Pengertian Gerak Belajar Gerak Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. Permainan Dan Pendidikan Jasmani.

10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka dalam penelitian ini adalah sebagai acuan berfikir secara ilmiah dalam rangka untuk pemecahan permasalahan, pada kajian pustaka ini dimuat beberapa pendapat para pakar dan ahli.

2.1.1 Pengertian Gerak

Gerak motor sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia, sedangkan psikomotor khusus digunakan pada domain mengenai perkembangan manusia yang mencakup gerak manusia. Jadi, gerak motor ruang lingkupnya lebih luas dari pada psikomotor Amung Ma’mun, 2000: 20.

2.1.2 Belajar Gerak

Menurut Amung Ma’mun 2000: 3 belajar gerak merupakan studi tentang keterlibatan dalam memperoleh dan menyempurnakan keterampilan gerak motor skills. Keterampilan gerak sangat terkait dengan latihan dan pengalaman individu bersangkutan. Ada tiga tahapan dalam belajar gerak motor learning yaitu : 1 Tahapan verbal Tahapan verbal kognitif maksudnya adalah kognitif dan proses membuat keputusan lebih menonjol. Dapat diartikan bahwa kemampuan berfikir secara logika pada anak lebih menonjol dalam membuat keputusan secara tepat. Dan dapat mengambil keputusan secara cepat dan akurat. 11 2 Tahapan gerak motorik Tahapan gerak memiliki makna sebagai pola gerak yang dikembangkan sebaik mungkin agar peserta didik atau atlet lebih trampil. 3 Tahapan otomatisasi Tahapan otomatisasi artinya memperhalus gerakan agar performa peserta didik atau atlet menjadi lebih padu dalam melakukan gerakannya. Dengan demikian gerakan yang dihasilkan akan terlihat indah.

2.1.3 Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Besar

2.1.3.1 Ukuran Dan Bentuk Tubuh Anak Besar

Anak besar adalah anak yang berusia antara 6 sampai dengan 10 atau 12 tahun. Perkembangan fisik pada anak besar cenderung berbeda dengan masa sebelum dan sesudahnya. Pertumbuhan tangan dan kaki lebih cepat dibandingkan pertumbuhan togok. Pada tahun-tahun awal masa anak besar pertumbuhan jaringan tulang lebih cepat dibanding pertumbuhan jaringan otot dan lemak, dengan demikian pada umumnya anak menjadi tampak kurus. Pada tahun-tahun terakhir masa anak besar perkembangan jaringan otot mulai menjadi cepat, hal ini akan berpengaruh pada peningkatan kekuatan yang menjadi cepat juga. Perkembangan kemampuan fisik yang tampak pada masa anak besar, selain kekuatan juga fleksibilitas dan keseimbangan Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993: 101. Pertumbuhan fisik erat kaitannya dengan terjadinya proses peningkatan kematangan fisiologi pada setiap diri individu. Pertumbuhan dan tingkat kematangan fisik dan fisiologi membawa dampak pada perkembangan kemampuan fisik Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993: 101. 12

2.1.3.2 Perkembangan Kemampuan Gerak Dan Minat Melakukan Aktivitas

Fisik Pada Anak Besar. Perkembangan kemampuan gerak adalah sejalan dengan perkembangan koordinasi, fleksibilitas, keseimbangan serta perkembangan kemampuan fisik yang lain. Peningkatan kemampuan gerak bisa diidentifikasikan berdasarkan peningkatan efisien, kelancaran, kontrol dan variasi gerakan serta besarnya tenaga yang bisa disalurkan melalui gerakan. Pada umumnya anak besar baik anak laki- laki maupun anak perempuan mengalami peningkatan yang besar dalam hal minatnya melakukan aktivitas fisik. Karena menyenangi aktivitas kelompok, aktivitas yang bersifat kompetitif, aktivitas gerak ritmik dan yang bersifat kepahlawanan. Anak besar memerlukan aktivitas gerak yang beragam yang bisa meningkatkan kemampuan fisik, keterampilan, kreativitas serta sifat sosialnya Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993: 131. 2.1.4 Prinsip Dasar Pengembangan Modifikasi Permainan Dan Olahraga Pada kenyataannya pembelajaran penjas di sekolah-sekolah umumnya masih disampaikan dalam bentuk permainan dan olahraga. Materi pembelajaran dalam bentuk olahraga atau permainan hendaknya diberikan secara bertahap sehingga esensi pokok pembelajaran permainan dapat dicapai oleh siswa. Untuk itu guru memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang sangat berguna untuk meningkatkan optimalisasi belajar siswa Adang Suherman, 2000: 21. Modifikasi tujuan materi permainan dapat dilakukan melalui tiga komponen yaitu : tujuan penghalusan, perluasan dan penerapan Adang suherman, 2000: 2. Untuk menghasilkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 13

2.1.4.1 Strategi Modifikasi Permainan

Strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan prinsip “body scalling” ukuran fisik termasuk kemampuan fisik. Pada kenyataannya guru kurang membedakan penekanan tujuan pembelajaran dan skill Adang Suherman, 2000: 35.

2.1.4.2 Struktur Modifikasi Permainan Olahraga.

Menurut Adang Suherman, 2000: 31 Tahap dalam belajar bermain adalah mempelajari strategi dasar permainan. Sering kali para guru mengajar permainan secara khusus tetapi terkadang lupa sekaligus mengajar struktur permainannya. Untuk itu pembelajaran dapat dimodifikasi dengan cara mengurangi struktur permainan yang sebenarnya hingga pembelajaran strategi dasar bermain dapat diterima dengan relatif mudah oleh siswa. Pengurangan struktur permainan ini dapat dilakukan terhadap faktor : 1 Ukuran lapangan. 2 Bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan yang digunakan. 3 Jenis skill yang digunakan. 4 Aturan. 5 Jumlah pemain.

2.1.5 Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan.

Pada dasarnya penjasorkes merupakan proses pendidikan melalui proses aktifitas jasmani sekaligus untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan 14 adalah mencakup perkembangan individu secara menyeluruh. Artinya cakupan penjasorkes tidak hanya pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, aspek emosional, social dan spiritual.

2.1.6 Permainan Dan Pendidikan Jasmani.

Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan jasmani. Oleh karena sebab itu permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani Sukintaka, 1992: 11. Menurut Sukintaka, 1992: 7 menyatakan bahwa sifat bermain adalah sebagai berikut : 1 Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan suka rela atas dasar rasa senang. 2 Bermain dengan rasa senang akan menimbulkan aktivitas yang dilakukan secara spontan. 3 Bermain dengan rasa senang untuk memperoleh kesenangan menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik dan perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

2.1.7 Pendidikan Jasmani SMP

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN DUOS VOLI DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VII SMP N 8 PATI

0 11 140

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA VOLI “VOLI PERSEGI EMPAT” DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS VIII SMP N 6 KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2014 2015

2 12 115

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “VOSAL SOCCER HAND BALL” DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 05 BATANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016

0 3 139

MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN BOLA BASKET RING LINGKARAN GANDA BAGI SISWA KELAS VII SMP N 1 TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2011 2012

0 4 147

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA SMP NEGERI 1 PATEAN KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 152

Pengembangan Model Pembelajaran Sepakbola Melalui Permainan Sepakbola Dengan Empat Gawang Bagi Siswa Putra SMP N I Lebaksiu Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2010 2011

0 21 166

Modifikasi Permainan Bola Voli Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Menigkatkan Minat Siswa Putri SMA N 1 Kramat Tegal Tahun 2010

5 42 121

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN TAVOL UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2014

1 18 101

Pengembangan Model Pembelajaran Penjasorkes Melalui Modifikasi Permainan Bola Basket Dengan Ring Bergerak Pada Siswa SMP N 1 Ambarawa Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA VOLI NET GANDA PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI DI SMP N 14 KOTA PEKALONGAN -

0 4 63