53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk pada industri manufaktur pada Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai
dengan 2010. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 perusahaan dalam kurun waktu tiga tahun, sehingga diperoleh 36 sampel. Seperti
disajikan pada Tabel 4.1. berikut ini : Tabel 4.1. Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
Keterangan 1.
ACES PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
2. AKRA
PT. AKR CORPORINDO Tbk 3.
BRPT PT. BARITO PACIFIC Tbk
4. GJTL
PT. GAJAH TUNGGAL Tbk 5.
INTA PT. INTRACO PENTA Tbk
6. KAEF
PT. KIMIA FARMA PERSERO Tbk 7.
LMPI PT. LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
8. MTDL
PT. METRODATA ELECTRONICS Tbk 9.
PSDN PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk
10. RALS
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk 11.
SRSN PT. INDO ACITAMA Tbk
12. TBLA
PT. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk
4.1.2. Hasil Analisis Data Statistik a. Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif statistik dilakukan untuk mengetahui sebaran nilai dari variabel-variabel penelitian. Hal
–hal yang akan dikaji dalam membahas analisis deskriptif adalah nilai rata-rata, nilai maksimum dan
nilai minimum dari masing-masing variabel. Berikut adalah hasil output perhitungan deskriptif statistik menggunakan SPSS 16.
Tabel 4.2. Deskriptif statistik variabel penelitian.
KH KM
DA N
Valid 36
36 36
Missing Mean
.4761 1.6479
.0285 Std. Deviation
.19118 2.83944
.09286 Minimum
.11 .00
-.20 Maximum
.81 10.83
.28
Sumber : Data yang diolah Berdasarkan Tabel 4.2. dapat dijelaskan variabel kebijakan hutang KH
mempunyai nilai rata-rata 0.47, hal ini menunjukan bahwa rata-rata sebesar 0.47 modal perusahaan dibiayai dengan hutang pada perusahaan
sampel yang diteliti. Nilai maksimum sebesar 0.81 dan nilai minimum sebesar 0.11 menunjukan bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki
tingkat hutang yang cukup tinggi. Standar deviasi kebijakan hutang adalah sebesar 0.19, hal ini menunjukan hasil dari statistik deskriptif terjadi
perbedaan nilai kebijakan hutang yang telah diteliti terhadap nilai rata-
ratanya sebesar 0.19. Pada variabel kepemilikan manajerial KM mempunyai nilai rata-rata 1.64, hal ini menunjukan bahwa rata-rata
sebesar 1.64 saham yang beredar dimiliki oleh manajemen perusahaan pada sampel perusahaan yang diteliti. Nilai maksimum 10.83 dan nilai
minimum sebesar 0, hal ini berarti rata-rata perusahaan sampel memiliki kepemilikan manajerial yang rendah. Standar deviasi kepemilikan
manajerial sebesar 2.83, hal ini berarti hasil dari statistik deskriptif terjadi perbedaan nilai kepemilikan manajerial yang telah diteliti terhadap
nilai rata-ratanya sebesar 2.83. Pada variabel earning management DA diperoleh nilai rata-rata 0.02, hal ini menunjukan bahwa rata-rata sebesar
0.02 earning management dilakukan oleh perusahaan sampel. Nilai maksimum 0.28 dan nilai minimum -0.20, hal ini berarti rata-rata
perusahaan sampel yang melakukan earning management rendah. Standar deviasi earning management sebesar 0.09, hal ini berarti terjadi
perbedaan nilai earning management yang diteliti terhadap nilai rata- ratanya sebesar 0.09. Sedangkan pada variabel reputasi auditor dapat
dilihat pada Tabel 4.3. berikut ini : Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Reputasi Auditor
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid 0
18 50.0
50.0 50.0
1 18
50.0 50.0
100.0 Total
36 100.0
100.0
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa variabel reputasi auditor yang diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan nilai 0 untuk sampel
perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP big 4 sebesar 18 yaitu pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk, PT. Intraco Penta Tbk, PT. Kimia Farma
PERSERO Tbk, PT. Langgeng Makmur Industri Tbk, PT. Indo Acitama Tbk, dan PT. Tunas Baru Lampung Tbk selama 3 tahun berturut-turut.
Sedangkan nilai 1 untuk sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 sebesar 18 yaitu pada PT. AKR Corporindo Tbk, PT. Barito Pacific Tbk,
PT. Gajah Tunggal Tbk, PT. Metrodata Electronics Tbk, PT. Prashida Aneka Niaga Tbk, dan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk selama 3 tahun
berturut-turut.
b. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas