Hubungan antara pendidikan dengan perilaku minum obat

84

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Masyarakat RW 2 Kelurahan Pondok Aren adalah suatu komunitas dengan keadaan demografi rata-rata berada pada tingkat yang cukup. Data demografi yang didapatkan dari responden adalah responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 70,8, responden berusia dewasa sebanyak 61,5, responden berpendidikan rendah sebanyak 60, responden dengan pendapatan menengah sebanyak 41,5, responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 43,1, responden dengan sikap cukup sebanyak 49,2, dan responden dengan perilaku minum obat anti filaria sebanyak 69,2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan perilaku masyarakat tidak dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, umur, pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan seperti yang telah dipaparkan pada teori Health Belief Model Lewin, 1970 dan Green 1991. Sikap dan perilaku masyarakat RW 2 Kelurahan Pondok Aren cenderung dipengaruhi oleh budaya masyarakat dalam berperilaku kesehatan. Budaya masyarakat di RW 2 menunjukkan bahwa masyarakat cenderung memilih pengobatan alternatif dalam mendapatkan pengobatan, sehingga telah membentuk suatu sikap anti terhadap obat. Kejadian inilah yang menyebabkan ketidaklancaran program yang dijalankan. Target pencapaian program adalah 100, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian program baru 69,2.Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian program masih jauh dari target dan harapan.

B. SARAN

1. Puskesmas Pondok Aren Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan promosi kesehatan pada masyarakat di Wilayah RW 2 Kelurahan Pondok Aren mengenai pentingnya program pencegahan filariasis melalui minum obat anti filaria sehingga diharapkan perilaku sehat masyarakat dapat meningkat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran suatu intervensi agar program lebih efektif, petugas hendaknya membuat jadwal dalam pemberian obat sesuai masing-masing RT, sehingga tidak membagikan obat dalam satu hari. Waktu pemberiannyapun harus disesuaikan kapan kira-kira waktu yang tepat untuk minum obat, sehingga petugas bisa meminta agar obat langsung diminum dan pemantauan obat secara langsung dapat dilakukan. 2. Institusi pendidikan Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan diharapkan dapat menjadi landasan dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan terkait dengan mata ajar Keperawatan Medikal Bedah dan dapat mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai Penyakit Infeksi Parasit dan Penyakit Tropis.