Siswa melakukan praktikum. Keelektronegatifan

I. Media, Alat, dan Bahan Pembelajaran 1. White Board 2. Alat tulis 3. Gelas styrofoam 4. Gelas beaker 5. Gelas ukur 6. Pipet tetes 7. Termometer 8. Larutan NaOH 1M 9. Larutan HCl 1M J. Penilaian Hasil Belajar 1. Jenis penilaian : Individu 2. Penilaian Kognitif Jenis tagihan : Tugas individu Bentuk soal : Uraian 3. Penilaian Afektif : No Nama Komunikatif Rasa Ingin Tahu Skor Nilai Skor : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik Kriteria Nilai : 21 – 25 = A 16 – 20 = B 11 – 15 = C 5 – 10 = D Yogyakarta, 23 Agustus 2016 Guru Pembimbing PPL Guru Mata Pelajaran, Suyatini, S.Pd Retno Firsttio Hardiningtyas NIP. 19670913 199201 2 002 NIM 13303244011 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Nama Sekolah : SMA N 1 Kretek Mata Pelajaran : Kimia Kelas Semester : XI 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. Kompetensi Dasar : Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. B. Indikator 1. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus diagram tingkat energi. 2. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar. 3. Menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan. C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Menentukan ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus diagram tingkat energi. 2. Menentukan ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar. 3. Menentukan ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan. D. Materi Pembelajaran 1. Penentuan harga perubahan entalpi. 2. Energi ikatan. E. Metode Pembelajaran 1. Diskusi informasi 2. Penugasan F. Model Pembelajaran 1. Kooperatif G. Kegiatan Pembelajaran 2 x 45 menit Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Karakter yang Dikembangkan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi :  Salam pembuka  Do’a  Mengecek kehadiran  Mengecek kesiapan belajar Apersepsi : Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari penentuan entalpi reaksi berdasarkan data percobaan. Pada hari ini kita akan mempelajari penentuan entalpi reaksi dengan cara hukum Hess, entalpi pembentukan standar, dan energi ikatan. Tujuan Pembelajaran : 1. Menentukan ∆H reaksi dengan menggunakan diagram siklus diagram tingkat energi. 2. Menentukan ∆H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar. 3. Menentukan ∆H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan. Motivasi : Penentuan entalpi reaksi dapat dilakukan dengan cara lain yaitu, hukum Komunikatif, rasa ingin tahu 10 menit Hess, entalpi pembentukan standar, dan energi ikatan. Masing-masing cara memiliki kekhasan masing-masing. Mekanisme Kegiatan Pembelajaran : 1. Guru berdiskusi dengan siswa.

2. Siswa mengerjakan latihan soal.

3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi. 4. Siswa menyimpulkan hasil diskusi.

5. Guru memberikan penugasan.

Kegiatan Inti Eksplorasi : 1. Siswa dan guru berdiskusi tentang penentuan entalpi reaksi dengan hukum Hess. 2. Siswa dan guru berdiskusi tentang penentuan entalpi reaksi dengan entalpi pembentukan standar. 3. Siswa dan guru berdiskusi tentang penentuan entalpi reaksi dengan energi ikatan. 4. Siswa mengerjakan latihan soal. Elaborasi : 1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai penentuan entalpi reaksi dengan hukum Hess. 2. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai penentuan entalpi reaksi dengan entalpi pembentukan standar. 3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai penentuan entalpi reaksi dengan energi ikatan. Komunikatif, rasa ingin tahu 75 menit Konfirmasi : 1. Melalui diskusi siswa dapat menyimpulkan tentang penentuan entalpi reaksi dengan hukum Hess. 2. Melalui diskusi siswa dapat menyimpulkan tentang penentuan entalpi reaksi dengan entalpi pembentukan standar. 3. Melalui diskusi siswa dapat menyimpulkan tentang penentuan entalpi reaksi dengan energi ikatan. Penutup 1. Siswa dan guru membuat kesimpulan. 2. Guru melakukan refleksi : Apakah pembelajaran hari ini menyenangkan? 3. Tindak lanjut : a. Siswa diminta untuk mempelajari materi yang telah dipelajari sebagai persiapan ulangan harian. b. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Komunikatif, rasa ingin tahu 5 menit H. Sumber Belajar : 1. Buku siswa : Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMAMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Sukardjo. 2009. Kimia SMAMA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara. 2. Lembar Kerja Siswa LKS I. Media dan Alat Pembelajaran 1. White Board 2. Alat tulis J. Penilaian Hasil Belajar 1. Jenis penilaian : Individu 2. Penilaian Kognitif Jenis tagihan : Tugas individu Bentuk soal : Uraian 3. Penilaian Afektif : No Nama Komunikatif Rasa Ingin Tahu Skor Nilai Skor : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik Kriteria Nilai : 21 – 25 = A 16 – 20 = B 11 – 15 = C 5 – 10 = D Yogyakarta, 5 September 2016 Guru Pembimbing PPL Guru Mata Pelajaran, Suyatini, S.Pd Retno Firsttio Hardiningtyas NIP. 19670913 199201 2 002 NIM 13303244011 LAMPIRAN URAIAN MATERI PEMBELAJARAN a. Asas Kekekalan Energi Azas kekekalan energi hukum termodinamika I menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, contohnya matahari adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber energi bagi alam semesta baik berupa energi panas maupun energi cahaya. Tumbuhan hijau menyerap cahaya matahari dan mengubah zat-zat pada daun menjadi karbohidrat melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi makhluk hidup, batu baterai dapat menyalakan lampu senter. Pada batu baterai reaksi kimia yang terjadi menghasilkan energi listrik, kemudian energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Pada proses-proses tersebut tidak ada energi yang hilang tetapi energi berubah ke bentuk energi lain. b. Sistem dan Lingkungan Sistem merupakan sistem adalah bagian dari alam semesta yang sedang menjadi pusat perhatian. Lingkungan merupakan bagian lain dari alam yang berinteraksi dengan sistem. Contohnya apabila mereaksikan antara larutan NaOH dengan HCl yang berada dalam Tabung reaksi, sehingga yang berperan sebagai sistem adalah larutan NaOH dan HCl sedangkan yang berperan sebagai lingkungan adalah tabung reaksi. Berdasarkan jenis interaksinya dengan lingkungan sistem dibedakan : 1 Sistem terbuka : terjadi pertukaran energi dan materi 2 Sistem tertutup : terjadi pertukaran energi tetapi tidak pertukaran materi 3 Sistem terisolasi : tidak terjadi pertukaran energi dan materi