Tinjauan Atas Prosedur Pemberian Kredit Guna Bhakti Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar Dan Banten Caang Utama Bandung

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan adanya pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri. Kegiatan perbankan memiliki pengaruh yang sangat besar dan berperan penting dalam menunjang perekonomian nasional, dalam menyediakan dana bagi pembangunan nasional secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Seiring perkembangan zaman, pembangunan di berbagai sektor seperti perdagangan, perindustrian, pertanian, dan sektor-sektor lainnya telah memainkan peran yang sangat besar untuk memajukan dan menjalankan aktivitas di berbagai sektor tersebut, agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat yang beranekaragam. Dengan demikian secara tidak langsung peran sektor perbankan telah membantu negara dalam mewujudkan tujuan negara yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata di berbagai aspek.

Salah satu usaha jasa yang menawarkan berbagai kebutuhan masyarakat akan jasa pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan profesionalisme dalam pelayanan dan produk kepada masyarakat sebagai nasabah,


(2)

juga harus mengedepankan kepercayaan, karena dapat dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

Bank merupakan lembaga keuangan yang umumnya bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Setiap bank memberikan fasilitas dan layanan yang berbeda untuk kepuasan nasabahnya, bank juga memberikan berbagai macam produk agar dapat menarik perhatian konsumen ( nasabah ).

Kata kredit mempunyai makna yang beraneka ragam, kata kredit dalam bahasa yunani adalah Credere yang berarti kerpercayaan. Serta berasal dari bahasa latin

Creditum yang berarti kepercayaan dan kebenaran.

Pengertian kredit menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Salah satu jasa yang diberikan oleh Bank adalah Kredit atau pinjaman bank. Salah satu Bank yang memberikan kredit adalah PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten yang memiliki kantor cabang utama yaitu PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Utama Bandung, sebagai badan usaha yang memiliki kontribusi yang cukup besar dalam menunjang perekonomian karena memegang peranan penting dalam menjalankan lalulintas pembayaran dan pengalokasian dana, PT. Bank Jabar


(3)

3

Banten Kantor Cabang Utama Bandung memberikan berbagai produk yang menarik bagi nasabah. Salah satu produk yang diminati nasabah yaitu kredit .

PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Utama Bandung ini memberikan Pelayanan berupa tiga jenis kredit yaitu :

Kredit Ghuna Bhakti merupakan program kredit yang diperuntukan bagi Pegawai Negeri Sipil, tetapi dengan adanya kerjasama antara pihak Bank Jabar dengan pihak POLDA maka kredit Ghuna Bhakti juga diperuntukan bagi anggota dan pegawai Kepolisian.

Kredit Mikro Utama Kelompok , sebetulnya jenis ini hampir sama dengan jenis Kredit Mikro Utama Individu, hanya saja pelaku usaha disini terdiri dari beberapa orang yang membentuk sebuah kelompok, contohnya pasar.

Kredit Mikro Utama Individu merupakan jenis jasa perkreditan yang diperuntukan bagi perorangan yang memiliki usaha didalam Sektor Ekonomi Produktif.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin membahas lebih lanjut dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek dengan judul “ TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT GUNA BAKTI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JABAR DAN BANTEN KCP UTAMA BANDUNG “ .


(4)

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan kerja praktek ini diantaranya :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian kredit guna bhakti pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Utama Bandung.

2. Untuk mengetahui hambatan dalam pemberian kredit guna bhakti pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Utama Bandung.

3. Untuk mengetahui upaya penanganan dalam pemberian kredit guna bhakti pada PT. Bank Jabar Banten Kantor Cabang Utama Bandung.

1.3. Kegunaan Kerja Praktek 1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan agar bisa mengimplementasikan teori-teori yang didapat pada dunia kerja nyata setelah mengikuti perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia. Selain itu dapat mengetahui tentang pemberian Kredit Guna Bhakti serta pelaksanaannya pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung.

2. Bagi Perusahaan

Adanya bantuan tenaga dan pikiran dalam memecahkan masalah untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik lagi. Serta sebagai sumbangan nilai bagi perusahaan, yang berupa saran dan usulan-usulan sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan perusahaan tersebut.


(5)

5

3. Bagi Pihak Lain

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai referensi bagi yang membacanya.

1.4. Metode Kerja Praktek

Metode yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah dengan menggunakan metode block release yaitu, penelitian yang dilakukan dalam satu periode tertentu. Cara pengumpulan data yang dilakukan dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Yaitu untuk memperkuat landasan teoritis dalam hal pemecahan data di lapangan yang diperoleh penulis.

a. Observasi

Adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati keadaan sebenarnya langsung dilapangan.

b. Wawancara

Adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu yang merupakan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih, teknik ini digunakan untuk memperoleh data secara langsung berkenaan dengan pemberian kredit guna bhakti.


(6)

2. Studi Pustaka

Yaitu cara memperoleh data dengan cara mengumpulkan buku yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas serta mempelajarinya melalui bacaan yang relevan sebagai sumber untuk mendukung dalam penyusunan laporan ini.

1.5. Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung, yang berlokasi di Jl. Braga No. 12 Bandung. Kerja praktek ini dilakukan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 05 juli 2010 s/d tanggal 05 agustus 2010.

Berikut ini adalah tabel waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek : Tabel 1.1

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengajukan Permohonan KKP

2 Mencari Tempat KKP 3 Pelaksanaan KKP

4 Mencari dan Membuat Judul KKP 5 Mengajukan Judul

6 Mencari Data Laporan KKP 7 Pengelolaan Data Laporan KKP 8 Membuat Laporan KKP 9 Bimbingan Laporan KKP

a.Judul b.BAB I c.BAB II d.BAB III e.BAB IV Kegiatan

No September Oktober November Desember

Bulan Juni Juli Agustus


(7)

7 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat adalah sebuah lembaga perbankan milik Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Pendirian bank ini dilatarbelakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV DENIS ( De Erste Nederlansche Indische Shareholding ) sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek.

Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 ini ditindak lanjuti oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar Rp. 25.000.000,00 yang berasal dari Kas Daerah, namun berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2001, disetujui dengan modal dasar sebesar Rp. 1 Triliyun.

PD Bank Karya Pembangunan ini didirikan dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961.


(8)

Sejak tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR Tnggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 tahun 1995 mempunyai sebutan “ Bank Jabar “ dengan logo baru.

Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbikan Nomor 8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Mentri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah ( PD ) menjadi Perseroan Terbatas ( PT ). Seiring dengan tuntutan era globalisasi, Bank Jabar memperluas operasionalnya dengan membuka cabang di Jakarta. Hal ini sekaligus mengubah image Bank Jabar yang selama ini sebatas melayani masyarakat daerah Propinsi Jawa Barat dan Banten menjadi sebuah bank yang berwawasan global

2.2. Struktur Organisasi PT. BPD Bank Jabar & Banten KCP Utama Bandung Dalam suatu perusahaan atau bank, tentu diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan terarah. Salah satu fungsi menejemen itu adalah pengorganisasian, yaitu proses penentuan dan pengelompokan, pengaturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara langsung didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivtas.


(9)

9

Organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan hubungan antara pejabat maupun kegiatan kerja yang satu dngan yang lain, sehingga jelas kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam suatu kesepakatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi struktur organisasi merupakan hubungan fisik antara anggota yang satu dengan yang lainnya dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama.

Dengan adanya penyusunan organisasi tersebut sebuah perusahaan atau bank dalam kegiatannya dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Tanggung jawab dari setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing sangat menentukan terwujudnya suatu kebersamaan yang serasi dan dapat mencapai hasil yang memuaskan. Selain itu dengan adanya sruktur organisasi, pengaturan pekerjaan yang tepat dari pimpinan sampai karyawan batas dan kekuasaan serta tanggung jawab setiap bagian dapat digariskan dengan tepat.

Struktur organisasi pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung berbentuk organisasi ini, artinya kekuasaan mengalir dari puncak pimpinan organisasi sampai pada unit organisasi yang ada di bawahnya, begitu pula dengan pertanggung jawaban pekerjaan yang menjadi kewajiban karyawan harus mengalir dari unit yang ada dibawahnya sampai pada tingkat paling atas secara bertahap berdasarkan tingkatan dan jabatan yang dipegangnya.


(10)

PEMIMPIN CABANG

WAKIL PIMPINAN CABANG

PIN. BAGIAN PEMASARAN DALAM NEGERI PIN. BAGIAN PEMASARAN LUAR NEGERI PIN. BAGIAN SUPERVISI KREDIT PIN. BAGIAN PELAYANAN PIN. BAGIAN OPERASIONAL KOORD. KONTROL INTERN CABANG PIN. SEKSI PEMASARAN KREDIT PIN. SEKSI PEMASARAN DANA JASA PIN. SEKSI EXPORT IMPORT PIN. SEKSI DANA JASA LUAR NEGERI PIN. SEKSI SPRV. KRD. EFEKTIF PIN. SEKSI PENYELESAI AN KREDIT PIN. SEKSI TELLER PIN. SEKSI PELAYANAN NASABAH PIN. SEKSI ADM. KREDIT PIN. SEKSI ADM. DANA JASA PIN. SEKSI ADM. KEUANGAN PIN. SEKSI TEKNOLOGI INFORMASI PIN. SEKSI PERSONALI A & UMUMI

KEPALA KANTOR KAS PIN. CABANG PEMBANTU

Sumber PT.BPD Jabar& Banten Cabang Utama Bandung

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. BPD Jabar & Banten Kantor Cabang Utama Bandung

2.3. Deskripsi Jabatan

Secara garis besar pembagian tanggung jawab dan tugas serta wewenang masing-masing bagian yang ada pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Bandung adalah sebagai berikut :


(11)

11

1. Pimpinan Kantor Cabang Utama

Tugas pemimpin cabang adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan, yaitu membantu direksi untuk memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat di daerah cabang, mendorong pemberdayaan ekonomi serta berfungi sebagai pengelola uang daerah, dalam rangka mewujudkan bank yang berkembang secara sehat, dinamis, mandiri, dan terpercaya dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pendapatan asli daerah.

b. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur

c. Merencanakan, mengebangkan, melaksakan, serta mengelola bisinis di wilayah kerja cabang.

d. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola layanan unggul kepada nasabah.

e. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap upaya pencapaian laba bank secara keseluruhan.

f. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, serta kegiatan.

2. Wakil Pimpinan Cabang Utama

Tugas pemimpin cabang utama adalah sebagai berikut :

a. Mengelola pelaksanaan system prosedur bidang pelayanan dan operasional.


(12)

b. Mengelola pelayanan produk dan jasa. c. Mengelola permohonan kartu ATM.

d. Mengelola pelayanan transaksi tunai, pemindah bukuan, dan kliring. e. Mengelola kas ATM.

f. Menglola uang daerah.

g. Mengelola administrasi keuangan dan laporan keuangan cabang. h. Mengelola logistic, kerumah tangganaan, kearsipan administrasi

lainnya serta peraturan perundang-undanganyang berlaku.

i. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, serta kegiatan.

3. Pemimpin Bagian Pemasaran Dalam Negeri

Tugas pemimpin bagian pemasaran dalam negeri adalah sebagai berikut : a. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pemasaran dalam

negeri.

b. Menelola pemasaran produk dan jasa dalam negeri. c. Memproses permohonan serta mengeloala kredit.

d. Mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

e. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur peraturan Bank Indonesia serta peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.


(13)

13

4. Pemimpin Bagian Pemasaran Luar Negeri

Tugas pemimpin bagian pemasaran luar negeri adalah sebagai berikut :

a. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pemasaran luar negeri.

b. Mengelola pemasaran produl dan jasa luar negeri. c. Mengelola pelayanan produk luar negeri.

d. Memproses serta mengelola transaksi L/C produk dan jasa luar negeri. e. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk da jasa luar negeri

daerah kerja cabang.

f. Melaksanakan kepatuhan terhadap system prosedur, peraturan Bank Indonesia dan Undang-undang yang berlaku.

g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

5. Pemimpin Bagian Supervisi Kredit

Tugas pemimpin bagian supervisi kredit adalah sebagai berikut :

a. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang supervisi kredit. b. Mengelola penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dan

kredit hapus buku.

c. Mengelola pengendalian kredit. d. Mengelola kolektabilitas kredit.


(14)

f. Melaksanakan pembinaan kepada debitur, system dan prosedur, peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

6. Pemimpin Bagian Pelayanan

Tugas pemimpin bagian pelayanan adalah sebagai berikut :

a. Mengelola pelayanan system da prosedur bidang pelayanan. b. Mengelola pelayanan unggul kepada nasabah.

c. Mengelola pelayanan transaksi tunai da pemindah bukuan. d. Mengelola pelayanan uang daerah.

e. Mengelola pelayanan kartu ATM. f. Mengelolal kas ATM.

g. Mengelola pendayagunaan kas secara optimal.

h. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan BI, dan peraturan perundangan yang berlaku.

i. Mepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

7. Pemimpin Seksi Administrasi Kredit Tugas pemimpin seksi administrasi kredit :

a. Mengelola pelaksanaan sistem prosedur bidang operasional. b. Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan.


(15)

15

c. Melaksanakan perbaikan/penyelesaian temuan hasil audit dan temuan control intern cabang.

d. Meneliti syarat-syarat dan ketenuan pemberian kredit dalam surat keputusan kredit.

e. Mempersiapkan dokumen/berkas kredit, antara lain perjanjian kredit, pengikat barang jaminan, penutup polis asuransi yang sesuai dengan syarat dalam surat keputusan kredit.

f. Mengelola penutupan polis asuransi d asuransi agunan kredit kepada persahaan asuransi yang ditunjuk bank.

g. Mengelola penutupan asuransi jiwa untuk debitur kredit standar. h. Memproses pengajuan tuntutan ganti rugi kepada perusahaan asuransi. i. Memantau dan memelihara rekening Koran debitur.

j. Memantau pendistribusian rekening Koran debitur. k. Mengelola kegiatan informasi bank.

l. Memproses rehabilitasi debitur macet dan meneruskan ke Bank Indonesia.

m. Memantau dan memelihara berkas/dokumen jaminan Bank. 8. Pemimpin Bagian Operasional

Tugas pemimpin bagian operasional adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas setiap amnistrasi transaksi. b. Membantu pemimpin cabang dalam merencanakan dan melaksanakan


(16)

c. Mengelola segala teknologi informasi yang digunakan.

d. Memabntu pemimpin cabang dalam mengendalikan keputusan terhadap system prosedur, peraturan BI dan UU yang berlaku.

e. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

2.4. Aspek Kegiatan PT. Bank Jabar Banten KCP Utama Bandung

PT. Bank Jabar Banten didirikan dengan maksud untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pemerataan pembangunan daerah di segala bidang agar tercapai peningkatan taraf hidup rakyat. PT Bank Jabar Banten merupakan salah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan/perbankan yang menjalankan usahanya sebagai bank umum. Dan berikut ini adalah mengenai aktivitas operasional diantaranya sebagai berikut :

1. Menghimpun dana dalam bentuk sebagai berikut : a. Deposito (Rupiah dan Valuta asing)

b. Giro (Rupiah dan Valuta Asing) c. Tabunga Tandamata.

d. Tabungan Simpeda. e. Tabungan Tabah. f. Giro Pemda.


(17)

17

2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit, baik jangka pendek, jangka menengah, jamgka panjang kepada perusahaan atau pengusaha untuk keperluan pengembangan rehabilitasi dan modernisasi atau perorangan untuk dikonsumsi sendiri seperti :

a. Kredit Investasi

b. Kredit Modal Kerja Umum

c. Kredit Usaha Kecil dan Menengah d. Kredit Modal Kerja Konstruksi e. Kredit Profesi

f. Kredit Guna Bakti (KGB) g. Kredit Pegawai

h. Kredit Kepemilikan Rumah

i. Placemon (Penempatan Dana Dirksi Bank Lain) j. Dan Lain-lain.

3. Jasa lainnya berupa : a. Transfer

b. LLG (Lalu Lintas Giro) c. Kliring

d. Menerima setoran pajak karena ditunjuk oleh kas negara, karena mendapat kepercayan dari Dirjen Pajak.

e. Menerima setoran pajak karena ditunjuk oleh kas Negara, karena mendapat kepercayaan dari Dirjen Pajak.


(18)

4. Memberikan fasilitas jaminan bank. Maksudnya Bank Jabar Banten menjamin kredit kotruksi, bank jabar juga meminjam 10 % dari proyek / tender yang diadakan oleh suatu dinas, untuk debitur yang meyakini dnmengajukan surat dukungan bank.

5. Sebagai Money Changer (Mata Uang Asing)

6. Valas, dalam hal ini Bank Jabar Banten menyediakan fasilitas dala bentuk funding maupun landing dan jasa Bank lainnya dengan mata uang asing artinya produk tabungan maupun pinjaman dalam mata uang asing.

7. Jasa layanan pembayaran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) 8. Jasa layanan Devisa antara lain :

a. Bidang ekspor melayani pembiayaan dan negoisasi dokumen ekspor dan penerimaan pajak.

b. Bidang impor melayani pembukuan Letter Of Credit (L/C), pembiayaan kredit impor dan penerimaan pajak.

c. Jasa luar negeri melayani Giro dan Deposito Valas, transfer dan inkaso luar negeri serta jual beli valas.

9. Menjaga kepercayaan masyarakat. 10. Menjaga kepercayaan nasabah.


(19)

19 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung, penulis ditempatkan di Kantor Cabang Utama bandung di bagian administrasi kredit tepatnya dibagian pengajuan dan pencairan Kredit Guna Bakti. Kredit Guna Bhakti atau yang sering disingkat KGB merupakan salah satu jasa kredit yang diberikan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dimana nasabah diberikan kemudahan untuk meminjam uang khususnya disediakan untuk para pegawai negeri sipil (PNS). KGB merupakan pilihan yang tepat untuk pinjaman kredit karena telah dirancang sesuai kebutuhan antara lain membiayai pembangunan/renovasi rumah, pembelian kendaraan, biaya pendidikan, pengembangan usaha dan berbagai kebutuhan lainnya.

Dari kuliah kerja praktek penulis dapat mengetahui proses pemberian kredit guna bhakti. Dalam kegiatan kerja praktek tersebut, penulis melakukan tugas yang telah diberikan oleh pembimbing perusahaan yaitu mengenai penyusunan dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit guna bhakti serta melakukan kegiatan input data menganai sistem informasi debitur dan menyusun jadwal realisasi pencairan kredit guna bhakti.


(20)

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknik pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan kerja tertentu dan pengamatan secara langsung di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten yang kemudian diperbantukan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Utama Bandung.

Pelaksanaan kuliah kerja praktek ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 5 Agustus 2010, sesuai dengan kerja praktek yang ditetapkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Jumat, mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 17.00 WIB.

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Sebelum menelaah lebih jauh mengenai Dokumen yang digunakan dan prosedur dalam pemberian Kredit Guna Bhakti di PT. Bank Jabar Cabang Utama Bandung, penulis terlebih dahulu menguraikan tentang pengertian, fungsi, tujuan, kegiatan serta jenis bank dan pengertian, tujuan, fungsi, kebijakan perosedur, unsur-unsur ,prinsip pemberian, pengawasan dan penyelamatan,serta manfaat dari suatu kredit.

3.3.1 Pengertian Bank

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, Bank merupakan Perusahan jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan


(21)

21

program pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

Menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 yang di kutif oleh Sentosa Sembiring (2008:2) pengertian Bank adalah :

”Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Menurut Syamsu Iskandar (2008:5) pengertian Bank adalah :

“Badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan yang berfungsi

sebagai pengumpul dana, pemberi pinjaman dan menjadi perantara dalam

lalu lintas pembayaran giral”.

Menurut pasal 1 Undang - Undang No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan, Bank adalah Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menyimpan dana dari masyarakat kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat.

3.3.1.1Fungsi Bank

Fungsi utama bank adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur dana dari masyarakat, sedangkan fungsi bank pada umumnya yaitu :


(22)

1. Sebagai badan perantara dalam perkreditan yang berfungsi sebagai penerima kredit atau bentuk dana yang dipercaya masyarakat seperti: tabungan, giro, dan deposito.

2. Sebagai badan yang memiliki kemampuan mengedarkan uang baik berupa uang kartal maupun uang giral.

3. Sebagai Intermediary Finance yaitu perantara dari pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana.

3.3.1.2Tujuan Bank

Adapun tujuan dari perbankan menurut undang-undang No. 10 tahun 1998

pasal 4 adalah : “Perbankan Indonesia bertujuan untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan dalam meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.“

3.3.1.3Kegiatan Usaha Bank

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum sesuai dengan ketentuan Undang-undang perbankan No 10 tahun 1998 pasal 13, meliputi :

1. Menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu

2. Memberikan kredit


(23)

23

4. Memberikan atau menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan perintah nasabahnya

5. Melakukan kegiatan jual beli valas dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BI.

3.3.1.4Jenis – jenis Bank

Adapun jenis- jenis bank menurut Undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain :

1. Dilihat dari Segi Fungsinya a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya a. Bank milik pemerintah

Dimana bank akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah. b. Bank milik swasta nasional


(24)

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional secara akte pendiriannyapun didirikan oleh swasta.

c. Bank milik koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank milik asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, bank milik swasta asing atau pemerintah asing.

e. Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.

3. Dilihat dari Segi Status a. Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.

b. Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional


(25)

25

1). Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan ataupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.

2). Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase.

3.3.2 Pengertian Kredit

Secara etimologi, kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu “credete” yang

berarti percaya, atau “to believe” atau “to trus”. Jadi dasar pemikiran pemberian

kredit pada dasarnya berlandaskan kepercayaan. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan pembayaran. Maksudnya pengertian pengembalian atas penerimaan uang atau suatu barang yang tidak dilakukan secara bersamaan pada saat penerimaannya, akan tetapi pengembaliannya dilakukan di masa yang akan datang.

Beberapa definisi kredit dari beberapa ahli adalah sebagai berikut :

Pengertian kredit menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dikutip oleh Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru (2006:114) yaitu:

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga .”


(26)

Pengertian kredit menurut Komarudin Sastradipoera (2004:151) yaitu:

”Kredit merupakan penyediaan atau tagihan (yang disamakan dengan

uang) berdasarkan kesepakatan minjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan (biasanya) sejumlah

bunga yang ditetapkan lebih dahulu.”

Pengertian kredit menurut Tucker yang diterjemahkan oleh Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti (2004:2), yaitu:

“Kredit adalah pertukaran atau pemindahan sesuatu yang berharga

dengan barang lainnya baik itu berupa uang, barang maupun jasa dengan keyakinan bahwa ia akan bersedia dan mampu untuk membayar

dengan harga yang sama di masa yang akan datang.”

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kredit itu mengandung unsur sebagai berikut :

1. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang tersedia untuk meminjamkan pada pihak lain. Orang / badan ini lazim disebut kreditur. 2. Adanya pihak yang membutuhkan / meminjam uang, barang atau jasa. Pihak ini

lazim disebut debitur.

3. Adanya janji dan kesepakatan kesanggupan untuk membayar dari debitur kepada kreditur.

4. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur.

5. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang, barang atau jasa oleh kreditur pada saat pembayaran kembali dari debitur.

6. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya unsur perbedaan waktu seperti yang telah dijelaskan diatas, dimana resiko tersebut berasal dari


(27)

bermacam-27

macam sumber, termasuk di dalamnya penurunan nilai mata uang karena inflasi dan sebagainya.

7. Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur.

3.3.2.1 Unsur-unsur Kredit

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas walaupun titik beratnya berbeda-beda namun dapat kiranya disimpulkan, bahwa pada dasarnya kredit itu mengandung unsur-ssunsur sebagai berikut:

Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang bersedia untuk meminjamkan kepada pihak lain, orang atau badan yang lazim disebut kreditur. Adanya pihak yang membutuhkan/meminjam uang,barang atau jasa pihak ini lazim disebut debitur.

1) Kepercayaan dari kreditur terhadap debitur.

2) Janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur.

3) Perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang, barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran pembayaran kembali dari debitur.

4) Risiko yaitu sebagai akibat dari unsur perbedaan waktu seperti diatas,dimana masa yang akan datang merupakan sesuatu yang belum pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung risiko.risiko itu tersebut berasal dari berbagai macam sumber termasuk didalamnya nilai uang karena inflasi.


(28)

3.3.2.2 Tujuan Kredit

Kredit dapat dibedakan menurut tujuannya, yaitu : a. Kredit Konsumtif

Yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif. Oleh karena itu, kredit ini bagi debitur tidak digunakan sebagai modal kerja untuk membeli barang atau kebutuhan lainnya.

b. Kredit Komersil

Yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan. Kredit komersil ini meliputi kredit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya.

c. Kredit Produktif

Yaitu kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehinggga dapat memperlancar produksi.

3.3.2.3Fungsi Kredit

Bank dalam perekonomian masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam membantu pemerintah untuk mencapai kesejahteraan. Fungsi kredit secara garis besar yaitu sebagai berikut :

1. Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang dan jasa. 2. Kredit dapat mengaktifkan alat pembayaran yang idle (tidak lancar).

3. Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat/ kegunaan potensi ekonomi yang ada.


(29)

29

3.3.2.4 Kebijakan Prosedur Kredit

Suatu lembaga akan memberikan kebijakan prosedur pemberian kredit jika memang benar-benar yakin bahwa calon debitur akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disepakati kedua belah pihak. Tanpa keyakinan tersebut, suatu lembaga kredit tidak akan memberikan kebijakan atas prosedur kredit.

Unsur-unsur yang terkandung di dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2003:75) adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh perusahaan, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

2. Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan, didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.


(30)

3. Jangka Waktu

Kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

4. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko atau tidak tertagihnya atau macetnya pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja, misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

5. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang di kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan suatu perusahaan

3.3.2.5Prinsip Pemberian Kredit

Pemberi kredit memerlukan perhitungan dan pertimbangan yang mendalam terhadap kriteria calon debitur, kriteria tersebut meliputi berbagai prinsip-prinsip.

Menurut Kasmir (2003:91) ada beberapa prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5 C dan analisis 7 P. Kedua prinsip ini memiliki persamaan yaitu apa yang terkandung dalam 5 C dirinci lebih lanjut dalam prinsip 7 P


(31)

31

dan di dalam prinsip 7 P disamping lebih terinci juga jangkauan analisisnya lebih luas dari 5 C.

Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5 C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Character (Penilaian Personal)

Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini terlihat dari latar belakang nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.

2. Capacity (Kemampuan)

Suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang akan dibiayai dengan kredit dari bank. 3. Capital (Modal)

Penilaian terhadap modal calon nasabah dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang dimilikinya. Semakin besar perusahaan yang dimiliki calon nasabah, semakin mudah memperoleh data tentang modal sendiri. Perusahaan kecil umumnya tidak memiliki laporan keuangan yang dapat di analisis oleh bank. Untuk itu wirakredit (Account Officer / Credit Officer) harus melakukan dialog, wawancara dan kunjungan ke perusahaan calon nasabah untuk menyusun sendiri perkiraan laporan keuangan sehingga diperoleh informasi tentang modal sendiri yang bisa digunakan untuk membiayai proyek disamping pembiayaan yang akan diberikan bank.


(32)

4. Collateral (Jaminan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon debitur baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan, jaminan juga harus diteliti keabstrakannya sehingga jika terjadi suatu masalah maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

5. Condition of Economy (Kondisi Ekonomi)

Yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang akan memperoleh kredit.

Sedangkan penilaian dengan prinsip 7 P kredit adalah sebagai berikut: 1. Personality (Kepribadian)

Yaitu menilai nasabah dari segi pribadinya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

2. Party (Golongan)

Yaitu mencoba menggolongkan calon peminjam ke dalam kelompok tertentu menurut Character (Penilaian Personal), Capacity (Kemampuan), dan Capital

(Modal).

3. Purpose (Tujuan)

Merupakan tujuan penggunaan kredit yang diajukan apa tujuan yang sebenarnya dari kredit tersebut, apakah mempunyai aspek-aspek sosial yang positif dan luas


(33)

33

atau tidak. Selanjutnya, sebagai kreditur maka bank harus meneliti apakah kreditnya benar-benar digunakan sesuai dengan tujuan semula.

4. Protection (Perlindungan)

Protection atau perlindungan dimaksud untuk berjaga-jaga terhadap hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Bank untuk melindungi kredit yang diberikan dengan cara meminta jaminan dari debiturnya, bahkan mungkin pula baik kreditnya maupun jaminannya diasuransikan.

5. Payment (Sumber Pembayaran)

Setelah mengetahui riil tujuan kredit tersebut, maka hendaknya diperkirakan dari kemungkinan - kemungkinan besarnya pendapatan yang akan dicapai atau dihasilkan. Dengan demikian, bank dapat pula menghitung kemampuan dan kekuatan debitur untuk membayar kembali kreditnya sekaligus juga dapat ditentukan cara pembayarannya dan jangka waktu pengembaliannya.

6. Profitability (Kemampuan Memperoleh Laba)

Yaitu menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

7. Prospect

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan kredit dapat bermacam-macam, sebagai contoh apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya.


(34)

3.3.2.6Pengawasan dan Penyelamatan Kredit

Pengawasan kredit merupakan proses penilaian dan pcmantauan kredit sejak analisis agar yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana kredit pengawasan kredit dapat dibedakan menjadi:

1. Preventif Control

Merupakan pengawasan kredit yang dilakukan sebelum pencairan kredit dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadi penyimpangan penggunaan kredit. 2. Represif Control

Merupakan pengawasan kredit yang dilakukan setelah pencairan dan saat penggunaan kredit dengan tujuan untuk mengatasi setiap penyimpangan yang terjadi.

Sedangkan Untuk mengatasi kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan dapat dilakukan dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu pembayaran atau jumlah angsuran terutama bagi kredit terkena musibah atau dengan melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar.

Menurut Dendawijaya (2003:86) penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan beberapa metode yaitu:

1. Rescheduling, dengan memperpanjang jangka waktu kredit dan memperpanjang jangka waktu angsuran.

2. Reconditioning, dengan kapitalisasi bunga, penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, penurunan suku bunga, pembebasan bunga.


(35)

35

4. Kombinasi antara Rescheduling, Reconditioning dan Restructuring. 5. Penyitaan jaminan atau Eksekusi.

6. Eksekusi dilakukan jika semua usaha penyelamatan sudah dicoba namun nasabah masih juga tidak mampu memenuhi kewajibannya terhadap bank. Eksekusi dilakukan dengan cara:

a. Menyerahkan kewajiban kepada BUPN (Badan Urusan Piutang Negara) b. Menyerahkan perkara ke Pengadilan Negeri (Perkara Perdata).

Penilaian aspek penghimpunan dan penyaluran dana merupakan kinerja keuangan yang berkaitan dengan peran bank sebagai lembaga intermediasi. Berdasarkan uraian diatas, kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, rentabilitas, profitabilitas, serta likuiditas.

Dalam operasionalnya, bank memberikan kredit kepada peminjam atau debitur. Untuk dapat menentukan tingkat likuiditas dan rentabilitas, bank dapat melihat laporan keuangannya.

Defnisi laporan keuangan menurut Henry Simamora (2006:21) adalah:

“Laporan keuangan adalah laporan yang yang mencakup neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.


(36)

Laporan keuangan akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan tingkat likuiditas dan rentabilitas. Untuk menentukan tingkat likuiditas dan rentabilitas perusahaan harus menganalisis laporan keuangannya. Analisis laporan keuangan dijelaskan oleh Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2005:5) adalah sebagai berikut:

“Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk

mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau

tingkat kesehatan suatu perusahaan”.

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan perusahaan. Tingkat kesehatan bank merupakan unsur terpenting dalam penilaian kualitas suatu bank.

Menurut Y. Sri Susilo, S. Triondani, A. Budi Santoso (2006:22), mendefinisikan tingkat kesehatan bank sebagai berikut :

“Kesehatan bank sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan

kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan

peraturan perbankan yang berlaku”.

Dalam buku yang sama dijelaskan alat ukur atau indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank sebagai berikut :

“Alat ukur atau indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank meliputi

permodalan, kualitas aset, profitabilitas, manajemen dan aspek lainnya”. Kualitas aset (aktiva) merupakan salah satu hal terpenting di dalam menentukan tingkat kesehatan bank. Aset bank terbagi menjadi dua jenis yaitu aktiva produktif


(37)

37

dan aktiva non produktif. Menurut Habib Nazir dan Hasanuddin (2004:33) aset adalah :

“Aset merupakan salah satu faktor dari komponen penilaian tingkat kesehatan bank yaitu menilai kualitas aktiva produktif”.

Aset digunakan sebagai alat untuk penilaian kualitas aktiva produktif. Salah satu aktiva produktif dalam bank adalah kredit atau pembiayaan. Kredit digunakan sebagai indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank.

Aktiva produktif menurut Y. Sri Susilo, S. Triondani, A. Budi Santoso (2006:74) yaitu :

“Aktiva produktif adalah suatu aktiva dalam rupiah dan valuta asing

yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai fungsinya, sehingga kredit atau pembiayaan merupakan salah satu

aktiva produktif”.

Aktiva produktif merupakan aktiva yang dimiliki bank yang digunakan untuk memperoleh penghasilan, salah satu aktiva produktif diantaranya adalah kredit atau pembiayaan.

3.3.2.7Manfaat Kredit

Manfaat kredit bank apabila dilihat dari berbagai pihak yang berkepentingan

(stakeholder) sebagai berikut:

3.3.2.7.1 Manfaat Kredit Bank Bagi Debitur

a. Untuk meningkatkan usahanya maka debitur dapat menggunakan dana kredit untuk pengadaan atau peningkaan berbagai factor produksi, baik


(38)

berupa tambahan modal kerja, mesin, bahan baku, maupun peningkatan sumber daya manusia, metode, pasar , sumber daya alam dan teknologi. b. Kredit bank relatif mudah diperoleh apabila usaha debitur layak untuk

dibiayai (feasible).

c. Jumlah bank yang ada dinegara kita dewasa ini relatif banyak, sehingga calon debitur lebih mudah memilih bank yang cocok dengan usahanya. d. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kredit bank (antara lain provisi

dan bunga) relative murah.

e. Terdapat berbagai macam/jenis/tipe kredit yang disediakan oleh perbankan, sehingga calon debitur dapat memilih jenis yang paling sesuai. f. Dengan memperoleh kredit dari bank, biasanya debitur tersebut sekaligus

terbuka kesempatannya untuk menikmati produk/jasa bank lainnya seperti transfer, bank garansi, pembukaan letter of credit dan lain sebagainya. g. Rahasia keuangan debitur terlindungi.

h. Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon debitur.

3.3.2.7.2 Manfaat Kredit Bagi Bank

Bank memperoleh pendapatan berupa bunga yang diterima dari debitur. Disamping bunga, walaupun jumlahnya tidak signifikan diperoleh pula pendapatan dari provisi/biaya administrasi dan denda ( penalty ) & Fee Base Income ( biaya transfer, L/C iuran credit card/ATM) dan sebagainya.


(39)

39

Dengan diperolehnya pendapatan bunga kredit, maka diharapkan rentabilitas bank akan membaik yang tercermin dalam perolehan laba yang meningkat.

Dengan pemberian kreditnya, bank sekaligus dapat memasarkan produk-produk/jasa-jasa bank lainnya seperti giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, transfer, jaminan bank, dan lain sebagainya. Produk atau jasa-jasa tersebut dijual melalui salah satu persyaratan yang tertuang dalam perjanjian kredit dimana debitur harus menyalurkan semua kegiatan usahanya melalui bank yang bersangkutan.

Dengan adanya kegiatan pemberian kredit, maka bank dapat mendidik dan meningkatkan kemampuan para personilnya untuk lebih mengenal secara rinci kegiatan usaha secara riil di berbagai sektor ekonomi. Personil/tenaga kerja yang terdidik dan terlatih sehingga mempunyai keahlian khusus merupakan asset yang sangat berharga bagi bank.

3.3.2.7.3 Manfaat Kredit Bagi Pemerintah atau Negara

Kredit bank dapat dipergunakan sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara umum maupun untuk sector tertentu saja. Kredit bank dapat dijadikan alat/piranti pengendalian moneter.manakala uang yang besar dianggap terlalu banyak sehingga berdampak inflatoir (dimana harga barang dan jasa pada umumnya meningkat), maka kredit bank harus dikurangi antara lain melalui kenaikan suku bunga atau pembatasan jumlah pagu kredit, sehingga masyarakat enggan


(40)

pula sebaliknya dengan cara seperti itu arus tukar menukar barang dan jasa menjadi lancar.

Kredit bank dapat menciptakan dan menigkatkan lapangan usaha dan lapangan kerja. Kredit bank dapat menciptakan dan meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat. Secara tidak langsung pemberian kredit bank akan meningkatkan pendapatan Negara yang berasal dari pajak perusahaan yang tumbuh dan berkembang volume usahanya.

Pemberian kredit bank yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah/Negara/daerah yang berhasil meningkatkan labanya, akan menambah pendapatan pemerintahan/negara/daerah yang berupa setoran bagian deviden yang bersangkutan. Pemberian kredit bank dapat menciptakan dan memperluas pasar. Dengan adanya kredit bank maka volume produksi dan konsumsi akan meningkat dan hal itu akan mendorong terciptanya pasar baru serta peningkatan pasar yang telah ada.

3.3.2.7.4 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat

Dengan adanya kredit bank yang mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi, maka akan mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat.

Untuk kelompok masyarakat yang memiliki keahlian dan profesi tertentu dapat terlibat dalam proses pemberian kredit, misalnya seorang konsultan proyek dapat turut serta dalam pembuatan project proposal atau studi kelayakan proyek (project


(41)

41

feasibility study). Bagi notaris dapat terlibat dalam pembuatan perjanjian kredit dan pengikatan jaminan. dan lain sebagainya.

Para pemilik dana yang menyimpan di bank berharap agar kredit bank berjalan lancar, sehingga dana mereka yang digunakan/disalurkan oleh bank dapat diterima kembali secara utuh beserta sejumlah bunganya sesuai kesepakatan.

Adanya jenis-jenis kredit tertentu seperti bank garansi atau L/C, akan memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pihak yang terlibat misalnya pipmpinan proyek, kontraktor atau para supplier/penjual yang terlibat di dalamnya.

3.4 Dokumen Dokumen yang digunakan dalam Pemberian KGB

Dokumen – dokumen yang digunakan dalam pemberian Kredit Guna Bhakti antara lain :

a. Formulir Permohonan kredit berpenghasilan tetap.

b. SK calon pegawai asli, SK penetapan pegawai (asli), SK terakhir sesuai dengan rincian gaji yang asli.

c. Kartu pegawai/ NIP yang asli.

d. Bukti kepemilikan agunan tambahan (setifikat tanah) yang asli. e. Rincian gaji/ penghasilan yang ditandatangani oleh bendahara gaji.

f. Surat kuasa memotong gaji yang disetujui oleh pimpinan dan bendahara dinas/ instansi.


(42)

g. Rekomendasi pimpinan dinas/ instansi surat keterangan tidak mempunyai utang dari bank/ instansi/ lembaga lain yang ditandatangani oleh pimpinan dinas/ instansi.

h. Surat persetujuan suami/istri. i. Photo copy KTP suami dan istri.

j. Photo copy Kartu Keluarga dan surat nikah.

k. Photo copy buku tabungan Bank Jabar Banten (Bila calon debitur sudah memiliki rekening Bank Jabar Banten).

l. Pas foto suami dan istri.

m. Kartu TASPEN yang asli/ ASABRI bagi anggota POLRI.

3.5 Prosedur Pemberian Kredit Guna Bhakti (KGB)

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang prosedur pemberian KGB berikut beberapa persyaratan yang harus dimiliki debitur untuk mendapatkan KGB, yakni : 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemda yaitu pegawai pemda kota/ kabupaten atau

propinsi, yang bertugas di wilayah kota/ kabupaten propinsi Jawa Barat dan Banten.

2. Pegawai Non Pemda yaitu pegawai BUMD, BUMN, Departemen / Non Departemen, TNI dan POLRI yang bertugas diwilayah kerja Bank Jabar Banten dan gajinya telah dibayarkan melalui Bank Jabar Banten atau pimpinan instansi dimaksud telah melakukan kerjasama (MoU/ Memorandum of Understanding) dengan Bank Jabar Banten.


(43)

43

3. Pegawai swasta yaitu pegawai perusahaan atau Badan Usaha Swasta, yang telah melakukan kerjasama (MoU) dengan Bank Jabar Banten dan telah berstatus pegawai tetap perusahaan atau badan swasta dimaksud.

4. Mengisi formulir

Formulir-formulir yang harus dilengkapi terdiri dari 6 lembar, yaitu : a. Formulir Permohonan KGB

Formulir ini berisi bodata debitur secara lengkap dan mendetail seperti nama, temapt dan tanggal lahir, alamat, instansi/dinas dimana debitur bekerja, alamat dinas/instansi, NIP, pangkat/jabatan, besarnya plafond kredt yang diajukan, serta jangka waktu kredit yang diajukan.

b. Formulir Keterangan Kerja

Formulir ini berisi keterangan bahwa debitur masih tercatat sebagai pegawai pada dinas/instansi yang bersangkutan.

c. Formulir Pernyataan Kepala Dinas/instansi

Formulir ini merupakan pernyataan dari kepala dinas/instansi atau atsan dari debitur yang turut bertanggungjawab dalam permohonan kredit bila dikemudian hari terdapat permasalahan dalam pembayaran angsuran.

d. Formulir Surat Kuasa Pemotongan Uang Gaji

Formulir ini berisi pemberian kuasa kepada pihak bank untuk memotong uang pension debitur guna keperluan angsuran dan atau pelunasan kredit pensiun yang telah diterimanya. Surat kuasa ini berlaku sampai dengan kredit tersebut dinyatakan lunas oleh pihak bank.


(44)

e. Formulir Keterangan Kerja

Formulir ini berisi keterangan bahwa dibitur masih tercatat sebgai pagawai dinas/instansi bersangkutan.

f. Formulir Pernyataan Suami/Istri

Formulir ini menunjukan bahwa suami/istri debitur sebagai penanggung dari debitur, kecuali bagi debitur yang statusnya lajang tidak perlu menngisi form ini.

g. Formulir Pernyataan

Formulir pernyataan ini berupa surat pernyataan yang menyatakan bahhwa debitur bersedia memenuhi kewajiban membayar premi asuransi kredit sesuai dengan kettentuan-ketentuan yang berlaku serta persyaratan-persyaratan lainnya.

Keenam formulir tersebut disediakan oleh kreditur satu berkas berikut mapnya dengan berwarna biru muda.

5. Melengkapi dokumen persyaratan

Untuk mendapatkan KGB, debitur harus melengkapi dokumen persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak bank diantaranya SK pegawai Terakhir (SKEP) asli, fotocopy Akta Nikah, NPWP, daftar rincian gaji, dan pas foto terbaru debitur berikut penanggungnya.

Didalam prosedur itu menggambarkan kegiatan-kegiatan seperti dimulai dan berakhirnya urutan pekerjaan, aliran dokumen berikut distribusi dan pelaksanaannya. Prosedur itu sendiri adalah suatu urutan pekerjaan tata usaha yang biasanya


(45)

45

melibatkan beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian, guna menjamin keseragaman pelaksanaan suatu transaksi yang berulang-ulang.

Dalam KGB prosedur pemberian kreditnya adalah sebagai berikut :

Nasabah/Debitur Analisis Kredit Manajer Konsumer/KCP

Gambar 3.1

Alur Kerja Permohonan Kredit Guna Bhakti Formulir

Permohonan Kredit

Isi formulir dan lengkapi persyaratan

Formulir pengajuan kredit yang telah

diisi lengkap

Cari potensi dan tawarkan kredit kepada calon debitur

Berikan formulir pengajuan kredit

Cari potensi dan tawarkan kredit kepada calon

Jelaskan pengisian formulir Jelaskan pengisian formulir Berikan formulir pengajuan kredit Mulai Mulai Mulai

Terima dan periksa kembali formulir yang

telah diisi, beserta keaslian dokumen dan persyaratan


(46)

Berikut ini penjelasan mengenai tahap-tahap mengenai prosedur pemberian kredit KGB , diantaranya sebagai berikut:

1. Tahap Pengajuan

Pengajuan permohonan kredit harus dilakukan secara tertulis oleh calon debitur dengan cara mengisi formulir. Dokumen yang harus dilampirkan pada surat permohonan kredit adalah :

n. Permohonan kredit berpenghasilan tetap.

o. SK calon pegawai asli, SK penetapan pegawai (asli), SK terakhir sesuai dengan rincian gaji yang asli.

p. Kartu pegawai/ NIP yang asli.

q. Bukti kepemilikan agunan tambahan (setifikat tanah) yang asli. r. Rincian gaji/ penghasilan yang ditandatangani oleh bendahara gaji.

s. Surat kuasa memotong gaji yang disetujui oleh pimpinan dan bendahara dinas/ instansi.

t. Rekomendasi pimpinan dinas/ instansi surat keterangan tidak mempunyai utang dari bank/ instansi/ lembaga lain yang ditandatangani oleh pimpinan dinas/ instansi.

u. Surat persetujuan suami/istri. v. Photo copy KTP suami dan istri.

w. Photo copy Kartu Keluarga dan surat nikah.

x. Photo copy buku tabungan Bank Jabar Banten (Bila calon debitur sudah memiliki rekening Bank Jabar Banten).


(47)

47

y. Pas foto suami dan istri.

z. Kartu TASPEN yang asli/ ASABRI bagi anggota POLRI. 2. Tahap Identifikasi

Dalam tahap identifikasi bank memeriksa kelengkapan formulir yang telah diisi oleh pemohon dan memeriksa lampiran-lampiran permohonan kredit, bila ada data atau informasi yang kurang maka bank meminta pemohon untuk segera melengkapinya. Selanjutnya bank melakukan penilaian dan pembahasan secara teliti. 3. Tahap Keputusan dan Tahap Komitmen

Keputusan pemberian kredit adalah tindakan pejabat yang berdasarkan kewenangannnya berhak mengambil keputusan berupa menolak atau menyetujui permohonan kredit debitur. Setelah itu bank memberitahukan secara resmi persetujuan kredit kepada debitur sesuai permintaan dan petugas bank dalam hal ini Seksi Administrasi Kredit untuk melaksanakan :

a. Pemeriksaan kelangkapan permohonan/ wawancara awal. b. Membuat memo ijin proses kepada yang berwenang.

c. Membuat data dan keputusan kredit sesuai dengan penghasilan dari pemohon.

d. Membuat perjanjian kredit dan kuitansi pencairan. e. Mendaftarkan pada buku register.

f. Membuat kwitansi biaya-biaya (premi asuransi, materai, dan provisi). g. Mendaftarkan pada check list.


(48)

4. Tahap Realisasi

Tahap realisasi yaitu tahap dimana semua syarat pemberian kredit telah diselesaikan atau dipenuhi oleh pemohon. Dalam prakteknya, setelah kredit direalisasi oleh petugas bank maka debitur dapat mencairkan kredit ini berupa pembayaran tunai di teller. Adapun prosedur relisasi yang harus dipenuhi adalah :

1) Syarat-syarat Realisasi Kredit

a. Calon debitur telah menandatangani seluruh dokumen pengikat kredit dan pengikatan agunan.

b. Untuk penarikan secara bertahap calon debitur mengajukan jadwal penarikan kredit yang disetujui oleh pejabat yang berwenang.

2) Pengisian Data Master Debitur

Penatausahaan kredit telah dilaksanakan secara komputerisasi maka data master komputer langsung diinput kedalam program yang telah disediakan. 3) Pembebanan Biaya Kredit

Pembenanan biaya kredit baik berupa biaya bunga, provisi, asuransi dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari rekening debitur yang bersangkutan .

4) Dokumentasi File Kredit

Semua dokumen perkreditan baik yang diterima dari debitur maupun yang diterbitkan oleh bank harus diadministrasikan dengan rapih dan baik, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan up to date baik


(49)

49

untuk kepentingan pihak intern maupun extern, dapat dijamin kelengkapan, kebenaran dan dapat memberikan rasa aman bagi debitur.

3.5.1 Hambatan dan Upaya Penyelesaian Dalam Pemberian KGB Hambatan-hambatan dalam prosedur pemberian KGB adalah :

1. Terjadinya pemalsuan dokumen berupa surat-surat keputusan pengangkatan pegawai yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

2. Bagi PNS yang sudah memenuhi persyaratan pensiun, dimungkinkan pada saat menikmati KGB, PNS tersebut mengajukan pensiun dini.

3. Adanya PNS yang dimutasikan pada saat sedang menikmati fasilitas KGB dimutasikan keluar propinsi, mutasi ke pemerintah pusat yang pembayaran gajinya tidak melalui Bank Jabar Banten.

4. Adanya PNS yang mengundurkan diri atau diberhentikan dengan tidak hormat. Di dalam menyelesaikan kredit macet, pihak bank melakukan beberapa cara untuk menyelesaikan permasalahan kredit macet diantaranya melalui upaya damai, dengan bantuan saluran hukum atau dengan bantuan pihak ketiga, dan melalui penataan kembali hutang kredit macet. Dari ketiga cara yang dilakukan oleh pihak bank, beberapa tahapan untuk melakukan penyelesaian kredit macet yang ditimbulkan oleh debitur, yakni bila pihak debitur secara sengaja tidak menyediakan uang dalam rekening tabungan yang secara otomatis akan ditarik pihak bank untuk pembayaran kredit maka pihak bank mengupayakan untuk menghubungi debitur agar segera menyelesaikan pinjaman kredit tersebut. Jika tidak berhasil dihubungi, pihak


(50)

bank melakukan penjualan asset yang dimilki debitur baik secara sukarela atau kesepakatan antara pihak bank dan pihak debitur dengan dihadiri oleh pimpinan pusat bank. Jika debitur melarikan diri atau kabur, maka dilakukan eksekusi agunan melalui Balai Lelang. Dari hasil lelang digunakan untuk menutupi kredit macet tersebut dan apabila masih ada sisa, maka akan dikembalikan kepada debitur setelah dikeluarkan untuk seluruh kewajiban hutang dan bunga lelang serta eksekusi baik melalui pihak Kantor Lelang Negara atau Pengadilan Negeri.


(51)

51

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Kredit Guna Bhakti atau disingkat KGB merupakan salah satu fasilitas kredit Bank BJB bagi para pegawai yang berpenghasilan tetap untuk keperluan yang tidak produktif, seperti untuk biaya sekolah anak, pembelian alat rumah tangga, dan lain-lain. KGB ini merupakan salah satu fasilitas kredit yang di tawarkan oleh Bank Jabar yang sasaran utamanya adalah Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang masih aktif dan pembayaran gajinya disalurkan melalui Bank Jabar. Selain itu debitur juga harus memiliki rekening tabungan pada Bank Jabar, hal ini dimaksudkan agar pembayaran angsuran dapat dilakukan setiap bulannya dengan memotongnya dari tabungan debitur.

Dalam pelaksanaan pemberian kredit, Bank Jabar menerapkan Kebijakan Perkreditan yaitu Sasaran dan tujuan Perkreditan yang hendak dicapai, didasarkan pada kebijakan dibidang ekonomi dan pembangunan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara kita.

Dalam pelaksanaan kredit Guna Bhakti ini unit kerja yang terkait di dalamnya ada tiga seksi yang masing memiliki tanggung jawab dan kegiatan masing-masing yang berbeda. Ketiga bagian tersebut adalah Seksi Pemasaran Kredit dan


(52)

Dana Jasa, seksi ini memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola pemasaran kredit dan dana jasa. Kedua adalah Seksi Administrasi dan Umum, seksi ini memberikan dukungan kepada pemimpin bagian operasional. Lalu yang terakhir yaitu Seksi Pelayanan, seksi ini memberikan dukungan kepada pemimpin bagian pelayanan.

Dalam aplikasinya prosedur pemberian kredit terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap permohonan kredit, analisis, keputusan kredit, realisasi kredit, supervisi dan pembinaan debitur. Selain itu dalam menyalurkan dana masyarakat tersebut, bank wajib melaksanakan prinsip kehati-hatian dan harus mempunyai pengendalian intern yang memadai agar tidak merugikan bank dan nasabahnya, hal ini karena pemberian kredit mengandung resiko tinggi dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kelangsungan usaha bank.

Sebagai upaya untuk meminimalis resiko intern dalam hal keuangan pihak bank menyajikan semua kegiatan bank dalam bentuk laporan keuangan khususnya dalam hal ini laporan keuangan yang dihasilkan dari adanya prosedur pemberian kredit di PT. Bank Jabar dan Banten antara lain : Laporan Intern Bank yang terdiri dari

Nominative kredit yaitu laporan yang memuat secara rinci mengenai performance kredit setiap debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari bank yang penilaiannya didasarkan pada standar baku yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Selain itu ada Laporan Ekstern Bank yang ditujukan kepada kepada Bank Indonesia yang terdiri dari Laporan Perkreditan Bank Umum (LPBU), Laporan Bulanan Bank Umum (LBBU), dan Laporan Kredit Program.


(53)

53

Secara keseluruhan prosedur pemberian kredit guna bhakti di Bank Jabar Cabang Subang sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Hal ini terlihat dari minimnya resiko kredit yang dialami pihak Bank Jabar Cabang Utama Bandung.

4.2 SARAN

Adapun saran dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Unit kerja yang terkait dalam pemberian Kredit Guna Bhakti harus tetap menjaga koordinasi antar unit yang satu dengan yang lainnya agar pemberian kredit dapat terlaksana lebih efektif dan efisien.

2. Sistem dokumentasi dokumen-dokumen kredit hendaknya lebih di teliti agar tidak terdapat pemalsuan dokumen-dokumen.


(54)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Strata S1

Program Studi Akuntansi

Oleh:

NAMA : VIJAY AKBAR

NIM

: 21107139

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(55)

iv

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 4

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 4

1.4 Metode Kerja Praktek ... 5

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 6

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Pembangunan Jabar & Banten ... 7

2.2 Struktur Organisasi PT. BPD Jabar Banten KCU Bandung .... 8

2.3 Deskripsi Jabatan PT. BPD Jabar Banten KCU Bandung ... 10

2.4 Aspek Kegiatan PT. BPD Jabar Banten KCU Bandung ... 16

BAB III : PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 19


(56)

v

3.2 Teknik Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ... 20

3.3 Pembahasan Hasil Kuliah Kerja Praktek ... 20

3.3.1 Pengertian Bank ... 20

3.3.1.1 Fungsi Bank ... 21

3.3.1.2 Tujuan Bank ... 22

3.3.1.3 Kegiatan Usaha Bank ... 22

3.3.1.4 Jenis-jenis Bank ... 23

3.3.2 Pengertian Kredit ... 25

3.3.2.1 Unsur-Unsur Kredit ... 27

3.3.2.2 Tujuan Kredit ... 28

3.3.2.3 Fungsi Kredit ... 28

3.3.2.4 Kebijakan Prosedur Kredit ... 29

3.3.2.5 Prinsip Pemberian Kredit ... 30

3.3.2.6 Pengawasan dan Penyelematan Kredit... 34

3.3.2.7 Manfaat Kredit ... 37

3.3.2.7.1 Manfaat Kredit Bank Bagi Debitur ... 37

3.3.2.7.2 Manfaat Kredit Bank Bagi Bank ... 38

3.3.2.7.3 Manfaat Kredit Bank Bagi Pemerintah Negara ... 39

3.3.2.7.4 Manfaat Kredit Bank Bagi Masyarakat... 40

3.4 Dokumen-Dokumen yang digunakan dalam KGB ... 41

3.5 Prosedur Pemberian Kredit Guna Bhakti ... 42


(57)

vi BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 51 4.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(58)

vii

DAFTAR TABEL


(59)

viii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Jabar Banten KCU Bandung ... 10 3.1 Alur Kerja Permohonan Kredit Guna Bhakti ... 45


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Bank BJB. 2010. Formulir Kredit Guna Bhakti. Bandung, Bank BJB KCU Bandung Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta ; Salemba Empat.

Hanafi, Mamduh. 2005, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta.UPP AMP YKPN. Kasmir. 2005. Dasar – Dasar Perbankan. Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta ; PT. Raja Grafindo

Persada.

Nazir, Habib, dan Muhammad Hasanuddin. 2004, Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah Cet. Ke-1, Bandung: Kaki Langit

Rahmat, Firdaus. 2004, Manajemen Perkreditan Bank Umum. Jakarta ; Alfabeta. Santoso A. Budi, Susilo Sri, Triondani. 2006. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya

Edisi 2, Jakarta : Salemba Empat.

Sastradipoera komarudin. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan, Konsep dan Implementasi untuk Bersaing. Bandung ; Kappa Sigma. 2004

Sembiring, Sentosa. 2008. “Himpunan Lengkap Tentang Undang-Undang

Perbankan”. Cetakan Pertama. Bandung : Nuansa Aulia.

Simamora, Henry, 2006 , Akuntansi. Manajemen, Jakarta : Salemba Empat

Syamsu Iskandar. 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta : PT Semesta Asa Bersama.


(61)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI

Nama : Vijay Akbar

Tempat / Tgl Lahir : Tasikmalaya , 2 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Alamat : Jln Pasir makmur No 125 , Sukabumi Telepon : (0266) 229496

Email : vaynovs@gmail.com 2. PENDIDIKAN FORMAL

2007 – 2010 : Universitas Komputer Indonesia 2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Kota Sukabumi 2000 – 2003 : SMP Negeri 6 Kota Sukabumi 1995 – 2000 : SDN CISUDA I Kota Sukabumi

3. PENGALAMAN KERJA

2010 : Praktek kerja di PT. Bank Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung

Bandung, 2010


(62)

i

Segala puji dan syukur Penulis Panjatkan atas Kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan anugrah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Praktek dengan judul “Tinjauan Atas Prosedur Pemberian Kredit Guna Bhakti Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama

Bandung”.

Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh jenjang Strata S1 Program Studi Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun bahasa yang digunakan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Selain itu penulis menyadari bahwa Laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, serta doa dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis,sehingga Laporan Kerja Praktek dapat selesai tepat pada waktunya.


(63)

ii

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,S.E. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Inta Budi Setya Nusa, SE., M.Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dan dengan sabar serta tekun dalam membimbing penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini.

5. Seluruh Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung.

6. Ibu Hany, selaku Pimpinan Seksi Umum dan Personalia yang telah menerima penulis untuk melakukan kerja praktek di PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung. 7. Ibu Dilla Fajriani, selaku pembimbing di PT Bank Pembangunan Daerah

Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dan dengan sabar serta tekun dalam membimbing penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

8. Seluruh Staf dan Pegawai yang bekerja di PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung.

9. Untuk Ayah dan Ibu, Penulis ucapkan banyak terima kasih untuk semua yang telah diberikan kepada penulis atas doa, dukungan, dan kasih sayang.


(64)

iii

Semoga kalian diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

11. Untuk Novita yang selalu memberikan motivasi dan mengisi hari saya, semoga sukses dan diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

12. Untuk semua teman-teman di kelas 4 Ak 4 Irsan, Rizqie, Martinus, Caesar, Darius, Mario, Novri, Risma, Erni, Tri, Shella, Fera, Anneke dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu-satu, semoga kalian sukses selalu.

Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas terselesaikannya laporan ini. Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat member manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandung, Desember 2010 Penulis

VIJAY AKBAR NIM 21107139


(65)

LEMBAR PENGESAHAN

TINJAUAN AT AS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT GUNA BHAKTI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JABAR DAN BANTEN

CABANG UTAMA BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

MataKuliah KerjaPraktek Jenjang Studi Strata SI Program Studi Akuntansi

Oleh:

VIJAY AKBAR 21107139

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Kerja Praktek

Pada Tanggal

Bandung, Desember 2010

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Inta Budi Setva Nusa. SE.. M.Ak. NIP.4127.34.03.010

Pembimbing di Perusahaan

SABAMG KTAM^ri

NIP. 92.68.1008

Mengetahui,

^===3&etu^Program Studi Akuntansi

lift- '


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bank BJB. 2010. Formulir Kredit Guna Bhakti. Bandung, Bank BJB KCU Bandung Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta ; Salemba Empat.

Hanafi, Mamduh. 2005, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta.UPP AMP YKPN. Kasmir. 2005. Dasar – Dasar Perbankan. Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta ; PT. Raja Grafindo

Persada.

Nazir, Habib, dan Muhammad Hasanuddin. 2004, Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah Cet. Ke-1, Bandung: Kaki Langit

Rahmat, Firdaus. 2004, Manajemen Perkreditan Bank Umum. Jakarta ; Alfabeta. Santoso A. Budi, Susilo Sri, Triondani. 2006. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya

Edisi 2, Jakarta : Salemba Empat.

Sastradipoera komarudin. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan, Konsep dan Implementasi untuk Bersaing. Bandung ; Kappa Sigma. 2004

Sembiring, Sentosa. 2008. “Himpunan Lengkap Tentang Undang-Undang Perbankan”. Cetakan Pertama. Bandung : Nuansa Aulia.

Simamora, Henry, 2006 , Akuntansi. Manajemen, Jakarta : Salemba Empat

Syamsu Iskandar. 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta : PT Semesta Asa Bersama.


(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI

Nama : Vijay Akbar

Tempat / Tgl Lahir : Tasikmalaya , 2 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Alamat : Jln Pasir makmur No 125 , Sukabumi Telepon : (0266) 229496

Email : vaynovs@gmail.com 2. PENDIDIKAN FORMAL

2007 – 2010 : Universitas Komputer Indonesia 2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Kota Sukabumi 2000 – 2003 : SMP Negeri 6 Kota Sukabumi 1995 – 2000 : SDN CISUDA I Kota Sukabumi

3. PENGALAMAN KERJA

2010 : Praktek kerja di PT. Bank Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung

Bandung, 2010


(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis Panjatkan atas Kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan anugrah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Praktek dengan judul “Tinjauan Atas Prosedur Pemberian Kredit Guna Bhakti Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama

Bandung”.

Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh jenjang Strata S1 Program Studi Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun bahasa yang digunakan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Selain itu penulis menyadari bahwa Laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, serta doa dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis,sehingga Laporan Kerja Praktek dapat selesai tepat pada waktunya.


(4)

ii

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,S.E. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Inta Budi Setya Nusa, SE., M.Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dan dengan sabar serta tekun dalam membimbing penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini.

5. Seluruh Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung.

6. Ibu Hany, selaku Pimpinan Seksi Umum dan Personalia yang telah menerima penulis untuk melakukan kerja praktek di PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung. 7. Ibu Dilla Fajriani, selaku pembimbing di PT Bank Pembangunan Daerah

Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dan dengan sabar serta tekun dalam membimbing penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

8. Seluruh Staf dan Pegawai yang bekerja di PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Kantor Cabang Utama Bandung.

9. Untuk Ayah dan Ibu, Penulis ucapkan banyak terima kasih untuk semua yang telah diberikan kepada penulis atas doa, dukungan, dan kasih sayang.


(5)

iii

Semoga kalian diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

10. Untuk Adik tersayang, belajar yang rajin agar Ibu dan Ayah bangga dan Semoga kalian diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

11. Untuk Novita yang selalu memberikan motivasi dan mengisi hari saya, semoga sukses dan diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

12. Untuk semua teman-teman di kelas 4 Ak 4 Irsan, Rizqie, Martinus, Caesar, Darius, Mario, Novri, Risma, Erni, Tri, Shella, Fera, Anneke dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu-satu, semoga kalian sukses selalu.

Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas terselesaikannya laporan ini. Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat member manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandung, Desember 2010 Penulis

VIJAY AKBAR NIM 21107139


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

TINJAUAN AT AS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT GUNA BHAKTI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JABAR DAN BANTEN

CABANG UTAMA BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

MataKuliah KerjaPraktek Jenjang Studi Strata SI Program Studi Akuntansi

Oleh: VIJAY AKBAR

21107139

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Kerja Praktek

Pada Tanggal

Bandung, Desember 2010

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Inta Budi Setva Nusa. SE.. M.Ak. NIP.4127.34.03.010

Pembimbing di Perusahaan

SABAMG KTAM^ri

NIP. 92.68.1008

Mengetahui,

^===3&etu^Program Studi Akuntansi

lift- '