PEMANFAATAN LIMBAH LEMPUNG BAKAR SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI MARSHAL TEST PADA CAMPURAN LATASIR KELAS B

(1)

i

PEMANFAATAN LIMBAH LEMPUNG BAKAR

SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT

KASAR TERHADAP NILAI MARSHAL TEST PADA

CAMPURAN LATASIR KELAS B

(Studi Penelitian)

Tugas Akhir

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Akademik Dalam Menyelesaikan

Program Sarjana Teknik

Disusun Oleh :

FAUZI RAHMAN LAKUY

201010340311154

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Fauzi Rahman Lakuy Nim : 201010340311154 Jurusan : Teknik Sipil Fakultas : Teknik

Universitas Muhammadiyah Malang Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas akhir ini dengan judul :

PEMANFAATAN LIMBAH LEMPUNG BAKAR SEBAGAI

PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI MARSHAAL TEST PADAA CAMPURAN LATASIR KELAS B (Studi Penelitian)

Adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka

2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TUGAS AKHIR ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIKA YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diperoleh sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSLUSIF.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 28 Agustus 2015


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Malang. Judul yang penulis ajukan adalah “Pemanfaatan Limbah

Lempung Bakar Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Terhadap Nilai

Marshall Test Pada Campuran Latasir Kelas B. (Studi Penelitian)”.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Ir. Sudarman, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengesahkan secara resmi judul penelitian sebagai bahan penulisan skripsi sehingga penulisan skripsi berjalan dengan lancar.

2. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam melengkapi perizinan dalam penelitian skripsi ini.


(5)

v

3. Bapak Ir. Alik Ansyori, MT selaku dosen pembimbing I penulis yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini sehingga penulis bisa menyusun dengan lancar.

4. Bapak Ir. Chairil Saleh, MT selaku dosen pembimbing II yang juga telah banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini disaat penulis bingung dalam menyusun skripsi ini.

5. Saudari Rezki A., ST dan Amelia S., MT yang sudah banyak membantu penulis dengan memberikan referensi serta panduan dalam menyusun skripsi ini.

6. Dan terakhir kata terima kasih yang tak pernah putus untuk semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua.

Malang, 28 Agustus 2015


(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

ALHAMDULILLAH DALAM KESEMPATAN INI SAYA PERSEMBAHKAN RASA TERIMA KASIH YANG DALAM KEPADA :

 Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta salam kepada penulis sehingga penulis selalu sehat jasmani dan rohani.  Bapak Ir. Burhan Lakuy dan ibu Aisyah Abdul Kadir selaku orang tua penulis, penulis sangat berterima kasih atas jasa-jasanya, kesabarannya dan

do’anya yang tidak pernah putus untuk anak-anak tercintanya serta selalu memberi kasih sayang yang tulus kepada penulis semenjak kecil hingga saat ini.

 Keluarga besar penulis (Om Asiz, Bibi Aty, Bibi Ria, Bibi Ona, Mama Tua Sam, Bibi Leny, Kak Ratih, Om Yusuf dan Bibi Emi) serta saudara-saudara penulis (Faradilla, Tanty, Ohara, Fandy, Tian, Ramadhan, Izul, dan Asqilla) yang selalu mendoakan penulis sehingga penulis selalu semangat dalam mengerjakan tugas akhir ini.

 Keluarga besar Sipil C 2010: Intan I. I. Putri, ST, Farhania Z., ST (Anyi’),

Rizki C., ST, Sekar Arum, ST (Bulek), Hilda Y.A., ST (Bah), Rahma N.A., ST (Laiber), Rahman Faris, ST (Arempang), Recky D.D.P., ST (Bonek), Lutfi A.I., ST, Charis A.F., ST, Fitri, Mustofa, Buntar (Mantong), Lauta (Galang), Ibnu (Dovhy), Fahrullah (Rull), Fachrul (Cacat), Libe, Dayat (Hep), Khaidar, Afjal, Riyat, Ardy (Ceblong), Anshori (Bos), Fajar (Menying), Andika, Hilman, Syahrudin, Arik, Friska, Ali, Gazza, Muaz, dan Ayik yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi ini karena Sipil C 2010 (LIVIC) selalu membuat warna indah di dalam hidup penulis. Penulis menyayangi kalian, penulis akan sangat merindukan kalian, penulis berdoa kalian (LIVIC) selalu sukses dunia akhirat dan terakhir penulis berharap dapat berkumpul, bercanda dan tertawa lagi bersama kalian.

 Terkhusus untuk orang-orang yang spesial selama masa kuliah, Kanda Dovhy (Ibnu) yang selalu bertidak sebagai kakak yang baik dan mengarahkan adik-adik livic ke arah yang baik yakni kekompakan. Saudara sekota asal (Rull), terima kasih atas semuanya. Mustofa yang selalu membantu dan berani menegur kesalahan sehingga penulis mampu erubah pola pikir dan karakter selama kuliah. Kanda Faris (Arempang) yang selalu memberi masukan-masukan penting dalam hal akademik maupun non akademik. Hilda (Bah) selaku wanita yang cuek, baik dan dewasa, terima kasih atas waktu-waktu berharga yang bisa kamu berikan. Arum (Bulek) selaku ibu bagi livic, dimana tempat kita makan, kita tidur, kita bercanda ria yaitu di kontrakan ataupun kamarmu.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Batasan Masalah ... 5

1.7 Hipotesis Penelitian ... 5


(8)

ix

2.1.Pengertian Perkerasan Jalan ... 8

2.2.Konstruksi Perkerasan Jalan ... 8

2.3.Pengertian Lapisan Perkerasan LATASIR (HRSS) ... 12

2.4.Material Konstruksi Perkerasan Latasir kelas B ... 12

2.5.Karateristik Lempung ... 17

2.6.Penentuan Campuran Nominal ... 18

2.7.Perencanaan dan Pembuatan Campuran ... 20

2.8.Pemeriksaan dengan alat Marshall Test ... 22

2.9.Karateristik Campuran Latasir kelas B ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1.Tempat Penelitian ... 27

3.2.Perencanaan Campuran ... 27

3.3.Populasi dan Sampel ... 28

3.4.Teknik Pengambilan Sampel ... 28

3.4.1. Metode Pengumpulan Data ... 29

3.5. Alat dan Bahan ... 29

3.6.Tahapan Studi ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1.Hasil Pemeriksaan Bahan ... 36

4.1.1.Agregat Kasar ... 36

4.1.2.Agregat Halus ... 37


(9)

x

4.1.4.Aspal ... 39

4.2.Perencanaan dan Pembuatan Campuran Standar Latasir kelas B ... 39

4.2.1.Sifat-sifat Agregat Campuran Latasir kelas B ... 40

4.2.2.Penentuan Campuran Nominal Latasir kelas B Standar ... 40

4.2.3.Kadar Aspal Optimum (KAO) Campuran LATASIR KELAS B Standar ... 50

4.2.4.Penentuan Campuran Nominal Pada Variasi Campuran Latasir kelas B ... 50

4.2.5.Pengujian Campuran Latasir kelas B Variasi ... 59

4.3.Pembahasan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1.Kesimpulan ... 66

5.2.Saran ... 66


(10)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Perkerasan Lentur dan Kaku ... 9

Tabel 2.2 Gradasi Agregat Kasar (SNI 03-1737-1989) ... 13

Tabel 2.3 Gradasi Agregat Kasar (Dirjen Bina Marga 1996) ... 13

Tabel 2.4 Persyaratan Pasir (Agregat Halus) ... 14

Tabel 2.5 Gradasi Agregat Halus ... 14

Tabel 2.6 Pengujian dan Persyaratan Aspal Panas Pen. 80/100 ... 17

Tabel 2.7 Kandungan Unsur Kimia Tanah Lempung ... 18

Tabel 2.8 Batas-Batas Komposisi Fraksi Rencana Campuran ... 20

Tabel 2.9 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas ... 20

Tabel 2.10 Contoh Persyaratan Sifat Campuran untuk Latasir Kelas B ... 22

Tabel 2.11 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas untuk Latasir ... 23

Tabel 2.12 Angka Korelasi Stabilitas ... 24

Tabel 2.13 Angka Kalibrasi Alat Uji Tekan – Marshall Test No. Seri 03.6000.03.06 ... 25


(11)

xii Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar

(Batu Pecah dan Limbah Lempung Bakar ... 37

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Agregat Halus ... 38

Tabel 4.3 Ringkasan Sifat-Sifat Agregat ... 41

Tabel 4.4 Penentuan Absorbsi Air Oleh Agregat ... 43

Tabel 4.5 Penyesuaian Proporsi Campuran Nominal Latasir kelas B Standar ... 44

Tabel 4.6 Proporsi Campuran Agregat Latasir kelas B Standar ... 45

Tabel 4.7 Gradasi Agregat Kombinasi & Luas Total Agregat Campuran Latasir kelas B ... 46

Tabel 4.8 Gradasi Agregat Campuran Latasir kelas B Standar ... 47

Tabel 4.9 Hasil Pemeriksaan Sifat-Sifat Campuran Aspal High Durability dengan Marshall Test Campuran Latasir kelas B Standar ... 48

Tabel 4.10 Hasil Pemeriksaan Campuran Aspal Latasir kelas B Standar dengan Alat Marshall ... 49

Tabel 4.11 Penentuan Absorbsi Air Oleh Agregat ... 53

Tabel 4.12 Penyesuaian Proporsi Campuran Nominal Latasir kelas B Variasi ... 54


(12)

xiii

Tabel 4.13 Proporsi Campuran Agregat Latasir kelas B Variasi ... 55

Tabel 4.14 Gradasi Agregat Kombinasi & Luas Total

Agregat Campuran Latasir kelas B Variasi ... 56

Tabel 4.15 Gradasi Agregat Campuran Latasir kelas B Variasi ... 57

Tabel 4.16 Hasil Pemeriksaan Sifat-Sifat Camuran Aspal High

Durability dengan Marshall Test Campuran Latasir B Variasi .... 58

Tabel 4.17 Hasil Pemeriksaan Campuran Aspal Variasi

dengan Alat Marshall Test ... 60

Tabel 4.18 Hasil Pemeriksaan Variasi Campuran

Aspal Latasir kelas B ... 61

Tabel 4.19 Presentase Kualitas Campuran Latasir kelas B Limbah


(13)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Perkerasan Lentur dan Kaku ... 9

Tabel 2.2 Gradasi Agregat Kasar (SNI 03-1737-1989) ... 13

Tabel 2.3 Gradasi Agregat Kasar (Dirjen Bina Marga 1996) ... 13

Tabel 2.4 Persyaratan Pasir (Agregat Halus) ... 14

Tabel 2.5 Gradasi Agregat Halus ... 14

Tabel 2.6 Pengujian dan Persyaratan Aspal Panas Pen. 80/100 ... 16

Tabel 2.7 Kandungan Unsur Kimia Tanah Lempung ... 18

Tabel 2.8 Batas-Batas Komposisi Fraksi Rencana Campuran ... 20

Tabel 2.9 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas ... 20

Tabel 2.10 Contoh Persyaratan Sifat Campuran untuk Latasir Kelas B ... 21

Tabel 2.11 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas untuk Latasir ... 22

Tabel 2.12 Angka Korelasi Stabilitas ... 23

Tabel 2.13 Angka Kalibrasi Alat Uji Tekan – Marshall Test No. Seri 03.6000.03.06 ... 24


(14)

xv Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar

(Batu Pecah dan Limbah Lempung Bakar ... 36

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Agregat Halus ... 37

Tabel 4.3 Ringkasan Sifat-Sifat Agregat ... 40

Tabel 4.4 Penentuan Absorbsi Air Oleh Agregat ... 42

Tabel 4.5 Penyesuaian Proporsi Campuran Nominal Latasir kelas B Standar ... 43

Tabel 4.6 Proporsi Campuran Agregat Latasir kelas B Standar ... 44

Tabel 4.7 Gradasi Agregat Kombinasi & Luas Total Agregat Campuran Latasir kelas B ... 45

Tabel 4.8 Gradasi Agregat Campuran Latasir kelas B Standar ... 46

Tabel 4.9 Hasil Pemeriksaan Sifat-Sifat Campuran Aspal High Durability dengan Marshall Test Campuran Latasir kelas B Standar ... 47

Tabel 4.10 Hasil Pemeriksaan Campuran Aspal Latasir kelas B Standar dengan Alat Marshall ... 48

Tabel 4.11 Penentuan Absorbsi Air Oleh Agregat ... 52

Tabel 4.12 Penyesuaian Proporsi Campuran Nominal Latasir kelas B Variasi ... 53


(15)

xvi

Tabel 4.13 Proporsi Campuran Agregat Latasir kelas B Variasi ... 53

Tabel 4.14 Gradasi Agregat Kombinasi & Luas Total

Agregat Campuran Latasir kelas B Variasi ... 55

Tabel 4.15 Gradasi Agregat Campuran Latasir kelas B Variasi ... 56

Tabel 4.16 Hasil Pemeriksaan Sifat-Sifat Camuran Aspal High

Durability dengan Marshall Test Campuran Latasir B Variasi .... 57

Tabel 4.17 Hasil Pemeriksaan Campuran Aspal Variasi

dengan Alat Marshall Test ... 59

Tabel 4.18 Hasil Pemeriksaan Variasi Campuran

Aspal Latasir kelas B ... 60

Tabel 4.19 Presentase Kualitas Campuran Latasir kelas B Limbah


(16)

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Analisa Saringan ... 38

Grafik 2. Presentase KAO Latasir kelas B Standar ... 49

Grafik 3. Presentase KAO Campuran Latasir kelas B Variasi ... 58

Grafik 4. Hubungan Nilai Marshall Stability terhadap

Kadar Limbah Lempung Bakar ... 61

Grafik 5. Hubungn Nilai Marshall Quotient terhadap

Kadar Limbah Lempung Bakar ... 62

Grafik 6. Hubungn Nilai Volume Air Voids terhadap

Kadar Limbah Lempung Bakar ... 63

Grafik 7. Hubungn Nilai Film Thickness terhadap


(17)

xviii

DAFTAR GAMBAR


(18)

AASHTO T245-74, 1990, Standard Spesification for Transportation Materials and Methods of Sampling and Testing,15th ed, Washington, D.C.

Alamsyah, Alik Ansyori. 2004. Panduan Praktikum Jalan Raya Pemeriksaan Bahan Aspal Beton Campuran Panas (Hot-Mix). Panduan Tidak Diterbitkan, Laboratorium Jalan Raya Universitas Muhammadiyah Malang.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2001, Spesifikasi Baru Beton Aspal Campuran Panas.

Direktorat Jendral Bina Marga, 1996, Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Pencampuran Aspal.

Qodari, Moh Tamam, 2010, Karateristik Lempung Dari Daerah Pagedangan Kec Turen Kab Malang Dan Daerah Getaan Kec Pagelaran Kab Malang, Universitas Islam Negeri Malang, Malang. Sukirman, Silvia, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Nova, Bandung.

, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.

Sudjianto, Agus Tugas, 2008, Perilaku Rembesan Leachate Pada Dasar Clay Liner Di Lpa Supit Urang Kota Malang, Universitas Widyagama, Malang

SN.13.6000.03.06, 2012, Angka Kalibrasi Alat Uji Tekan - Marshal Test No. Seri 03.6000.03.06. SNI 03-6749-2002, Spesifikasi Bahan Lipis Tipis Aspal Pasir (Latasir).

SNI 06-2456-1991, Metode Pengujian Penetrasi Bahan-Bahan Bitumen. SNI 06-2434-1991, Metode Pengujian Titik Lembek Aspal Dan Ter.

SNI 06-2433-1991, Metode Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar dengan Cleveland Open Cup. SNI 06-2440-1991, Metode Pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di zaman modern saat ini, tingkat pertumbuhan masyarakat kian meningkat begitu pula dengan meningkatnya limbah di lingkungan masyarakat saat ini yang diakibatkan oleh penggunaan bahan-bahan industri yang tidak terkontrol dan limbah tersebut terdapat disekitar masyarakat kita, tapi bukan hanya limbah rumah tangga tetapi limbah industri pun menjadi kekhawatiran bagi masyarakat dunia saat ini. Limbah-limbah tersebut banyak menyebabkan dampak negatif, salah satu dampaknya adalah hilangnya keseimbangan alam seperti bocornya lapisan ozon

atau “Global Warming”, pencemaran lingkungan atau rusaknya ekosistem dan lain -lain. Akan tetapi adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari limbah-limbah tersebut seperti mendaur ulang limbah tersebut menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan lagi oleh masyarakat. Maka dari itu perlu ditingkatkan pula penelitian, kajian-kajian, maupun ide-ide yang mampu mengatasi masalah limbah tersebut.

Kota Malang merupakan salah satu kota di Indonesia tepatnya di Provinsi Jawa Timur yang mempunyai potensi besar dalam bidang pariwisata dan perindustrian. Dalam bidang perindustrian, khususnya kabupaten Malang banyak mengembangkan home industri yang mampu mendukung infrastruktur pembangunan seperti pembuatan batu bata, pembuatan keramik, pembuatan cat, pembuatan genteng atap, dll. Salah satu desa di kabupaten Malang yakni desa Tlogowaru memiliki home industri pembuatan lempung bakar. Hal ini dikarenakan tanah di desa tersebut memiliki sifat tanah lempung, yang kemudian


(20)

dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai salah satu usaha ataupun mata pencaharian sehingga berpotensi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat dengan dibuatnya home industri di tiap-tiap rumah untuk mengembangkan usaha pembuatan lempung bakar yang dapat dimanfaatkan sebagai material bangunan.

Industri lempung bakar di kabupaten Malang masih memakai proses manual yaitu lempung di cetak dengan ukuran tertentu, kemudian di jemur untuk mengurangi kadar air dalam cetakan lempung setelah di jemur ±15 jam maka lempung siap di bakar. Cara pembakarannya pun masih menggunakan cara manual yaitu dengan menumpuk lempung-lempung yang telah dikeringkan tersebut tetapi dengan mengosongkan bagian bawah tumpukan agar dapat memasukkan kayu bakarnya. Dalam proses diatas ada beberapa cetakan lempung yang hangus terbakar dan rusak teksturnya atau meleleh akibat terbakar api langsung dengan suhu ± 1000oc sedangkan lempung-lempung yang matang sempurna dijual sebagai

material bahan bagunan. Lempung-lempung yang rusak teksturnya atau meleleh tidak dapat dimanfaatkan sebagai material struktur bangunan biasanya dibuang atau ditumpuk dan setiap proses pembuatan lempung bakar bisa ditemui ±20 kg lempung bakar yang tidak layak digunakan sebagai bahan bangunan, dalam 1 bulan bisa 240-250 kg/bulan dan dalam 1 tahun bisa ±3000 kg/tahun/industri. Itu baru 1 home industri, sedangkan dalam 1 desa terdapat 15 home industri lempung bakar, jadi dalam 1 tahun limbah lempung bakar yang di hasilkan 1 desa tersebut ±45000 kg/tahun/desa (45 Ton/tahun/desa) dan bagaimana desa-desa lainnya di Kabupaten Malang. Oleh karena itu, lempung bakar yang tidak dapat dipakailayaknya limbah membuat peneliti memanfaatkannya sebagai bahan penelitian peneliti karena pada


(21)

3

dasarnya limbah lempung bakar tersebut memiliki struktur yang lebih kuat dan keras dibandingkan lempung bakar yang matang.

Salah satu sisi yang dapat dikaji dalam pemanfaatan limbah home industri lempung bakar yaitu pemanfaatan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar dalam campuran aspal. Umumnya kita ketahui bahwasannya agregat kasar pada konstruksi jalan raya merupakan material hasil penambangan batu kali secara terus menerus pada lokasi sungai dan pantai tanpa memikirkan aspek lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pemanfaatan limbah industri lempung bakar, diharapkan masyarakat dapat mengurangi penambangan batu kali sehingga dapat menjaga lingkungan dan ekosistem sekitar sungai dan pantai selain itu pemanfaatan limbah lempung bakar lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Menurut Lab Kimia ITS (2006) bahwa, lempung bakar memiliki kandungan Silica (SiO2) 5,8%, Kalsium (Ca) 2,83%, Besi (Fe) 0,09% dan Aluminium (Al)

0,9% sehingga dapat dijadikan alternatif pada perkerasan jalan. Di Indonesia sering sekali digunakannya salah satu jenis perkerasan lentur yakni campuran beton aspal, oleh karena itu banyak peneliti yang melakukan penelitian untuk menemukan bahan dari komponen beton aspal tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka diadakan penelitian tentang “Pemanfaatan Limbah Lempung Bakar Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Terhadap Nilai Marshal Test Pada Campuran Latasir Kelas B”.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini :

1. Perlu adanya pemanfaatan limbah lempung bakar pada perkerasan jalan campuran Latasir kelas B khususnya daerah Kabupaten Malang.


(22)

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Apa pengaruh pemanfaatan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran jenis latasir kelas B terhadap karateristik Marshall?

2. Manakah proporsi campuran yang mempunyai kualitas terbaik berdasarkan karateristik Marshall dengan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran jenis Latasir kelas B?

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, sebagai berikut ini :

1. Mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pemanfaatan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran aspal jenis Latasir kelas B terhadap karateristik Marshall.

2. Mengetahui proporsi campuran dengan lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran Latasir kelas B manakah yang mempunyai kualitas terbaik berdasarkan karakteristik Marshall.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari studi ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pemanfaatan sebuah limbah industri yakni limbah lempung bakar sebagai bahan untuk perkerasan jalan khusunya di daerah Kabupaten Malang dan Kota Malang khususnya.

1.6. Batasan Masalah

Agar ditujukan pada sasaran yang diharapkan, maka diberi batasan – batasan sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di Labolatorium Jalan Raya Universitas Muhammadiyah Malang


(23)

5

2. Pemeriksaan material yang digunakan memakai Metode Bina Marga 3. Pengujian mutu campuran dengan menggunakan alat Marshall Test 4. Pengambilan limbah lempung bakar di Kabupaten Malang.

5. Tidak membahas analisis kimia dari Limbah lempung bakar

6. Tidak meninjau sisi ekonomi dalam pemanfaatan limbah lempung bakar pada campuran aspal jenis Latasir kelas B.

1.7. Hipotesis

Ada dua bentuk penelitian yaitu:

1. Hipotesis nihil (Ho) yaitu menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabe atau lebih.

Hipotesis statistiknya dapat diuraikan sebagi berikut : Ho : A=B=C=D=E=F=D=E=F=G=H=I=J

2. Hipotesis alternatif (Ha) yaitu menyatakan adanya perbedaan antar dua variabel atau lebih.

Dalam penelitian ini digunakan hipotesis alternatif (Ha), sehingga rumusan hipotesisnya adalah:

“Terdapat perbedaan sifat campuran antara tiap kelompok dengan variasi kadar Limbah Lempung Bakar”

Hipotesis statistiknya dapat diuraikan sebagi berikut: Ha : A#B#C#D#E#F#D#E#F#G#H#I#J

Dimana pada penelitian ini sebagai berikut :

Standart = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (0%)

A = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (5%)


(24)

B = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (10%)

C = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (15%)

D = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (20%)

E = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (25%)

F = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (30%)

G = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (35%)

H = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (40%)

I = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (45%)

J = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (50%)

Pengujian hipotesis didasarkan atas variabel-variabel yang akan diukur yaitu: 1. Variabel bebas, yaitu presentase Limbah Lempung Bakar sebagai

bahan agregat kasar.

2. Variabel terikat yang akan dipakai, yaitu: a. Variabel presentase kadar aspal. b. Nilai Stabilitas.


(25)

7

d. Nilai Rongga Udara dalam Campuran. e. Nilai Kepadatan.


(1)

dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai salah satu usaha ataupun mata pencaharian sehingga berpotensi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat dengan dibuatnya home industri di tiap-tiap rumah untuk mengembangkan usaha pembuatan lempung bakar yang dapat dimanfaatkan sebagai material bangunan.

Industri lempung bakar di kabupaten Malang masih memakai proses manual yaitu lempung di cetak dengan ukuran tertentu, kemudian di jemur untuk mengurangi kadar air dalam cetakan lempung setelah di jemur ±15 jam maka lempung siap di bakar. Cara pembakarannya pun masih menggunakan cara manual yaitu dengan menumpuk lempung-lempung yang telah dikeringkan tersebut tetapi dengan mengosongkan bagian bawah tumpukan agar dapat memasukkan kayu bakarnya. Dalam proses diatas ada beberapa cetakan lempung yang hangus terbakar dan rusak teksturnya atau meleleh akibat terbakar api langsung dengan suhu ± 1000oc sedangkan lempung-lempung yang matang sempurna dijual sebagai material bahan bagunan. Lempung-lempung yang rusak teksturnya atau meleleh tidak dapat dimanfaatkan sebagai material struktur bangunan biasanya dibuang atau ditumpuk dan setiap proses pembuatan lempung bakar bisa ditemui ±20 kg lempung bakar yang tidak layak digunakan sebagai bahan bangunan, dalam 1 bulan bisa 240-250 kg/bulan dan dalam 1 tahun bisa ±3000 kg/tahun/industri. Itu baru 1 home industri, sedangkan dalam 1 desa terdapat 15 home industri lempung bakar, jadi dalam 1 tahun limbah lempung bakar yang di hasilkan 1 desa tersebut ±45000 kg/tahun/desa (45 Ton/tahun/desa) dan bagaimana desa-desa lainnya di Kabupaten Malang. Oleh karena itu, lempung bakar yang tidak dapat dipakailayaknya limbah membuat peneliti memanfaatkannya sebagai bahan penelitian peneliti karena pada


(2)

dasarnya limbah lempung bakar tersebut memiliki struktur yang lebih kuat dan keras dibandingkan lempung bakar yang matang.

Salah satu sisi yang dapat dikaji dalam pemanfaatan limbah home industri lempung bakar yaitu pemanfaatan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar dalam campuran aspal. Umumnya kita ketahui bahwasannya agregat kasar pada konstruksi jalan raya merupakan material hasil penambangan batu kali secara terus menerus pada lokasi sungai dan pantai tanpa memikirkan aspek lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pemanfaatan limbah industri lempung bakar, diharapkan masyarakat dapat mengurangi penambangan batu kali sehingga dapat menjaga lingkungan dan ekosistem sekitar sungai dan pantai selain itu pemanfaatan limbah lempung bakar lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Menurut Lab Kimia ITS (2006) bahwa, lempung bakar memiliki kandungan Silica (SiO2) 5,8%, Kalsium (Ca) 2,83%, Besi (Fe) 0,09% dan Aluminium (Al) 0,9% sehingga dapat dijadikan alternatif pada perkerasan jalan. Di Indonesia sering sekali digunakannya salah satu jenis perkerasan lentur yakni campuran beton aspal, oleh karena itu banyak peneliti yang melakukan penelitian untuk menemukan bahan dari komponen beton aspal tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka diadakan penelitian tentang “Pemanfaatan Limbah Lempung Bakar Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Terhadap Nilai Marshal Test Pada Campuran Latasir Kelas B”.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini :

1. Perlu adanya pemanfaatan limbah lempung bakar pada perkerasan jalan campuran Latasir kelas B khususnya daerah Kabupaten Malang.


(3)

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Apa pengaruh pemanfaatan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran jenis latasir kelas B terhadap karateristik Marshall?

2. Manakah proporsi campuran yang mempunyai kualitas terbaik berdasarkan karateristik Marshall dengan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran jenis Latasir kelas B?

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, sebagai berikut ini :

1. Mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pemanfaatan limbah lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran aspal jenis Latasir kelas B terhadap karateristik Marshall.

2. Mengetahui proporsi campuran dengan lempung bakar sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada campuran Latasir kelas B manakah yang mempunyai kualitas terbaik berdasarkan karakteristik Marshall.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari studi ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pemanfaatan sebuah limbah industri yakni limbah lempung bakar sebagai bahan untuk perkerasan jalan khusunya di daerah Kabupaten Malang dan Kota Malang khususnya.

1.6. Batasan Masalah

Agar ditujukan pada sasaran yang diharapkan, maka diberi batasan – batasan sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di Labolatorium Jalan Raya Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

2. Pemeriksaan material yang digunakan memakai Metode Bina Marga 3. Pengujian mutu campuran dengan menggunakan alat Marshall Test 4. Pengambilan limbah lempung bakar di Kabupaten Malang.

5. Tidak membahas analisis kimia dari Limbah lempung bakar

6. Tidak meninjau sisi ekonomi dalam pemanfaatan limbah lempung bakar pada campuran aspal jenis Latasir kelas B.

1.7. Hipotesis

Ada dua bentuk penelitian yaitu:

1. Hipotesis nihil (Ho) yaitu menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabe atau lebih.

Hipotesis statistiknya dapat diuraikan sebagi berikut : Ho : A=B=C=D=E=F=D=E=F=G=H=I=J

2. Hipotesis alternatif (Ha) yaitu menyatakan adanya perbedaan antar dua variabel atau lebih.

Dalam penelitian ini digunakan hipotesis alternatif (Ha), sehingga rumusan hipotesisnya adalah:

“Terdapat perbedaan sifat campuran antara tiap kelompok dengan variasi kadar Limbah Lempung Bakar”

Hipotesis statistiknya dapat diuraikan sebagi berikut: Ha : A#B#C#D#E#F#D#E#F#G#H#I#J

Dimana pada penelitian ini sebagai berikut :

Standart = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (0%)

A = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar


(5)

B = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar Limbah Lempung Bakar (10%)

C = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (15%)

D = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (20%)

E = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (25%)

F = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (30%)

G = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (35%)

H = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (40%)

I = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (45%)

J = Campuran Aspal Beton dengan kadar aspal optimum dan kadar

Limbah Lempung Bakar (50%)

Pengujian hipotesis didasarkan atas variabel-variabel yang akan diukur yaitu: 1. Variabel bebas, yaitu presentase Limbah Lempung Bakar sebagai

bahan agregat kasar.

2. Variabel terikat yang akan dipakai, yaitu: a. Variabel presentase kadar aspal. b. Nilai Stabilitas.


(6)

d. Nilai Rongga Udara dalam Campuran. e. Nilai Kepadatan.


Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN ABU BOILER PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN FILLER TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN ATB

1 12 20

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PASIR BESI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LAPIS TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR) KLAS B

3 17 20

PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON

1 8 17

TINJAUAN STABILITAS PADA LAPISAN AUS DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

0 4 5

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA PEMBUATAN BETON PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA PEMBUATAN BETON.

3 15 16

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course Gradasi Kasar.

0 3 19

PENDAHULUAN Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course Gradasi Kasar.

0 4 4

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course Gradasi Kasar.

0 2 9

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SIMPUL SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON

1 2 10

PEMANFAATAN PASIR VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON KELAS B

0 0 6