Perpindahan Kalor TINJAUAN PUSTAKA

32 Kalor. Fitur ini dibuat menggunakan template read, kemudian glossary. Pembuatan glosarium diketik secara manual pada kolom page dengan judul atau kata kunci yang dibuat berformat bold atau bercetak tebal. 7 Penugasan Fitur ini memuat penugasan untuk membelajarkan siswa secara mandiri. Penugasan ini terlebih dahulu diedit menggunakan program Microsoft Powerpoint 2007, kemudian file tersebut di printscreen, serta di salin ke Microsoft Word 2007 dan dilakukan snipping tool, sehingga dihasilkan file dengan format jpg. Selanjutnya, file penugasan diinput ke dalam modul LCDS menggunakan template read, kemudian introduction, pada page klik browse yang terdapat pada picture, lalu pilih file yang telah diedit sebelumnya pada media, klik open. 8 Evaluasi Fitur ini memuat tes formatif yang menyajikan soal-soal evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajari di dalam modul pembelajaran dengan dilengkapi feedback atas jawaban yang dipilih siswa. Soal-soal ini dibuat menggunakan program pendukung yaitu wondershare quiz creator, yang kemudian di input ke dalam modul LCDS melalui template watch, lalu animation, untuk penjabaran tes evaluasi yang disajikan dapat dimasukkan pada kotak transcript yang diketik secara manual. 9 Penutup Pada fitur ini terdapat menu referensi yang berisi sumber-sumber pustaka 33 materi Suhu dan Kalor yang dimuat dalam modul pembelajaran. Menu ini dibuat menggunakan template read, kemudian introduction. Setelah itu, pada page klik browse yang terdapat pada picture, lalu pilih file yang telah diedit sebelumnya pada media, klik open.

E. Kerangka Pikir

Kegiatan pembelajaran di kelas tidak bisa dilepaskan dari adanya sumber belajar dan media pembelajaran. Sumber belajar dan media pembelajaran digunakan untuk melancarkan proses belajar dan mengajar, serta meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep fisika Suhu dan Kalor. Salah satu bentuk sumber belajar yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran mandiri adalah modul. Modul yang dikembangkan disini berupa modul elektronik menggunakan media Learning Content Development System LCDS. Keunggulan modul pembelajaran menggunakan LCDS dengan modul cetak yaitu modul LCDS tidak hanya memuat materi, gambar, dan soal evaluasi, tetapi terdapat uraian materi, eksperimen, contoh soal, tugas mandiri, tes formatif, kuis interaktif, gambar, animasi, demo, rangkuman, evaluasi, kunci, penilaian, video, dan multimedia lainnya. Modul LCDS yang memuat materi Suhu dan Kalor ditujukan kepada siswa SMA kelas X. Penggunaan modul LCDS mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam mencari informasi yang dibutuhkan sehingga membantu siswa belajar mandiri dan memahami konsep Suhu dan Kalor dengan baik. Peningkatan pemahaman konsep dan materi oleh siswa diharapkan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Gambaran kerangka pikir yang lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3 kerangka pikir 34 Standar Kompetensi Materi Suhu dan Kalor KI: 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konversi energi pada berbagai perubahan energi KD: 3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor SKL KI, KD; Konsep Esensial Suhu dan Kalor Bahan Standar Proses Ajar Mandiri Pembelajaran Modul LCDS LCDS yaitu berupa media yang memuat Modul dengan materi Suhu dan Kalor . Modul sebagai bahan ajar mandiri didalamnya terdapat materi, gambar, kegiatan interaktif, kuis, penilaian, animasi, demo, dan multimedia lainnya HASIL BELAJAR Gambar 3. Kerangka Pikir 35

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah: H : Modul LCDS tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di SMA 1 Natar H 1 : Modul LCDS efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di SMA 1 Natar 36

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Pengembangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa modul pembelajaran fisika menggunakan LCDS pada materi Suhu dan Kalor. Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas X yang dipilih secara acak di SMA Negeri 1 Natar. Desain pengembangan ini mengacu pada model pengembangan Sugiyono 2012: 298. Model ini dipilih karena langkah-langkah pengembangannya sesuai dengan garis besar penelitian pengembangan yang telah dilakukan. Bahan ajar yang dikembangkan adalah Modul Pembelajaran Fisika menggunakan Learning Content Development System LCDS. Pada tahap pengembangan, sebelum modul ini diuji cobakan ke siswa, modul ini divalidasi ahli terlebih dahulu. Validasi ahli terdiri dari validasi desain dan validasi materi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli desain. Uji coba produk dilakukan terhadap tiga orang siswa untuk mengetahui kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan modul. Saran perbaikan dari uji coba produk dilakukan revisi produk. Uji coba pemakaian dilakukan