro Tata Pemerintahan Setda DIY (2015). Daerah Istimewa Yogyakarta.
Booklet Perbankan Indonesia. (2011). Indonesia: Bank Indonesia.

Fombrun, C. J. (1996). Reputation: Realizing Value From The Corporate Image.
Cambridge, Massachusetts: Harvard Business School Press.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponogoro.
Glock, & Stark. (1969). Religion and Society Intension. USA:Rand MC: Nally
and Company.
Hasan, I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dab Aplikasinya.
Bogor : Ghalia.
http:/www.bri.co.id/unitkerja . (n.d.). Retrieved September 22, 2016

Indonesia, B. (2010). Undang-Undang Republika Indonesia No. 10 Tahun 1998
Tentang Perbankan. Indonesia: Bank Indonesia.
Kasmir. (2010). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada .
Kasmir. (2004). Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media.
Kasmir. (2008). Pemasaran Bank. Jakarta: Grafindo Persada.
Kotler, P. (2002). Keputusan Pembelian Adalah Tindalan Dari Konsumen.
Bandung: Linda Karya.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran . Jakarta: Prehall Indo.
Lupiyohadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta:
Salemba Empat.
Mankiw, G. N. (2006). Principle of Economics. Pengantar Ekonomi Makro.
Jakarta: Salemba Empat.

30

Maysun. (2005). Analisis Kinerja Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Konvensional di Indonesia . Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.
Rismayanti, F. (2005). Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah dan
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT Bank
Syariah Mandiri Tbk Cabang Bandung . Skripsi FE UNPAD .

Sholahuddin, M. (2001). Hambatan Sosialisasi Sistem Perbankan Syariah.
Surakarta: FE UMS.
Tjiptono, F. (2007). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Yoeti, O. (1980). Pemasaran Pariwisata. Angkasa: Bandung.
Yuliadi, I. (2016). Teori Ekonomi Makro: Pendekatan Ekonomi Islam.
Yogyakarta: Danisa Media.

31

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Nasabah Muslim PT BRI (Persero) Tbk, Cabang Sleman, Yogyakarta)

0 5 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 2 12

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 2 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bertransaksi Di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).

0 2 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bertransaksi Di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank BTN Syariah Cabang Surakarta).

0 1 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PRODUK BANK KONVENSIONAL DI PT. BRI PERSERO CABANG SEDATI (STUDI KASUS MENGENAI KEPUTUSAN NASABAH).

1 10 142

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PRODUK BANK KONVENSIONAL DI PT. BRI PERSERO CABANG SEDATI (STUDI KASUS MENGENAI KEPUTUSAN NASABAH)

0 0 12