Persoalan Lingkungan Hidup PEMBAHASAN

karena itu air diperlukan dan kuantitas dan kualitas yang memadai dan pada waktu yang tepat. Baik kebanyakan maupun kekurangan air juga akan menimbulkan masalah. Udara merupakan mesin kehidupan bagi manusia. Akan tetapi karena udara terdapat dalam jumlah yang berlebihan juga berbahaya. Namun, udara yang banyak itu bukanlah tidak terbatas. Hal ini baru disadari ketika terjadi polusi pencemaran udara yang berat. Akan tetapi karena efek pencemaran tersebut tidak langsung mematikan, sebagian orang belum menyadari bahwa kualitas lingkungan hidup telah merosot dan orang pun belumlah mengambil tindakan yang nyata. Karena itu dikhawatirkan pencemaran udara akan semakin meningkat dan meluas dengan semakin cepatnya proses industrialisasi dan semakin banyaknya kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi yang berbahaya bagi manusia. Ketika agama sebagai dasar-dasar kehidupan manusia diganti dengan ilmu pengetahuan terjadilah perubahan mendasar. Ilmu pengetahuan pada awalnya merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk mengetahui keadaan lingkungan disekitanya. Selain itu, ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah diciptakan untuk dapat membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Pada abad ke-20 dan menjelang abad ke-21, ilmu telah menjadi sesuatu yang substantif yang menguasai kehidupan manusia. Namun, tak hanya itu, ilmu pengetahuan yang sudah berkembang sedemikian pesat juga telah menimbulkan berbagai krisis kemanusiaan dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah krisis lingkungan hidup. Seperti kata Karl Marx, pekerjaan adalah tindakan manusia yang paling dasar. Dalam pekerjaan, manusia membuat dirinya menjadi nyata. Kerja adalah salah satu ciri yang membedakan manusia dari makhluk-ciptaan lainnya, yang kegiatannya untuk melestarikan hidupnya tidak dapat disebut kerja. Di era ilmu pengetahuan manusia mengolah lingkungan hidup bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi sudah memproduksi barang-barang untuk dipertukarkan dalam pasar. Dengan sistem produksi modern ini, barang diproduksi lebih dari kebutuhan mereka. Hal ini menyebabkan pengurasan lingkungan hidup yang berlebihan.

2.3. Persoalan Lingkungan Hidup

Persoalan lingkungan hidup adalah persoalan global dan bersifat universal, sebab berbicara tentang lingkungan hidup, berarti berbicara tentang persoalan yang dihadapi seluruh umat manusia. Persoalan lingkungan dimulai ketika manusia mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat pada banyaknya bencana. Persoalan lingkungan hidup pada umumnya disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kejadian alam sebagai peristiwa yang harus terjadi sebagai proses dinamika alam itu sendiri. Kedua, karena ulah dan perbuatan tangan manusia sendiri, akibatnya alam murka dan terjadilah bencana. Dalam kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan generasi yang akan datang. Kedua bentuk kejadian di atas, mengakibatkan ketidakseimbangan pada ekosistem 4 dan ketidaknyamanan kehidupan makhluk hidup baik manusia, flora maupun fauna. Ketidakseimbangan dan ketidaknyamanan tersebut dapat dikatakan sebagai bencana atau kerusakan lingkungan hidup, yang bentuk-bentuknya berupa pencemaran air, pencemaran tanah, krisis keanekaragaman hayati biological diversity, kerusakan hutan, kekeringan dan krisis air bersih, pertambangan dan kerusakan lingkungan, pencemaran udara, banjir lumpur dan sebagainya. Contohnya Rencana Pendirian dan penambangan pabrik semen di Rembang PT. Semen Indonesia mendapat tolakan karena masyarakat ingin mempertahankan kelestarian lingkungan. Dan pencemaran udara yang disebabkan pabrik-pabri dan kendaraan bermesin membuat masyarakat melakukan aksi one man one tree untuk memperbaiki udara. Bukan hanya itu pada tanggal 22 April , masyarakat dunia memperingati hari Bumi Sedunia. Majelis Umum PBB pada tahun 1969 mengeluarkan sebuah resolusi Hari Bumi untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia .

2.4. Agama dan Perilaku Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan