1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori hierarki
kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis makan, minum, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri. Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena
terdapat perbedaaan budaya, maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha untuk mendapatkannya Hidayat, 2009.
Harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan harga diri akan terjadi jika kehilangan kasih sayang. Perlakuan orang yang
mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu yang memiliki harga diri
yang tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta cenderung merasa aman. Individu yang memiliki
harga diri rendah memiliki lingkungan dengan cara negatif dan menganggap sebagai ancaman Yosep, 2009.
Gangguan harga diri merupakan salah satu gejala skizofrenia. Skizofrenia merupakan gangguan yang ditandai dengan disorganisasi kepribadian yang cukup
parah, distorsi realita dan ketidakmampuan berinteraksi dengan kehidupan sehari- hari Ardani, 2011.
Menurut klasifikasi
Diagnostic and Statisyical Manual of Mental Disorder Text Revision
DSM IV, TR 2000, harga diri rendah merupakan salah satu jenis gangguan jiwa kategori gangguan kepribadian Videbeck, 2008.
2 Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orangtua
yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal. Faktor prespitasi terjadinya harga diri rendah yaitu hilangnya sebagian
anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan. Faktor predisposisi dan prespitasi mempengaruhi seseorang baik dalam pikiran,
bersikap maupun bertindak, telah dianggap telah mempengaruhi koping individu sehingga menjadi tidak efektif Fajariah, 2012.
Menurut Dharmono 2007, penelitian yang dilakukan WHO World Health Organization di berbagai negara menunjukkan sebesar 20-30 , klien
yang datang ke pelayanan kesehatan dasar menunjukkan gejala gangguan jiwa.
Departement of Health and Human Service
1999, memperkirakan 51 juta penduduk Amerika dapat didiagnosis mengalami gangguan jiwa. Dari jumlah
tersebut 6,5 juta mengalami disabilitas akibat gangguan jiwa yang berat dan 4 juta diantaranya adalah anak-anak dan remaja Videbeck, 2008.
Menurut Irmansyah 2006, jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia angka kejadiannya cukup tinggi yaitu mencapai 1-2 dari populasi penduduk
Indonesia. Penderita yang dirawat di rumah sakit jiwa di Indonesia hampir 70 karena skizofrenia. Pendataan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
Provinsi Sumatera Utara Medan pada awal tahun 2015, data klien terbaru terhitung 1 Januari hingga 5 Januari 2015 ada 380 klien gangguan jiwa yang
sedang dirawat inap Gultom, 2015. Berdasarkan hasil survei awal penelitian diruangan Bukit Barisan pada
bulan Mei 2015, dari 36 klien yang dirawat inap diruangan Bukit Barisan, 15 klien mengalami harga diri rendah.
Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerjasama antara perawat dengan klien, keluarga dan
masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Proses keperawatan yaitu terlaksananya asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah
klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal. Salah satu yang dapat dilakukan oleh keperawatan jiwa adalah dengan menerapkan strategi
pelaksanaan komunikasi dalam tindakan keperawatan. Strategi pelaksanaan
3 komunikasi tindakan keperawatan merupakan alat yang dijadikan sebagai
panduan oleh seorang perawat jiwa ketika berinteraksi dengan klien Fitria, 2009. Berdasarkan kasus di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
Provinsi Sumatera Utara
Medan dengan klien Tn. H berumur 37 tahun, ditemukan bahwa klien mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan dasar harga diri.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar harga diri disebabkan oleh gangguan psikologis, dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap
diri sendiri, hilang kepercayaan diri dan merasa gagal mencapai keinginan. Kasus yang dialami Tn. H merupakan kasus yang membutuhkan asuhan
keperawatan dengan prioritas masalah kebutuhan dasar harga diri. Penulis memprioritaskan masalah kebutuhan dasar ini sebab harga diri yang terganggu
sangat mempengaruhi status kesehatan klien. Terpenuhinya kebutuhan harga diri menjadikan klien mampu untuk menggali kemampuan dan kepercayaan dirinya
sehingga membantu proses penyembuhan klien itu sendiri. Untuk itu, perlu penanganan berupa asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar Tn. H.
Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar harga
diri di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan.
B.
Tujuan 1.
Tujuan Umum
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar harga diri.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah: a.
Melakukan pengkajian pada klien dengan masalah kebutuhan dasar harga diri.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar harga diri.
4 c.
Melakukan perencanaan keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar harga diri.
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada klien sesuai rencana
yang telah ditetapkan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar harga diri.
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada
klien dengan masalah kebutuhan dasar harga diri.
C.
Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
a. Pendidikan Keperawatan
Membekali mahasiswa
untuk dapat
melakukan asuhan
keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar harga diri.
b. Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa
Menjadi masukan bagi perawat khususnya agar dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar
harga diri. c.
Penelitian Selanjutnya Mengembangkan penelitian pada klien di Rumah Sakit jiwa
terutama dengan gangguan kebutuhan dasar harga diri sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan praktik
keperawatan dimasa yang akan datang.
5
BAB II PENGELOLAAN KASUS