PEMANFAATAN PASIR VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON KELAS B
Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015
ISBN: 978-979-796-238-6
PEMANFAATAN PASIR VULKANIK GUNUNG KELUD
SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI
MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON KELAS B
1 2 Andi Syaiful Amal , Chairil Saleh 1.Universitas Muhammadiyah Malang, Malang 2. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
Kontak Person:
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246
Malang, 65144
E-ma
Abstrak
Pemanfaatan limbah pasir vulkanik Gunung Kelud sebagai material pekerasan jalan adalah salah
satu cara untuk memanfaatkan limbah dari erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu sebagai bahan
alternatif pembuatan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakteristik marshall
pada campuran lataston dengan pemanfaatan hasil erupsi Gunung Kelud sebagai pengganti sebagian
agregat halus.Penggantian sebagian agregat halus dengan erupsi Gunung Kelud dengan variasi
sebesar 20%, 40%, 60%, 80%,dan 80% dari agregat halusnya. Hasil penelitian diketahui bahwa
secara umum penggantian sebagian agregat halus dengan erupsi Gunung Kelud berpengaruh
terhadap kenaikan kualitas campuran lataston, tetapi masih dalam batas-batas spesifikasi, adapun
campuran lataston dengan agregat halus erupsi Gunung Kelud terbaik pada kadar presentase
optimum 24 %.Kata kunci: campuran aspal lataston, pasir vulkanik Gunung Kelud,Marshall Test.
Abstract
The utilization of waste sand vulcanic mountain kelud as material road pavement is one of the ways to
make use of the waste from mountain eruption kelud some time ago as an ingredient of alternative
making the road.The reseach aims to understand the value of the characteristics of marshall on a
mixture of lataston with the uses of the mountain eruption kelud as a substitute for partially aggregate
smooth. Replacement some aggregate smooth with mountain eruption kelud with the variation of as
much as 20 %, 40 %, 60 %, 80 %, and 80 percent of the aggregate smooth. The results of a reseach
seen that ingeneral the replacement some aggregate smooth with mountain eruption kelud influences
increase in the quality of a mixture of lataston, but still within the limits of specifications as for a
mixture of lataston with the aggregate smooth mountain eruption in kelud best levels steady the
percentage of 24 %.Keyword : asphalt mix lataston, vulcanic sand kelud, marshall test Pendahuluan
Konstruksi jalan di Indonesia sebagian besar menggunakan jenis perkerasan lentur, yaitu lapis aspal beton. Karena lapisan aspal beton memiliki sifat-sifat tahan terhadap keausan, kedap air, mempunyai nilai struktural, stabilitas tinggi, mudah pelaksanaannya serta nyaman bagi pengguna jalan. Namun pada keadaan tertentu jenis perkerasan ini sering menimbulkan masalah terutama pada kekakuan lapisan dan umur rencana yang tidak seperti diharapkan. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan perkerasan di Indonesia tidak bisa mencapai umur rencana, hal ini disebabkan oleh iklim tropis dan beban kendaraan yang sukar dikendalikan. Pasir Vulkanik Gunung Kelud digunakan sebagai agregat halus untuk pengembangan pemakaian campuran aspal beton sebagai bahan perkerasan jalan yang diperlukan pengujian di Laboratorium, sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana pasir vulkanik gunung kelud dapat dimanfaatkan dan diharapkan bisa memberikan
2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)
ISBN: 978-979-796-238-6
banyak keuntungan, diantaranya permukaan perkerasan menjadi lebih tahan lama, tahan terhadap retakan akibat lendutan yang berlebihan, retakan akibat kelelahan bahan, meningkatkan daya cengkram akibat pengereman serta mengurangi kebisingan akibat gesekan ban roda dengan permukaan perkerasan. Dalam penelitian ini akan diteliti tentang pengaruh pasir vulkanik gunung kelud dalam campuran aspal beton terhadap karakteristik marshall, yang diharapkan bisa mengurangi kepekaan aspal terhadap temperatur dan keelastisannya. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui sifat-sifat Marshall yang dihasilkan dari campuran aspal beton Lataston kelas B dengan menggunakan agregat halus pasir vulkanik gunung Kelud dan (2) Untuk mengetahui berapa nilai kadar agregat halus yang sesuai pada penggunaan pasir vulkanik gunung Kelud optimum pada campuran Lataston kelas B
Metode Penelitian ● Kerangka Alur Penelitian
MULAI PERSIAPAN MATERIAL & PERALATAN Pemeriksaan & Pengujian Material Pasir Gunung Kelud Pasir Sungai Berantas Pemeriksaan Aspal
Agregat Halus : Agregat Halus :
- Agregat Kasar : Uji Penetrasi - - - Berat Jenis Berat Jenis Keausan Uji Daktilitas -
- Agregat Kasar Sand Sand Uji Titik - Equivalent - Equivalent Lembek Aspal Berat Jenis &
Absorbsi
Analisa Analisa Uji Titik Nya- Saringan Saringan & Titik Bakar
Analisa
Saringan
Memenuhi Spesifikasi TIDAK YA Desain Komposisi Campuran Pembuatan Benda Uji dengan Pasir Sungai sbg Agregat Halus Uji Marshall 1 Benda Uji berdasarkan Aspal Optimum dengan Agregat Halus (Pasir Gunung Kelud) Kadar Aspal Optimum Uji Marshall 2
III-2 SENTRA
Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015
ISBN: 978-979-796-238-6
PEMBAHASAN KESIMPULAN SELESAI Hasil dan Analisa Hasil Pemeriksaan sifat – sifat Campuran Aspal High Durability dengan Metode Marshall
Gambar 1 Hubungan Presentase Penggantian Pasir Vulanik Gunung Kelud dengan Marshall Stability
Gambar 2 Hubungan Presentase Penggantian Pasir Vulkanik Gunung Kelud dengan Marshall Quotient
Gambar 3 Hubungan Presentase Penggantian Pasir Vulkanik Gunung Kelud dengan Air Void
2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)
ISBN: 978-979-796-238-6
Gambar 4 Hubungan Presentase Penggantian Pasir Vulkanik Gunung Kelud dengan Film Thickness Grafik 1. Menentukan Presentase Penggantian Pasir Vulkanik Gunung Kelud Sebagai Agregat Halus
III-4 SENTRA
Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2015
ISBN: 978-979-796-238-6
Dari gambar grafik campuran Lataston kelas B diketahui prosentase penggantian agregat halus dengan pasir vulkanik Gunung Kelud sebesar 24 % dari berat total agregat halus. Pada prosentase optimum tersebut diketahui kualitas campuran Lataston kelas B sebagai berikut :
1. 742.42 Kg Nilai Marshall Stability = 2.
3.64 KN/mm Nilai Marshall Quotient =
3. = 4.15 % Nilai Air Void
4. = 6.60 µm Nilai Film Thickness
Campuran aspal lataston dengan Pasir Vulkanik Gunung Kelud sebagai pengganti sebagian agregat halus menghasilkan kualitas campuran dengan kenaikan nilai Marshall stability 20 %
- – 25 % dengan kenaikan nilai tersebut maka nilai Marshaall Stability yang memenuhi limit spesifikasi lataston di prosentase 0 % - 20 %. Nilai Marshall Quotient 5 %
- – 10 % dengan kenaikan nilai tersebut maka nilai Marshaall Quotient yang memenuhi limit spesifikasi lataston di prosentase 0 % - 40 %. Nilai Volume Air Void 0 – 5 % dengan kenaikan nilai tersebut maka nilai Volume Air Void yang memenuhi limit spesifikasi lataston di prosentase 20 % - 80 %.. Sedangkan untuk nilai Film Thickness tidak terdapat fluktuasi karena disetiap benda uji mempunyai kadar aspal yang sama yaitu 7,8 %. Berdasarkan hasil test marshall didapatkan adanya perubahan kualitas dari campuran Lataston yang menggunakan agregat halus pasir alam dan abu batu dengan campuran Lataston yang menggunakan pasir vulkanik Gunung Kelud sebagai agregat halusnya.
Kesimpulan
Dari hasi penelitian, analisa dan pembahasan yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pergantian agregat halus pasir alam dan abu batu dengan Pasir Vulkanik Gunung Kelud didapat adanya pengaruh terhadap karakteristik Marshall. Pada kadar aspal optimum yang didapat pada campuran standart Lataston dimana 7,8 %, digunakan sebagai acuan untuk kadar aspal Campuran Lataston yang menggunakan agregat halus dari Pasir Vulkanik Gunung Kelud mempunyai hasil pengujian Marshall, sebagai berikut :
Marshall Stability = 742,42 kg
- Marshall Question = 3,64 kN/mm
- Volume of Air Void = 4,15 %
- = 6,59 µm.
- Dari hasil yang didapat, jika dibandingkan dengan hasil pengujian marshall campuran standart menghasilkan nilai sebagai berikut :
Film Thickness
- tinggi nilai Marshall Stability maka kekuatan campuran akan semakin tinggi.
Mengalami kenaikan pada nilai Marshall Stability sebesar 527,05 kg, sehingga semakin
- nilai Marshall Question maka kekuatan campuran akan semakin tinggi.
Mengalami kenaikan pada nilai Marshall Question sebesar 1.33 kN/mm, sehingga tinggi
Mengalami penurunan pada nilai volume of Air Void sebesar 4,69 %, sehingga akan
- mengakibatkan kurangnya ruang gerak antar material saat menerima beban tambahan yang terjadi oleh repitisi beban lalu lintas. Namun nilai yang di dapat masih di dalam persyaratan sifat campuran yaitu 4,0 – 6,0 % jadi tidak terdapat masalah pada rongga udara.
- material mudah lepas dari campuran 2.
Mengalami penurunan pada Film Thickness sebesar 6,59 µm, sehingga mengakibatkan
Campuran Lataston dengan penggantian agregat halus Pasir Vulkanik Gunung Kelud menghasilkan kadar Pasir Vukanik Gunung Kelud optimum sebesar 24 % dari berat keseluruhan agregat halus yaitu 538,2 gr (dengan prosentase penggantian sebagian sebesar 20%, 40%, 60% dan 80 %).
Referensi
[1] Anonim, 2000, Metode Pengujian Bahan-bahan Aspal, Jakarta, Yayasan Badan Penerbit,
Pekerjaan Umum [2]
Anonim, 2001, Spesifikasi Baru Beton Aspal Campuran Panas, Jakarta, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. [3]
Anonim, 2007, Formula Campuran Kerja Asbuton Campuran Beraspal Panas, Jakarta, Departemen Pekerjaan Umum..
2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)
ISBN: 978-979-796-238-6
[4] Andi SA, 2009, Variasi Perendaman Pada Campuran Beton Aspal Terhadap Nilai Stabilitas
Marshall, Prosiding Simposium XII Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Universitas Kristen Petra Surabaya.
[5] Andi SA, 2010, Pemanfaatan Abu Bagasse Sebagai Filler Terhadap Nilai Marshall Test Pada
Campuran ATB, Prosiding Simposium XIII Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
[6] Andi SA, 2011, Pemanfaatan Getah Karet Pada Aspal AC 60/70 Terhadap Stabilitas
Marshall Pada ATB ( Asphalt Treated Base ), Jurnal Media Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
[7] Andi SA, 2011, Pengaruh Bentuk Penggunaan Agregat Kasar Terhadap Nilai Stabilitas Pada
Campuran Aspal Beton, Laporan Tidak Dipublikasikan DP2M Universitas Muhammadiyah
Malang [8]
Aschuri Iman, Yamin RA, 1999, Ketahanan Lelah Campuran Mastik Asbuton Dibandingkan Terhadap Beton Aspal, Jurnal Transportasi, Vol. 1 No. 2, Desember 1999. [9]
Bakrie, Oemar, Tanpa Tahun, Penelitian Laboratorium Terhadap Aspal Karet Untuk Perkerasan Jalan, Palembang UNSRI. [10]
Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Darat Nomor SK. 687/AJ.206/DRJD/2002 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 89 Tahun 2002. [11]
Suwardjoko Warpani, 2002, Pengelolaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB, Bandung [12] Sudjana, 1996, Teknik Analisa Regresi dan Korelasi, Penerbit Tasito, Bandung.