6
Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk menguji sebaran data kedua kelas berasal
dari pupulasi yang sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian Pengujian normalitas data menggunakan uji kecocokan Kolmogorov-Smirnov.
Keputusan diambil dengan mempertahikan nilai signifikasi, jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas
memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan statistik uji Levene. Keputusan diambil dengan memperhatikan nilai signifikasi, jika nilai
signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kedua kelas homogen.
Uji Hipotesis Hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah
dirumuskan dan sebagai acuan dalam penarikan kesimpulan. Adapun hipotesis nihil H
dalam penelitian ini adalah tidak adanya efektifitas penggunaan jobsheet untuk mata diklat Pemrograman Web terhadap prestasi belajar peserta
didik di SMK N 1 Tengaran. Sedangkan hipotesis alternatif H
a
adalah adanya efektifitas penggunaan jobsheet untuk mata diklat Web Desain terhadap prestasi
belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Tengaran. Menurut Triton PB 2005:170 independent sample t-test adalah pengujian
menggunakan distribusi t terhadap signifikansi perbedaan nilai rata-rata tertentu dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Selain itu, independent
sampel t-test dipilih karena data penelitian terdistribusi normal dan homogen. Pengambilan keputusan untuk hipotesis menggunakan kriteria penerimaan atau
penolakan hipotesis nihil H
pada taraf signifikansi 5 adalah apabila t
hitung
t
tabel
maka hipotetsis nihil H ditolak atau hipotesis alternatif H
a
diterima, tetapi jika t
hitung
t
tabel
maka hipotesis nihil H diterima atau hipotesis alternatif
H
a
ditolak. Selain itu, untuk menentukan hipotetsis nihil H diterima atau tidak
dapat juga dilihat melalui signifikansi atau probabilitas yaitu apabila probabilitas 0,05 maka hipotetsis nihil H
diterima atau hipotesis alternatif H
a
ditolak, sedangkan jika probabilitas 0,05 maka hipotetsis nihil H
ditolak atau hipotesis alternatif H
a
diterima.
4. Hasil Dan Pembahasan
Pada proses penelitian ini, kegiatan pembelajaran diberikan untuk kedua kelas yaitu kelompok kontrol kelas X RPL 1 dan kelompok eksperimen kelas X RPL
2. Setelah menentukan kelas mana yang dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara random, kemudian dilakukan tes kemampuan awal siswa
sebelum diberi perlakuan. Jenis pembelajaran yang membedakan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah penggunakan alat yang digunakan. Pada
kelompok kontrol proses pembelajaran tanpa menggunakan jobsheet, sedangkan pada kelas eksperimen proses pembelajaran dengan menggunakan jobsheet.
Jobsheet dalam hal ini digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran
7 untuk memudahkan siswa memahami materi yang diberikan. Desain alur
pembelajaran yang digunakan dalampenelitiandapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Desain alur pembelajaran
Penggunaan jobsheet yang digunakan untuk pembelajaran kelas eksperimen ini mempunyai tampilan sebagai berikut :
Gambar 2. Contoh tampilan jobsheet
8 Contoh tampilan jobsheet pada gambar 2 menunjukkan beberapa komponen
yang ada pada jobsheet. Komponen-komponen yang terdapat pada jobsheet antara lain adalah kompetensi, alat dan bahan, keselamatan kerja, langkah kerja,
gambar kerja, dan penilaian.
Gambar 3 Contoh tampilan jobsheet
Langkah pertama pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dilakukan adalah guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Langkah selanjutnya siswa diberikan penjelasan materi yang diajarkan selama 45 menit. Langkah berikutnya setelah
siswa diberikan materi, siswa diberikan tes kemampuan awal pretest untuk mengetahui kemampuan awal.
Pertemuan selanjutnya guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Pada tahap ini pembelajaran
yang dilakukan pada 30 menit pertama guru menjelaskan materi dan siswa menyimak materi yang dijelaskan guru. Langkah selanjutnya siswa
mempraktikkan materi yang sudah dijelaskan oleh guru, pada pembelajaran praktikum ini terdapat perbedaan dimana pada kelas kontrol pembelajaran
dilakukan tanpa menggunakan jobsheet, sedangkan kelas eksperiman diberi
9 perlakuan dengan menggunakan jobsheet. Pada akhir pembelajaran guru
menanyakan siswa mengenai pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah
dipelajari oleh siswa. Pada akhir pembelajaran guru mengumumkan kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan. Terdapat kendala yang
dialami oleh siswa dalam pembelajaran praktikum, diamana ditemukan komputer yang tidak dapat digunakan karena terjadi kerusakan pada komputer tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru segera mencarikan solusi dengan memperbolehkan siswa memakai laptop pribadi untuk melanjutkan praktikum.
Tahap terakhir pembelajaran dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama digunakan untuk kegiatan praktikum selama 45 menit dan tahap terakhir
digunakan untuk mengambil nilai posttest. Pada tahap terakhir ini guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian guru mengecek kehadiran
siswa. Selanjutnya siswa diberi penjelasan mengenai materi yang akan dipraktikkan, dimana perlakuan pada kelas kontrol tanpa menggunakan jobsheet
sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan jobsheet. Pada pembelajaran 45 menit terakhir selanjutnya siswa diberi soal posttest untuk
mengetahui kemempuan akhir setelah dilakukan pembelajaran. Tes kemampuan akhir ini diberikan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan siswa
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan menggunakan jobsheet.
Penggunaan jobsheet dikatakan efektif jika memenuhi beberapa indikator yaitu hasil belajar menggunakan jobsheet pemrograman web lebih baik, adanya
peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan, hasil belajar siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, dan adanya keaktifan belajar
siswa [9]. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan jobsheet menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hasil tersebut dapat dilihat pada
hasil belajar nilai rata-rata kelas dari hasil pengujian pretest dan postest antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.Berikut adalah hasil rata-rata nilai kelas
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Ringkasan nilai kedua kelompok
Kelompok Sampel Uji
pre-test Rata-rata
pre-test Sampel uji
post-test Rata-rata
post-test Kontrol
38 69,34
38 71,79
Eksperimen 38
68,11 38
79,53 Berdasarkan data pada tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes
kemampuan awal
pre-test kelas
eksperimen sebelum
pembelajaran menggunakan jobsheet sebesar 68,11. Rata-rata nilai akhir kelas eksperimen
setelah pembelajaran menggunakan jobsheet sebesar 79,53. Rata-rata nilai awal kelas kontrol sebelum pembelajaran menggunakan jobsheet sebesar 68,50. Rata-
rata nilai tes kemampuan akhir kelas kontrol setelah pembelajaran menggunakan jobsheet sebesar 71,79. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas
eksperimen rata-rata hasil belajar pada tes pretest mendapat nilai rata-rata 68,11 dan rata-rata hasil belajar pada tes posttest yang telah diberikan perlakuan
10 jobsheet meningkat menjadi 79,53. Sehingga pada kelas eksperimen setelah
diberikan pembelajran dengan jobsheet mengalami peningkatan rata-rata mencapai 11,42. Sedangkan pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar pada tes
pretest mendapat nilai rata-rata 69,34 dan rata-rata hasil belajar pada tes posttest tanpa menggunakan jobsheet mendapat nilai rata-rata 71,79 sehingga pada kelas
kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata 2.45. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan jobsheet berhasil dengan baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa
secara signifikan. Dilihat dari hasil Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Pemrograman Web kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Ketuntasan hasil belajar nilai posttest
Kelas Jumlah siswa
tuntas Presentase
ketuntasan Keterangan
Kontrol 16
42,11 Tercapai
Eksperimen
34 89,41
Tercapai Berdasarkan data pada tabel 3 menunjukkan bahwa ketuntasan hasil
belajar nilai posttest antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen diperoleh jumlah siswa tuntas untuk kelas kontrol sebanyak 16 siswa dengan presentase
sebesar 42,11 , sedangkan jumlah siswa tuntas untuk kelas eksperimen sebanyak 34 siswa dengan presentase 89,41 . Jika dihitung dari siswa yang tidak tuntas
pada kelas kontrol diperoleh sebanyak 22 siswa tidak tuntas belajarnya dengan presentase 57,89 , pada kelas eksperimen siswa tidak tuntas belajarnyadiketahui
sebanyak 4 siswa dengan presentase 10, 53 . Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa pada kelas kontrol disebabkan oleh faktor kurangnya media yang
memadai sebagai sarana pembelajran, sehingga pembelajran kurang bervariasi yang menyebabkan pemahaman siswa tentang materi pemrograman web kurang
maksimal. Sedangkan faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan kurangnya guru dalam memotivasi anak
untuk belajar. Berdasarkan jumlah presentase ketuntasan belajar dapat disimpulkan bahwa presentase ketuntasan belajar kelas eksperimen dengan
menggunakan jobsheet lebih tinggi dibandingkan presentase kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan jobsheet
sangat efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
Indikator keaktifan siswa juga digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat proses pembelajaran dilaksanakan. Indikator keaktifan siswa pada saat
pembelajaran diisi oleh observer dengan cara mengamati dan mengisi lembar observasi dengan indikator yang telah disediakan, indikator adalah 1 Siswa
memperhatikan guru saat pembelajaran, maksud dari indikator adalah siswa duduk dengan tenang memperhatikan guru pada saat guru menyampaikan materi
pembelajaran. 2 Siswa memperhatikan materi pembelajaran, maksud dari indikator adalah siswa duduk dengan tenang mendengarkan ucapan guru pada saat
guru menyampaikan materi. 3 Siswa paham terhadap materi yang diajarkan, maksud indikator adalah siswa memahami materi setelah guru menjelaskannya.
4 Siswa aktif mencatat materi pembelajaran, maksud indikator adalah siswa
11 mencatat materi dari guru saat teori maupun saat praktikum. 5 Siswa aktif
bertanya kepada guru, maksud indikator adalah siswa melakukan interaksi dengan guru dengan menanyakan materi yang belum dipahami. 6 Siswa tertarik dengan
materi yang disajikan, maksud indikator adalah dengan guru menyampaikan materi siswa menjadi tertarik untuk memahami materi. 7 Siswa diam dan tenang
saat pembelajaran, maksud dari indikator adalah siswa saat mengikuti pembelajaran tidak melakukan kegaduhan. 8 Siswa terfokus pada materi yang
diajarkan, maksud dari indikator adalah siswa tetap menjaga konsentrasi dari awal hingga akhir pelajaran. 9 Siswa antusias terhadap materi yang diajarkan, maksud
dari indikator adalah siswa tetap semangat dalam menjalankan perintah-perintah dari guru [10]. 10 Siswa berpartisipasi aktif dalam percobaan, maksud dari
indikator adalah siswa siswa aktif dalam mempraktikkan materi yang ada pada jobsheet. 11 Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, maksud
dari indikator adalah siswa mempunyai dorongan kuat dalam menggunakan jobsheet utuk praktikum. 12 Adanya interaksi positif siswa pada saat melakukan
percobaan. 13 Ketertarikan siswa terhdap materi yang disajikan meningkat saat melakukan percobaan menggunakan jobsheet. 14 Siswa semakin jelas dan
konkrit saat penjelasan materi yang disajikan dengan melakukan percobaan 15 Siswa merefleksi dengan bertanya kepada guru tentang kesulitan dalam
pembelajaran [12]. Dalam menghitung jumlah skor yang didapat setelah angket dihitung adalah : 1 Skor 1 : jika pernyataan tersebut dilaksanakan oleh kurang
dari 10 dari seluruh jumlah siswa yang ada. 2 Skor 2 : jika pernyataan dilakukan antara 11 - 40 dari seluruh jumlah siswa yang ada. 3 Skor 3 : jika
pernyataan tersebut dilakukan oleh 41 - 70 dari seluruh jumlah siswa yang ada. 4 Skor 4 : jika pernyatan tersebut dilakukan lebih dari 71 dari seluruh
jumlah siswa yang ada. Selanjutnya adalah merekap hasil dari jumlah skor yang diperoleh dengan kriteria penilaian sebagai berikut : jika jumlah skor 46-60
kategori A, jika jumlah skor 31-45 ketegori B, jika jumlah skor 16-30 kategori C, jika jumlah skor 1-15 ketegori D. Keterangan Kategori sebagai berikut :
A = Sangat baik, B = Baik, C = Cukup baik, D = Kurang [12].
Berdasarkan perhitungan presentase hasil penilaian keaktifan siswa diperoleh rata-rata 71,67 untuk kelompok eksperimen dan 86,67 untuk kelompok
kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata keaktifan belajar kelompok eksperiman lebih baik dibandingkan keaktifan belajar rata-rata kelompok kontrol.
Berikut adalah tabel rata-rata keaktifan siswa.
Tabel 4 Daftar rata-rata Keaktifan Siswa
Kelompok Rata-rata
Kategori Kontrol
71,67 B baik
Eksperimen 86,67
A sangat baik Dari hasil tabel 4 dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa kelas
eksperimen yang menggunakan jobsheet lebih efektif dibandingkan dengan kelas kontrol tanpa menggunakan jobsheet untuk pembelajran Pemrograman Web
dilihat dari presentase keaktifan siswa.
12 Adanya respon positif dari siswa pada saat pembelajaran menjadi indikator
efektivitas penggunaan jobsheet. Kuesioner adalah instrumen yang sangat baik dalam pengumpulan data. Kuesioner umum digunakan sebagai metode untuk
mengumpulkan data [13]. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon atau tanggapan sesuai
dengan permintaan pengguna [14]. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan jobsheet. Dari total 38 siswa
atau responden kelas eksperimen dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 item didapatkan skor sebanyak 1064 perhitungan kuesioner dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Perhitungan presentase per item pertanyaan
No Pernyataan
Skor total jawaban
Presentase 1
Saya senang belajar pemrograman web jika pembelajarannya dilakukan dengan jobsheet.
125 11,75
2 Saya lebih mudah belajar
pemrograman web dengan dengan jobsheet
124 11,65
3 Saya lebih paham belajar pemrograman web dengan
menggunakan jobsheet 120
11,28 4
Pembelajaran dengan menggunakan jobsheet sangat membantu dalam proses pembelajaran
112 10,53
5 Jobsheet memudahkan saya memahami materi yang
ada 130
12,22 6
Jobsheet tidak membuat saya merasa bosan dengan materi pembelajaran
110 10,34
7 Adanya pemanfaatan jobsheet dalam pembelajaran
sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan 115
10,81 Total
836 78,57
Presentase = x 100
= = 78,57
Hasil perhitungan menunjukkan interval setuju dan sangat setuju mendekati pada kriteria setuju dengan presentase 78,57. Dapat disimpulkan
bahwa penggunaan jobsheet mendapat tanggapan positif dan disetujui responden serta layak digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran pemrograman web.
13
5. Simpulan