4
C. Kesadaran Berbahasa Kritis Critical Language Aw areness CLA
Fairlaugh dalam bukunya Crit ical Language Aw areness 1992: 14-15 menyat akan bahw a “ CLA is an aw areness of t he w ays in w hich ideas become nat ur alized or t aken for grant ed as t hr ut h about t he nat ural
and social w orld and how t hese t rut hs are t ied up w it h language in use CLA adalah kesadaran dimana
gagasan menjadi net ral at au diakui sebagai kebenar an alam dan sosial dan kebenaran ini t erikat pada penggunaan bahasa. Tujuan dari CLA adalah unt uk mendorong sisw a membuka pikiran bahw a bahasa
dalam t eks adalah sebuah konst ruksi sosial dan memberikan pemahaman bahw a bahasa mungkin akan memberikan posisi negat ive dan posit if baik disengaja maupun t idak disengaja.
Dalam sebuah art ikelnya yang berjudul “ Global Capit alism and Crit ical Aw areness of Language, Fairclaugh menguraikan mengapa CLA sangat pent ing unt uk dikaji sepert i uraian berikut .
“ ….. several key f eat ures of lat e modern societ y w hich help make t he case for crit ical aw areness of discourse: t he relat ionship bet w een discourse, know ledge, and social change in our ‘ informat ion’ or
‘know ledge-based’ societ y; w hat Smit h1990 has called t he ‘t ext ually-m ediat ed’ nat ure of cont emporary social life; t he relat ionship bet w een discourse and social difference; t he
com modificat ion of discourse; discourse and democracy 1999, 71. Alasan pent ingnya CLA unt uk dari uraian di at as yait u andanya hubungan ant ara w acana,
penget ahuan, dan perubahan sosial dalam masyarakat yang berdasar pada informasi dan penget ahuan, konsep dari Smit h t ent ang m ediasi t ekst ual dalam kehidupan social sekarang ini, hubungan ant ara w acana
dan perbedaan social, komodifikasi w acana, sert a w acana dan demokrasi. Dalam laporan Higher Educat ion in t he Learning Societ y dari Nat ional Commit t ee of Inquiry int o Higher
Educat i on , 1997 Fairclaugh, 1999: 80 pendidikan diarahkan pada kemampuan skill unt uk pembelajaran
seumur hidup lifelong learning. Kemampuan yang dimaksud adalah komunikasi, numerasi, t eknologi informasi, dan belajar unt uk belajar. Dalam t ulisan ini, komunikasi yang diw ujudkan dalam bahasa m enjadi
poin khusus pembahasan yang dikait kan dengan Crit ical Language Aw areness CLA. Fairclaugh 1992: 226 menguraikan bahw a kesadaran berbahasa didasarkan pada kemampuan
berbahasa yang didasarkan pada pengalaman. Tujuan pembelajaran yang t elah dit ent ukan dan kesadaran berbahasa
akan menjadikan
kapabilit as kemampuan
berbahasa yang
pot ensial. Fairclaugh
menvisualisasikan model pembelajaran bahasa sepert i pada bagan berikut .
Bagan 1. M odel pembelajaran bahasa Dalam pemahaman t ent ang Kesadaran Berbahasa secara Krit is, sisw a diarahkan unt uk menjadi
et nograf er bahasa dan budaya. Sisw a t idak hanya m enjadi konsumen penget ahuan t et api m enjadi kreat or penget ahuan Egan dan Bloom e via M enacker, 1998: 2.
Bahasa dan pemikiran t idak akan pernah bisa dipisahkan. “ learn a new language and get a new soul” belajar bahasa baru akan mendapat kan jiw a baru m erupakan semboyan yang dinyat akan oleh Czeh via
Language capabilit ies: pot ent ial
Pur poseful discourse Language aw areness
Language capabilit ies: experience
5
Halpern, 2003: 106. Diskusi t ent ang t elaah kuasa bahasa juga m enjadi kegiat an yang sering dilakukan unt uk m engkaji dan m emaknai t eks. Beberapa penelit ian t ent ang CLA juga dilakukan yang dapat dilihat
dari beberapa buku sepert i “ The Language of Africa and The Diaspora:Educat ing for language Aw areness” yang m enguaraikan t ent ang pengajaran Language Aw areness di Guadaloupe Kleifgen dan Bond: 2009
sert a Linguist ic Aw areness in M ult ilinguals oleh Ulrike Jessner 2006 yang m engkaji met alinguist ics aw areness
at au kesadaran met alinguist ik.
D. Penulisan Fiksi dan Critical Language Aw areness