Tahap penyaringan melalui dua tingkat : a. Tingkat 1
Pada tingkat ini, chip yang disaring adalah yang berukuran lebih besar dari ukuran yang standartnya atau yang disebut Oversize. Chip yang tersaring atau
melewati tingkat ini akan disaring kembali pada tingkat kedua. Sedangkan chip berukuran besar tadi akan dikirim kembali pada mesin Chipper guna
dilakukan pemotongan kembali. b. Tingkat 2
Pada tingkat ini, chip yang lolos dari tingkat satu akan disaring kembali pada tingkat ini, penyaringan chip yang berukuran lebih kecil dari ukuran standart,
sehingga chip tersebut akan tersaring. Adapun chip yang tertinggal pada tingkat dua ini merupakan chip dengan ukuran standart. Dengan belt conveyor
akan dikirimkan kedalam chippile guna pengolahan selanjutnya.
III. 2. Area Fibreline
a. Digester
Digister adalah merupakan bejana yang digunakan untuk memasak pulp kimia dengan proses sulfat. Dalam pemasakan serpihan kayu chip dengan proses
Kraft sulfat digunakan larutan pemasak yang disebut Lindi Putih White Liquor. Senyawa kimia yang aktif yang terkandung dalam lindi putih adalah
NaOH dan Na2S. Pemasakan dilakukan pada suhu 165 °C sampai 170 °C. Uraian siklus pemasakan pada Digester :
Universitas Sumatera Utara
a. Pengisian Chip. Chip Filling adalah proses pengisian serpihan kayu chip yang dikirim dari chip
storaging atau dari chip screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip Silo, dari chip Silo serpihan dimasukkan ke Digester dengan menggunakan screw
conveyor pada waktu pengisian chip, udara yang ada dalam Digester dihilangkan Dievaluasi melalui saringan sirkulasi dengan menggunakan Blower.
b. Pengisian Warm Black Liquor Setelah pengisian chip dilakukan dengan level dan berat yang ditargetkan
Imperegnasi Warm Black Liquor dipompakan ke dasar Digester dan diisi secara continiu sampai overflow melimpah yang fungsinya menyempurnakan udara di
dalam rongga-rongga chip kayu dan udara di dalam Digester. Warm Black Liquor merupakan pemanasan awal pemasakan yang tujuan
utamanya adalah untuk penetrasi dan difusi chip agar didapatkan reaksi kimia antara serpihan kayu dengan alkali aktif terdispersi secara homogen dan
pemasakan pulp yang dihasilkan memiliki kematangan yang tidak bervariasi. c. Pengisian Hot Black Liquor dan Hot White Liquor
Pada proses pengisian Hot Black Liquor yang tujuannya untuk menaikkan panas dari warm black liquor pada suhu dibawah ±100 °C digantikan oleh Hot Black
Liquor pada suhu ±140 °C pada siklus pemasakan di dalam Digester. Setelah Hot Black Liquor dipompakan ke digester 50 m³ berikutnya secara bersama Hot White
Liquor dipompakan. Hot White Liquor merupakan bahan kimia utama dalam pemasakan.
Universitas Sumatera Utara
d. Heating and Cooking. Setelah Hot Liquor diisikan, suhu di dalam digester hampir mendekati suhu
pemasakan. Tujuan dari fase disini untuk menaikkan suhu sampai ±170 °C dengan steam yang dimasukkan langsung melalui steam nozle di dalam jalur sirkulasi
Digester. Pada fase cooking yaitu mempertahankan suhu pemasakan pada ±170 °C sampai pada target faktor H yang diperlukan.
e. Displacement dan Discharging Bila fase pemasakan sudah dilakukan selanjutnya fase Displacement. Dalam fase
ini akan menghentikan reaksi pemasakan dan merupakan pencucian awal. Black liquor yang digunakan adalah Filtrat dari washing plant yang sudah didinginkan
pada suhu ±85 °C, dimasukkan ke dalam Digester menggantikan Black Liquor di dalam Digester, pada akhir fase ini temperatur pamasakan ±100 °C. Discharging
merupakan proses pemompaan pulp yang sudah dimasak di Digester ke Discharging tank, untuk mempermudah pemompaan pulp tersebut diencerkan-
Delution pulp hasil pemasakan ditampung di Charging tank yang selanjutnya dikirim ke proses pencucian dan penyaringan.
b. Washing Pencucian