Karakteristik Guru TINJAUAN PUSTAKA

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 4. Kompetensi Sosial Menurut penjelasan Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien kepada siswa, sesama guru, kepala sekolah, orang tuawali, dan masyarakat sekitar. Sedangkan menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, kompetensi sosial terdiri dari: a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Berdasarkan penjelasan tentang kompetensi guru, standar kualifikasi akademik, dan kompetensi guru yang dijelaskan dalam Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah RI No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi dan standar tertentu dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam upaya pencapaian kualitas pembelajaran yang baik maka seorang guru harus dapat melakukan pola pengajaran yang baik didalam kelas. Berdasarkan keempat kompetensi yang wajib dimiliki guru tersebut, kompetensi yang berkaitan dengan kepribadian atau karakteristik dari seorang guru adalah kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Hal ini dikarenakan kedua kompetensi tersebut tidak dapat diukur secara lisan atau tertulis melalui uji keprofesionalan seorang guru, sehingga dalam pelaksanaannya kedua kompetensi tersebut dapat diketahui saat guru melakukan proses pembelajaran didalam kelas.

2.5 Seni Budaya Berdasarkan UU No. 21 tahun 2006 tentang standar isi, pendidikan seni

budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresiberkreasi dan berapresia si melalui pendekatan: “belajar dengan seni”, “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”. Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain, karena bidang seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing –masing. Seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Pada mata pelajaran seni budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Oleh karena itu, mata pelajaran seni budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Mata pelajaran seni budaya bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Memiliki kemampuan memahami konsep dan pentingnya seni budaya. b. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya. c. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya. d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Menurut Abdi 2006: 3-4, mata pelajaran seni budaya memiliki aspek – aspek sebagai berikut: a. Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media, titik, garis, bidang, bentuk warna, tekstur dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. b. Seni musik adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media suara manusia maupun alat yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. c. Seni tari adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. d. Seni teater adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. Pada pendidikan seni budaya, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode penelitian

Metode penelitian ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan penelitian, dimana metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mengungkap atau mendeskripsikan suatu masalah. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis Sugiyono, 2013: 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada keadaan sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Satori dan Komariah 2013: 22 bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barangjasa. Penelitian