Uparaca Dandan Kali Di Yogyakarta

(1)

UPARACA DANDAN KALI DI YOGYAKARTA

Kertas Karya

Dikerjakan

O L E H

Trisna Depriani NIM : 072203020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR SASTRA BUDAYA DALAM BIDANG STUDI BAHASA JEPANG

MEDAN 2010


(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin. Tiada yang layak penulis ucapkan selain segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi Anugrah dan Rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan kertas karya ini guna melengkapi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya inii adalah ”Upacara Adat Dandan Kali di daerah Istimewa Yogyakarta”

Secara pribadi penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas karya ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan, baik dari segi panyajian kalimat, penguraian materi dan pembahasan masalah. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari semua pihak yang membaca kertas karya ini, penulis menerima dengan senang hati demi kesempurnaannya.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Adriana Hasibuan, S.S M.Hum, selaku Ketua Jurusan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Eman Kusdiayana, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga kertas karya ini selesai. 4. Ibu Adriana Hasibuan, S.S M.Hum, selaku dosen pembaca. 5. Ibu SitiMuharaminingrum M.Hum, selaku dosen wali.

6. Staf pengajar Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.


(3)

7. Teristimewa kepada kedua Orangtuaku Ayahanda M. Nasir Muchtar dan Ibunda Siti Khairani Lubis, kakanda Nur’isnaini dan Syafrizal SE (abang ipar), abangda M. Chaikal Chudori SE dan Ruri Mardini (kakak ipar) dan kakakandaku Nasrida Apriani SE,Ak yang telah memberikan dukungan moril maupun doa sehingga terselesainya kertas karya ini.

8. keponakanku Rafi dan Saqila Falatasya.

9. Soulmate ku yang tiada banding Ayu Dipa Pertiwi, yang telah membantu penulis.

10.Sahabat-sahabat ku, Wahyuni Sari Sianturi, Diva Fitria Askhari, Mutia Visiany, Jhiki Vida Aulia serta rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang stambuk 2007 yang telah membantu penulis.

Terima kasih banyak untuk semua bantuanya dan dukungan yang diberikan yang sedikit banyaknya telah membantu penulisan kertas karya ini.

Medan, Desember 2010 Penulis,

TRISNA DEPRIANI 072203020


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan pemilihan judul ... 1

1.2 Tujuan penulisan ... 1

1.3 Ruang lingkup ... 2

1.4 Metode penelitian... 2

BAB II GAMBARAN UMUM UPACARA DANDAN KALI DI YOGYAKARTA 2.1 Pengertian upacara ... 3

2.2 Tujuan pelaksanaan ... 3

2.3 Jenis-jenis upacara ... 4

2.4 Peserta upacara ... 4

BAB III DANDAN KALI DI YOGYAKARTA 3.1 Persiapan upacara dandan kali ... 6

3.2 Pelaksanaan upacara ... 7

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 8

Saran ... 9


(5)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Upacara adat Dandan Kali di Desa Kapuharjo Yogyakarta merupakan upacara ritual yang sangat menarik, mulai dari asal muasal upacara tersebut terjadi hingga cara pelaksanaan Dandan Kali di adakan.Selain itu waktu penyelenggaraannya menggunakn pranoto mongso yaitu pada mongso : kapat (Pengetahuan petani untuk menentukan pola tanam) dan harinya jum’at kliwon, jika pada mongso kapat tidak terdapat jum’at kliwon di undur pada mongso kalimo, sebab itu di anggap keramat. Upacara tradisional ini sebagai warisan budaya leluhur dan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan di adakan upacara adat Dandan Kali ini oleh masyarakat Yogyakarta khususnya di desa Kepuharjo, dengan melaksanakan upacara Dandan Kali ini masyarakat Kepuharjo merasakan tidak kesulitan lagi mendapatkan air.

Dengan uraian diatas, saya merasa tertarik untuk membahas upacara adapt Dandan Kali, sehingga dalam kertas karya ini penulis memeilih Judul Upacara Adat Dandan Kali.

1.2 Tujuan Penulisan

Berdasarkan urain di atas, penulis akan menjelaskan beberapa tujuan penulisan dalam kertas karya ini. Adapun tujuan penulisan ini adalah :


(6)

b. Untuk memeperkenalkan salah satu keanekaragaman budaya, khususnya tentang Upacara Adat Dandan Kali di Desa Kepuharjo Yogyakarta

c. Untuk menyelamatkan kebudayaan Nasional yang akan di wariskan dari generasi ke generasi

d. Untuk memeperluas wawasan pembaca tentang kebudayaan Indonesia yang beranekaragam

1.3 Ruang Lingkup

Dalam mengkaji secara singkat upacara Dandan Kali di Desa Kepuharjo Yogyakarta ini, penulis hanya menguraikan yentang latar belakang, maksud dan tujuan serta tempat upacara juga tentang pelaksanaan upacara. Mulai dari awal persiapan Upacara Dandan Kali sampai dengan pelaksanaan Upacara Dandan Kali ini.

1.4 Metode Penulisan

Pada penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan metode (library research) yaitu metode pengumpulan data dan informasi dengan membaca buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan informasi dengan membaca buku-buku atau referensi yang berhubungan erat dengan tema kertas karya ini

Kemudian data-data yang sudah terkumpul diidentifikasi, dirangkum dan selanjutnya didistribusikan di setiap Bab dan sub bab dalam kartas karya ini.


(7)

BAB II

GAMBARAN UMUM UPACARA DANDAN KALI DI YOGYAKARTA

2.1 Pengertian Upacara Dandan Kali

Upacara Dandan Kali adalah ritual upacara yang dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta untuk memohon atau meminta akan turun hujan. Upanara adapt tradisioal Dandan Kali atau Becvekan atau Memetri Kali yang berarti memelihara atau memperbaiki lingkungan sungai, berupa meminta hujan pada musim kemarau yang berlangsung di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Selain itu upacara ini disebut juga “gulai kambing yang mengandung air” atau Becekan yang merupakan upacara sebagai ungkapan rasa syukur karena penduduk Desa Kepuharjo telah tercukupu kebutuhan air bersih. Sebagi ras syukur dengan memperbaiki (dandan-dandan) sumber air tuk bebeng dapat selalu memenuhi kebutuhan air bersih.

2.2 Tujuan Pelaksanaan Upacara Dandan Kali

Upacara Dandan Kali di Desa Kepuharjo Yogyakarta merupakan suatu warisan budaya leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Upacara ini dimaksudkan untuk berdoa memohon hujan kepada Sang Maujud Agung agar tanah menjadi subur, sehingga warga menjadi sehat, aman dan sejahtera. Selain itu tujuan dari pelaksanaan Upacara Dandan Kali ini konon adalah memberi sedekah kepada makhluk halus penghuni Merapi agar tidak mengganggu penduduk, damai dan terbebas dari marabahaya sehingga tercipta satu harmoni antara manusia dan lingkungan alam.


(8)

2.3. Jenis-jenis Upacara Dandan Kali

Untuk melaksanakan upacara Dandan Kali masyarakat Desa Kepuharjo melakukan beberapa ritual upacara. Adapun jenis-jenis upacar atau nama ritual Dandan Kali adalah:

a. Upacara pembersihan mata air atau belik di sungai Gendol b. Sesaji di salah satu mata air atau sumur tua

c. Upacara hirakatan d. Upacara di sumur tua

e. Upacara di sungai Gendol sebagai puncak upacara f. Upacara kenduri di masing-masing pedusunan

2.4. Peserta Upacara Dandan Kali

Upacara adat Dandan Kali atau Becekan pada waktu pertama kali diselengarakan pengunjungnya terbatas sekali, meskipun pelaksanaan uapacara telah disebarluaskan ke segenap desa lainnya namun kurang mendapat tanggapan dengan bukti mendatangi upacara tersebut hanya orang dari pedusunan yang bersangkutan. Adapun yang terlibat dalam upacara Dandan Kali ini adalah :

a. Pada waktu membakar kemenyan di salah satu mata air atau belik yang diselenggarakan hari kamis:

- Kepala Desa sebagai sesepuh desa Kepuharjo

- Kepala Dusun dan sesepuh desa yang memimpin sesaji

- Beberapa anggota warga dusun yang ikut menyaksikan pelaksanaan sesaji

b. Selesai membakar kemenyan atau sesaji yang terletak di sungai Gendol dilanjutkan sesaji pula dengan membakar kemenyan di salah satu sumur tua di pedusunan Kepuh


(9)

c. Sebelum pagi harinya yaitu hari kamis malam diselenggarakan malam tirakatan yang berlangsung di rumah Bapak Kepala Dusun Kepuh

d. Sebelum diselenggarakan upacara kenduri disalah satu sumur tua yang terlibat:

- Bapak Kepala Desa

- Bapak Kesra yang memimpin jalannya uapacara - Warga masyarakat dari pedusunan Kepuh

- Ibu-ibu menyiapkan sesaji untuk kelengkapan sesaji - Pemuda dari pedusunan Kepuh


(10)

BAB III

UPACARA DANDAN KALI DI YOGYAKARTA

3.1 Persiapan Upacara Dandan Kali

Dalam pelaksanaan upacara minta hujan atau Dandan Kali, bagi yang mengemban tugas harus mempersiapkan dua hal yaitu persiapan fisik dan rohani, Persiapan fisik, berwujud benda-benda dengan perlengkapannya yang diperlukan untuk penyelenggaraan upacara. Sedangkan persiapan mental yaitu berwujud suatu tradisi yang selama ini dilaksanakan yaitu sikap dan perbuatan yang harus dilaksanakan sebelum dan pada saat berlangsungnya upacara.

Beberapa hari sebelum diselenggarkan upacara ini, yang akan mengemban tugas mempersiapan diri dengan berpuasa atau siram jamas bersih dan suci. Karena tugas tersebut harus dilaksanakan dengan sikap dan penghormatan secara khusus sehingga tugas maupun warga yang membantu semuanya selamat tidak ada halangan.

Kemudian warga masyarakat baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung maing-masing mempunyai tugas yang dibentuk dalam rapat panitia. Semua warga masyarakat memberikan sumbangan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan tidak ada paksaan.

Puncak upacara yang diselenggarakan di sungai Gendol, persiapannya di dua tempat. Pertama untuk sesajen di sumur tua, persiapannya dilakukan di rumah Kepala duun masing-masing. Sajen itu sangat sederhana dan dikendurikan dipimpin oleh bapak Kepala Kesra. Persiapan kedua di tengah sungai Gendol. Ini banyak melibatkan warga karena di sungai itu akan disembelih kambing yang dagingnya akan dimasak oleh warga desa. Setelah


(11)

becek atau daging kambing masak lalu warga masyarakat baik laki-laki maupun perempuan mengambil masakan ke dalam panci atau piring lalu dibawa pulang. Pelaksanaan upacara itu hanya melibatkan warga satu pedusunan, kadang-kadngada tamu atau pamong desa pedusunan yang lain juga iku hadir.

3.2 Pelaksanaan Upacara Dandan Kali

Dalam melaksanakan upacara adat Dandan Kali di Desa Kepuharjo, masyarakat Kepuharjo melalui beberapa tahap pelaksanaan upacara. Adapun tahap pelaksanaan upacara tersebut adalah :

a. Upacara sesaji membakar kemenyan di salah satu mata air atau belik yang dianggap keramat di sekitar sungai Gendol dipimpin oleh sesepuh Desa Kepuharjo

b. Pelaksanaan tirakatan dilakukan di rumah Bapak Kepala Desa Kepuharjo

c. Dalam penyelenggaraan upacara kenduri di sumur tua dipimpin oleh pemuka agama desa Kepuharjo

d. Puncak Upacara berlangsung di tengah sungai Gendol yang di pimpin oleh Bapak Kesra Desa Kepuharjo

e. Upacara ini diakhiri dengan kenduri bersama di salah satu rumah kepala dusun, kenduri bersama itu di pimpin oleh Bapak Kesra Desa Kepuharjo


(12)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan pengumpulan data dan informasi tentang “Upacara Dandan Kali di Daerah Istimewa Yogyakarta” ini, kemudian menuangkannya dalam kertas karya, penulis memperoleh banyak pengetahuan tentang “Upacara Dandan Kali di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagaimana di bawah ini :

1. Masyarakat “Kepuharjo” adalah masyarakat yang masih memegang teguh tradisi adat istiadat

2. Hal yang paling menonjol dalam Upacara “Dandan Kali” ini adalah sifat gotong royong masyarakat

3. Kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan adat membuat budaya di Desa Kepuharjo tetap terpelihara

4. Upacara Dandan Kali di Desa Kepuharjo dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai dengan perhitungan jawa atau sering disebut “Pranoto Monggo” adapun hari tertentu tersebut adalah jumat kliwon

5. Adapun cara penyelenggaran Upacara Dandan Kali dibagi 3 tahap yaitu : pertama Memetri sumur di dusun Kepuharjo (di kawasan itu hanya dusun ini yang memiliki sumur) kedua: upacara Dandan Kali dilakukan di tengah-tengah sungai Gendol. Ketiga upacara khusus di masing-masing dusun

6. Dengan diadakannya Upacara adat Dandan Kali, masyarakat Kepuharjo tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih.


(13)

4.2. Saran

Saran penulis adalah:

1. Upacara Dandan Kali di Desa Kepuharjo ini merupakan budaya yang perlu dipertahankan karena mengandung nilai-nilai norma-norma dan adat istiadat

2. Para generasi muda sebaiknya mencintai dan melestarikan budaya Indonesia

3. Adapun pemerintah juga turut andil dalam pelestarian budaya yang ada di Indonesia agar anak bangsa dapat mengenal kebudayaan yang ada di sekitar mereka.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

2. Gatut Murniatno,dkk, 1976/1977, Adat Istiadat Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Taniguci Goro,199, Kamus Standart Bahasa Jepang-Indonesia, Jakarta: Dian Rakyat

4. T,Chandra, Mengenal Kanji, Kursus Bahasa Jepang Evergreen 5. Suseno,1984, Etika Jawa, Gramedia, Jakarta


(1)

c. Sebelum pagi harinya yaitu hari kamis malam diselenggarakan malam tirakatan yang berlangsung di rumah Bapak Kepala Dusun Kepuh

d. Sebelum diselenggarakan upacara kenduri disalah satu sumur tua yang terlibat:

- Bapak Kepala Desa

- Bapak Kesra yang memimpin jalannya uapacara - Warga masyarakat dari pedusunan Kepuh

- Ibu-ibu menyiapkan sesaji untuk kelengkapan sesaji - Pemuda dari pedusunan Kepuh


(2)

BAB III

UPACARA DANDAN KALI DI YOGYAKARTA

3.1 Persiapan Upacara Dandan Kali

Dalam pelaksanaan upacara minta hujan atau Dandan Kali, bagi yang mengemban tugas harus mempersiapkan dua hal yaitu persiapan fisik dan rohani, Persiapan fisik, berwujud benda-benda dengan perlengkapannya yang diperlukan untuk penyelenggaraan upacara. Sedangkan persiapan mental yaitu berwujud suatu tradisi yang selama ini dilaksanakan yaitu sikap dan perbuatan yang harus dilaksanakan sebelum dan pada saat berlangsungnya upacara.

Beberapa hari sebelum diselenggarkan upacara ini, yang akan mengemban tugas mempersiapan diri dengan berpuasa atau siram jamas bersih dan suci. Karena tugas tersebut harus dilaksanakan dengan sikap dan penghormatan secara khusus sehingga tugas maupun warga yang membantu semuanya selamat tidak ada halangan.

Kemudian warga masyarakat baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung maing-masing mempunyai tugas yang dibentuk dalam rapat panitia. Semua warga masyarakat memberikan sumbangan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan tidak ada paksaan.

Puncak upacara yang diselenggarakan di sungai Gendol, persiapannya di dua tempat. Pertama untuk sesajen di sumur tua, persiapannya dilakukan di rumah Kepala duun masing-masing. Sajen itu sangat sederhana dan


(3)

becek atau daging kambing masak lalu warga masyarakat baik laki-laki maupun perempuan mengambil masakan ke dalam panci atau piring lalu dibawa pulang. Pelaksanaan upacara itu hanya melibatkan warga satu pedusunan, kadang-kadngada tamu atau pamong desa pedusunan yang lain juga iku hadir.

3.2 Pelaksanaan Upacara Dandan Kali

Dalam melaksanakan upacara adat Dandan Kali di Desa Kepuharjo, masyarakat Kepuharjo melalui beberapa tahap pelaksanaan upacara. Adapun tahap pelaksanaan upacara tersebut adalah :

a. Upacara sesaji membakar kemenyan di salah satu mata air atau belik yang dianggap keramat di sekitar sungai Gendol dipimpin oleh sesepuh Desa Kepuharjo

b. Pelaksanaan tirakatan dilakukan di rumah Bapak Kepala Desa Kepuharjo

c. Dalam penyelenggaraan upacara kenduri di sumur tua dipimpin oleh pemuka agama desa Kepuharjo

d. Puncak Upacara berlangsung di tengah sungai Gendol yang di pimpin oleh Bapak Kesra Desa Kepuharjo

e. Upacara ini diakhiri dengan kenduri bersama di salah satu rumah kepala dusun, kenduri bersama itu di pimpin oleh Bapak Kesra Desa Kepuharjo


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan pengumpulan data dan informasi tentang “Upacara Dandan Kali di Daerah Istimewa Yogyakarta” ini, kemudian menuangkannya dalam kertas karya, penulis memperoleh banyak pengetahuan tentang “Upacara Dandan Kali di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagaimana di bawah ini :

1. Masyarakat “Kepuharjo” adalah masyarakat yang masih memegang teguh tradisi adat istiadat

2. Hal yang paling menonjol dalam Upacara “Dandan Kali” ini adalah sifat gotong royong masyarakat

3. Kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan adat membuat budaya di Desa Kepuharjo tetap terpelihara

4. Upacara Dandan Kali di Desa Kepuharjo dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai dengan perhitungan jawa atau sering disebut “Pranoto Monggo” adapun hari tertentu tersebut adalah jumat kliwon

5. Adapun cara penyelenggaran Upacara Dandan Kali dibagi 3 tahap yaitu : pertama Memetri sumur di dusun Kepuharjo (di kawasan itu hanya dusun ini yang memiliki sumur) kedua: upacara Dandan Kali dilakukan di tengah-tengah sungai


(5)

4.2. Saran

Saran penulis adalah:

1. Upacara Dandan Kali di Desa Kepuharjo ini merupakan budaya yang perlu dipertahankan karena mengandung nilai-nilai norma-norma dan adat istiadat

2. Para generasi muda sebaiknya mencintai dan melestarikan budaya Indonesia

3. Adapun pemerintah juga turut andil dalam pelestarian budaya yang ada di Indonesia agar anak bangsa dapat mengenal kebudayaan yang ada di sekitar mereka.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

2. Gatut Murniatno,dkk, 1976/1977, Adat Istiadat Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Taniguci Goro,199, Kamus Standart Bahasa Jepang-Indonesia, Jakarta: Dian Rakyat

4. T,Chandra, Mengenal Kanji, Kursus Bahasa Jepang Evergreen 5. Suseno,1984, Etika Jawa, Gramedia, Jakarta