Variasi dalam Tradisi Semiotik

49

10. Variasi dalam Tradisi Semiotik

Semiotik dibagi menjadi tiga wilayah yaitu kajian semantic, sintaktik dan pragmatik. Moris dalam Littlejohn.2009:55. Kajian pertama adalah: 1. Semantik, berbicara tentang bagaimana tanda-tanda berhubungan dengan yang ditunjuknya atau apa yang ditunjukan oleh tanda-tanda. Semiotik menggambarkan dua dunia-dunia benda dan tanda dan mencerahkan hubungan di antara kedua hubungan tersebut. Stewart dalam Littlejohn.2009:55 2. Sintaktik, atau kajian hubungan diantara tanda-tanda. Tanda-tanda sebenarnya tidak pernah berdiri dengan sendirinya. Hamper semuanya menjadisatu kesatuan dari bagian system tanda atau kelompok tanda yang lebih besar yang diatur dalam cara-cara tertentu. ibid 3. Pragmatik, kajian uatama semiotik yang ketiga, memperlihatkan bagaimana tanda-tanda membuat perbedaan dalam kehidupan manusia atau pengunaan praktis serta berbagai akibat dan pengaruh tanda pada kehidupan sosial. Cabang ini memiliki pengaruh yang paling penting dalam teori komunikasi karena tanda-tanda dan sistem tanda dilihat sebagai alat komunikasi manusia. Oleh karena itu, prakmatik saling melengkapi dengan tradisi sosial budaya. ibid. Dari prespektif semiotik, kita harus memiliki pemahaman bersama bukan hanya pada kata-kata, 50 tetapi juga pada struktur bahasa, masyarakat, dan budaya agar komunikasi dapat mengambil perannya. Sistem hubungan diantara tanda-tanda harus memperkenankan pelaku komunikasi untuk mengacu pada sesuatu yang lazim. Kita harus berbagi rasa keterkaitan dalam pesan-pesan atau kemungkinan tidak adanya sejumlah pemahaman dan kita harus berasumsi bahwa ketika kita menggunakan peraturan bahasa, sejumlah orang yang mengetahui peraturan orang itu akan mampu memahami makna yang kita maksud. Pragmatik tanda-tanda penting bagi sejumlah perhatian akan komunikasi yang luas, tetapi tentunya sangat berarti dalam melihat pada pemahaman dan kesalahpahaman. Hurwitz dalam Littlejohn.2009:56 Tanda nonlinguistik menciptakan permasalahan pragmatik khusus dan nonverbal juga telah menarik minat para peneliti komunikasi. Sebagai contoh, kode- kode visual lebih terbuka dalam makna potensialnya interpretasinya sangat subjektif serta lebih dihubungkan dengan perseptual internal dan proses-proses pemikiran penonton dari pada denga representasi konvensional. Hal ini tidak mesti dikatakan bahwa makna seseorang untuk sebuah gambar benar-benar individualis; tentunya makna-makna visual dapat dipengaruhi oleh pembelajaran, budaya, dan betuk-bentuk interaksi sosial lainnya. Akan tetapi, melihat gambaran visual tidaklah sama dengan memahami bahasa. Gambar memerlukan pengenalan bentuk, organisasi, dan diskriminasi, bukan hanya hubungan-hubungan representatif. Oleh karena itu, makna 51 gambaran visual sangat bergantung pada persepsi serta pengetahuan individu dan sosial. Pembagian semantik, sintaktik, dan pragmatik digunakan secara luas untuk mengelolah kajian semantik. Namun, tidak semua orang setuju bahwa hal ini merupakan cara yang paling bermanfaat. Sebagai contoh, Donald Ellis menegaskan bahwa semantik bukanlah cabang yang terpisah, tetapi lebih tampak sebagai batang yang menopang keseluruhan pohon. Ellis dalam Littlejohn.2009:56. Bagi Ellis, makna bukan sekedar permasalahan lexical semiotics atau makna kata-kata, melainkan juga termasuk structural semantics atau makna struktur-struktur bahasa.

11. Semiotika Sebagai Teori Tentang Tanda