Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
87
ditemukan dalam perdebatan. Pangeran mengusulkan untuk mencari informasi kebenarannya di pengadilan. Pangeran
ingin tahu kebenaran tentang hak siapa angsa tersebut
Demikianlah, Pangeran Siddharta selalu mencari tahu kebenaran dengan cara mencoba dan mencari informasi
sebanyak-banyaknya.
4. Belajar dengan cara menalar
Belajar menalar adalah belajar dengan cara mengolah informasi yang didapatkan, serta berusaha menemukan
hubungan keterkaitanya satu sama lain. Dari proses menalar inilah akhirnya diperoleh kesimpulan.
Demikianlah, setelah Pangeran Siddharta mencoba-coba dan mengumpulkan informasi, kemudian Pangeran mengolah
informasi yang didapatkanya. Selanjutnya mencari hubungan keterkaitan antar informasi yang ada.
Misalnya, pada saat perayaan membajak sa-
wah, ketika pangeran Sid- dharta bermeditasi, da-
lam meditasinya muncul pe nalaran.
Dari penalaran
itu muncullah pengertian bahwa semua makhluk hanya
senang sebentar. Kemudian berakhir dengan menderita.
Seperti halnya kadal yang hanya senang sebentar ke-
tika makan semut, tetapi kemudian menderita karena
dimakan ular, dan demikian seterusnya.
Pada saat perdebatan kepemilikan angsa, ketika Pangeran Siddharta menghadiri sidang, diperoleh informasi bahwa
hidup adalah milik bagi orang yang ingin menyelamatkan kehidupan. Sedangkan kematian adalah milik bagi orang
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.7 Menyelamatkan angsa
88
Kelas III SD
yang ingin melenyapkan kehidupan. Ternyata angsa yang dipanah Dewadatta masih hidup. Dengan demikian diperoleh
kesimpulan bahwa Pangeran Siddharta berhak memiliki angsa, karena Pangeran Siddharta yang berusaha menyelamatkannya.
Demikainlah, Pangeran Siddharta memperoleh pengetahuan dengan cara menalar.
5. Belajar dengan berbagi pengetahuan
Ada pepatah mengtakan, “Memberi tidak akan berku-
rang, tetapi justru akan ber- tambah”. Demikanlah, ke-
tika ilmu pengetahuan yang kita miliki disampaikan,
dibagikan, dan diinforma- sikan pada orang lain, maka
pengetahuan akan makin bertambah, lebih dikuasai,
pemahaman makin jelas,
dan pengertiannya makin mantap.
Demikian juga, Pangeran Siddharta dengan berbagi pengetahuan, kepandaiannya makin sempurna, pengetahuan-
nya makin bertambah, pemahaman makin jelas, dan penger- tiannya makin mantap.
Pangeran Siddharta selalu berbagi pengetahuan pada orang lain. Pangeran menceritakan pada orang lain tentang
manfaat meditasi, berkah cinta kasih, pahala kasih sayang, dan lain-lain.
Demikianlah, Pangeran Siddharta meditasinya makin hari makin baik. Praktik cinta kasihnya makin hari makin
berkembang. Kasih sayangnya makin hari makin meluas. Inilah manfaat dari berbagi pengetahuan bagi orang lain.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.8 Berbagi kebahagiaan