4
1. Bagaimana bentuk modul pembelajaran menggunakan LCDS
pada materi Suhu dan Kalor?
2. Bagaimana kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan, dan keefektifan modul
pembelajaran menggunakan LCDS pada materi Suhu dan Kalor?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk:
1. Menghasilkan produk berupa modul pembelajaran menggunakan LCDS
untuk materi Suhu dan Kalor.
2. Mendeskripsikan kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan, dan keefektifan
modul pembelajaran menggunakan LCDS untuk materi Suhu dan Kalor
berdasarkan uji lapangan di SMA Negeri 1 Natar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1.
Menghasilkan bahan ajar interaktif yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
2. Menghasilkan bahan belajar mandiri bagi siswa yang dapat digunakan untuk
memahami materi suhu dan kalor serta evaluasi secara mandiri.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini mencapai tujuan sebagaimana telah dirumuskan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada:
5
1. Pengembangan yang dimaksud berorientasi untuk merancang suatu
produk, yaitu modul pembelajaran menggunakan LCDS. 2.
LCDS sebagai media pembelajaran yang di dalamnya terdapat modul interktif dengan materi Suhu dan Kalor.
3. Materi pelajaran pada penelitian ini yaitu Suhu dan Kalor.
4. Uji coba internal produk penelitian pengembangan terdiri dari uji ahli
desain dan uji ahli isiataumateri yang dilakukan oleh dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung dan guru SMKN Negeri 1 Seputih Agung.
5. Subyek uji coba produk penelitian ini adalah guru mata pelajaran fisika
dan peserta didik. 6.
Metode pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development atau Penelitian Pengembangan.
7. Uji coba produk penelitian pengembangan dilakukan pada siswa kelas X5
SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan. 8.
Hasil belajar yang digunakan untuk melihat efektivitas produk modul LCDS hanya terbatas pada aspek kognitif.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Ajar
Kegiatan pembelajaran adalah aktivitas yang kompleks, karena melibatkan banyak
komponen, ibarat suatu aktivitas produksi suatu produk atau barang, bahan merupakan komponen yang akan diubah menjadi produk atau barang, maka bahan
harus ada setiap akan melaksanakan produksi barang. Bahan pembelajaran dalam konteks pembelajaran merupakan salah satu komponen yang harus ada, karena
bahan belajar merupakan suatu komponen yang harus dikaji, dipelajari, dicermati, dan dijadikan bahan materi yang akan dikuasai oleh siswa dan sekaligus dapat
memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa bahan belajar maka pembelajaran tidak akan menghasilkan apa-apa.
Bahan pembelajaran merupakan faktor eksternal siswa yang mampu memperkuat
motivasi siswa untuk belajar. Salah satu cara yang mampu mempengaruhi aktivitas pembelajaran adalah dengan memasukkan bahan pembelajaran dalam
aktivitas tesebut. Bahan pembelajaran yang didesain lengkap, dalam arti ada unsur media dan sumber belajar yang memadai akan mempengaruhi suasana
pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi pada diri siswa menjadi lebih optimal. Bahan pembelajaran mempunyai peran penting dalam kegiatan
pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai bahan belajar mandiri,