Sejarah Kewirausahaandi Indonesia TINJAUAN PUSTAKA

melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan. Berani mengambil resiko dalam berwirausaha sangat perlu, selain itu kepercayaan diri dalam berwirausaha selalu ditekankan terhadap seseorang yang ingin mulai berwirausaha.

C. Tujuan dan Manfaat Berwirausaha

Tujuan Berwirausaha 1. Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi dan memiliki pola pikir pencipta lapangan kerja. 2. Mendorong terbentuknya model pendidikan atau pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi. 3. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan kelembagaan pengelola program kewirausahaan di perguruan tinggi. Manfaat Berwirausaha Bagi Mahasiswa 1. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan soft skill 2. Memperoleh kesempatan terlibat secara langsung dalam kegiatan bisnis 3. Menumbuhkan jiwa bisnis sense of business sehingga memiliki keberanian untuk memulai dan mengembangkan usaha didukung dengan modal yang diberikan dan pendampingan secara terpadu. Bagi Perguruan Tinggi 1. Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan. 2. Membuka jalan bagi penyesuaian kurikulum yang dapat merespon tuntutan dunia usaha. 3. Menghasilkan mahasiswa pencipta lapangan kerja dan calon pengusaha sukses masa depan. Ir. Hendro, M.M. 2011, dasar-dasar kewirausahaan. Erlangga 7-8

D. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik di tuntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan