Studi Permasalahan On Street Parking Di Kotamadya Medan

STUDI PERMASALAHAN ON STREET PARKING
DI KOTAMADYA MEDAN

Oleh
Irwan Suranta Sembiring

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011

Universitas Sumatera Utara

STUDI PERMASALAHAN ON STREET PARKING DI KOTAMADYA MEDAN

Abstrak
Kebutuhan akan parkir merupakan komponen kritis dari setiap kota-kota besar termasuk
Kotamadya Medan dimana tata guna lahan menjadi salah satu faktor penting di
dalamnya. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memerikan suatu rekomendasi
strategi on street parking di Kotamadya Medan sedangkan tujuan dari penelitian ini
adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul akibat on street

parking dari persepektif masyarakat di Kotamadya Medan, mereview hal-hal mengenai
kebijakan on street parking dan manajemennya pada Kotamadya Medan dan untuk
melihat kemungkinan akibat yang ditimbulkan dari on street parking yang ditimbulkan
oleh pergerakan dan tata guna lahan
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa permasalahan on street parking timbul akibat
faktor tata guna lahan dimana urutan tata guna lahan penyebabnyayaitu pasar,
pertokoan/perdagangan, sekolah, rumah ibadah, kegiatan di pemukiman. Permasalahan
akibat on street parking juga disebabkan kurangnya pelayanan kepada pengguna parkir
sehingga dibutuhkan kerjasama antar Dinas Pemerintahan dalam menertibkan
permasalahan on street parking yang timbul di Kotamadya Medan.
Kata kunci: on street parking, kebijakan manajemen parkir,

LATAR BELAKANG
Parkir merupakan komponen kritis dari kebijakan transportasi dan manajemen dari
setiap daerah terutama pada kota-kota besar dimana tata guna lahan menjadi salah satu
faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menetapkan areal parkir yang dapat
menyebabkan perbedaan jumlah areal parkir serta tarif parkir. Semakin mendekati pusat
kota atau perbelanjaan maka harga lahan juga naik, sehingga harga fasilitas parkir dapat
lebih tinggi di pusat kota bila dibandingkan dengan di pinggiran kota. Apabila suatu
ruang parkir tidak mencukupi maka pengemudi biasanya akan memarkirikan kendaraan

pada badan jalan atau on street parking dimana hal ini juga terjadi di Kotamadya
Medan.
On street parking menjadi sangat penting karena merupakan faktor kunci dari dalam
mempromosikan suatu bisnis di daerah perkotaan terutama di daerah CBD (Central
Business District). Namun masyarakat di Kotamadya Medan menganggap bahwa on
street parking di Kotamadya Medan kurang begitu tertata dengan baik terutama di jalanjalan umum. Salah satunya adalah nilai biaya parkir pada suatu daerah yang nilainya
tidak jelas.
Di suatu jalan tertentu pada kawasan pusat bisnis atau pusat perbelanjaan pungutan
parkir umumnya lebih tinggi dari ketentuan Pemerintah yaitu Perda No 7 tahun 2002
tentang Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum, tempat khusus dan perizinan
pelataran parkir. Disebutkan bahwa besarnya tarif parkir untuk setiap kendaraan di tepi
jalan umum bagi kendaraan bermotor roda empat untuk sekali parkir untuk 2 jam
pertama Rp 1.000,- dan untuk setiap jam berikutnya Rp 500,- sedangkan roda dua, 2

Universitas Sumatera Utara

jam pertama Rp 300,- dan untuk setiap jam berikutnya Rp 200,-. Dalam Perda tersebut
juga dijelaskan besarnya tarif parkir untuk setiap kendaraan di tempat khusus parkir
bagi kendaraan bermotor roda 2 setiap parkir Rp 500,- sedangkan untuk roda tiga dan
empat setiap parkirnya Rp 1000,-. Namun yang terjadi di lapangan sangat berbeda dari

Perda, dimana banyak terjadi tarif parkir yang melebihi dari yang sudah ditetapkan.
Sebenarnya kemampuan masyarakat untuk membayar (willingness to pay) dapat
dikatakan mampu untuk membayar dengan harga yang cukup tinggi. Begitu juga
dengan bidang parkir di Kotamadya Medan yang telah diatur melalui Surat Keputusan
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Nomor: 974/20084, Tanggal 17 Juli 2009
Tentang Penetapan Sistem Parkir di Badan Jalan pada Wilayah Inti Kota Medan sering
tidak diikuti. Untuk itu perlu dilakukan suatu studi on street parking di Kotamadya
Medan untuk melihat sejauh mana permasalahan yang timbul dengan harapan pelayanan
infrastruktur on street parking dapat ditingkatkan baik dari kemudahan parkir,
ketersediaan fasilitas infrastuktur, pelayanan juru parkir terhadap para pengguna
fasilitas parkir, dan tingkat kemauan membayar pengguna fasilitas on street parking.
TINJAUAN PUSTAKA
Parkir merupakan bagian yang penting dalam manajemen lalu lintas di kawasan
perkotaan. Parkir sendiri dapat diartikan keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang
bersifat sementara karena ditinggal oleh pengemudinya. Kebijakan mengenai
perparkiran harus dilakukan secara konsisten sehingga sasaran kebijakan parkir dapat
terlaksana.
Sasaran utama dari kebijakan parkir adalah:
a. Mengendalikan jumlah kendaraan yang masuk ke suatu kawasan
b. Meningkatkan pendapatan asli daerah yang dikumpulkan melalu retribusi parkir

c. Meningkatkan fungsi jalan sesuai dengan perannya
d. Meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas
e. Mendukung tindakan pembatasan lalu lintas lainnya
Prinsip dari Manajemen Parkir adalah:
a. Pilihan dari pengguna parkir. Masyarakat dapat memilih lokasi parkir yang baik
b. Informasi yang berguna. Pengendara harus mendapat informasi pilihan tempat
parkir
c. Membagi-bagi. Fasilitas parkir harus dapat melayani berbagai macam tujuan
pengguna parkir
d. Penggunaan yang efisien. Fasilitas parkir harus berukuran cukup bagi kendaraan
dan diatur agar cukup tempat bagi pengunjung
e. Flexibility. Parkir harus bisa mengakomodasi perubahan-perubahan
f. Manajemen padat. Upaya yang spesial disiapkan bila kebutuhan yang sangat
padat
g. Kualitas vs kuantitas. Jumlah fasilitas parkir harus mempertimbangkan hal
penting seperti jumlah, termasuk estetika, keamanan, aksesibilitas dan informasi
yang berguna
h. Analisis pemahaman. Semua biaya-biaya yang signifikan dan keuntungankeuntungan harus dipertimbangkan dalam perencanaan parkir

Universitas Sumatera Utara


Keuntungan dari manajemen parkir
 Fasilitas penyimpanan uang. Mengurangi biaya-biaya untuk pemerintahan,
bisnis, pengembang dan pembeli
 Meningkatkan kualitas dari pelayanan
 Lokasi dan perencanaan fasilitas yang lebih flexible
 Mengurangi penggunaan lahan
 Mendukung manajemen pergerakan
 Mendukung pertumbuhan yang baik
 Meningkatkan kemampuan pergerakan
 Mendukung persinggahan
 Mendukung keadilan yang objektif
 Menghidupkan suatu komunitas
Fasilitas parkir untuk umum ada 2 bagian yaitu di luar badan jalan dan pada badan jalan
(on street parking). Parkir di luar badan jalan dapat berupa taman parkir atau gedung
parkir. Yang dimaksud dengan di luar badan jalan antara lain pada kawasan tertentu
seperti pusat perbelanjaan, bisnis maupun perkantoran yang menyediakan fasilitas
parkir untuk umum. Parkir tepi jalan atau biasa disebut On Street Parking adalah
kegiatan parkir yang menggunakan bagian sisi tepi badan jalan. Ada beberapa
klasifikasi jalan yang diperkenankan untuk parkir dan ada pula jalan yang tidak

diijinkan untuk parkir untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari buku panduan penentuan
klasifikasi fungsi jalan di Wilayah Pertokoan No. 010 / BNKT / 1990 DitJen Bina
Marga ( BinKot ) seperti terlihat pada Tabel 1.

Tipe Jalan
ARTERI
Primer

Tabel 1 Klasifikasi Fungsi Jalan
Lebar
Lokasi
Kecepatan min
badan jalan
parkir
(km/jam
(m)
kendaraan
60

8


Tidak
diijinkan

Lokasi
berhenti
kendaraan
Tidak
diijinkan

Sekunder

30

8

Dibatasi

Dibatasi


KOLEKTOR
Primer

40

7

Dibatasi

Dibatasi

Sekunder

20

7

Dibatasi

Dibatasi


LOKAL
Primer
20
Sekunder
10
Sumber: Ditjen Bina Marga

6
5

Lebar
Perkerasan
2x7m
2x3m
2x7m
2x3m

2 x 6,5 m
2 x 5,5 m

2 x 6,5 m
2 x 5,5 m

2x3m
2 x 2,5 m

Universitas Sumatera Utara

Dalam sistem jaringan jalan pertokoan, ruas-ruas jalan dikelompokkan berdasarkan
fungsinya yaitu jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, misalkan dikaitkan dengan guta
tata ruang jalan dapat digambarkan seperti pada Gambar 1, dimana Jalan Arteri yang
mempunyai fungsi utama dari pemanfaatan ruang jalan khususnya perkerasan jalan
adalah untuk pergerakan arus lalu-lintas kendaraan sehingga :
 Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan seharusnya tidak diijinkan
 Jumlah jalan akses ke ruas jalan arteri dibatasi seminimal mungkin

Gambar 1 Kaitan Fungsi dan Parkir
Untuk jalan Kolektor fungsi utama dari pemanfaatan ruang jalan khususnya perkerasan
jalan adalah untuk pergerakan arus lalu-lintas kendaraan tetapi masih dimungkinkan
parkir kendaraan di badan jalan sedangkan untuk jalan lokal pelayanan parkir kendaraan

lebih diutamakan namun, kelancaran arus lalu-lintas juga harus diperhatikan.
Parkir terdiri dari beberapa pola, yaitu:
a. Parkir Paralel

Gambar 2 Parkir Paralel Pada Daerah Datar

b.

Parkir menyudut
 Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif dan ruang manuver berlaku untuk jalan
kolektor dan lokal
 Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif dan ruang manuver berbeda berdasarkan
sudut sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

o Sudut 300

Gambar 3 Parkir menyudut dengan sudut 300
o Sudut 450

Gambar 4 Parkir menyudut dengan sudut 450
o Sudut 600

Gambar 5 Parkir menyudut dengan sudut

o Sudut 900

Gambar 6 Parkir menyudut dengan sudut Sudut 900
Dimana :
A= Lebar ruang parkir (m)
B= Lebar kaki ruang parkir (m)
C= Selisih panjang ruang parkir (m)

Universitas Sumatera Utara

D= Ruang parkir efektif (m)
M= Ruang manuver (m)
E= Ruang parkir efektif ditambah ruang manuver (m)
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memerikan suatu rekomendasi strategi on street
parking di Kotamadya Medan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul akibat on street
parking dari persepektif masyarakat di Kotamadya Medan
2. Mereview hal-hal mengenai kebijakan on street parking dan manajemennya
pada Kotamadya Medan
3. Untuk menemukan kemungkinan akibat yang ditimbulkan dari on street parking
yang ditimbulkan oleh pergerakan dan tata guna lahan
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara primer dan data sekunder.
Adapun data primer yang diambil yaitu: pengamatan langsung pada ruas jalan di
Kotamadya Medan yang memberlakukan on street parking, melakukan kuesioner
sebanyak 100 orang yang berkaitan dengan on street parking.
Sedangkan data sekunder yang diambil yaitu data yang sudah ada tentang on street
parking ataupun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan on street parking
di Kotamadya Medan.
Dari hasil survei primer yang dilakukan terlihat bahwa beberapa ruas jalan yang
seharusnya parkir sejajar tapi kenyataannya parkir 450 sehingga badan jalan menjadi
semakin sempit.

Gambar 7. On street parking yang tidak sesuai dengan peraturan
Pusat perbelanjaan juga menimbulkan masalah parkir seperti:
a. Bangkitan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir diluar badan jalan
yang tersedia, sehingga keluar ke badan jalan. Luapan parkir di luar badan jalan
akan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas misalkan di daerah
Perniagaan, ketika pada pagi hingga sore hari, permintaan parkir semakin

Universitas Sumatera Utara

b. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar badan jalan berimbas bangkitan parkir
memanfaatkan badan jalan untuk parkir sehingga akan mengakibatkan gangguan
kelancaran arus lalu-lintas. Sebagai contoh ruas Jalan Setia Budi dimana
terdapat Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA), Sekolah Santo
Thomas di Jalan Letjend S Parman, Sekolah Yayasan Sutomo di Jalan MH
Thamrin, Sekolah Harapan di Jalan Imam Bonjol, Sekolah Methodis di Jalan
Perintis dimana para pengantar dan penjemput siswa menggunakan kendaraan
roda empat sedangkan sekolah tidak memiliki fasilitas tempat untuk parkir yang
cukup sehingga kendaraan pengantar dan penjemput siswa diparkir sampai di
badan jalan. Jelas ini sangat mengganggu pengguna jalan yang lain karena badan
jalan yang harusnya 2 lajur menjadi hanya menjadi 1 lajur saja.
Kedua masalah parkir tersebut secara umum terjadi pada hampir semua ruas jalan,
lebih-lebih daerah pertokoan dan perkantoran serta sekolahan yang mempunyai
bangkitan parkir di badan cukup besar.
Urutan permasalahan parkir di daerah Perkotaan di Kotamadya Medan pada umumnya
terjadi pada daerah sebagai berikut :
1. Pasar
Parkir pada kawasan pasar umumnya kurang memadai dalam penyediaan dan
pengaturan parkir belum memadai sehingga pada jam puncak, pagi hari umumnya
menimbulkan masalah terhadap kelancaran arus lalu-lintas, seperti terlihat pada
Pasar Sukarame, Pasar Sei Sekambing, Pasar Sore, dll, dimana kelancaran arus lalu
lintas terganggu pada saat berangkat dan pulang dari bekerja. Hal ini diperparah
dengan seringnya para pedagang yang berjualan sampai ke areal parkir kendaraan
sehingga lahan parkir semakin berkurang.
2. Pertokoan/Perdagangan
Badan jalan di kawasan pertokoan dan perdagangan Jalan Perniagaan misalnya, pada
kondisi jam puncak menimbulkan permasalahan tersendatnya arus lalu lintas karena
kapasitas jalan berkurang dengan adanya aktifitas parkir pengunjung kompleks
pertokoan pasar di kawasan tersebut
3. Sekolah
Parkir kendaraan penjemput anak sekolah sering menimbulkan masalah terhadap
kelancaran arus lalu karena tidak tersedia fasilitas parkir dan pengaturan perparkiran
di badan jalan yang belum baik.
4. Kantor
Pada umumnya kompleks perkantoran sudah menyediakan fasilitas parkir, namun
ada kantor-kantor tertentu yang bangkitan parkirnya cukup besar, sehingga tidak
tertampung oleh fasilitas yang ada.
5. Tempat Ibadah
Pada umumnya tempat-tempat ibadah tidak tersedia fasilitas parkir untuk kendaraan
roda empat yang memadai sehingga pada hari-hari tertentu sering terjadi lonjakan
bangkitan parkir yang besar sehingga tidak tertampung oleh fasilitas yang ada.
Seperti ketika hari Jumat jalan di depan Mesjid Agung banyak sekali mobil yang
parkir di badan jalan.

Universitas Sumatera Utara

6. Kegiatan di pemukiman
Pada umumnya pemukiman di dalam kota tidak tersedia fasilitas parkir untuk tamu
sehingga menimbulkan bangkitan parkir di badan jalan.
Adapun hasil survei kuesioner wawancara kepada responden diperoleh data seperti pada
Tabel 2.
Tabel 2. Persentase permasalahan on street parking di Kotamadya Medan menurut hasil
kuesioner kepada masyarakat
No
Keterangan
Jawaban
Persentase
1
Penggunaan fasilitas on street parking
Sangat Sering
36 %
Sering
59 %
Jarang
5%
2
Tujuan menggunakan fasilitas on street parking
Ke kantor
8%
Berbelanja
46 %
Ke sekolah
38 %
Tidak ada off
7%
street parking
Lainnya
2%
3
Tingakat kenyamanan on street parking di
Nyaman
9%
Kotamadya Medan
Sedang
49 %
Kurang Nyaman
42 %
4
Tingkat keamanan on street parking di Kotamadya
Aman
15 %
Medan
Biasa saja
38 %
Kurang aman
47 %
5
Tingkat informasi mengenai on street parking
Jelas
30 %
Biasa saja
45 %
Kurang jelas
15 %
6
Keramahan Juru Parkir
Ramah
5%
Biasa saja
22 %
Kurang ramah
73 %
7
Pengetahuan mengenai tarif parkir yang telah
Mengetahui
3%
ditetapkan pemerintah daerah
Sedikit-sedikit
10 %
Tidak tahu
87 %
8
Tarif on street parking mobil yang dikenakan juru
Rp.2.000,00
18 %
9
Tarif on street parking sepeda motor yang
Rp.1.000,00
13 %
Dari Tabel 2 terlihat bahwa tingkat keseringan menggunakan fasilitas on street parking
cukup tinggi karena parkir merupakan kebutuhan primer bagi pengguna kendaraan
bermotor, semakin banyak kendaraan bermotor, maka permintaan parkir juga semakin
tinggi. Dari keseringan pengguna fasilitas on street parking yang di survey berbelanja
merupakan prosentase terbesar dibandingkan dengan yang lainnya. Dilihat dari
kenyamanan fasilitas responden kebanyakan menyatakan biasa saja, tetapi yang

Universitas Sumatera Utara

menyatakan kurang nyaman lebih banyak dibandingkan dengan yang menyatakan aman
hal ini karena kebanyakan dari responden merasa rambu-rambu parkir masih kurang
ditegakkan, sedangkan untuk keamanan responden banyak yang menyatakan kurang
aman, kebanyakan dari mereka yang menyakan kurang aman karena mereka pernah
mengalami kehilangan helm, jaket, onderdil motor, bahkan kehilangan sepeda motor.
Dibandingkan dengan juru parkir khusus yang dikelola swasta, tingkat keramahan para
juru parkir on street kurang begitu ramah. Dari responden yang kita survey ternyata
tingkat kemauan membayar lebih dari tarif parkir yang ditetapkan cukup tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Dari hasil studi permasalahan on street parking di Kotamadya Medan diketahui
bahwa pelayanan on street parking kepada masyarakat masih kurang begitu baik
hal ini terlihat dari:
 Prasarana parkir yang kurang memadai
 Kenyamanan dan keamanan parkir yang kurang
 Tidak ada tindakan bagi pelanggaran ketertiban parkir
 Pelayanan juru parkir yang kurang baik terhadap pengguna fasilitas parkir
 Seringnya terjadi tarif yang lebih tinggi tarif yang sudah ditetapkan
2.
Kemauan pengguna parkir untuk membayar tarif lebih dari tarif yang sudah
ditetapkan ternyata cukup tinggi sehingga dengan kemauan pengguna parkir
membayar lebih tersebut, diharapkan pelayanan on street parking lebih baik.
3.
Urutan faktor penyebab on street parking berdasarkan tata guna lahan adalah:
a. Pasar
b. Pertokoan/Perdagangan
c. Sekolah
d. Kantor
e. Tempat Ibadah
f. Kegiatan di pemukiman
Saran
On street parking di Kotamadya Medan saat ini perlu ditingkatkan menjadi lebih baik
lagi diantaranya:
1. Perlu mengefektifkan manajemen parkir
2. Keamanan dan kenyamanan on street parking perlu ditingkatkan
3. Kehilangan kendaraan diharapkan ada tanggung jawab, dengan kata lain ada asuransi
ketika menggunakan fasilitas on street parking.
4. Perlu penindakan tegas bagi juru parkir yang tidak melakukan tugasnya dengan baik
termasuk menaikkan tarif parkir sepihak, pengaturan yang kurang baik serta
pengamanan yang kurang.
5. Perlu adanya peningkatan fasilitas infrastruktur on street parking
6. Koordinasi yang terintegrasi antar Dinas Pemerintahan sangat dibutuhkan
7. Perlunya penelitian yang lebih lanjut mengenai elemen-elemen yang diperlukan
dalam mempertimbangkan on street parking

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
Cerreno, Allison L.C, 2002, The Dynamics of On-Street Parking in Large Central
Cities, Rudin Center for Transportation Policy & Managemen, New York
Curtin, R.Thomas, 2001, Introduction to Traffic Engineering, A Manual for Data
Collection and Analysis, Thomson Learning, Canada
Banks, James H., 2002, Introduction to Transportation Engineering, Second Editon,
International Edition, Mc Graw Hill, New York
Departemen Perhubungan, 2009, Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Kota
Medan Nomor: 974/20084, Tanggal 17 Juli 2009 Tentang Penetapan Sistem
Parkir di Badan Jalan pada Wilayah Inti Kota Medan, Medan
Litman, Todd, 2011, Parking Managemen, Strategies, Evaluation and Planning, Victoria
Transport Policy Institue, Victoria
Peraturan Daerah Kota Medan, 2002, Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum,
tempat khusus dan perizinan pelataran parkir, Medan
Supriatna,Nanan, 2008, Kajian Proses Manuver Parkir di Badan Jalan di Kota Bandung,
Jurnal Sipil KOKOH, Volume 6 No 1, Bandung
Ruktiningsih, R., Arif Prehardiyanto, 2010, Kajian On Street Parking Kota Semarang
dari perspektif masyarakat, Simposium XIII FSTPT, Semarang

 
 
Universitas Sumatera Utara