perkapitas sesuai peraturan yang berlaku. Penyediaan RTH berdasarkan jumlah
penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5
Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk
No Unit
Lingkungan Tipe RTH
Luas minimalun
it m2 Luas
minimalkap ita m2
Lokasi 1
250 jiwa Taman RT
250 1,0
Di tengah lingkungan RT
2 2.500 jiwa
Taman RW 1,25
0,5 Di pusat
kegiatan RW 3
30.000 jiwa Taman Kelurahan
9000 0,3
Dikelompokkan dengan sekolah
pusat kelurahan 4
120.000 jiwa Taman Kecamatan
24.000 0,2
Dikelompokkan dengan sekolah
pusat kecamatan Pemakaman
Disesuaika n
1,2 5
480.000 jiwa Taman Kota
144.000 0,3
Di pusat wilayah kota
Ruang Terbuka Hijau
Disesuaika n
0,4 Di dalam
kawasanpinggir an
Untuk fungsi- fungsi tertentu
Disesuaika n
12,5 Disesuaikan
dengan kebutuhan
Sumber : Direktorat Jenderal Penataan Ruang Depertamen Pekerjaan Umum, 2008
2.7.3 Penyediaan RTH Berdasarkan Kebutuhan Fungsi Tertentu
Fungsi RTH pada kategori ini adalah untuk perlindungan atau pengamanan, sarana dan prasarana misalnya melindungi kelestarian sumber daya
alam, pengamanan pejalan kaki atau membatasi perkembangan penggunaan lahan agar fungsi utamanya tidak terganggu. RTH kategori ini meliputi jalur hijau
sempadan rel kereta api, jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH kawasan perlindungan setemp at berupa RTH sempadan sungai, RTH sempadan pantai
dan RTH pengamanan sumber air bakumat air Permen No.5PRTM2008.
2.8 Jenis Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan RTHKP
Berdasarkan Peraturan Menteri No.01 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Kawasan Perkotaan, jenis Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
RTHKP meliputi taman taman kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman lingkungan perumahan dan pemukiman, taman lingkungan perkantoran dan
gedung komersial serta taman hutan raya, hutan kota, hutan lindung, suaka
margasatwa, bentang alam seperti gunung, bukit, lereng, lembah, cagar alam, kebun raya, kebun binatang, pemakaman umum, lapangan olahraga, lapangan
upacara, parkir terbuka, lahan pertanian perkotaan, jalur dibawah tegangan tinggi SUTT dan SUTET, sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa, jalur
pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa, gas dan pedestrian, kawasan dan jalur hijau, daerah penyangga buffer zone lapangan udara dan tamanatap
roof garden.
2.9 Faktor Pertimbangan dalam Penyediaan RTH Kota
Faktor pertimbangan dalam penyediaan RTH kota dapat dilihat dari 2 dua sisi antara lain : RTH Kota sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau dan
merupakan kebijakan RTH Kota. a
RTH Kota sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau Fungsi kota yang beraneka ragam dan kepadatan makin tinggi, maka
kualitas lingkungan kota dapat menjadi masalah. Kenyamanan kota yang mendukung produkvitas dan fungsi kota sangat ditentukan oleh kualitas
lingkungan seperti suhu dan kelembaban, kandungan polusi dan bentuk visual bentangan alamnya.
b Kebijakan RTH Kota
Selaras dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang pemerintah daerah, komitmen untuk mewujudkan pembangunan
kota secara berkelanjutan, antara lain telah mensyaratkan pembangunan dan pengelolaan RTH secara konsisten dan profesional. Peraturan
perundang-undangan mengenai RTH Kota dapat dilihat sebagai berikut ini :
1 Inmendagri No.114 Tahun 1998 tentang Penataan RTH di wilayah
perkotaan, RTH merupakan bagian dari penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota, hijau hutan kota,
hijau rekreasi kota, hijau kegiatan olahraga, hijau pemakaman, kawasan jalur hijau dan pekarangan.
2 Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentang Penataan RTHKP Pasal 1,
RTH kawasan perkotaan adalah bagian dari ruang terbuka suatu