Progam Anak Asuh Progam Telorisasi Progam kemasayarakatan Progam lingkungan hidup Progam kesehatan dan keselamatan kerja Tepat Manusia

1416 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014 ISBN: 978-979-3775-55-5

a. Progam Anak Asuh

Anak asuh dimulai pada tahun 1984 dengan 140 anak asuh dan sampai saat ini telah mencapai 2.404 anak yang berada di sekitar fasilitas produksi Perseroan dan Entitas Anak dengan jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Universitas.

b. Progam Telorisasi

Perseroan juga mencetusakn Progam Telorisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk mengadakan acara makan telor bersama dengan maksud meningkatkan gizi anak Indonesia.

c. Progam kemasayarakatan

Selain itu, di sekitar lokasi operasional masing-masing unit, Perseroan juga mengadakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pengasapan nyamuk demam berdarah, khitanan massal, donor darah, perbaikan rumah ibadah, perbaikan jalan, perbaikan sekolah dan pengobatan gratis.Pada tahun 2012, biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam aktivitas terkait Tanggung Jwab Sosial Perusahaan adalah sekitar Rp 1 miliar.

d. Progam lingkungan hidup

Perseroan telah mengedukasi para peternak, yang merupakan konsumen dari Perseroan, untuk menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik dalam bercocok tanam sehingga diharapan dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Selain itu, peternak dapat memiliki tambahan penghasilan diluar hasil dari peternakan ayam mereka.

e. Progam kesehatan dan keselamatan kerja

Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, perseroan juga memasang rambu-rambu untuk mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan kerja yang dialami sangat minimal.

f. Progam tanggung jawab produk

Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan keracunan khususnya produk pestisida dan pupuk. Untuk pengaduan konsumen, tim marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani. Untuk Progam CSR yang ada pada Entitas Anak berbeda dengan Progam CSR yang ada pada Induk, hanya ada satu progam saja yang sama yaitu Progam Anak Asuh. Progam –progam yang dijalankan pada anak lainnya lebih bersifat kegiatan. Progam – progam Entitas Anak antara lain adalah:

1. Progam anak asuh

Progam anak asuh ini dengan cara pemberian dana bagi siswa yang berprestasi di sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Pemberian dana diberikan secara setahun sekali. Pemberian melibatkan pihak sekolah masing-masing. Total anak asuh sampai dengan September 2011 dibawah Entitas anak yaitu PT. Charoen Phokpand Indonesia Surabaya adalah : 89 anak SD dan SMP.

2. Progam idul korban

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang berhubungan dengan kegiatan agamis setahun sekali. Kegiatan ini berupa pemberian hewan Qurban kepada pihak terkait seperti masjid, madrasah, pemuka daerah dan buruh, karyawan serta pihak ekternal. Total bantuan hewan yang diberikan sebanyak 48 ekor kambing. 1417 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014 ISBN: 978-979-3775-55-5

3. Proyek LKP – Lembaga Karya Phokpand

Progam ini bersifat isidentil dan tergantung profit perusahaan serta tingkat urgensi dari kondisi sekitar.

4. Progam Pengelolaan Limbah

Progam pengelolaan limbah ini berupa limbah tumpi. Tumpi adalah kulit ari Jagung sebagai media ikut serta menggerakkan ekonomi sekitar. Jadi pengelolaan limbah tumpi yang diberikan kepada masyarakat sekitar, diharapkan bisa menggerakkan ekonomi warga sekitar dengan memandirikan warga untuk mengelolanya. Pengelolaan limbah tumpi merupakan bagian dari security belt sistem. Bapak Agung Budianto selaku Human Resourch Development PT Charoen Phokpand Indonesia di Surabaya menjelaskan dengan penjelasan berikut: Why? a. Limbah adalah NPO – Non Product Output yang masih memiliki nilai pasar. b. Tidak adanya system pengelolaan limbah akan berdampak negative baik langsung maupun tidak langsung kepada kelangsungan proses produksi. c. Pengelolaan limbah yang baik akan memberikan nilai tambah – value added. d. 3 R : Reduce – Reuse – Recycle sebagai salah satu frame work dalam waste management system. e. Security belt adalah jaring pengaman effective untuk menjaga kelangsungan business prosess dalam melakukan aktifitasnya. f. Pengembangan community sebagai sebuah belt of secure membutuhkan waktu dan proses secara kesinambungan. What? a. Tepat Objek  Kekuatan S : wilayah atau kelompok mana yang memiliki pengaruh kuat.  Potensi Wilayah W : wilayah mana atau kelompok mana yang memiliki potensi bergesekan dengan Badan Usaha.  Sensitivitas T : wilayah mana yang paling sensitive terhadap dampak Badan Usaha.  Wilayah O : wilayah mana yang paling bersinggungan dengan Badan Usaha. Untuk diketahui bahwa antara Sepanjang dan Krian terjadi perbedaan obyek karena berbagai aspek tersebut diatas, baik wilayah yang bersinggungan dengan pabrik maupun organisasi yang berinteraksi dengan pihak perusahaan. Untuk Plant CPI Krian, berhubungan dengan 2 organisasi yaitu pemerintah Desa dan Karangtaruna.Untuk Plant CPI Sepanjang berhubungan dengan 4 pihak yaitu pemerintah Desa, Karangtaruna, RW 5 dan RW 6.

b. Tepat Manusia

Threat T Siapa pihak mana yang memiliki potensi ancaman. Opportunity O Adanya kebutuhan dari object untuk ber sinergy. Strenght S Pengaruh dan kekuatan menggerakkan massa. WeaknessW Keterbatasan edukasi dan pemahaman, 1418 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014 ISBN: 978-979-3775-55-5

c. Tepat Proses