Bukti surat atau tulisan tersebut harus diajukan sebanyak 12 dua belas rangkap yang aslinya dibubuhi materai secukupnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Tenggang Waktu Permohonan dan Tenggang Waktu Putusan
Mengenai tenggang waktu daluwarsa diatur pula dalam hukum acara peradilan tata usaha. Daluarsa tersebut adalah batasan waktu dalam mengajukan permohonan. Ketentuan
dalam mengajukan permohonan dalam perkara PHPU juga dibatasi, sehingga apabila permohonan diajukan di luar ketentuan daluwarsa yang diatur UU dan PMK maka permohonan
tersebut bisa tidak diregistrasi oleh bagian administrasi dan persidangan MK.
a. Tenggang Waktu PHPU DPR dan DPRD
Pasal 74 ayat 3 UU MK menyebutkan bahwa Permohonan hanya dapat diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3x24 tiga kali dua puluh empat jam sejak Komisi Pemilihan Umum
mengumumkan penetapan hasil pemilihan umum secara nasional. Pasal 78 huruf b UU MK eksplisit menentukan tenggang waktu putusan. Putusan MK
terkait dengan permohonan atas perselisihan hasil Pemilu wajib diputus dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari kerja sejak permohonan dicatat dalam Buku Registrasi
Perkara Konstitusi, dalam hal pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD. Apabila permohonan Pemohon melewati tenggang waktu yang ditentukan oleh UU tersebut maka
Mahkamah Konstitusi akan memutuskan tidak dapat diterima.
b. Tenggang Waktu PHPU DPD
Pasal 74 ayat 3 UU MK menyebutkan bahwa Permohonan hanya dapat diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3x24 tiga kali dua puluh empat jam sejak Komisi Pemilihan Umum
mengumumkan penetapan hasil pemilihan umum secara nasional. Pasal 78 huruf b UU MK eksplisit menentukan tenggang waktu putusan. Putusan MK
terkait dengan permohonan atas perselisihan hasil Pemilu wajib diputus dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari kerja sejak permohonan dicatat dalam Buku Registrasi
Perkara Konstitusi, dalam hal pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD.
c. Tenggang Waktu PHPU Pilpres
239
Pasal 5 PMK PHPU Pilpres menentukan waktu pengajuan permohonan. Pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa permohonan diajukan paling lambat 3x24 tiga kali dua puluh empat jam
sejak penetapan secara nasional hasil perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden oleh KPU.
Permohonan tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat 2 harus diajukan secara tertulis dalam bahasa I ndonesia sebanyak 12 dua belas rangkap yang ditandatangani oleh
Pemohon atau kuasa hukumnya yang mendapatkan surat kuasa khusus dari Pemohon. Pasal 15 ayat 1 PMK Nomor 17 Tahun 2009 menentukan bahwa putusan Mahkamah terkait PHPU
Pilpres harus sudah diputus dalam 14 hari sejak terdaftar dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi.
d. Tenggang Waktu PHPU Pemilukada