PROPOSAL PELATIHAN Penanggulangan Bencan
Ayunda Ika W.
11410133
PROPOSAL PELATIHAN
Penanggulangan Bencana Banjir dan Dampak yang diakibatkan
NO. Persoalan
1
Topik/tema pelatihan
Jawaban
Penanggulangan bencana banjir dan lalu lintas
2
akibat banjir
Penanggulangan bencana berbasis masyarakat
Teori
Dalam hal ini, langkah-langkah yang harus
diperhatikan dalam penanggulangan bencana antara
lain: mengurangi ancaman, mengurangi dampak,
menyiapkan diri secara tepat bila ancaman terjadi,
menyelamatkan diri, memulihkan diri, memperbaiki
kerusakan yang terjadi.
Memberdayakan kelompok masyarakat
penanggulangan bencana
Organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat
yang peduli pada penanggulangan bencana
Upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki
oleh masyarakat untuk menanggulangi bencana
yang dihadapai bersama
Memperkirakan resiko bencana
Pembuatan Profil desa meliputi; luas dan batas
wilayah, jumlah dan nama-nama wilayah, sarana
jalan dan jembatan, tata guna lahan, sarana-sarana
umum, jumlah masyarakat berdasarkan umur dan
jenis kelamin.
Penilaian Ancaman meliputi; jenis ancaman,
penyebabnya, tanda awal, perkiraan kekuatan
kecepatan frekuensi dan luas wilayah yang terkena,
perkiraan waktu kedatangan/timbulnya ancaman,
dampak yang merugikan.
Penilaian Resiko; menghitung kemungkinan resiko,
mengenali unsure-unsur yang beresiko pada
manusia, lingkungan, bangunan, ekonomi, sosial;
mengenali kerentanan terhadap unsure-unsur yang
beresiko seperti masyarakat, bangunan dan
lingkungan.
Penggambaran Peta Ancaman
Langkah-langkah menggambar peta ancaman antara
lain; menggambar peta dasar, menggambar daerah,
jalan dan sungai, menempatkan sarana penting,
menentukan daerah rawan bencana, menempatkan
perumahan, menentukan lahan, keterangan
tambahan (tandai jalan terbaik ke akses-akses yang
diperlukan), daerah pengungsian.
Referensi : Dikutip dari yayasan IDEP oleh; Emil
Huriani, S.Kp, MN
Dari beberapa teori tersebut diatas dapat
disimpulkan solusi-solusi alternative seperti berikut
ini:
1. Membuat rencana pencegahan dan mitigasi
2. Rencana kesiapsiagaan yang meliputi;
Merencanakan system peringatan
dini
Membuat peta ancaman
3
Latar Belakang
Membuat rencana siaga atau
cadangan
Membuat rencana pengungsian atau
evakuasi
Simulasi, latihan lapangan atau
latihan nterjadinya bencana
3. Rencana pengungsian
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban
jiwa
manusia,
kerusakan
lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007). Banjir
adalah keadaan dimana air hujan yang mengalir
telah melebihi parit, sungai, selokan dan air yang
ada. Sehingga memungkinkan warga sekitar untuk
mengamankan barang-barangnya dan beralih ke
posko pengungsian terdekat. Dibeberapa kota besar
di Indonesia, seperti Jakarta, Manado, Semarang,
jombang dll banjir merupakan hal yang tidak asing
lagi ditelinga mereka.
Banjir yang merugikan ini bukanlah datang tanpa
sebab, tak lain adalah karena ulah manusia itu
sendiri.
Seperti
kelalaian
manusia
dalam
membangung tempat tinggal tanpa memerhatikan
saluran air, buang sampah sembarangan, dan
minimnya
perhatian
masyarakat
terhadap
lingkungan sekitar.
Sehingga banyak hal yang diakibatkan oleh banjir
yang merugikan manusia itu sendiri. Banyak dari
masyarakat yang terkena penyakit akibat banjir
seperti kolera, demam berdarah, gatal-gatal dan
diare. Serta lalu lintas yang macet total.
Perlu diperhatikan bahwa setiap lapisan masyarakat
guna
untuk
memberi
bekal
kepada
setiap
masyarakatnya agar selalu siap siaga bencana dan
memberdayakan kelompok masyarakat tanggap
bencana.
Adapun alternative solusi yang ditawarkan antara
lain; membuat rencana pencegahan dan mitigasi,
rencana kesiapsiagaan ( system peringatan dini,
membuat peta ancaman, membuat rencana siaga
atau cadangan, membuat rencana pengungsian atau
evakuasi, simulasi), dan rencana pengungsian.
Dan dari alternative solusi tersebut dapat dijadikan
4
Rancangan Evaluasi
sebuah pelatihan.
Variabel utama : Penanggulangan Bencana Berbasis
Masyarakat
Indikator :
Langkah-langkah penanggulangan bencana,
Memberdayakan kelompok masyarakat
Memperkirakan resiko bencana
Membuat peta ancaman
Kuesioner terbuka:
1. Apakah sebelumnya sudah ada penyuluhan
tentang pencegahan bencana?
2. Apakah anda setuju ketika pemerintah
mengadakan penyuluhan tentang
penanggulangan bencana?
3. Apakah anda sangat merasa tertolong
dengan program-program penanggulangan
bencana saat ini?
4. Sejauh ini, apa saja yang dilakukan
masyarakat terhadap penanggulangan
bencana tersebut?
5. Apakah rencana kesiap siagaan masyarakat
yang dicanangkan tersebut sangat efisien?
6. Apakah anda sudah memahami tanda-tanda
dari suatu bencana?
7. Ketika anda sudah memahami tanda-tanda
tersebut, apa yang anda lakukan untuk
menyelamatkan diri?
8. Apakah pemerintah setempat sudah
memperkirakan daerah mana saja yang
terkena dampak bencana paling besar?
9. Kemudian apakah daerah tersebut sudah
mendapatkan perhatian dan bantuan yang
sangat efisien?
10. Daerah-daerah yang terkena dampak
ancaman paling besar tersebut apakah
masyarakatnya sudah diberdayakan?
11410133
PROPOSAL PELATIHAN
Penanggulangan Bencana Banjir dan Dampak yang diakibatkan
NO. Persoalan
1
Topik/tema pelatihan
Jawaban
Penanggulangan bencana banjir dan lalu lintas
2
akibat banjir
Penanggulangan bencana berbasis masyarakat
Teori
Dalam hal ini, langkah-langkah yang harus
diperhatikan dalam penanggulangan bencana antara
lain: mengurangi ancaman, mengurangi dampak,
menyiapkan diri secara tepat bila ancaman terjadi,
menyelamatkan diri, memulihkan diri, memperbaiki
kerusakan yang terjadi.
Memberdayakan kelompok masyarakat
penanggulangan bencana
Organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat
yang peduli pada penanggulangan bencana
Upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki
oleh masyarakat untuk menanggulangi bencana
yang dihadapai bersama
Memperkirakan resiko bencana
Pembuatan Profil desa meliputi; luas dan batas
wilayah, jumlah dan nama-nama wilayah, sarana
jalan dan jembatan, tata guna lahan, sarana-sarana
umum, jumlah masyarakat berdasarkan umur dan
jenis kelamin.
Penilaian Ancaman meliputi; jenis ancaman,
penyebabnya, tanda awal, perkiraan kekuatan
kecepatan frekuensi dan luas wilayah yang terkena,
perkiraan waktu kedatangan/timbulnya ancaman,
dampak yang merugikan.
Penilaian Resiko; menghitung kemungkinan resiko,
mengenali unsure-unsur yang beresiko pada
manusia, lingkungan, bangunan, ekonomi, sosial;
mengenali kerentanan terhadap unsure-unsur yang
beresiko seperti masyarakat, bangunan dan
lingkungan.
Penggambaran Peta Ancaman
Langkah-langkah menggambar peta ancaman antara
lain; menggambar peta dasar, menggambar daerah,
jalan dan sungai, menempatkan sarana penting,
menentukan daerah rawan bencana, menempatkan
perumahan, menentukan lahan, keterangan
tambahan (tandai jalan terbaik ke akses-akses yang
diperlukan), daerah pengungsian.
Referensi : Dikutip dari yayasan IDEP oleh; Emil
Huriani, S.Kp, MN
Dari beberapa teori tersebut diatas dapat
disimpulkan solusi-solusi alternative seperti berikut
ini:
1. Membuat rencana pencegahan dan mitigasi
2. Rencana kesiapsiagaan yang meliputi;
Merencanakan system peringatan
dini
Membuat peta ancaman
3
Latar Belakang
Membuat rencana siaga atau
cadangan
Membuat rencana pengungsian atau
evakuasi
Simulasi, latihan lapangan atau
latihan nterjadinya bencana
3. Rencana pengungsian
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban
jiwa
manusia,
kerusakan
lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007). Banjir
adalah keadaan dimana air hujan yang mengalir
telah melebihi parit, sungai, selokan dan air yang
ada. Sehingga memungkinkan warga sekitar untuk
mengamankan barang-barangnya dan beralih ke
posko pengungsian terdekat. Dibeberapa kota besar
di Indonesia, seperti Jakarta, Manado, Semarang,
jombang dll banjir merupakan hal yang tidak asing
lagi ditelinga mereka.
Banjir yang merugikan ini bukanlah datang tanpa
sebab, tak lain adalah karena ulah manusia itu
sendiri.
Seperti
kelalaian
manusia
dalam
membangung tempat tinggal tanpa memerhatikan
saluran air, buang sampah sembarangan, dan
minimnya
perhatian
masyarakat
terhadap
lingkungan sekitar.
Sehingga banyak hal yang diakibatkan oleh banjir
yang merugikan manusia itu sendiri. Banyak dari
masyarakat yang terkena penyakit akibat banjir
seperti kolera, demam berdarah, gatal-gatal dan
diare. Serta lalu lintas yang macet total.
Perlu diperhatikan bahwa setiap lapisan masyarakat
guna
untuk
memberi
bekal
kepada
setiap
masyarakatnya agar selalu siap siaga bencana dan
memberdayakan kelompok masyarakat tanggap
bencana.
Adapun alternative solusi yang ditawarkan antara
lain; membuat rencana pencegahan dan mitigasi,
rencana kesiapsiagaan ( system peringatan dini,
membuat peta ancaman, membuat rencana siaga
atau cadangan, membuat rencana pengungsian atau
evakuasi, simulasi), dan rencana pengungsian.
Dan dari alternative solusi tersebut dapat dijadikan
4
Rancangan Evaluasi
sebuah pelatihan.
Variabel utama : Penanggulangan Bencana Berbasis
Masyarakat
Indikator :
Langkah-langkah penanggulangan bencana,
Memberdayakan kelompok masyarakat
Memperkirakan resiko bencana
Membuat peta ancaman
Kuesioner terbuka:
1. Apakah sebelumnya sudah ada penyuluhan
tentang pencegahan bencana?
2. Apakah anda setuju ketika pemerintah
mengadakan penyuluhan tentang
penanggulangan bencana?
3. Apakah anda sangat merasa tertolong
dengan program-program penanggulangan
bencana saat ini?
4. Sejauh ini, apa saja yang dilakukan
masyarakat terhadap penanggulangan
bencana tersebut?
5. Apakah rencana kesiap siagaan masyarakat
yang dicanangkan tersebut sangat efisien?
6. Apakah anda sudah memahami tanda-tanda
dari suatu bencana?
7. Ketika anda sudah memahami tanda-tanda
tersebut, apa yang anda lakukan untuk
menyelamatkan diri?
8. Apakah pemerintah setempat sudah
memperkirakan daerah mana saja yang
terkena dampak bencana paling besar?
9. Kemudian apakah daerah tersebut sudah
mendapatkan perhatian dan bantuan yang
sangat efisien?
10. Daerah-daerah yang terkena dampak
ancaman paling besar tersebut apakah
masyarakatnya sudah diberdayakan?