Lintasan pertama, kedua, dan ketiga yang digabung menjadi satu dan diolah dengan perangkat lunak Rockwork sehingga diperoleh tampilan dalam
bentuk 3-D seperti pada Gambar 4.7. Pada Gambar 4.7 dapat diinterpretasikan untuk warna ungu dengan nilai resistivitas berkisar antara 1,11 hingga 6,11
Ωm mewakili material lempung yang mengandung air asin. Warna biru tua hingga
biru muda dengan nilai resistivitas antara 6,11 hingga 11,11 Ωm mewakili
material pasir. Semakin besar nilai kerapatan suatu bahan maka semakin besar pula nilai resistivitasnya. Pada tampilan 2-D terlihat seperti irisan lapisan bawah
permukaan yang digunakan untuk melihat kedalaman dan penyebaran material yang terkandung didalamnya, sedangkan pada tampilan 3-D menampilkan bentuk
keseluruhan lapisan yang dapat dilihat dari atas, bawah ataupun samping. Pada Gambar 4.7 dapat dilihat pencitraan warna ungu yang hampir menyeluruh pada
daerah penelitian dengan nilai resistivitas antara 1,11 hingga 6,11 Ωm. Nilai
resistivitas antara 1,11 hingga 6,11 Ωm diidentifikasikan adanya air asin yang
terkandung dalam material lempung, jadi dapat disimpulkan bahwa pendugaan intrusi air laut sudah menyebar ke seluruh daerah penelitian.
4.1.4 Daerah Taman Purwogondo
Di daerah Taman Purwogondo juga dilakukan penelitian dengan 3 lintasan karena pada daerah tersebut terdapat tanah lapang yang memungkinkan untuk
membentangkan 3 lintasan. Dari data yang diperoleh di lapangan dan hasil pengolahan data dengan perangkat lunak Res2Divn, lintasan pertama dapat dilihat
pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Penampang Resistivitas Lapisan Bawah Permukaan 2-D di Daerah Taman Purwogondo Lintasan 1
Pada Gambar 4.8 dapat dilihat sebaran material lempung yang diduga mengandung air asin yang terdapat pada kedalaman yang berkisar antara 3,88
meter hingga 13,4 meter di bentangan meter ke 23 sampai meter ke 49 yang mempunyai nilai resisitivitas berkisar antara 1.11 Ωm hingga 6,5 Ωm dan juga
terjadi pada kedalaman antara 1,25 meter hingga 3,88 meter di bentangan meter ke 62 sampai meter ke 67. Dugaan penyebaran intrusi air laut ditunjukkan oleh
anak panah pada Gambar 4.8. Untuk hasil pengolahan data dengan tampilan 2-D pada lintasan kedua dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Penampang Resistivitas Lapisan Bawah Permukaan 2-D di Daerah Taman Purwogondo Lintasan 2
Analisis dari lintasan pertama yang ditunjukkan oleh Gambar 4.9, lapisan bawah permukaan terdiri dari material lempung dan material pasir. Penyebaran
maerial pasir dan maerial lempung adalah 50 : 50. Lapisan bawah permukaan yang berupa material pasir terjadi pada kedalaman 1,25 meter hingga 4 meter di
bentangan meter ke 11 sampai meter ke 21 dengan nilai resistivitas anatara 14 Ωm
hingga 30 Ωm, terdapat juga pada kedalaman 1,25 meter hingga 13,4 meter di bentangan meter ke 28 sampai meter ke 45, serta pada kedalaman 1,25 meter
hingga 9 meter di bentangan meter ke 48 sampai meter ke 63. Sedangkan intrusi air laut diduga terjadi pada batuan dasar yang tersusun atas material lempung
dengan nilai resistivitas berkisar antara 1.11 Ωm hingga 6,5 Ωm pada kedalaman 1,25 meter hingga 13,4 meter di bentangan meter ke 11 sampai meter ke 27 dan
pada kedalaman 3,5 meter hingga 13,4 meter di bentangan meter ke 35 sampai meter ke 53 juga diduga adanya penyebaran intrusi air laut. Daerah penyebaran
intrusi air laut ditunjukkan anak panah pada Gambar 4.9. Sedangkan untuk hasil pengolahan data dengan tampilan 2-D pada lintasan ketiga dapat dilihat pada
Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Penampang Resistivitas Lapisan Bawah Permukaan 2-D di Daerah Taman Purwogondo Lintasan 3
Pada Gambar 4.10 diduga adanya penyebaran intrusi air laut yang ditunjukkan oleh anak panah. Diduga penyebaran intrusi air laut menyeluruh di
semua bentangan pada kedalaman 1,25 meter hingga 9,94 meter dengan nilai resistivitas yang berkisar antara 1.11 Ωm hingga 6,5 Ωm. Sedangkan material
pasir ditemukan pada kedalaman 6 meter hingga 13,4 meter di bentangan meter ke 25 sampai meter ke 53. Untuk tampilan 3-D dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Penampang Resistivitas Lapisan Bawah Permukaan 3-D
Dari tampilan 3-D pada Gambar 4.11 dengan citra warna ungu yang memiliki nilai resistivitas antara 1,11 hingga 6,11 Ωm mewakili material lempung
yang diperkirakan mengandung air asin. Semua daerah penelitian mempunyai nilai resistivitas yang rendah. Apabila nilai resistivitas lapisan tanah semakin
rendah maka konduktivitas lapisan tersebut akan semakin tinggi sehingga menyebabkan masuknya air laut semakin banyak.
4.1.5 Daerah Tawang