DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK NEGERI 3 PURWOREJO
Jalan R.A. Kartini 5 Purworejo54113 Telp. 0275 321268 Fax. 0275 325340 website: www.smkn3pwr.sch.id email : smkn3purworejoymail.com
4. Untuk kain asimetris, mode yang digunakan adalah Face to Face,
NapOneWay. Mengunakan prinsip open or closed marker, sehingga hasilnya adalah face to face dimana tumpukan secara berturut-turut
akan saling memiliki bagian yang berpasang-pasangan. Prinsipnya adalah menggelar kain dari ujung meja ke ujung meja yang lain lalu
memotongnya ke arah lebar kain dan kembali ke ujung meja lalu spreading diputar 180
O
dan ulangi proses sampai kain seluruhnya digelar.
Berikut adalah gambar spreading mode FF, NOD terkait :
Dari ke empat mode spreading beserta dengan gambarnya digolongkan pada “open fabric”. Yang artinya adalah kain yang
terdapat didalam roll hanya satu lapis. Sedangkan ada istilah lain yang disebut dengan “folded fabric”. Jenis kain ini juga disebut dengan
“pairs of plies” karena didalam roll tersebut kain ini sudah berbentuk lipatan ataupun lapisannya sudah saling berpasangan. Mode spreading
kain jenis ini hanya bisa dilakukan pada mode FF, NUD dan FF, NOW, secara prinsip kerjanya adalah sama namun bentuknya akan
berbeda. Berikut adalah gambar untuk FF, NUD :
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK NEGERI 3 PURWOREJO
Jalan R.A. Kartini 5 Purworejo54113 Telp. 0275 321268 Fax. 0275 325340 website: www.smkn3pwr.sch.id email : smkn3purworejoymail.com
Sedangkan ini adalah gambar untuk FF, NOW :
TEKNIK PENGGELARAN BAHAN YANG BERKUALITAS :
1. Menghilangkan tegangan pada kain yang digelar
Penggelaran kain diatas meja spreading menimbulkan tegangan, jika hal itu dihiraukan maka saat marker makin selesai lalu diikuti dengan
cutting akan terjadi shrink mengkeret pada kain. Meskipun hanya 5 namun cukup untuk merubah ukuran kain secara keseluruhan.
2. Pemotongan pada ujung kain Semua mode spreading kecuali FF, NUD akan menggunakan cara
ini yaitu memotong kain kearah lebar. Ini dapat diselesaiakn dalam sekali pross.
3. Mengurangi limbah kain pada bagian ujung setelah mengalami pemotongan, jika menggunakan hand shears maka kain yang menjadi
limbah sekitar 3 inchi pada setiap lapisan. Ini terjadi karena
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK NEGERI 3 PURWOREJO
Jalan R.A. Kartini 5 Purworejo54113 Telp. 0275 321268 Fax. 0275 325340 website: www.smkn3pwr.sch.id email : smkn3purworejoymail.com
kain yang menjadi limbah mungkin sekitar 1 inchi pada setiap lapis kain.
4. Mengontrol lapisan kain, ini terjadi saat roll menggulung kain yang memiliki banyak warna. Sehingga saat warna berbeda maka harus
diberi tanda atau lapisan tersendiri. Oleh karena itu akan menghasilkan “rainbow effect” yang terlihat ketika akan dipotong
sebelum di sorting. Saat sorting, setiap lapis warna yang telah diberi tanda atau lapisan akan di bundling. Ketika hanya ada 1 warna yang
akan digelar, maka perlu dibedakan kainnya. Biasanya menggunakan tissue paper atau wax paper.
5. Pengontrolan kain selama proses spreading, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas terbaik. Idealnya, setiap lapis kain yang digelar
diatas meja spreading dengan meletakkanna saling bertumpukan ke atas maka harus dikontrol setiap sisinya. Sehingga kain akan
berbentuk persegi, datar dan tanpa tegangan
6. Menghilangkan cacat kain, sebelum kain dipotong seharusnya diperiksa terlebih dahulu dan inspector lebih baik untuk mencuci
tangannya agar kain tidak kotor. Dilakukan dengan cara mengidentifikasi cacat kain dan menghilangkannya selama proses
spreading atau menandainya untuk dihilangkan nanti
Berikut ini adalah gambar dari peralatan dalam proses spreading, antara lain : No
Nama Alat Gambar
1 Meja Spreading
DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK NEGERI 3 PURWOREJO
Jalan R.A. Kartini 5 Purworejo54113 Telp. 0275 321268 Fax. 0275 325340 website: www.smkn3pwr.sch.id email : smkn3purworejoymail.com
2 Rolling Rack
3 Turntable Spreader
4 Automatic Rolling
Rack + Penangkapkain
Penjepitkain