Pemecahan Masalah Aljabar Analisis pemahaman siswa SMP dalam pemecahan masalah aljabar berdasarkan gaya kognitif visualizer-verbalizer.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 20
mana masing-masing variabelnya berpangkat satu.
33
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel SPLDV adalah kumpulan dari dua
atau lebih persamaan linier yang memiliki dua variabel berbeda dan berpangkat satu. Bentuk umum dari sistem persamaan linier dua
variabel dalam variabel dan dapat ditulis sebagai berikut:
{ + =
+ =
atau {
+ =
+ =
Dengan , , , , , dan atau ,
, ,
, , dan
merupakan bilangan-bilangan real dan , adalah variabel terkait dari sistem persamaan linier dua variabel.
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel SPLDV yang cara penyelesaiannya tidak langsung menemukan aturan untuk menjawab
atau menyelesaikannya. Ada beberapa metode yang berbeda untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel, yaitu
dengan menggunakan metode substitusi, eliminasi, dan campuran.
34
Metode substitusi yaitu metode atau cara dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dengan cara mengganti satu variabel dengan
variabel dari persamaan yang lain. Metode eliminasi adalah metode atau cara dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dengan cara
menghilangkan salah satu variabel dengan menyamakan koefisien dari persamaan tersebut. Sedangkan metode campuran merupakan
metode atau cara dalam menyelesaikan persamaan linear dengan menggunakan dua metode yaitu metode eliminasi dan substitusi
secara bersamaan.
Namun kenyataannya di sekolah, sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah
aljabar, sebagaimana yang diungkapkan oleh Har mengenai kesulitan yang dihadapi siswa ketika belajar aljabar diantaranya: 1 siswa
tidak terbiasa dengan langkah-langkah aljabar, 2 siswa bingung dengan perbedaan penggunaan huruf pada aljabar, dan 3 siswa
menemukan aljabar terlalu abstrak.
35
33
Sri Wahyuni, Tesis: “Eksperimentasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Sub Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari Aktivitas
Belajar Siswa Kelas X SMK Se-Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 20082009 ”,
Surakarta: UNS, 2009, 39.
34
Kemendikbud, Buku Guru Matematika SMPMTs Kelas VIII Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud, 2014, 234.
35
Nailul Authary, Tesis: “Penalaran Aljabar Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah
Aljabar Ditinjau dari Gaya Kognitif”, Surabaya: Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 2014, 26.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 21
Dalam penyelesaian masalah aljabar menghendaki siswa menggunakan sintesis dan analisis untuk menemukan aturan dalam
memecahkan masalah aljabar tersebut, sehingga dengan adanya pemecahan masalah dapat memperdalam pemahaman siswa pada
materi aljabar.
Pemecahan masalah
merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting. Menurut Siswono, pemecahan
masalah adalah suatu proses atau upaya untuk merespon atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu jawaban atau metode
jawaban belum tampak jelas.
36
Menurut Killen, pemecahan masalah sebagai strategi pembelajaran adalah suatu teknik di mana masalah
digunakan secara langsung sebagai alat untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari.
37
Adapun menurut Djamarah, pemecahan masalah merupakan suatu metode
berpikir, sebab dalam pemecahan masalah pemecahan masalah dapat digunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan pencarian
data sampai kepada penarikan kesimpulan.
38
Krulik, Rudnick Milou menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu proses, dimana setiap individu
menggunakan keahlian
dan pemahaman
sebelumnya yang
dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam situasi yang tidak biasa.
39
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemecahan masalah aljabar adalah memilih prosedur yang tepat bagi masalah aljabar
yang diberikan. Untuk memilih prosedur-prosedur tersebut, maka terlebih dahulu harus memahami masing-masing proses dan
prosedurnya, sehingga siswa terampil dalam menentukan dan mengidentifikasi kondisi dan data yang relevan. Krulik, Rudnick
Milou membagi langkah-langkah pemecahan masalah menjadi 4, yaitu: 1 baca dan gali read and explore, 2 membuat rencana
devise a plan, 3 menyelesaikan masalah solve the problem, dan 4 lihat kembali dan refleksi look back and reflect.
Polya mendefinisikan penyelesaian masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan
yang tidak dapat segera dipahami “... finding a way out difficulty, a
way around an obstacle, attaining an aim that was not immediately
36
Luvia Febryani Putri – Janet Trineke Manoy, Op. Cit.
37
Ahmad Susanto, Op. Cit., h. 197.
38
Ibid.
39
Muhammad Romli, Op. Cit., h. 19.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 22
understandable”.
40
Dalam pemecahan masalah matematika, Polya menyarankan 4 langkah utama, sebagai berikut:
1. memahami masalah understand the problem, berkaitan dengan
mengetahui masalah apa yang dihadapi, kondisi dan datanya, serta memilih kondisi-kondisi tersebut,
2. menyusun rencana devise a plan, berkaitan dengan menemukan
hubungan antara data dengan hal-hal yang belum diketahui, 3.
melaksanakan rencana carry out a plan, berkaitan dengan menjalankan rencana guna menemukan solusi, dan
4. menguji kembali look back, berkaitan dengan menguji
kebenaran dari solusi yang ditemukan. Jika diperhatikan pendapat dari Polya dan Krulik, Rudnick
Milou, kedua pendapat tersebut memiliki kesamaan yakni menyatakan bahwa ada empat langkah utama dalam pemecahan
masalah, yaitu: 1 memahami masalah, 2 merencanakan penyelesaian, 3 melaksanakan rencana, dan 4 memeriksa
kembali.
41
Berdasarkan dua pendapat di atas, maka yang dimaksud pemecahan masalah aljabar dalam penelitian ini adalah menentukan
solusi dari suatu masalah dengan menggunakan tahapan pemecahan masalah Polya. Tahapan Polya digunakan dalam penelitian ini
dikarenakan aktivitas-aktivitas pada setiap langkahnya sederhana dan tegas dalam arti lebih mudah untuk dilaksanakan serta setiap langkah
tidak tumpang tindih serta tahapan yang dikemukan oleh Krulik, Rudnick Milou tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan
oleh Polya.
42
Indikator pemecahan masalah pada penelitian ini adalah tahapan pemecahan masalah Polya yang dapat dilihat pada Tabel 2.1
berikut.
43
40
Ibid.
41
Ibid.
42
Ibid., hal. 20.
43
Octa S. Nirmalitasari, “Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berbentuk Open-
Start pada Materi Bangun Datar”, Jurnal Pendidikan Matematika, 4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 23
Tabel 2.1 Indikator Pemecahan Masalah Menurut Polya
Tahapan Pemecahan Masalah Polya
Indikator Memahami masalah
Siswa dapat
menyebutkan informasi-informasi
yang diberikan dan pertanyaan yang
diajukan. Menyusun rencana
pemecahan masalah Siswa
memiliki rencana
pemecahan masalah yang akan digunakan
serta alasan
penggunaannya. Melaksanakan rencana
pemecahan masalah Siswa
dapat memecahkan
masalah sesuai
langkah- langkah pemecahan masalah
yang digunakan dengan hasil yang benar.
Menguji kembali hasil yang diperoleh
Siswa memeriksa
kembali langkah-langkah yang telah
digunakan. Seorang siswa dalam melakukan pemecahan masalah aljabar
terlebih dahulu harus memahami masalah yang disajikan dalam soal dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah
aljabar yang diberikan. Kemampuan siswa dalam memahami masalah yang kemudian menyusun bentuk aljabar merupakan
prasyarat siswa untuk mampu atau kompeten dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut persamaan maupun pertidaksamaan
aljabar.
Menyusun atau menentukan langkah-langkah pengerjaan yang digunakan dalam pemecahan masalah aljabar dapat dipengaruhi
bagaimana siswa memahami masalah aljabar yang diberikan. Langkah penting dalam menyelesaikan masalah aljabar adalah
melaksanakan langkah-langkah pengerjaan yang telah direncanakan. Setelah didapatkan penyelesaian dari permasalahan tersebut, maka
hendaknya siswa menguji kembali kebenaran dari penyelesaian yang ditemukan. Dalam menguji kembali hasil yang diperoleh tidak hanya
dengan memperhatikan langkah-langkah pengerjaannya saja, akan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 24
tetapi juga dengan memperhatika apakah jawaban yang diperoleh telah menjawab permasalahan yang diberikan.