Rangkaian Catu Daya Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA 8535

3.3. Komponen dan Bahan

Komponen dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut. a. Power supply, berfungsi sebagai sumber tegangan dari seluruh sistem agar sistem dapat bekerja. b. Pengendali dan pengolah, berfungsi sebagai pengolah dan pengendali sekaligus sebagai pengecek sinyal yang dikirim dari sensor, digunakan mikrokontroler jenis AVR ATmega8535. d. Sensor arus MPX5500, berfungsi sebagai pembaca tekanan dari tabung gas f. LCD berfungsi sebagai displai atau indikator hasil keluaran dalam bentuk teks dan bilangan. g. Tabung Gas LPG berukuran 3 kg. h. Multieter Digital.

3.4. Prosedur Pembuatan

Pembuatan alat konversi tekanan gas di dalam tabung ke massa gas dalam tabung sesuai dengan diagram blok pada Gambar 3.1 adalah sebagai berikut.

3.4.1. Rangkaian Catu Daya

Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya Power Supply Adaptor ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 volt. Keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke rangkaian mikrokontroller AVR Atmega8535, rangkaian, sensor MPX5700. Rangkaian catu daya ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya Baterai merupakan sumber tegangan DC. Kemudian tegangan akan diratakan oleh kapasitor 220 µF. Regulator tegangan 5 volt 7805 digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya, sementara R2 dengan nilai 330 ohm digunakan untuk membatasi arus yang melewati Led1 sekitar 15mA agar LED tidak terbakar. Tegangan dc pada titik A adalah 9 volt dan tegangan kerja LED adalah 1.5 volt sehingga arus yang mengalir melalui LED1 dan R1 adalah 15 mA. LED hanya sebagai indikator apabila Catu daya dinyalakan.

3.4.2. Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA 8535

ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Rangkaian Minimum Mikrokontroler ATMega 8535. ATMega 8535 dapat dilihat pada gambar di atas. Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dan dua buah kapasitor 30 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler ATMega8535 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif rendah. Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-reset mikrokontroler ini. Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka Universitas Sumatera Utara pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon.

3.4.3. Sensor MPX5700 dan Rangkaian pengkondisi