Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

65, sekurang – kurangnya 85 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut Mulyasa 2005 : 99. Berdasarkan teori diatas, dapat dilihat pada tabel nilai pembelajaran sepakbola bahwa siswa SMK Farming Ungaran mampu mencapai nilai rata – rata kelas 79,5 dan lebih dari 85 peserta didik yang ada di kelas tersebut dapat mencapainya.

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang diperoleh bahwa prosentase kemampuan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dari siswa SMK Farming Ungaran tahun 2013 setelah diberikan pembelajaran sepakbola melalui permainnan unit 4 – 2 terjadi peningkatan. Pada pembelajaran sepakbola melalui permainan unit 4 – 2 sudah banyak siswa yang telah memahami peraturan permainan unit 4 – 2 karena rata – rata siswa sudah pernah bermain permainan unit 4 – 2 tetapi dengan nama dan aturan yang mereka sepakati masing – masing. Faktor peningkat aspek kognitif dalam penelitian ini yaitu siswa telah memahami tujuan dari permainan unit 4 – 2. Pada awalnya siswa hanya cenderung bermain tanpa mengetahui maksud dari permainan unit 4 – 2 tersebut, setelah diberikan koreksi, pada siklus selanjutnya mereka memahami bahwa jika mau bermain dengan baik mereka harus memanfaatkan lebar lapangan dan membuka ruang untuk meminta bola kepada rekanya saat bermain permainan unit 4 – 2. Walaupun hanya beberapa orang yang memahami, akan tetapi terjadi peningkatan dalam aspek kognitif yaitu sebesar 8. Hasil tersebut diperoleh dari perbandingan siklus I yaitu sebesar 69 kemudian siklus II 77. Perbandingan rata – rata nilai aspek kognitif hasil siklus I dan siklus II 68,7 77,4 64 66 68 70 72 74 76 78 80 Aspek Kognitif Siklus I Siklus II Diagram 4.1 Perbandingan rata – rata prosentase aspek kognitif hasil siklus I dan II 69 77 65 70 75 80 Aspek kognitif Siklus I Siklus II Diagram 4.2 Pada aspek afektif, Hasil perbandingan siklus I dan siklus II yaitu 73 dan 77, hanya terjadi peningkatan sebesar 4 yaitu dalam hal menerima keputusan teman. Pada siklus yang pertama sering terjadi perselisihan pendapat, yaitu terjadi pada pemain yang menguasai bola dan pemain yang mengejar atau merebut bola. Saat bola menyerempet pemain yang bertugas merebut bola, pemiain yang bertugas merebut bola menyatakan mengenai bola tetapi pemain yang menguasai bola atau yang melakukan operan atau umpan sering tidak mau mengakuinya, namun hal itu tidak terjadi lagi pada siklus kedua berjalan. Perbandingan rata – rata nilai aspek afektif hasil siklus I dan siklus II 72,8 77,4 70 71 72 73 74 75 76 77 78 Aspek Afektif Siklus I Siklus II Diagram 4.3 Perbandingan rata – rata prosentase aspek afektif hasil siklus I dan II 73 77 70 72 74 76 78 Aspek Afektif Siklus I Siklus II Diagram 4.4 Khusus untuk aspek psikomotor terjadi peningkatan hasil yang lebih baik yaitu sebesar 19. Dari hasil siklus I yaitu 65 kemudian pada siklus II menjadi 84. Faktor yang mempengaruhinya yaitu dapat melakukan pasing atau operan dengan tepat. Dibandingkan dengan siklus yang pertama, dimana pemain yang menguasai bola sering melakukan kesalahan sendiri yaitu dengan melakukan pasing melewati garis batas permainan atau malah mengarahkanya kepada pemain yang bertugas merebut bola. Pada siklus kedua hal itu sudah jarang terlihat, bahkan sesekali ada pemain yang menguasai bola dapat melakukan pasing atau operan tanpa melihat bola. Perbandingan rata – rata nilai aspek psikomotor hasil siklus I dan siklus II 65,1 83,6 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Aspek Psikomotor Siklus I Siklus II Diagram 4.5 Perbandingan rata – rata prosentase aspek psikomotor hasil siklus I dan II 65 84 20 40 60 80 100 Aspek Psikomotor Siklus I Siklus II Diagram 4.6 55 BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PASSING DATAR SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI PERMAINAN 4 LAWAN 4 PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES SD NEGERI TEGOWANU 2

0 5 129

PENGEMBANGAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BOLA TEMBAK DALAM PELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 155

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR HANDSTAND DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 123

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG BERGERAK DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SEMARANG TAHUN 2012 2013

1 38 119

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH PASARBATANG BREBES

0 5 99

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN AKTIVITAS LUAR KELAS DALAM MENINGKATAN MINAT BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 01 UNGARAN KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN

0 5 136

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4

0 164 138

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN SEPAKBOLA MINI SATU GAWANG BAGI SISWA KELAS ATAS SD NEGERI DI BOJA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN SEPAKBOLA YANG DIMODIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 2

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEKNIK PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA SD

0 0 13