PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON
PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN
AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA
CAMPURAN LATASTON
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik
(Strata S-1)
Disusun Oleh: BENI YULIANTO NIM: 201010340311080
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON
NAMA : BENI YULIANTO
NIM : 201010340311080
Pada hari jum’at 28 Agustus 2015, telah diuji oleh tim penguji :
1. Ir. Ernawan Setyono, MT. Dosen Penguji I ……….
2. Rini Febri Utami, SPd. MT. Dosen penguji II ……...
Dosen pembimbing I, Dosen pembimbing II,
( Ir. Alik Ansyori, MT ) ( Ir. Andi Syaiful A, MT )
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
(3)
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis panjatkan tiada terhingga ke hadiat Allah SWT, dengan segala rahmat dan karunia-NYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta tak lupa pula ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pembimbing Ir. Alik Ansyori A, MT dan Ir. Andi Syaiful A, MT atas bimbingan, saran, nasihat, petunjuk selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang tak henti – hentinya penulis haturkan kepada Ibunda atas dorongan semangat yang tak henti – hentinya dan nasihat untuk selalu sabar selama dalam proses penelitian ini serta kesempatan menempuh pendidikan yang luar biasa ini sehingga penulis dapat mengikuti program ini hingga selesai.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada teman – teman Teknik Sipil B angkatan 2010 atas kebersamaan selama ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi rekan – rekan pembaca.
Malang, November 2015
(4)
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……… i
HALAMAN PENGESAHAN ………. ii
SURAT PERNYATAAN ……… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………. iv
KATA PENGANTAR ……… vi
ABSTRAK ……….….. vii
DAFTAR ISI ……….. viii
DAFTAR GAMBAR ……….. xiii
DAFTAR TABEL ……….…………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……….……. xv
BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1
1.1Latar Belakang ………...……….. 1
1.2Rumusan Masalah ………..……….. 3
1.3Tujuan Penelitian ……….. 3
1.4Manfaat Penelitian ……… 3
1.5Batasan Masalah ………... 4
1.6Hipotesis Penelitian ……….. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………...………... 6
2.1 Pengertian Perkerasan Jalan ……… 6
2.2 Kontruksi Perkerasan Lentur ………... 7
(5)
2.3.1 Lapisan Permukaan (LP) atau Surface Course……… 8
2.3.2 Lapisan Pondasi Atas (LPA) atau Base Course……… 9
2.3.3 Lapisan Pondasi Bawah (LPB) atau Subbase Course……… 9
2.3.4 Lapisan Tanah Dasar (TD) atau Subgrade…………..………. 10
2.4 Karakteristik Campuran. ...………..……… 11
2.4.1 Stabilitas……….…………..………... 12
2.4.2 Durabilitas………..…………..……… 12
2.4.3 Fleksibilitas……..………..…………..……… 12
2.4.4 Ketahana Gelincir………..…………..………... 13
2.4.5 Kemudahan Pelaksanaan..………..…………..……… 13
2.4.6 Ketahanan Kelelehan …...………..…………..……… 14
2.5 Lapisan HRS ( Hot Rolled Sheet ) Lataston ……….……….. 14
2.6 Pemeriksaan Dengan Alat Marshall……… 15
2.7 Spesifikasi Campuran ………..……… 17
2.8 Perencanaan Campuran ……… 18
2.9 Komposisi Campuran Lataston...……….. 19
BAB III METODE PENELITIAN ………... 23
3.1 Tempat Penelitian ……… 23
3.2 Rancangan Penelitian ……….. 23
3.3 Perencanaan Campuran dengan Metode Bina Marga (Metode CQCMU) ………. 25
3.4 Populasi dan Sampel ……… 25
3.5 Teknik Pengambilan Sampel ………... 26
(6)
3.7 Alat – alat Penelitian ………... 26
3.8 Bahan – Bahan yang Digunakan ………. 27
3.9 Tahap Studi ………. 28
3.9.1 Penyediaan Material ………..………….. 29
3.9.2 Pemeriksaan Agregat ………..……. 29
3.9.2.1 Pemeriksaan Analisa Saringan………..….. 29
3.9.2.2 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat………... 31
3.9.2.3 Pemeriksaan Keausan Agregat Dengan Mesin Los Angeles…….…. 36
3.9.3 Pemeriksaan Bahan Bitumen……… 38
3.9.3.1 Pemeriksaan Penetrasi………. 40
3.9.3.2 Pemeriksaan Titik Lembek……….. 43
3.9.3.3 Pemeriksaan Daktilitas………..………... 46
3.9.3.4 Pemeriksaan Berat jenis Aspal……..……….. 48
3.9.4 Pembuatan Campuran………... 50
3.9.5 Pemeriksaan Campuran Dengan Marsall Test..………... 50
3.9.6 Hasil Test Marsall……….………... 53
3.9.7 Kesimpulan………..……….………... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 54
4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan………..……….. 54
4.1.1 Material Agregat Kasar……….………... 54
4.1.2 Material Agregat Halus ……… 55
4.1.3 Abu Keras ……… 55
(7)
4.1.5 Aspal ………. 56
4.2 Perencanaan Dan Pembuatan Campuran Lataston Standar ……… 58
4.2.1 Sifat – sifat Agregat Lataston...……… 58
4.2.2 Penentuan Campuran Nominal Lataston..………... 58
4.2.3 Proporsi Campuran Nominal..………… ……….. 59
4.2.4 Rancangan Campuran Nominal..……… ……… 61
4.2.5 Menentukan Kadar Aspal Campuran Nominal……… 61
4.2.6 Gradasi Agregat Kombinasi dan Luas Total Permukaan Agregat .… ……... 63
4.3 Pengujian Marshall dengan Agregat Halus Pasir Alam Dan Abu Batu………..… 66
4.3.1 Kadar Aspal Optimum Campuran Lataston Dengan Agregat Halus Pasir Alam Dan Abu Batu……….. 69
4.4 Campuran Lataston Dengan Agregat Abu Keras……… 69
4.4.1 Perencanaan Campuran Nominal Dengan Material Abu Keras..…… ……… 69
4.4.2 Proporsi Campuran Nominal..………… ………. 70
4.4.3 Rancangan Campuran Nominal..……… ……… 72
4.4.4 Gradasi Agregat Kombinasi dan Luas Total Permukaan Agregat .… ……... 73
4.5 Pengujian Marshall dengan Agregat Halus Abu Keras………....….………. 76
4.5.1 Presentase Optimum Penggantian Sebagian Agregat Halus Pada Campuran Lataston dengan Abu Keras ………..….. 79
4.6 Pembahasan ………. 79
4.6.1 Marshall Stability………. 80
4.6.2 Marshall Quotient………. 80
4.6.3 Volume Air Void……….. 81
(8)
4.6.5. Presentase Penggantian Pasir Alam Dan Abu Batu Dengan Abu Keras ….. 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 83
5.1 Kesimpulan ………. 83
5.2 Saran ……… 84
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan Antara Perkerasan Lentur Dan Kaku. ………...……7
Tabel 2.2. Gradasi agregat kasar……….………19
Tabel 2.3. Gradasi agregat halus……….………20
Tabel 2.4. Kandungan Kimia Abu Keras……….………22
Tabel 3.1. Berat dan Gradasi Benda Uji Pelaksanaan. ………..……….………37
Tabel 3.2. Ukuran cawan penetrasi……….……….………41
Table 4.2. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus……….………55
Table 4.3. Hasil Pemeriksaan Abu Keras………..……….………56 Table 4.4. Ringkasan Sifat – Sifat Agregat ………..……….………58
Tabel 4.5. Perhitungan Gradasi Kombinasi Pasir : Abu Batu………..……...60
Tabel 4.6. Fraksi – fraksi Agregat Kasar dan Agregat Halus………..…..………..60
Tabel 4.7. Penentuan Absorpsi Air oleh Agregat………..…..………..…..…..………..62
Tabel 4.8. Penyesuaian Proporsi Campuran Nominal………..…..………..…..…..………..62
Tabel 4.9. Proporsi Campuran Agregat………..………..…..………..…..…..………...63
Tabel 4.10. Gradasi Agregat Kombinasi dan Luas Total Permukan Agregat....…..………..64
Tabel 4.11. Gradasi Agregat Campuran………..…..……..…..…..…..…..…..………..65
(10)
Tabel 4.13. Hasil Pemeriksaan Sifat – sifat Campuran Aspal High Durability Dengan Metode Marshall………..…..……..…..…..………..…..……..…..…....…..……..…..…..…..……...67
Tabel 4.14. Perhitungan Gradasi Kombinasi Pasir : Abu Batu...…..…..…..…..…..………..70
Tabel 4.15. Fraksi – fraksi Agregat Kasar dan Agregat Halus...…..….. .…..…..…….……..71
Tabel 4.16. Penyesuaian Proporsi Campuran Nominal... .…..…..…….……...…….……..72
Tabel 4.17. Proporsi Campuran Agregat..... .…..…..…….…….. .…….……....…….……..73
Tabel 4.18. Gradasi Agregat Kombinasi & Luas Total Permukaan Agregat Dengan Abu Keras... .…..…..…….…….. . ..…..…….……….…… . ..…..….…..…….…....…….……..74
Tabel 4.19. Gradasi Agregat Campuran.…..…..…….……….….…..…….…....…….……..75
Tabel 4.20. Hasil Pemeriksaan Campuran Aspal Dengan Alat Marshall.……...…….……..76
Tabel 4.21. Hasil Pemeriksaan Sifat – sifat Campuran Aspal High Durability Dengan Metode Marshall.…..…..…….…….. . ..…..…….……….…… . ..…..….…..…….…....…….……..77
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Grafik Analisa Saringan………57
Gambar 4.2. Grafik Menetukan Kadar Aspal Optimum dengan Materia Agregat Halus Pasir
Alam dan Abu Batu. ………68
Gambar 4.3. Grafik Menentukan Presentase Penggantian Abu Keras Sebagai Pengganti
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Alik Ansyori. 2004. Panduan Praktikum Jalan Raya Pemeriksaan Bahan Aspal Beton Campuran Panas (Hot-Mix). Panduan Tidak Diterbitkan, LaboratoriumJalan Raya Universitas Muhammadiyah Malang.
Cahya, Mahadika: 2007, Pengaruh Penggunaan Abu Bagasse Sebagai Agregat Halus Pada Campuran Perkerasan Lataston Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Sukirman, Silvia, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Nova, Bandung.
Sukirman, Silvia, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.
TM, Suprapto, 2000, Bahan dan Struktur Jalan Raya, Biro, Yogyakarta.
Tim jurusan Teknik sipil, 1992, Aspal Beton Campuran Panas, Malang, Petunjuk Praktikum Jalan Raya, Lab. Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.
(13)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangJalan raya sebagai salah satu sarana transportasi darat, kegunaannya dirasakan semakin penting untuk menunjang peningkatan perekonomian, informasi, sosial, budaya dan ketahanan nasional. Pembangunan jalan yang dilaksanakan pada masa sekarang dihadapkan pada penyempurnaan kualitas dan penghematan biaya pembangunan. Perkembangan penelitian tentang bahan konstruksi perkerasan jalan khususnya perkerasan lentur (flexible pavement) diarahkan pada usaha pemanfaatan material setempat dan disesuaikan dengan kondisi daerah dimana konstruksi pengerasan akan dilaksanakan.
Semakin meluasnya penggunaan perkerasan dan makin meningkatnya skala pembangunan menunjukkan juga semakin banyak kebutuhan material di masa yang akan datang, sehingga mempengaruhi perkembangan teknologi perkerasan jalan raya dimana akan menuntut inovasi-inovasi baru mengenai perkerasan itu sendiri.
Melihat fenomena tersebut, banyak orang mencoba memanfaatkan limbah-limbah industri untuk digunakan dalam campuran perkerasan jalan. Salah satunya adalah gumpalan abu keras yang dihasilkan dari pembakaran ketel berbahan plastik dan serbuk kayu yang berbentuk seperti batu besi dan sebagian besar sifat fisiknya hampir sama dengan pasir alami.
Campuran beton Aspal merupakan salah satu jenis perkerasan lentur yang banyak dipergunakan di Indonesia, oleh karena itu banyak penelitian dilakukan untuk menemukan suatu lapis beton aspal dengan kualitas yang lebih baik dengan
(14)
2
melakukan berbagai variasi dari komponen beton aspal tersebut. Alternatif yang dipakai adalah dengan pemanfaatan material local yaitu Abu Keras pengganti pasir sebagai komponen dari campuran beton aspal.
Di kabupaten jombang setiap harinya menghasilkan limbah plastik 395 m³/hari (Profil Pu Cipta Karya Jombang), limbah plastik ini bisa dimanfaatkan untuk bahan pembakaran ketel pada industri kecil seperti pabrik tahu, krupuk, kecap dan lain-lainnya. Agar bisa menghasilkan abu keras, pembakaran limbah plastik dicampur dengan serbuk kayu lalu dimasukan kedalam cerobong pembakaran ketel sehingga menghasilkan abu halus dan abu kasar (abu keras). Dalam proses pembakaranya supaya tidak menghasilkan dioksin sampah plastik dan serbuk kayu harus dibakar pada suhu setidaknya 1200 0C.
Jumlah abu keras yang dihasilkan industi kecil di Kabupaten Jombang ini mencapai ± 864 ton/tahun. Seandainya proses pembakaran sampah plastic dan serbuk kayu dilakukan secara massal maka sampah yang ada di kabupaten Jombang akan sangat berkurang, disisi lain abu keras yang diproduksi akan semakin banyak. Hasil abu keras yang diproduksi ini sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai agregat halus sebagai pengganti pasir untuk teknologi perkerasan jalan raya.
Dalam hal ini penyusun tertarik untuk mengadakan penelitian menggunakan abu keras untuk mengetahui seberapa kuat ketahanan terhadap campuran lapisan aspal campuran lataston yang terdiri atas agregat kasar, agregat halus,bahan pengisi rongga antar agregat (filler) /juga sebagai agregat halus dan aspal sebagai bahan pengikat.
(15)
3
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pemanfaatan Abu Keras Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Halus Terhadap Nilai Marshall Test Pada Campuran Lataston “.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Berapakah kadar Agregat Halus Abu Keras optimum pada campuran Lataston sehingga di dapatkan nilai Marshall Test yang sesuai?
2. Bagaimanakah karakteristik Marshall yang dihasilkan dari campuran aspal beton Lataston dengan menggunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus pasir Abu Keras ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui berapa nilai kadar yang sesuai pada penggunaan Agregat Halus Abu Keras optimum pada campuran Lataston.
2. Untuk mengetahui karakteristik Marshall yang dihasilkan dari campuran aspal beton Lataston dengan menggunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus Abu Keras.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil Peenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun secara teoritis.
(16)
4
Manfaat praktis :
1. Diharapkan sebagai informasi bagi masyarakat dan jasa konstruksi ( Kontraktor atau Konsultan Pembangunan ) tentang limbah Abu Keras sebagai bahan bangunan khususnya pembangunannya sebagai agregat halus dalam campuran aspal beton / Lataston.
2. Diharapkan dapat memberikan fungsi yang tepat terhadap aplikasi konstruksi perkerasan lentur dilapangan.
3. Diharapkan menambah alternative sumber pasir selain pasir sungai, sehingga mengurangi penambangan pasir sungai.
Manfaat teoritis :
1. Bagi para akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap pengembangan referensi rekayasa konstruksi jalan raya.
2. Diharapkan sebagai bahan kajian bagi peneliti untuk ditidaklanjuti, khususnya mahasiswa dibidang teknik sipil.
1.5 Batasan Masalah
Agar ditujukan pada sasaran yang diharapkan, maka diberi batasan – batasan sebagai berikut :
1. Abu Keras yang digunakan adalah hasil dari pembakaran ketel pabrik tahu yang berbahan bakar sampah plastik dan serbuk di Dsn.Klepek Kidul Ds.Sukoiber Kec.Gudo Kab. Jombang.
2. Penilitian dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas uhammadiyah Malang.
(17)
5
3. Agregat kasar hanya diadakan uji abrasi dan berat jenis. 4. Bahan pengisi (filler) menggunakan semen Portland tipe 1. 5. Penilitian tidak membahas analisis kimia dari Abu Keras.
6. Dalam penelitian ini tidak membahas bagaimana terbentuknya abu keras. 7. Penilitaian hanya mencakup karakteristik Marshall.
8. Penelitian tidak memperhitungkan analisa biaya.
9. Tata cara pelaksanaan dan pengujian mengikuti prosedur metode Marshall dan Bina Marga.
Untuk benda uji:
1. Menggunakan komposisi campuran Lataston dengan material tertentu. 2. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan komposisi
penyususunan berupa:
- Agregat menggunakan hasil abrasion Test (LA) - Aspal minyak
- Menggunakan agregat halus berupa Abu keras hasil pembakaran plastik.
Benda uji dibuat dua puluh lima kelompok dengan variasi Abu Keras yang berbeda dan tiap-tiap kelompok dibuat lima buah sample dengan komposisi lima buah sample yang sama.
1.6 Hipotesis Penelitian
Adanya pengaruh pemanfaatan Abu Keras sebagai pengganti sebagian agregat halus pada campuran lataston terhadap karakteristik marshall.
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Alik Ansyori. 2004. Panduan Praktikum Jalan Raya Pemeriksaan Bahan Aspal Beton Campuran Panas (Hot-Mix). Panduan Tidak Diterbitkan, LaboratoriumJalan Raya Universitas Muhammadiyah Malang.
Cahya, Mahadika: 2007, Pengaruh Penggunaan Abu Bagasse Sebagai Agregat Halus Pada Campuran Perkerasan Lataston Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Sukirman, Silvia, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Nova, Bandung.
Sukirman, Silvia, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.
TM, Suprapto, 2000, Bahan dan Struktur Jalan Raya, Biro, Yogyakarta.
Tim jurusan Teknik sipil, 1992, Aspal Beton Campuran Panas, Malang, Petunjuk Praktikum Jalan Raya, Lab. Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.
(2)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangJalan raya sebagai salah satu sarana transportasi darat, kegunaannya
dirasakan semakin penting untuk menunjang peningkatan perekonomian,
informasi, sosial, budaya dan ketahanan nasional. Pembangunan jalan yang
dilaksanakan pada masa sekarang dihadapkan pada penyempurnaan kualitas dan
penghematan biaya pembangunan. Perkembangan penelitian tentang bahan
konstruksi perkerasan jalan khususnya perkerasan lentur (flexible pavement)
diarahkan pada usaha pemanfaatan material setempat dan disesuaikan dengan
kondisi daerah dimana konstruksi pengerasan akan dilaksanakan.
Semakin meluasnya penggunaan perkerasan dan makin meningkatnya skala
pembangunan menunjukkan juga semakin banyak kebutuhan material di masa
yang akan datang, sehingga mempengaruhi perkembangan teknologi perkerasan
jalan raya dimana akan menuntut inovasi-inovasi baru mengenai perkerasan itu
sendiri.
Melihat fenomena tersebut, banyak orang mencoba memanfaatkan
limbah-limbah industri untuk digunakan dalam campuran perkerasan jalan. Salah
satunya adalah gumpalan abu keras yang dihasilkan dari pembakaran ketel
berbahan plastik dan serbuk kayu yang berbentuk seperti batu besi dan sebagian
besar sifat fisiknya hampir sama dengan pasir alami.
Campuran beton Aspal merupakan salah satu jenis perkerasan lentur yang
banyak dipergunakan di Indonesia, oleh karena itu banyak penelitian dilakukan
(3)
melakukan berbagai variasi dari komponen beton aspal tersebut. Alternatif yang
dipakai adalah dengan pemanfaatan material local yaitu Abu Keras pengganti
pasir sebagai komponen dari campuran beton aspal.
Di kabupaten jombang setiap harinya menghasilkan limbah plastik 395
m³/hari (Profil Pu Cipta Karya Jombang), limbah plastik ini bisa dimanfaatkan
untuk bahan pembakaran ketel pada industri kecil seperti pabrik tahu, krupuk,
kecap dan lain-lainnya. Agar bisa menghasilkan abu keras, pembakaran limbah
plastik dicampur dengan serbuk kayu lalu dimasukan kedalam cerobong
pembakaran ketel sehingga menghasilkan abu halus dan abu kasar (abu keras).
Dalam proses pembakaranya supaya tidak menghasilkan dioksin sampah plastik
dan serbuk kayu harus dibakar pada suhu setidaknya 1200 0C.
Jumlah abu keras yang dihasilkan industi kecil di Kabupaten Jombang ini
mencapai ± 864 ton/tahun. Seandainya proses pembakaran sampah plastic dan
serbuk kayu dilakukan secara massal maka sampah yang ada di kabupaten
Jombang akan sangat berkurang, disisi lain abu keras yang diproduksi akan
semakin banyak. Hasil abu keras yang diproduksi ini sangat cocok untuk
dimanfaatkan sebagai agregat halus sebagai pengganti pasir untuk teknologi
perkerasan jalan raya.
Dalam hal ini penyusun tertarik untuk mengadakan penelitian menggunakan
abu keras untuk mengetahui seberapa kuat ketahanan terhadap campuran lapisan
aspal campuran lataston yang terdiri atas agregat kasar, agregat halus,bahan
pengisi rongga antar agregat (filler) /juga sebagai agregat halus dan aspal
(4)
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pemanfaatan Abu Keras Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Halus Terhadap
Nilai Marshall Test Pada Campuran Lataston “.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Berapakah kadar Agregat Halus Abu Keras optimum pada campuran
Lataston sehingga di dapatkan nilai Marshall Test yang sesuai?
2. Bagaimanakah karakteristik Marshall yang dihasilkan dari campuran aspal
beton Lataston dengan menggunakan sebagai pengganti sebagian agregat
halus pasir Abu Keras ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui berapa nilai kadar yang sesuai pada penggunaan
Agregat Halus Abu Keras optimum pada campuran Lataston.
2. Untuk mengetahui karakteristik Marshall yang dihasilkan dari campuran
aspal beton Lataston dengan menggunakan sebagai pengganti sebagian
agregat halus Abu Keras.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil Peenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
(5)
Manfaat praktis :
1. Diharapkan sebagai informasi bagi masyarakat dan jasa konstruksi (
Kontraktor atau Konsultan Pembangunan ) tentang limbah Abu Keras
sebagai bahan bangunan khususnya pembangunannya sebagai agregat halus
dalam campuran aspal beton / Lataston.
2. Diharapkan dapat memberikan fungsi yang tepat terhadap aplikasi
konstruksi perkerasan lentur dilapangan.
3. Diharapkan menambah alternative sumber pasir selain pasir sungai,
sehingga mengurangi penambangan pasir sungai.
Manfaat teoritis :
1. Bagi para akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
konstribusi terhadap pengembangan referensi rekayasa konstruksi jalan raya.
2. Diharapkan sebagai bahan kajian bagi peneliti untuk ditidaklanjuti,
khususnya mahasiswa dibidang teknik sipil.
1.5 Batasan Masalah
Agar ditujukan pada sasaran yang diharapkan, maka diberi batasan – batasan sebagai berikut :
1. Abu Keras yang digunakan adalah hasil dari pembakaran ketel pabrik tahu
yang berbahan bakar sampah plastik dan serbuk di Dsn.Klepek Kidul
Ds.Sukoiber Kec.Gudo Kab. Jombang.
2. Penilitian dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas uhammadiyah
(6)
3. Agregat kasar hanya diadakan uji abrasi dan berat jenis.
4. Bahan pengisi (filler) menggunakan semen Portland tipe 1.
5. Penilitian tidak membahas analisis kimia dari Abu Keras.
6. Dalam penelitian ini tidak membahas bagaimana terbentuknya abu keras.
7. Penilitaian hanya mencakup karakteristik Marshall.
8. Penelitian tidak memperhitungkan analisa biaya.
9. Tata cara pelaksanaan dan pengujian mengikuti prosedur metode Marshall
dan Bina Marga.
Untuk benda uji:
1. Menggunakan komposisi campuran Lataston dengan material tertentu.
2. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan komposisi
penyususunan berupa:
- Agregat menggunakan hasil abrasion Test (LA)
- Aspal minyak
- Menggunakan agregat halus berupa Abu keras hasil pembakaran
plastik.
Benda uji dibuat dua puluh lima kelompok dengan variasi Abu Keras
yang berbeda dan tiap-tiap kelompok dibuat lima buah sample dengan
komposisi lima buah sample yang sama.
1.6 Hipotesis Penelitian
Adanya pengaruh pemanfaatan Abu Keras sebagai pengganti sebagian