Sistem Informasi Geografis Bangunan Bersejarah Di Bandung Berbasis Web

(1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BANGUNAN BERSEJARAH DI BANDUNG

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

CHANDRA NORMANSYAH PUTRA

10106086

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BANGUNAN BERSEJARAH DI KOTA BANDUNG

BERBASIS WEB Oleh

CHANDRA NORMANSYAH PUTRA 10106086

Bandung merupakan salah satu kota di indonesia yang kaya akan cagar budaya bangunan tua. Bahkan kota ini sempat menjadi wadah eksperimen arsitektur pada awal abad ke -20 setelah berstatus gemeente (setingkat kotamadya) pada tanggal 1 april 1906.

Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi mengenai bangunan sejarah yang berada di Kota Bandung ini bisa tersampaikan pada masyarakat luas dengan tujuan agar bangunan tua dapat dilestarikan dan di fungsikan kembali seperti pada zamannya. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menyediakan data atribut dari suatu objek peta beserta data spasialnya.

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografis.

Dengan adanya SIG Bangunan bersejarah ini dapat mempermudah bandung heritage dalam mengelola data dan menyampaikan informasi bangunan bersejarah kepada masyarakat.


(3)

(4)

ii

ABSTRACT

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OF HISTORIC BUILDINGS IN BANDUNG

WEB-BASED Oleh

CHANDRA NORMANSYAH PUTRA 10106086

Bandung is one of the city in Indonesia which is rich in old buildings of cultural heritage. Even this city had become a place of architectural experimentation in the early centuries to -20 after the status of gemeente (municipality level) on 1 April 1906.

With expected technological approaches of information about historical buildings in Bandung can be passed on to the wider community with the aim that old buildings can be preserved and enable the back like in his day. This condition can be met with a Geographic Information System (GIS) that can provide the data attribute of an object map and spatial data.Geographic Information Systems (GIS) is an information system that is used to enter, store, recall, process, analyze, and produce geographic referenced data.

Given this historical building GIS can facilitate bandung heritage in managing data and convey information to the public the historic building.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada yang Maha Kuasa Allah SWT, karena berkat rahmat-Nyalah akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan.

Laporan Skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BANGUNAN BERSEJARAH DI BANDUNG , yang diajukan untuk

menempuh ujian akhir sarjana Program Strata I pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa segala usaha yang dilakukan dalam penulisan ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa bantuan dan saran dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

2. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Penulisan Laporan Tugas Akhir ini..

3. Bapak Irfan Maliki, S.T. selaku Penguji 1/ Reviewer. 4. Ibu Dian Dharmayanti, S.T. selaku Penguji 3.


(6)

iii

5. Seluruh staf pengajar dan skretariat Teknik Informatika, yang telah membantu proses belajar penulis.

6. Rindang Anugrah yang telah memberikan saran dan membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

7. Semua rekan-rekan mahasiswa Teknik Informatika 2006 terima kasih atas saran, dukungan serta kebersamaannya.

8. Angga, Erika, Japra, Jaka, Yoga dan seluruh teman-teman IF-2 2006 terima kasih atas saran, dukungan serta kebersamaannya.

9. Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung sebagai tempat penelitian penulis. 10.Pihak-pihak lain yang membantu penulis untuk dapat menyelesaikan tugas

akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, 11 Januari 2011


(7)

iv DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup Kajian ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI...10

2.1 Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ... 10

2.1.1 Visi, Misi dan Nilai-nilai Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ... 11

a. Visi ... 11

b. Misi ... 11

c. Nilai – nilai ... 11

2.1.2 Tujuan dan sasaran ... 12

2.1.3 Logo ... 16

2.1.3.1 Makna Warna ... 17

2..1.3.2 Motto Daerah ... 18

2.1.4 Badan Hukum ... 18

2.1.5 Deskrpsi Pekerjaan dan Struktur Organisasi ... 18

2.1.5.1 Deskripsi Pekerjaan ... 18

2.1.5.2 Struktur Organisasi ... 22

2.1.6 Sejarah Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung ... 23

2.1.6.1 Maksud ... 23

2.1.6.2 Tujuan ... 24

2.1.6.3 Stuktur Organisasi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung ... 25

2.2 Landasan Teori ... 26


(8)

v

2.2.3 Informasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2.4 Sistem Informasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2.5 Internet ... Error! Bookmark not defined. 2.2.6 Sejarah Sistem Informasi Geografis ... Error! Bookmark not defined. 2.2.7 Peta ... Error! Bookmark not defined. 2.2.7.1 Macam-Macam atau Jenis-Jenis Peta ... Error! Bookmark not defined. 2.2.7.2 Pembagian Peta ... Error! Bookmark not defined. 2.2.7.3 Bentuk Lain Dari Peta ... Error! Bookmark not defined. 2.2.7.4 Berbagai Macam dan Jenis Warna Peta Beserta Artinya / Arti... Error! Bookmark not defined.

2.2.7.5. Syarat-Syarat yang Wajib Ada Pada Peta ... Error! Bookmark not defined.

2.2.7.6 Jenis Skala Pada Peta ... Error! Bookmark not defined. 2.2.7.7 Proyeksi Pada Peta ... Error! Bookmark not defined. 2.2.8 Sistem Informasi Geografis ... Error! Bookmark not defined. 2.2.9 Konsep Sistem Informasi Geografis ... Error! Bookmark not defined. 2.2.10 Subsistem Masukan Data (Input Data) .... Error! Bookmark not defined. 2.2.11 Subsistem Manipulasi dan Analisis Data Error! Bookmark not defined. 2.2.12 Subsistem penyajian data (output data) .. Error! Bookmark not defined. 2.2.13 Definisi Graf ... Error! Bookmark not defined. 2.2.14 Permasalahan Optimasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2.14.1 Penyelesaian Masalah Optimasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2.15 Permasalahan Jalur Terpendek (Shortest Path Problem) ... Error! Bookmark not defined.

2.2.16 Basis Data ... Error! Bookmark not defined. 2.2.17 Perancangan Basis Data ... Error! Bookmark not defined. 2.2.18 Entity Relationship Diagram ... Error! Bookmark not defined. 2.2.19 Diagram Konteks ... Error! Bookmark not defined. 2.2.20 Diagram Arus Data ... Error! Bookmark not defined. 2.2.21 Kamus Data... Error! Bookmark not defined. 2.2.22 Web ... Error! Bookmark not defined.


(9)

vi

2.2.23 Video ... Error! Bookmark not defined. 2.2.24 Google map ... Error! Bookmark not defined. 2.2.25 PHP ... Error! Bookmark not defined. 2.2.26 CSS ... Error! Bookmark not defined. 2.2.27 AJAX ... Error! Bookmark not defined. 2.2.28 Macromedia Dreamweaver ... Error! Bookmark not defined. 2.2.29 PHP dan Database ... Error! Bookmark not defined. 2.2.30 MySql ... Error! Bookmark not defined. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM...64 3.1 Analisis Sistem...Error! Bookmark not defined.

3.1.1 Analisis Masalah ...Error! Bookmark not defined.

3.1.2 Sistem yang Sedang Berjalan ...Error! Bookmark not defined.

3.1.3 Analisis sistem yang di usulkan ...Error! Bookmark not defined.

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional. ...Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Analisis Perangkat Keras. ...Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Analisis Perangkat Lunak/Software. ...Error! Bookmark not defined.

3.2.2.1 Spesifikasi minimum perangkat lunak ...Error! Bookmark not defined.

3.2.2.2 Analisis Google Maps Api ...Error! Bookmark not defined.

3.2.2.3 Elemen-elemen yang terdapat pada Google Map API .... Error! Bookmark not defined.

3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ...Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Diagram Konteks ...Error! Bookmark not defined.

3.3.3 Spesifikasi Proses DFD Level 1 ...Error! Bookmark not defined.

3.3.4 DFD Level 2 ...Error! Bookmark not defined.

3.3.5 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data User .Error! Bookmark not defined.

3.3.6 DFD Level 2 Proses 3 (Pengolahan Data Kategori) ... Error! Bookmark not defined.

3.3.7 DFD Level 2 Proses 4 (Pengolahan Data Berita) ... Error! Bookmark not defined.

3.3.8 DFD Level 2 Proses 5 (Pengolahan Data Bangunan) ... Error! Bookmark not defined.

3.3.9 DFD Level 2 Proses 6 (Pengolahan Data Agenda) ... Error! Bookmark not defined.


(10)

vii

defined.

3.3.11 DFD Level 2 Proses 8 (Pengolahan Data Foto) ... Error! Bookmark not defined.

3.3.13 DFD Level 2 Proses 9 (Proses Tampil Peta) ... Error! Bookmark not defined.

3.3.14 DFD Level 2 Proses 10 (Pengolahan Data Rute) ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Spesifikasi Proses ...Error! Bookmark not defined.

3.3.17 Kamus Data ...Error! Bookmark not defined.

3.4 Perancangan Sistem ...Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Skema Relasi ...Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Struktur Tabel ...Error! Bookmark not defined.

3.4.3 Arsitektur Menu ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4 Perancangan Antarmuka ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.1 Perancangan Halaman Depan Website...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.2 Perancangan halam map ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.3 Perancangan halaman bangunan ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.4 Perancangan halaman berita ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.5 Perancangan halaman agenda ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.6 Perancangan halaman Grafik ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.7 Perancangan halaman cari ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.8 Perancangan halaman detail berita ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.9 Perancangan halaman detail bangunan ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.10 Perancangan halaman peta ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.11 Perancangan halaman cari peta ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.12 Perancangan halaman login ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.13 Perancangan halaman Admin ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.14 Perancangan halaman kategori ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.15 Perancangan halaman edit kategori ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.16 Perancangan halaman user ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.17 Perancangan halaman edit user ...Error! Bookmark not defined.


(11)

viii

3.4.4.19 Perancangan halaman bangunan ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.20 Perancangan halaman tambah bangunan ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.21 Perancangan halaman edit bangunan ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.22 Perancangan halaman tampil cari bangunan ... Error! Bookmark not defined.

3.4.4.23 Perancangan halaman foto ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.24 Perancangan halaman tambah foto ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.25 Perancangan halaman edit foto ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.26 Perancangan halaman cari foto ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.27 Perancangan halaman berita ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.28 Perancangan halaman tambah berita ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.29 Perancangan halaman edit berita ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.30 Perancangan halaman agenda ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.31 Perancangan halaman tambah agenda ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.32 Perancangan halaman edit agenda ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.33 Perancangan halaman Foto ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.34 Perancangan halaman edit Foto ...Error! Bookmark not defined.

3.4.4.35 Perancangan halaman komentar ...Error! Bookmark not defined.

3.4.6 Perancangan Prosedural ...Error! Bookmark not defined.

3.4.6.1 Prosedur Login ...Error! Bookmark not defined.

3.4.6.2 Prosedur Tambah ...Error! Bookmark not defined.

3.4.6.2 Prosedur Hapus...Error! Bookmark not defined.

3.4.6.4 Prosedur Edit ...Error! Bookmark not defined.

3.4.6.5 Prosedur Cari ...Error! Bookmark not defined.

3.4.7 Jaringan Semantik ...Error! Bookmark not defined.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN...152 4.1 Implementasi ...Error! Bookmark not defined.

4.1.1Perangkat Lunak Pendukung ...Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Perangkat Keras ...Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Kebutuhan Web Hosting ...Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Implementasi Basis Data ...Error! Bookmark not defined.


(12)

ix

4.2 Pengujian Sistem ...Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Rencana Pengujian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ...Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ...Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Beta ...Error! Bookmark not defined.

4.2.4.1 Statistik Pengujian Beta ...Error! Bookmark not defined.

4.2.4.1 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ...Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...205 5.1 Kesimpulan ...Error! Bookmark not defined.


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Metodologi Pengembangan Sistem Waterfall Model ... 6

Gambar 2. 1 Logo Provinsi Jawa Barat ... 16

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi ... 22

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung ... 25

Gambar 2. 4 Proyeksi peta dari permukaan bumi ke bidang datar ... 37

Gambar 2. 5 Contoh data peta yang diubah menjadi data digital (angka). ... 42

Gambar 2. 6 Analisis lebar. ... 43

Gambar 2. 7 Analisis Penjumlahan. ... 43

Gambar 2. 8 Analisis garis dan bidang ... 45

Gambar 2. 9 Graf ABCDEFG ... 47

Gambar 2.10 ERD dengan relasi satu ke banyak...48

Gambar 2.11 ERD dengan relasi banyak ke banyak...49

Gambar 2.13 Notasi Arus data...49

Gambar 2.14 Notasi Proses...51

Gambar 2.15 Notasi Simpanan data...51

Gambar 2.16 Tampilan kota Bandung dalam google maps...51

Ganbar 2.17 Tampilan marker beberapa tempat dalam bentuk foto...55

Gambar 3. 1 Penggambaran kota Bandung dalam bentuk map ... 69

Gambar 3. 2 Penggambaran kota Bandung dalam bentuk satelit... 69

Gambar 3. 3 Penggambaran kota Bandung dalam bentuk earth ... 70

Gambar 3. 4 Penggunaan Gmarker ... 71

Gambar 3. 5 Penggunaan Gpolyline ... 72


(14)

... 77

Gambar 3. 8 DFD Level 1 ... 79

Gambar 3. 9 DFD Level 2 proses 1 (Login) ... 80

Gambar 3. 10 DFD Level 2 proses 2 (Pengolahan Data user) ... 81

Gambar 3. 11 DFD Level 2 proses 3 (Pengolahan Data kategori)... 82

Gambar 3. 12 DFD Level 2 proses 4 (Pengolahan Data Berita) ... 83

Gambar 3. 13 DFD Level 2 proses 5 (Pengolahan Data Bangunan) ... 84

Gambar 3. 14 DFD Level 2 proses 6 (Pengolahan Data Agenda) ... 85

Gambar 3. 15 DFD Level 2 proses 7 (Pengolahan Data Komentar) ... 86

Gambar 3. 16 DFD Level 2 proses 9 (Pengolahan Data Kategori) ... 87

Gambar 3. 17 DFD Level 2 proses 9 (Proses tampil peta)... 88

Gambar 3. 18 DFD Level 2 proses 10 (Pengolahan Data Peta) ... 89

Gambar 3. 20 Skema Relasi ... 105

Gambar 3. 21 Struktur Menu ... 109

Gambar 3. 22 Perancangan halaman depan website ... 110

Gambar 3. 23 Perancangan halaman map ... 111

Gambar 3. 24 Perancangan halaman bangunan ... 112

Gambar 3. 25 Perancangan halaman berita ... 113

Gambar 3. 26 Perancangan halaman agenda... 114

Gambar 3. 27 Perancangan halaman cari ... 116

Gambar 3. 28 Perancangan halaman detail berita ... 117

Gambar 3. 29 Perancangan halaman detail bangunan ... 118


(15)

Gambar 3. 31 Perancangan halaman cari lokasi ... 120

Gambar 3. 32 Perancangan halaman login ... 121

Gambar 3. 33 Perancangan validasi halaman login ... 121

Gambar 3. 34 Perancangan halaman utama admin ... 122

Gambar 3. 35 Perancangan halaman kategori ... 123

Gambar 3. 36 Perancangan halaman edit kategori ... 124

Gambar 3. 37 Perancangan halaman user ... 125

Gambar 3. 38 Perancangan pesan hapus user ... 125

Gambar 3. 39 Perancangan halaman edit user ... 126

Gambar 3. 40 Perancangan halaman tambah user ... 127

Gambar 3. 41 Perancangan halaman bangunan ... 128

Gambar 3. 42 Perancangan pesan hapus bangunan ... 128

Gambar 3. 43 Perancangan halaman tambah bangunan... 129

Gambar 3. 44 Perancangan halaman edit bangunan ... 130

Gambar 3. 45 Perancangan halaman tampil cari bangunan ... 131

Gambar 3. 46 Perancangan halaman foto ... 132

Gambar 3. 47 Perancangan pesan hapus foto ... 132

Gambar 3. 48 Perancangan halaman tambah foto ... 133

Gambar 3. 49 Perancangan halaman edit foto ... 134

Gambar 3. 50 Perancangan halaman cari foto ... 135

Gambar 3. 51 Perancangan halaman berita ... 136

Gambar 3. 52 Perancangan pesan hapus berita ... 136

Gambar 3. 53 Perancangan halaman tambah berita ... 137


(16)

Gambar 3. 56 Perancangan pesan hapus agenda ... 139

Gambar 3. 57 Perancangan halaman tambah agenda ... 140

Gambar 3. 58 Perancangan halaman edit agenda... 141

Gambar 3. 59 Perancangan halaman Foto ... 142

Gambar 3. 60 Perancangan pesan hapus Foto ... 142

Gambar 3. 61 Perancangan halaman edit Foto ... 143

Gambar 3. 62 Perancangan halaman balas komentar ... 144

Gambar 3. 63 Perancangan pesan hapus komentar ... 144

Gambar 3. 64 Prosedur login ... 145

Gambar 3. 65 Prosedur tambah data ... 146

Gambar 3. 66 Prosedur hapus data ... 146

Gambar 3. 67 Prosedur edit data ... 147

Gambar 3. 68 Prosedur hapus data ... 148

Gambar 3. 69 Jaringan semantik pengunjung ... 149

Gambar 3. 70 Jaringan semantik user ... 150

Gambar 4. 1 Halaman home pengunjung ... 159

Gambar 4. 2 Halaman Map ... 160

Gambar 4. 3 Keterangan bangunan ... 160

Gambar 4. 4 Halaman pencarian rute Bangunan Pengunjung ... 161

Gambar 4. 5 Halaman Bangunan ... 161

Gambar 4. 6 Halaman detail bangunan ... 162

Gambar 4. 7 Informasi kategori ... 163


(17)

Gambar 4. 9 Halaman detail berita ... 164

Gambar 4. 10 Halaman detail agenda ... 164

Gambar 4. 11 Halaman detail hubungi ... 165

Gambar 4. 12 Halaman hasil pencarian ... 165

Gambar 4. 13 Halaman login ... 166

Gambar 4. 14 Halaman validasi login bila username dan password tidak diisi .. 166

Gambar 4. 15 Username atau password salah ... 167

Gambar 4. 16 Halaman pesan login ... 167

Gambar 4. 17 Halaman user level admin ... 167

Gambar 4. 18 Halaman user ... 168

Gambar 4. 19 Halaman tambah operator ... 168

Gambar 4. 20 Halaman edit user ... 169

Gambar 4. 21 Halaman bangunan ... 169

Gambar 4. 22 Halaman cek data bangunan ... 170

Gambar 4. 23 Halaman info cek bangunan ... 170

Gambar 4. 24 Halaman tandai peta ... 170

Gambar 4. 25 Halaman input data atribut bangunan... 171

Gambar 4. 26 Halaman edit bangunan ... 171

Gambar 4. 27 Halaman cari bangunan berdasarkan nama ... 172

Gambar 4. 28 Halaman cari bangunan berdasarkan kategori ... 172

Gambar 4. 29 Halaman statistik ... 173

Gambar 4. 30 Halaman foto ... 173

Gambar 4. 31 Halaman Kategori ... 174


(18)

Gambar 4. 34 Halaman Berita ... 175

Gambar 4. 35 Halaman Tambah Berita... 175

Gambar 4. 36 Halaman edit berita ... 175

Gambar 4. 37 Halaman Agenda ... 176

Gambar 4. 38 Halaman tambah agenda ... 176

Gambar 4. 39 Halaman edit agenda ... 176

Gambar 4. 40 Halaman komentar ... 177

Gambar 4. 41 Info hapus komentar ... 177


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 klasifikasi medan... 44

Tabel 2. 3 Klasifikasi tanaman ... 44

Tabel 2. 4 Hasil klasifikasi ... 44

Tabel 3. 1 Karakteristik Pengguna ... 74

Tabel 3. 2 Karakteristik user yang ada di Bandung Heritage ... 75

Tabel 3. 3 Spesifikasi Proses ... 90

Tabel 3. 4 Kamus Data ... 101

Tabel 3. 5 agenda ... 106

Tabel 3. 6 Bangunan ... 106

Tabel 3. 7 Berita ... 106

Tabel 3. 8 user ... 107

Tabel 3. 9 Kategori ... 108

Tabel 3. 10 Komentar ... 108

Tabel 4. 1 spesifikasi web hosting...154

Tabel 4. 2 Rencana Pengujian ... 179

Tabel 4. 3 Pengujian Login Admin ... 181

Tabel 4. 4 Pengujian Data user ... 182

Tabel 4. 5 Pengujian data bangunan ... 184

Tabel 4. 6 Pengujian Input data gambar... 186

Tabel 4. 7 Pengujian Input data berita ... 188

Tabel 4. 8 Pengujian Input data agenda ... 190

Tabel 4. 9 Pengujian data hubungi ... 192


(20)

Tabel 4. 12 Hasil pengujian soal admin no.2 ... 195

Tabel 4. 13 Hasil pengujian soal admin no.3 ... 196

Tabel 4. 14 Hasil pengujian soal admin no.4 ... 196

Tabel 4. 15 Hasil pengujian soal admin no.5 ... 197

Tabel 4. 16 Hasil pengujian soal admin no.6 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 17 Hasil pengujian soal admin no.7 ... 198

Tabel 4. 18 Hasil pengujian soal admin no.8 ... 198

Tabel 4. 19 Hasil pengujian soal admin no.9 ... 199

Tabel 4. 20 Hasil pengujian soal operator no.1 ... 199

Tabel 4. 21 Hasil pengujian soal operator no.2 ... 200

Tabel 4. 22 Hasil pengujian soal operator no.3 ... 200

Tabel 4. 23 Hasil pengujian soal operator no.4 ... 200

Tabel 4. 24 Hasil pengujian soal operator no.5 ... 201

Tabel 4. 25 Hasil pengujian soal operator no.6 ... 201

Tabel 4. 26 Hasil pengujian soal operator no.7 ... 201

Tabel 4. 27 Hasil pengujian soal operator no.8 ... 202

Tabel 4. 28 Hasil pengujian soal pengunjung no.1 ... 202

Tabel 4. 29 Hasil pengujian soal pengunjung no.2 ... 203

Tabel 4. 30 Hasil pengujian soal pengunjung no.3 ... 203

Tabel 4. 31 Hasil pengujian soal pengunjung no.4 ... 204

Tabel 4. 32 Hasil pengujian soal pengunjung no.5 ... 204

Tabel 4. 33 Hasil pengujian soal pengunjung no.6 ... 205


(21)

(22)

xvi 1. Simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Nama Keterangan

Entity Menunjukkan himpunan entitas

Garis Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

Belah ketupat / Relationship

Menunjukkan himpunan relasi

Atribut Menunjukan item data yang menjadi bagian dari suatu entitas

2. Simbol Data Flow Diagram

Simbol Nama Keterangan

Proses Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer


(23)

xvii Arus / Aliran

data

Menunjukkan arus dari proses

Data store Menunjukkan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file / database di sistem komputer


(24)

iv

LAMPIRAN A... A-1 LAMPIRAN B... B-1 LAMPIRAN C... C-1


(25)

Daftar Pustaka

[1] http://www.Bandungtourism.com/index_i.php (25 februari 2010), Bandung.

[2] http://ilmukomputer.org/category/sistem-informasi-geografis/ (25 februari 2010), Bandung.

[3] http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri& id= 223%3Asig&option=com_content&Itemid=15 (25 februari 2010), Bandung.

[4] Hakim, Lukmanul (2008), Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Lokomedia, Yogyakarta.

[5] http://blog.ugm.ac.id (25 september 2010).


(26)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan usaha peningkatan kinerja dan pelayanan, penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi semakin diperlukan untuk menggantikan peran teknologi manual. Hal ini dikarenakan kemudahan-kemudahan yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi informasi untuk pengolahan data maupun penyajian informasi yang cepat dan akurat sangat membantu untuk meningkatkan kinerja organisasi agar lebih efisien dan efektif. Namun, seringkali banyak organisasi yang mengabaikan atau kurang memaksimalkan pemakaian teknologi informasi di dalam kegiatan operasionalnya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah suatu lembaga negara yang mempunyai tugas untuk melestarikan dan menjaga budaya bangsa. Sama halnya dengan dinas pariwisata dan kebudayaan, Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Society For Heritage Conservation) adalah salah satu organisasi yang mempunyai peranan penting dalam menjaga dan melestarikan bangunan sejarah yang ada di kota Bandung, karena mempunyai tujuan untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya kota Bandung. Salah tugasnya adalah memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang bangunan bersejarah yang ada di Bandung.

Bandung merupakan salah satu kota di indonesia yang kaya akan cagar budaya bangunan tua. Bahkan kota ini sempat menjadi wadah eksperimen arsitektur pada awal abad ke -20 setelah berstatus gemeente (setingkat kotamadya)


(27)

2

pada tanggal 1 april 1906. Puncak pembangunan bandung terjadi pada rentang tahun 1920-1940-an ketika para arsitek belanda mencoba melakukan inovasi dalam seni bangunan yang berbeda dari apa yang lazimnya dilakukan di negri asal mereka yang beriklim subtropis.

Bangunan tua yang ada di Bandung merupakan bagian dari sejarah perajalanan dan identitas kota, maka dari itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat bekerja sama dengan Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Society For Heritage Conservation) memerlukan sarana publikasi kepada masyarakat luas khususnya masyarakat kota Bandung sendiri mengenai sejarah dan lokasi bangunan tersebut sehingga bangunan tersebut dapat dikenal dan dilestarikan bahkan masih dapat digunakan.

Dari permasalahan di atas, maka solusi yang diusulkan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan membuat Sistem Informasi Geografis bangunan bersejarah di kota Bandung berbasiskan website. Dikarenakan dengan berbasis website informasi bisa disampaikan tidak hanya pada masyarakat Bandung tetapi pada seluruh dunia. Dengan adanya sistem ini memudahkan Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Society For Heritage Conservation) untuk mengolah data dan meninformasikan bangunan sejarah yang ada di kota Bandung.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat topik yang

berjudul “Sistem Informasi Geografis Bangunan Bersejarah di Kota


(28)

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang ada, terdapat beberapa masalah yang timbul diantaranya sebagai berikut :

1. Adanya kendala dalam proses pengolahan data geografis.

2. Masih sulit dan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dikarenakan website kurang interaktif.

Dengan adanya masalah tersebut serta telah adanya persetujuan dari pihak Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Society For Heritage Conservation), maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mendukung agar dapat mengatasi masalah tersebut.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis Bangunan Bersejarah di Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari permasalahan di atas adalah untuk merancang dan membuat sistem informasi geografis bangunan-bangunan tua dan bersejarah di kota Bandung.

1.3.2 Tujuan

Sistem dibangun bertujuan untuk :

1. Sarana publikasi kepada masyarakat luas mengenai sejarah bangunan tua dan bersejarah di Bandung.


(29)

4

2. Mempercepat dan mempermudah proses pencarian informasi bagi para pencari informasi sejarah yang mencari letak lokasi bangunan.

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup Kajian

Agar pembahasan masalah tersebut menjadi lebih terfokus maka membatasi masalah pada :

1. Pengambilan data difokuskan pada data bangunan tua yang berada di kota Bandung.

2. Data berasal dari Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage).

3. Sistem Informasi Geografis Bangun Bersejarah di Kota Bandung adalah suatu aplikasi untuk mengolah data-data sehingga menghasilkan informasi mengenai bangunan bersejarah di Kota Bandung.

4. Sistem yang dibangun berbasis website sehingga bisa digunakan kapanpun dan dimanapun oleh user.

5. Sistem ini memproses data: a. Data spasial(keruangan)

Data spasial yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh, seperti :

1. Rute optimal antara bangunan sejarah. 2. Lokasi bangunan sejarah


(30)

b. Data atribut (deskriptis)

Data atribut yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya, seperti:

1. Informasi menegenai fungsi, kategori dan sejarah bangunan. 2. Jumlah bangunan bersejarah di kota Bandung.

6. Pemodelan sistem informasi geografis ini digambarkan menggunakan metode DFD (Data Flow Diagram).

7. Hardware dan Software

1. Spesifikasi minimum hardware bagi user dan pengunjung, komputer atau pun mobile device yang dapat melakukan koneksi internet.

2. Spesifikasi minimum software bagi user dan pengunjung adanya browser yang mendukun sistem kerja google map (mozila, google chrome, Safari).

1.5 Metodologi Penelitian

Ada pun metode yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Pengumpulan Data

a) Survey / Observasi

Mengumpulkan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap semua kebutuhan yang diperlukann pada objek penelitian.


(31)

6

b) Wawancara (Interview)

Melakukan tanya jawab secara langsung dengan phak-pihak yang terkait untuk mengetahui informasi mengenai bangunan-bangunan sejarah di Bandung.

c) Studi Literatur

Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data yang sifatnya teoritis dengan membaca buku-buku atau literatur yang ada hubungannya dengan laporan tugas akhir.

2. Tahap Pengembangan Sistem System

Engineering

Analysis

Desaign

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 1. 1 Metodologi Pengembangan Sistem Waterfall Model

Waterfall adalah sebuah pengembangan model perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau sekuensial, adapun model ini dimulai pada tahap : 1)System Engineering, pada tahap ini memilih alat bantu yang baik dalam

perencanaan maupun dalam penerapan perangkat lunak dan memiliki Design


(32)

teknik yang baik untuk menilai kualitas dari perangkat lunak yang dihasilkan, serta mampu mengkoordinasikan, mengontrol, dan mengatur pelaksanaan pekerjaan pembuatan perangkat lunak.

2)Analysis

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada user.

3)Design

Pada tahap ini dilakukan pembuatan tabel aturan, membuat basis pengetahuan serta interface (antarmuka).

4)Coding

Pada tahap ini merupakan suatu proses mengubah desain menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer yaitu dengan bahasa pemrograman. 5)Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian perangkat lunak yang akan digunakan.


(33)

8

Pada yaitu hasil perancangan dengan bahasa pemrograman diterapkan


(34)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tinjauan umum perusahaan dan landasan teori. Tinjauan umum perusahaan berisi tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan struktur organisasi sedangkan landasan teori berisi teori-teori pendukung dalam penelitian.

3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka, perancangan struktur menu, perancangan prosedural, dan jaringan semantik untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.


(35)

10

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.


(36)

10

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Sesuai Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat Nomor 52 Tahun 2001 adalah merumuskan kebijakan operasional dibidang kebudayaan dan parawisata yang merupakan sebagai kewenangan desentralisasi propinsi serta kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Berdasarkan tugas pokok tersebut, dalam menjalakan roda organisasinya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan operasional dibidang kebudayaan dan pariwisata b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kebudayaan dan pariwisata c. Pembinaan dan fasilitasi dibidang kebudayaan dan pariwisata d. Penyelenggaraan ketatausahaan

Pengembangan Kebudayaan dan Parawisata Jawa Barat merupakan bagain intregral dari Pembangunan Nasional serta Pembangunan Daerah Jawa Barat yang mempunyai visi tahun 2010 yaitu:

Dengan iman dan takwa Jawa Barat sebagai Propinsi Termaju di Indonesia, Mitra Terdepan Ibu Kota Negara Tahun 2010. Guna menyelaraskan dan mendukung Visi dan Misi Pemerintah Propinsi Jawa Barat maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat menetapkan :


(37)

11

2.1.1 Visi, Misi dan Nilai-nilai Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

a. Visi

“Terwujudnya Jawa Barat sebagai Daerah Budaya dan Tujuan Wisata Andalan.” b. Misi

1. Pembinaan, pelestarian dan pengembangan asset budaya yang mendukung upaya pengembangan pariwisata Jawa Barat.

2. Mengefektifkan kebudayaan sebagai asset daerah yang mendukung kepada pengembangan jasa pariwisata.

3. Mempromosikan kepariwisataan Jawa Barat.

4. Meningkatkan sumber daya manusia kebudayaan dan kepariwisataan. 5. Memuliakan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam aspek sejarah nilai tradisi Jawa Barat.

c. Nilai – nilai

Dengan memperhatikan sebagai nilai yang berkembang di dalam masyarakat Jawa Barat yang telah berkar dan membudaya pada seluruh masyarakat Jawa Barat, berikut adalah nilai-nilai yang menjadi dasar bagi setiap kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.

1. Dalam menjalan organisasinya agar tercipta harmonisasi antara personalia pegawai perlu ditanamkan nilai Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh.


(38)

2. Pembangunan Kebudayaan dan Parawisata di Jawa Barat pada ahirnya akan bermuara untuk membangun masyarakat cageur, bageur, bener, pinter tur singer.

3. Bekerja keras menjadi sayar penting dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas untuk menompang visi dan misi Propinsi Jawa Barat.

4. Untuk mewujudkan Jawa Barat sebagai daerah budaya dan tujuan wisata andalan melayani secara prima serta someah hade ka semah merupakan nilai yang perlu terus dikembangankan

5. Pelayanan prima yang berkualitas merupakan pendorong meningkatnya arus kunjungan wisatawan ke Jawa Barat.

6. Pembangunan kebudayaan dan parawisata di Jawa Barat diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang profesional dan handal dalam menghadapi era otonomi dan globalisasi

7. Sesuai dengan euforia reformasi saat ini nampaknya niali-nilai demokratis terus diupayakan untuk menciptakan iklim dan budaya kerja yang semakin kodusip 8. Transparan dan lugas sebagai sarat mutlak untuk dapat mengantisipasi kendala

dan hambatan dalam pelaksanaan rencana dan program dinas

9. Pencapaian visi dan misi turut ditentukan oleh tingkat disiplin pegawai dan stakeholders.

2.1.2 Tujuan dan sasaran

Adapun pencapaian tujuan dan sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatkan citra Jawa Barat sebagai daerah budaya dan tujuan wisata, dengan sasaran sebagai berikut :


(39)

13

a. Turwujudnya pembinaan budaya daerah dan pengembangan pariwisata Jawa Barat.

b. Lestarinya budaya daerah Jawa Barat sebagai aset pariwisata. c. Terpugarnya aset budaya yang masih tersebar di wilayah Jawa

Barat.

d. Terpeliharanya naskah-naskah kono yang ada di Jawa Barat. 2. Meningkatkan peran seni dan budaya daerah Jawa Barat untuk

kepariwisataan, dengan sasaran sebagai berikut :

a. Meninggkatnya kegiatan dan pergelaran seni budaya daerah Jawa Barat.

b. Semakin tingginya apresiasi generasi muda terhadap seni budaya daerah Jawa Barat.

c. Terkirimkannya duta seni Jawa Barat ke propinsi lain dan negara-negara sahabat.

d. Meningkatnya peran serta seniman, sanggar seni, impresariat yang lebih nyata dalam mengembangkan kesenian daerah untuk komsumsi pariwisata.

3. Meningkatkan kualitas dan terselenggaranya stanrisasi pelayanan wisata, dengan sasaran sebagai berikut :

a. Mengingkatkan kualitas pelayanan pada objek dan daya tarik wisata Jawa Barat.

b. Meningkatnya lama tinggal wisatawan di Jawa Barat.


(40)

d. Terselenggaranya sendratari dan sertifikasi produk–produk usaha jasa pariwisata.

4. Peninggkatkan peranan sub sektor pariwisata sebagai andalan untuk menunjang perekonomian daerah dan kinerja promosi yang efektif, dengan sasaran sebagai berikut :

a. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara ke Jawa Barat.

b. Mantapnya segmen pasar pariwisata dan seni budaya Jawa Barat untuk tujuan wisata.

c. Tercapainya kemitraan dan usaha promosi pariwisata dan seni budaya terpadu dalam rangka meningkatkan citra pariwisata Jawa Barat.

d. Terwujudnya pelayanan informasi dan promosi terpadu di Jawa dan di Bali.

5. Menjadikan sumber daya manusia pariwisata yang berbudaya, tangguh dan proposional untuk mendukung industri pariwisata, dengan sasaran sebagai berikut :

a. Terselenggaranya berbagi jenis pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia usaha pariwisata maupun aparatur kepariwisataan.

b. Meningkatnya kinerja aparatur kebudayaan dan pariwisata.

c. Meningkatnya profesionalisme sumber daya manusia kepariwisataan dalam mendukung industri pariwisata.


(41)

15

d. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang berbudaya daerah pada setiap jenis usaha yang berdasarkan kepada standarisasi dan kopentisi.

6. Meninggkatkan kerja sama antar lembaga, peran lintas sektoral dalam pengembangan sumber daya manusia kebudayaan dan pariwisata aksesibilitas jaringan pariwisata regional, dengan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatnya kerja kerja sama listas sektoral dengan Persatuan Hotel

dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Travel Agent (Asita), Perhimpunan Taman dan Rekreasi Indonesia (Putri) dan perguruan tinggi kepariwisataan serta.

b. Terwujudnya sistem informasi kebudayaan dan pariwisata yang handal. c. Ikut sertanya Jawa Barat pada event pariwisata nasional, regional

maupun internasional.

7. Meningkatkan hasil penelitian dan pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan, dengan sasaran sebagai berikut :

a. Terselenggaranya penelitian-penelitian dalam sektor kebudayaan dan kepariwisataan bekerja sama dengan perguruan tinggi.

b. Terdokumentasikannya naskah-naskah sejarah dan tradisi Jawa Barat. c. Terpektakannya situs-situs benda cagar budaya yang masih tersebar di


(42)

2.1.3 Logo

Gambar 2. 1 Logo Provinsi Jawa Barat

Secara keseluruhan lambang Pemerintah Propinsi Jawa Barat berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang berisikan motto Jawa Barat.

Makna daripada bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ialah :

1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai yang banyak dipakai oleh para laskar kerajaan zaman dahulu, makna perisai sebagai penjagaan diri.

2. Kujang yang berada di tengah-tengah adalah senjata pusaka yang tajam serba guna bagi masyarakat Sunda masa lalu. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara, Pancasila.

3. Setangkai padi yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.

4. Kapas yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.


(43)

17

5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.

6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.

7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian. 8. Dam/bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris.

2.1.3.1 Makna Warna

Warna yang mendominasi pada lambang Jawa Barat adalah hijau, makna warna-warna yang dipergunakan dalam mewarna-warnai motif lambang adalah : 1. Hijau bermakna kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. 2. Kuning bermakna keagungan, kemulyaan dan kekayaan.

3. Hitam bermakna keteguhan dan keabadian. 4. Biru bermakna ketentraman atau kedamaian 5. Merah bermakna keberanian.

6. Putih bermakna kemurnian /kesucian atau kejujuran. 2..1.3.2 Motto Daerah

Motto daerah Jawa Barat adalah “Gemah Ripah Repeh Rapih”, kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut :


(44)

- Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan. - Repeh-rapih : rukun dan damai atau aman sentosa.

Arti dari motto daerah Jawa Barat secara keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang kaya raya/subur makmur didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan damai.

2.1.4 Badan Hukum

Bentuk dan badan hukum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah Pemerintahan.

2.1.5 Deskrpsi Pekerjaan dan Struktur Organisasi 2.1.5.1 Deskripsi Pekerjaan

Sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 64 tahun 2002 tentang Tugas Pokok. Fungsi dan Rincian Tugas Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Balai mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat dibidang pengelolaan Anjungan Jawa Barat. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan Balai Anjungan Jawa Barat. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala Balai mempunyai fungsi :


(45)

19

dengan kebijakan teknis operasional Kepala Dinas.

b. Pengendalian kegiatan operasional pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

Rincian tugas Kepala Balai :

a. Menyusun rencana dan program kerja.

b. Melaksanakan pengaturan kegiatan pergelaran kesenian. c. Melaksanakan pengaturan kegiatan pameran kebudayaan dan pariwisata.

d. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;

e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Balai.

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, umum dan pelaporan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan pelaporan Balai. b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan,

perlengkapan dan umum.

Rincian tugas Subagian Tata Usaha:

a. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. b. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

c. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan. d. Melaksanakan penyiapan bahan rancangan pengdokumentasian


(46)

e. Melaksanakan pengendalian administrasi belanja rutin dan pembangunan.

f. Melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan g. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait h. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan

Seksi Pergelaran mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pergelaran kesenian.Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Seksi Seni Budayamempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan kegiatan pergelaran kesenian b. Pelaksanaan kegiatan pergelaran kesenian.

Rincian tugas Seksi Seni Budaya :

a. Menyusun rencana dan program kerja. b. Melaksanakan kegiatan pergelaran kesenian

c. Melaksanakan pembuatan karya karya cipta kesenian dalamrangka ikut serta mengembangkan kesenian yang layak dipergelarkan dalam bentuk penggarapan dan atau karya kesenian lainnya.

d. Melaksanakan festival atau lomba kesnian di Anjungan Jawa Barat dan di tempat-tempat lainnya sebagai wadah pembinaan dan pengembangan penata tari, penata musik, penata busana/rias dan pelaku seni lainnya.

e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan.


(47)

21

Seksi Pameran mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pameran kebudayaan dan pariwisata.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Seksi Promosi dan Informasi mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan kegiatan Pameran seni, budaya dan pariwisata b. Pelaksanaan kegiatan publikasi, dan dokumentasi.

c. Pelaksanaan pelayanan informasi dan promosi seni, budaya dan pariwisata

Rincian tugas Seksi Promosi dan Informasi a. Menyusun rencana dan program kerja

b. Melaksanakan kegiatan pameran kebudayaan dan pariwisata

c. Melaksanakan kegiatan pelayanan informasi kebudayaan dan pariwisata di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat dan di tempat-tempat lainnya dalam bnetukmediacetak, elektronik dan situs internet dan melaksanakan kegiatan publikasi kebudayaan dan pariwisata.

d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan.


(48)

2.1.5.2 Struktur Organisasi


(49)

23

2.1.6 Sejarah Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung

Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung didirikan pada tahun 1987 oleh sekelompok orang yang bertekad melestarikan gedung-gedung di Bandung, Lingkungan serta Budayanya. Telah bergabung lebih dari 500 anggota yang berasal dari berbagai latar belakang dan profesi sebagai partisipan dan simpatisan Paguyuban dan sebagian besar dananya diperoleh dari sumbangan sukarela. Paguyuban percaya bahwa identitas Bandung, yang diperoleh dari budayanya yang khas, adalah milik yang paling beharga kota ini dan karena itu perlu diperkokoh keberadaannya. 2.1.6.1 Maksud

1 Meningkatkan usaha-usaha atau program-program pelestarian warisan budaya pada tingkat nasional pada umumnya. Hal ini disesuaikan dengan peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai perlindungan cagar budaya nasional.

2 Mencegah kemusnahan atau hilangnya warisan budaya sebagai, suatu usaha pencagaran keberadaannya warisan budaya dari jaman ke jaman di bumi Indonesia ini.

3 Menciptakan pelestarian dan pencagaran warisan budaya yang memiliki nilai-nilai kepribadian nasional serta menjadikan budaya daerah lebih berkepribadian nasional serta menjadikan budaya daerah lebih berkepribadian.

4 Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengolah, memelihara dan melestarikan lingkungan alam sebagai nilai-nilai luhur warisan bagi


(50)

penerus bangsa. 2.1.6.2 Tujuan

1 Membantu untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran masyarakat

mengenai pentingnya pelestarian warisan budaya, budaya dan lingkungan alamnya.

2 Menciptakan lingkungan yang serasi, seimbang dan sejahtera, dengan

ikut aktif dalam mencapai sasaran terciptanya pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

3 Mengadakan kegiatan professional untuk mengisi tujuan paguyuban

yang erat kaitannya dengan pelestarian budaya dan lingkungan alam untuk tujuan pendidikan, penelitian dan inspirasi pembangunan.

4 Menciptakan kerjasama yang erat antar anggota yang terhimpun


(51)

25

2.1.6.3 Stuktur Organisasi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung

Garis Komando

Garis koordinasi Pelindung H.E.K Ruhiyat

Direktur Eksekutif Frances B. Affandy

Ketua Umum Dr.Ir.Harastoeti D.H. MSA

Skretaris Umum Dadan Nugraha S.H

Bendahara Yani Amman

Ketua bidang alam dan lingkunagan Dr.Dibyo Hartono

Ketua Bidang Seni Dan Budaya Didi D Affandy

Pengembangan sosial dan kemasyarakatan Ishak Soemantri, SE

Keterangan :

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung


(52)

(53)

27

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Beroperasi bersama-sama untuk mencapai beberapa sasaran atau tujuan. Sistem mengacu pada kelompok elemen yang dipadukan untuk tujuan bersama dalam mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem harus mempunyai lebih dari satu elemen dan semua elemen dari suatu sistem harus mempunyai hubungan yang terpadu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya, mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu dan kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2002). Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

”Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk


(54)

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Maka suatu suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu satu kesatuan.

2.2.3 Informasi

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep


(55)

29

seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

2.2.4 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.

2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut


(56)

saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. (Billy N M ).

1. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, meghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau


(57)

31

lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, air, debu, kecurangankecurangan,kegagalankegagalansistem itu sendiri, ketidak efisienan,sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat


(58)

2.2.5 Internet

Internet dalam garis besarnya dapat didefinisikan sebagai kumpulan atau hubungan dari banyak jaringan yang berbeda host komputer, client dan server yang secara bersama menyediakan dan menggunakan layanan informasi dan hubungan (Supriyanto, 2007).

Komputer yang mengakses ke Internet adalah semua macam model dan buatan dari berbagai jenis sistem operasi dan aplikasi. Tepatnya, komputer dihubungkan ke Internet adalah komputer-komputer yang menggunakan paket Transport Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), dimana TCP/IP adalah kumpulan umum dari aturan yang mengijinkan dari berbagai jenis sistem untuk berkomunikasi (Sutarman, 2007). Elemen dasar Internet ada tiga, yaitu :

1. Penyedia layanan Informasi, elemen ini menyediakan layanan informasi yang diakses melalui Internet.

2. Pengguna, elemen ini mengakses informasi yang disediakan oleh penyedia layanan informasi.

3. Penyedia layanan hubungan, elemen ini menyediakan layanan akses atau hubungan ke media informasi Internet.

2.2.6 Sejarah Sistem Informasi Geografis

Tiga ribu lima ratus tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini,


(59)

33

arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untukInventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untukmengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanahpada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "BapakSIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan


(60)

memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980 dan 1990 memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20,pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

2.2.7 Peta

Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.

2.2.7.1 Macam-Macam atau Jenis-Jenis Peta Peta dapat diklasifikasi menjadi dua / 2 jenis, yakni :

1. Peta Umum adalah peta yang manampilkan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah. Contonhnya peta negara Indonesia .


(61)

35

2. Peta Khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya.

2.2.7.2 Pembagian Peta

1. Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dan sebagainya.

2. Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya.

2.2.7.3 Bentuk Lain Dari Peta

1. Atlas adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut.

2. Globe atau Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lebih memahami bentuk asli planet bumi.

2.2.7.4 Berbagai Macam dan Jenis Warna Peta Beserta Artinya / Arti Warna Pada Peta


(62)

- hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian - kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian - coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian - coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian

- coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian - coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian 2. Warna Darat

- biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman - biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman - biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman - biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman

- biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman 2.2.7.5. Syarat-Syarat yang Wajib Ada Pada Peta 1. Judul peta.

2. Skala peta

3. Lambang Peta : jalan, sungai, ibu kota, batas wiayah, dan lain-lain. 4. Garis pinggir peta

5. Petunjuk arah mata angin. 2.2.7.6 Jenis Skala Pada Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau tehnik tertentu.


(63)

37

Contohnya seperti 1 : 1000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata.

2. Skala Satuan

Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inch di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.

3. Skala Garis

Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak yang ada.

2.2.7.7 Proyeksi Pada Peta

Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta). Karena permukaan bumi fisis tidak teratur maka akan sulit untuk melakukan perhitungan-perhitungan langsung dari pengukuran. Untuk itu diperlukan pendekatan secara matematis (model) dari bumi fisis tersebut. Model matematis bumi yang digunakan adalah ellipsoid putaran dengan besaran-besaran tertentu. Maka secara matematis proyeksi peta dilakukan dari permukaan ellipsoid putaran ke permukaan bidang datar. (Ira Mutiara A, ST)


(1)

(2)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BANGUNAN BERSEJARAH

DI KOTA BANDUNG

BERBASIS WEB

Chandra Normansyah Putra

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 40132 Email : chandranormansyah@yahoo.com

ABSTRAK

Bandung merupakan salah satu kota di indonesia yang kaya akan cagar budaya bangunan tua. Bahkan kota ini sempat menjadi wadah eksperimen arsitektur pada awal abad ke -20 setelah berstatus gemeente (setingkat kotamadya) pada tanggal 1 april 1906.

Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi mengenai bangunan sejarah yang berada di Kota Bandung ini bisa tersampaikan pada masyarakat luas dengan tujuan agar bangunan tua dapat dilestarikan dan di fungsikan kembali seperti pada zamannya. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menyediakan data atribut dari suatu objek peta beserta data spasialnya.

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografis.

Dengan adanya SIG Bangunan bersejarah ini dapat mempermudah bandung heritage dalam mengelola data dan menyampaikan informasi bangunan bersejarah kepada masyarakat.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Bangunan Bersejarah di Bandung, Peta

1.

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan usaha peningkatan kinerja

dan pelayanan, penggunaan dan

pemanfaatan teknologi informasi semakin

diperlukan untuk menggantikan peran

teknologi manual. Hal ini dikarenakan

kemudahan-kemudahan yang dapat

diperoleh dari penggunaan teknologi

informasi untuk pengolahan data maupun penyajian informasi yang cepat dan akurat sangat membantu untuk meningkatkan kinerja organisasi agar lebih efisien dan efektif. Namun, seringkali banyak organisasi

yang mengabaikan atau kurang

memaksimalkan pemakaian teknologi

informasi di dalam kegiatan operasionalnya. Bandung merupakan salah satu kota di indonesia yang kaya akan cagar budaya bangunan tua. Bahkan kota ini sempat menjadi wadah eksperimen arsitektur pada

awal abad ke -20 setelah berstatus gemeente

(setingkat kotamadya) pada tanggal 1 april 1906. Puncak pembangunan bandung terjadi pada rentang tahun 1920-1940-an ketika para arsitek belanda mencoba melakukan

inovasi dalam seni bangunan yang berbeda dari apa yang lazimnya dilakukan di negri asal mereka yang beriklim subtropis. Bangunan tua yang ada di Bandung merupakan bagian dari sejarah perajalanan dan identitas kota, maka dari itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat bekerja sama dengan Paguyuban Pelestarian

Budaya Bandung (Society For Heritage

Conservation) memerlukan sarana publikasi

kepada masyarakat luas khususnya

masyarakat kota Bandung sendiri mengenai sejarah dan lokasi bangunan tersebut sehingga bangunan tersebut dapat dikenal dan dilestarikan bahkan masih dapat digunakan.

Dari permasalahan di atas, maka solusi yang

diusulkan dalam menyelesaikan

permasalahan tersebut adalah dengan

membuat Sistem Informasi Geografis

bangunan bersejarah di kota Bandung

berbasiskan website. Dikarenakan dengan

berbasis website informasi bisa disampaikan tidak hanya pada masyarakat Bandung tetapi pada seluruh dunia. Dengan adanya sistem


(3)

ini memudahkan Paguyuban Pelestarian

Budaya Bandung (Society For Heritage

Conservation) untuk mengolah data dan meninformasikan bangunan sejarah yang ada di kota Bandung.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka

muncul permasalahan bagaimana

membangun Sistem Informasi Geografis Bangunan Bersejarah di Kota Bandung.

1.3

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Geografis Bangunan Bersejarah di Kota Bandung.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1. Sarana publikasi kepada masyarakat luas

mengenai sejarah bangunan tua dan bersejarah di Bandung.

2. Mempercepat dan mempermudah proses

pencarian informasi bagi para pencari informasi sejarah yang mencari letak lokasi bangunan.

3.

MODEL, ANALISA, DESAIN,

DAN IMPLEMENTASI

3.1

Model

Teknik dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall yang terlihat pada gambar 1.1 dibawah ini:

System Engineering

Analysis Desaign

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 1.1 Waterfall

a. System engrneering

pada tahap ini memilih alat bantu yang baik

dalam perencanaan maupun dalam

penerapan perangkat lunak dan memiliki teknik yang baik untuk menilai kualitas dari

perangkat lunak yang dihasilkan, serta mampu mengkoordinasikan, mengontrol,

dan mengatur pelaksanaan pekerjaan

pembuatan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan perangkat lunak

c. Design

Proses ini digunakan untuk mengubah

kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi

representasi ke dalam bentuk rancangan

software sebelum coding dimulai.

d. Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tersebut harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui

proses coding.

e. Verification

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.

Demikian juga dengan software. Semua

fungsi-fungsi software harus diujicobakan,

agar software bebas dari error

f. Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan,

termasuk di dalamnya adalah

pengembangan, karena software yang dibuat

tidak selamanya hanya seperti itu.

3.2

Analisa

A.

Analisa Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya

Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan

yang digambarkan dalam bentuk flow map,

pengkodean dan analisis sistem non

fungsional yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta


(4)

B.

Analisa Basis Data

Database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan satu dengan lainnya yang

direalisasikan dengan relation key yang

digambarkan dalam Entity Relationship

Diagram.

ERD Sistem informasi Geografis Bangunan Bersejarah di Bandung dapt dilihat pada gambar 2. user Bangunan Berita Agenda Mengolah Komentar url N N memiliki 1 1 1 Mengolah Mengolah memiliki 1 memiliki Mengolah Foto memiliki Undang-undang Mengolah Id_user Id_bangunan nama_bangunan Id_undang-undang tgl gambar Isi_bangun an counter id_arsitek Id_komentar Id_berita judul Isi_berita hari jam gambar tanggal foto Id_berita Id_bangunan nama_komentar tanggal aktif Isi_komentar Id_undang-undang keterangan nama alamat level E-mail jam Id_foto Id_bangunan foto Id_agenda tema gambar Isi_agenda tempat Tgl mulai

Tgl selesai Tgl posting Id_user Id_user Id_user 1 1 N 1 N N 1 lat lng N

N memiliki Arsitek Id_arsitek 1 memiliki Fungsi Id_fungsi id_bangunan N N 1 Mengolah Mengolah Mengolah 1 1 N N N Id_nama_fungsi tahun nama_fungsi Id_nama_fungsi memiliki Mengolah 1 Mengolah 1 N

Gambar 2 Entity Relationship Diagram

(ERD)

C.

Analisa Kebutuhan Fungsional

1.

Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan suatu model yang menjelaskan secara global bagaimana data digunakan dan ditrasnformasikan untuk proses atau yang menggambarkan aliran data kedalam dan keluar sistem.

Diagram konteks Sistem informasi

Geografis Bangunan Bersejarah di Bandung dapt dilihat pada gambar 3 dan DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 4:

Sistem Informasi Geografis Bangunan Bersejarah di Kota Bandung Pengunjung Admin Data Hubungi Data Login Data Berita Data Agenda Data Bangunan Info Login Info Foto Info Berita Info Agenda Info Bangunan Data operator Operator Data Login Info Login Info Bangunan Info Berita Info Agenda Data counter Info Hubungi Info Agenda Info Berita Info Bangunan Info Counter Data Bangunan Data Berita Data Agenda Google Maps

Info Peta bangunan Data bangunan

Info Peta

Data undang-undang Info operator Info undang-undang

Data rute Info Rute

Info Rute

Data Foto

Data undang-undang

Info Kategori undang-undang

Jejaring Sosial Data share

Info share

Data kategori arsitek Data fungsi Info kategori arsitek Info fungsi

Info kategori arsitek Info fungsi

Data arsitek

Data fungsi Data nama_ fungsi Info nama_bangunan

Gambar 3 Diagram Konteks

2. DFD Level 1

1 Login 7 Pengolahan Data Komentar 6 Pengolahan Data Agenda 5 Pengolahan Data Bangunan 4 Pengolahan Data Berita 3 Pengolahan Kategori Data Undang-undang 2 Pengolahan Data User Admin Operator Pengunjung Data login Data Modul Info Modul Data Kategori Info Kategori Data Berita Info Berita Info Bangunan Data Bangunan Data Agenda Info Agenda Data Komentar Info Komentar Data Login Info Login kategori berita bangunan agenda komentar Data Modul Info Modul Data Berita Info Berita Data Bangunan Info Bangunan Data Agenda Info Agenda Info Komentar Da ta Ko m en tar Info Bangunan Data Bangunan Info Kategori Data Kategori Data Berita Info Berita Data Agenda Info Agenda Info Komentar Data Komentar Info Login user Info Login Data login Goggle Maps 8 Pengolahan Data foto Info Foto Data Foto foto Data foto Info foto Da ta b an gu na n 13 pencarian rute Da ta ban gu na n Data Rute Info Rute Info rute Data Kategori Info Kategori Data bangunan Data Foto In fo Fot o 12 Tampil Peta Data Bangunan Info peta bangunan

Jejaring Sosial 14 share 9 Pengolahan Kategori Data arsitek 10 Pengolahan Data fungsi Da ta a rs ite k In fo a rsite k Data Fungsi Info fungsi arsitek fungsi Data fungsi Info fungsi Info arsitek Data arsitek Data arsitek Info arsitek Info fungsi

Data fungsi Da

ta Ba

ng

un

an

Info peta bangunan

Data bangunan Data berita Data share Data share Info share Info share 11 Pengolahan nama_fungsi

Gambar 4 DFD Level 1

3. Skema Relasi

User PKid_user password e-mail nama lengkap telepon foto alamat level Komentar PK id_komentar FK1id_berita FK2id_bangunan nama_komentar URL isi_komentar jam tanggal aktif Bangunan PK id_bangunan FK1id_undang-undang FK2id_user FK3id_arsitek nama_bangunan tahun lokasi lat lng gambar isi hari jam tanggal counter Berita PK id_berita FK1id_user judul isi_berita gambar hari tanggal jam counter Agenda PK id_agenda FK1id_user acara isi_agenda gambar tempat tgl_mulai tgl_selesai tgl_posting kategori PK id_undang-undang keterangan Foto PK id_foto FK1id_bangunan foto Arsitek PKid_arsitek Fungsi PK id_fungsi_awal FK1id_bangunan FK2id_nama_fungsi nama_fungsi PK id_nama_fungsi nama_fungsi

Gambar 5. Skema Relasi

3.3

Desain

A.

Desain Struktur Menu

Dalam perancangan sebuah aplikasi

dibutuhkan struktur menu yang berisikan menu dan submenu yang berfungsi untuk

memudahkan user dalam menggunakan


(5)

Sistem Informasi Bangunan Bersejarah di Kota Bandung

Login Home Peta Bangunan Berita Agenda

Pilih berita Pilih bangunan Tampil info

peta

Tampil info agenda

peta

user bangunan kategori agenda komentar logout Grafik

Tampil info grfaik

Isi Komentar

Cari

Pilih hasil pencarian

foto fungsi

berita

Kategori Bangunan Arsitek

Kategori fungsi bangunan

Gambar 6. Perancangan Struktur Menu

B.

Desain

Halaman

Depan

Pengunjung

Berikut ini adalah gambar perancangan halaman depan.

Font : Tahoma Ukuran: Judul = 14 isi=12 Warna= biru, putih, hijau

1.Logo 2.

Home 3.Map 4.Bangunan 5.Berta 6. Agenda 8. cari Foto-foto tua bangunan bersejarah

13. Isi_Home

14. Info counter

10.Agenda 9. Menu *home *bangunan *grafik *map *berita *agenda

11. YM

Navigasi 1. Klik 1 Menuju WWW.bandungheritage.org 2. Klik 2 menuju halaman T01 3. Klik 3 menuju halaman T02 4. Klik 4 menuju halaman T03 5. Klik 5 menuju halaman T04 6. Klik 6 menuju halaman T05 7. Klik 7 menuju halaman T06 8. Masukan kata kunci cari ke kolom 8, klik 15 menuju T07 9. Klik 10 menuju halaman T05 10 . Klik 11 menuju YM 11. Klik 12 menuju T09 12. Klik 16 menuju T08 13. Klik 17 menuju T09 Info jam dan tanggal

12. Komentar T01

15

Berita Sebelumnya: 16 17

7. Grafik

Gambar 7. Tampilan Halaman Depan

C.

Desain Tampilan Admin

Berikut ini adalah tampilan halaman utaman admin:

Navigasi 1. klik 8 menuju T12 2. klilk 9 menuju T13 3. klik 10 menuju T14 4. klik 11 menuju T15 5. klik 13 menuju T16 6. klilk 14 menuju T17 7. klik 15 menuju T18 8. klik 16 menuju T19 9. klik 17 menuju T20 10. klik 18 menuju T10 11. klik 19 menuju T01 12. klik 20 untuk logout

Font : Tahoma Ukuran: Judul = 14 isi=12 Warna= biru, putih, hijau

Jam, tanggal 7.logo

footer Info login user T12

8. home 10. user 11. Bangunan

12. kategori 13. koleksi foto 14. Berita 15. agenda 17. komentar

Foto admin logout

Gambar 8. Perancangan halaman admin

3.4

Implementasi

Implementasi sistem akan mengubah bentuk dari analisis maupun perancangan menjadi

bentuk bahasa pemrograman. Setelah

implementasi maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang

baru untuk pengembangan sistem

selanjutnya.

A.

Implementasi Sistem

Implementasi merupakan kelanjutan dari

kegiatan perancangan sistem dan dapat

dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang. Langkah-langkah dari proses implementasi adalah urutan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem

yang dirancang. Hasil dari tahapan

implementasi ini adalah suatu sistem pengolahan data yang sudah dapat berjalan dengan baik.

B.

Implementasi Perangkat

Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :

1. Prosessor dengan kecepatan 2.4 GHz

2. Memori 128 MB

3. Keyboard

4. Monitor resolusi 1024 x 768

5. Hard Disk 80 Gb

6. Modem dengan kecepatan 256kbps

C.

Implementasi Perangkat

Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows XP digunakan

sebagai sistem operasi.

2. Google map digunakan sebagai digitasi

peta bandung.

3. Mysql front 5.1 digunakan sebagai

perangkat lunak pembangun dalam pembuatan basis data.

4.

HASIL DAN DISKUSI

Dari analisa dan perancangan yang telah dilakukan, hasil dari aplikasi yang dibangun dapat terlihat seperti pada tampilan dibawah ini :


(6)

Gambar 9. Halaman Pengunjung

Gambar 10. Halaman Peta

Gambar 11. Halaman Admin

5.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Dengan dibuatnya Sistem informasi

geografis bangunan bersejarah di kota Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dibangunnya sistem informasi

geografis ini, bangunan bersejarah yang ada di kota bandung dapat

dikenal luas oleh masyarakat

indonesia maupun luar.

2. Dengan adanya aplikasi ini

masyarakat bisa dengan mudah

mencari dan mendapatkan

informasi tentang bangunan sejarah yang ada di Bandung

3. Bandung heritage bisa dengan

mudah mengelola data bangunan besejarah

4.

Membantu Bandung heritage untuk

memberikan pelayanan yang lebih baik tanpa dibatasi oleh jarak.

5.2

Saran

Sistem informasi geografis ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan

penyempurnaan lebih lanjut.

Adapun saran agar perangkat lunak ini bisa berfungsi dengan lebih optimal adalah:

1. Agar penyampaian informasi

bangunan lebih lengkap,

sebaiknya ditambahkan data spasial denah.

2. Fasilitas pencarian rute bisa

dikembangkan lagi untuk

mencari suatu lokasi tidak hanya terbatas pada antar bangunan.

3.Menambahkan fasilitas simulasi

jalan yang saat ini sedang dikembangkan oleh google map, namun saat ini data simulasi untuk negara indonesia belum ada.

4.Menambahkan fasilitas translate

pada bahasa lain.

6.

DAFTAR PUSTAKA

[1]

[2]

[3]

[4]

[5] [6]

http://www.Bandungtourism.com/in

dex_i.php (25 februari 2010),

Bandung.

http://ilmukomputer.org/category/si stem-informasi-geografis/

(25 februari 2010), Bandung.

http://www.ittelkom.ac.id/library/in dex.php?view=article&catid=25%3 Aindustri&id=223%3Asig&option =com_content&Itemid=15

(25 februari 2010), Bandung.

Hakim, Lukmanul (2008),

Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Lokomedia, Yogyakarta.

http://blog.ugm.ac.id (25-09- 2010).