Vibrasi Molekul Bentuk-bentuk Vibrasi

2.6.1 Vibrasi Molekul

Posisi relatif atom dalam molekul tidak pasti, tetapi berubah-ubah terus- menerus karena bervibrasi. Untuk molekul dwi-atom atau tri-atom, vibrasi dapat dianggap dan dihubungkan dengan energi absorpsi, tetapi untuk molekul poliatom vibrasi tidak dapat dengan mudah diperkirakan karena banyaknya pusat vibrasi yang berinteraksi. Umumnya vibrasi ini diklasifikasikan sebagai vibrasi ulur dan vibrasi tekuk. Vibrasi ulur menyangkut konstanta vibrasi antara dua atom sepanjang sumbu ikatan, sedangkan vibrasi tekuk karena berubahnya sudut antara dua ikatan dan ada empat tipe yaitu scissoring, rocking, wagging dan twisting Khopkar, 2008.

2.6.2 Bentuk-bentuk Vibrasi

Bentuk-bentuk vibrasi dari molekul dwiatom atau triatom mudah untuk dihitung, tetapi untuk molekul-molekul poliatom perhitungannya lebih sulit. Tiga derajat kebebasan diasumsikan untuk N-posisi yang tetap dengan tiga koordinat yaitu 3N yang masing-masing sesuai dengan satu derajat kebebasan. Jadi untuk molekul dengan N atom akan mempunyai 3N derajat kebebasan. Ditinjau dari gerakan molekul dalam ruang, molekul berotasi mengelilingi titik beratnya, atom-atomnya mempunyai gerakan sendiri-sendiri. Semua vibrasi dapat diuraikan ke dalam bentuk normal dengan sifat-sifat dalam ruang dan frekuensi vibrasinya sendiri-sendiri. Tiga dari derajat kebebasan ini termasuk gerakan transisi dari molekul sepanjang sumbu saling tegak lurus dalam ruang. Kemudian ada tiga derajat kebebasan yang berhubungan dengan rotasi molekul di sekitar ketiga sumbu. Jadi ada 3N-6 derajat kebebasan untuk gerakan vibrasi. 3N-6 derajat kebebasan yang sisa menunjukkan bentuk normal dari vibrasi molekul, jadi molekul akan memiliki 3N-6 vibrasi bebas. Sebuah molekul linear berotasi dalam dua dimensi, sehingga akan mempunyai 3N-5 bentuk normal. Jika energi vibrasi yang menyebabkan puncak absorpsi diubah oleh vibrasi lain dalam molekul, maka terjadi kopling vibrasi. Kopling yang kuat antara vibrasi ulur terjadi bila satu atom dapat melakukan dua vibrasi. Ikatan yang sejenis di antara gugus-gugus yang bervibrasi diperlukan agar terjadi interaksi di antara vibrasi tekuk. Jika salah satu sisi dari sudut yang mengalami vibrasi tekuk mengalami vibrasi ulur, maka terjadilah kopling di antara keduanya Khopkar, 2008.

2.7 Gravimetri