SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (2)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB
POTENSI BISNIS DI KOTA BANDUNG
Hadi Muhammad
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer
Indonesia
Jln. Dipati Ukur No.112 Bandung 40132
[email protected]
ABSTRAK
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian perdagangan adalah suatu
institusi pemerintahan yang mempunyai tugas melaksanakan pemerintahan,
seperti mengelola data bisnis di kota Bandung, dengan adanya Dinas Koperasi,
UKM dan Perindustrian perdagangan para investor dapat menentukan lokasi
yang baik untuk berbisnis, supaya lebih efektif dan efisien dalam pencarian
potensi bisnis maka diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu dalam
menentukan potensi bisnis.
Dengan sistem informasi geografis (SIG) berbasis web maka informasi
yang dihasilkan menjadi lebih informatif dan memudahkan dalam memperoleh
data spasial dan data non spasial serta dilengkapi dengan metode Analitic
Hierarcy Process (AHP) sebagai sistem untuk menentukan potensi bisnis.
Berdasarkan hasil pengujian secara fungsional (alpha) dan betha
diharapkan aplikasi ini dapat membantu memudahkan dalam memperoleh
informasi secara cepat tentang persebaran lokasi - lokasi potensi bisnis serta
dalam menentukan potensi bisnis dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peta, Potensi, Metode AHP
1. PENDAHULUAN
1.1 Identifikasi Masalah
Bagaimana cara membangun ”Bagaimana
membangun suatu sistem informasi geografis
berbasis Web yang mampu memberikan
informasi tentang daerah yang masih
berpotensi untuk dimulainya suatu bisnis dan
bisnis yang cocok untuk daerah tersebut”.
Objek penelitian dilakukan di Dinas Koperasi,
UKM, dan PERINDAG Kota Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk
membangun sistem informasi geografis
berbasis web Potensi bisnis di kota Bandung.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Membantu masyarakat yang ingin memulai
usaha atau para investor yang ingin
mengembangkan usaha.
2. Menyediakan data dan informasi berbasis
web agar sebaran potensi bisnis di
kecamatan wilayah kota bandung bisa di
kenali oleh masyarakat luas atau investor
pengembang.
3. Memudahkan dalam memperoleh informasi
data spasial dan data non spasial secara
cepat tentang persebaran lokasi - lokasi
potensi bisnis yang dilengkapi dengan peta
spasial pendukung seperti jalan, batas
kecamatan, pompa bensin dan tempat wisata
pada peta.
4. Dengan penggambaran melalui peta digital
diharapkan informasi yang didapatkan lebih
terintegrasi antara data spasial dengan data
non spasial.
5. Penentuan potensi bisnis dapat dilakukan
dengan lebih optimal, selain itu waktu yang
diperlukan untuk mengevaluasi potensi
bisnis tersebut menjadi lebih cepat karena
sudah didukung oleh sistem yang
terintegrasi.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam pembangunan
sistem informasi geografis ini antara lain :
1. Dapat membantu memudahkan mencari
lokasi-lokasi berpotensi bisnis .
2. Dapat mempercepat proses pencarian
informasi potensi bisnis.
3. Dapat mengenalkan potensi yang ada
kepada masyarakat luas.
4. Dapat memudahkan pembacaan peta dari
sebaran potensi yang ada.
2. MODEL, ANALISA, DESAIN,
DAN IMPLEMENTASI
2.1 Model
1. Tahap pengumpulan data
a. Studi Kepustakaan.
b. Observasi.
c. Wawancara.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
a. Requirements analysis and definition
b. System and software design
c. Implementation and unit testing
d. Integration and system testing
e. Operation and maintenance
memudahkan untuk mendapatkan informasi
geografis secara cepat dan terintegrasi dari
objek potensi tersebut, karena selama ini baik
masyarakat maupun perangkat pemerintah
dalam pencarian lokasi dan data-data potensi
masih dilakukan secara manual melalui peta
kertas biasa yang sulit didapatkan meskipun
ada pada instansi pemerintah namun peta
tersebut tidak up to date dan kurang
memberikan gambaran yang memuaskan, dan
akhirnya harus mencari dan observasi
langsung ke tempat yang dituju dan itu sangat
membutuhkan biaya yang cukup besar.
2.3 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic
Information System) adalah sistem informasi
khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database.
2.4 Diagram Alir Manajemen Basis
Data Web SIGDATA
SPASIAL
PETA
BANDUNG
2.2 Analisis Masalah
Kota Bandung memiliki 26 kecamatan, jenis
bisnis yang paling menonjol sebagai potensi
dari Kota Bandung itu sendiri adalah bisnis
distro, fo, supermarket dan hotel. Namun
sayangnya pengolahan dan pengembangan
potensi ini kurang terkoordinir sehingga
pertumbuhannya menjadi lambat. Hal ini
dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan
informasi-informasi mengenai potensi bisnis
apa yang cocok untuk dikembangkan dan
berada di daerah manakah potensi bisnis itu
berada. Karena kekurangan informasi ini lah
sehingga pihak pengembang atau investor sulit
untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang
berpotensi bisnis. Oleh karena itu perlu adanya
suatu sistem yang dapat memberikan
informasi letak lokasi-lokasi berpotensi bisnis
dalam bentuk peta digital disertai data-data
atributnya agar mudah dicerna dan
REGISTRASI
PETA
DIGITASI PETA
BASIS DATA
SPASIAL
Gambar 1. Pembuatan data Spasial
2.5 Diagram Alir Pembangunan
Web SIG-
DATA TEKS
DAN ANGKA
(STATISTIK)
Mulai
MASUKAN DATA
Peta bandung
lengkap Dalam
format .JPEG
Registrasi Peta
Input
Registrasi
Peta
Lakukan digitasi
sesuai peta dasar
BASIS DATA
NON SPASIAL
Disimpan dalam
Basis Data
MapInfo
Basis data
Spasial
(vektor)
Gambar 2. Pembuatan data Non Spasial.
BASIS
DATA
SPASI
SISTE
M
MAN
AJEM
EN
BASIS
Gambar 4. Diagram alir pengolahan data
spasial.
Mulai
BASIS
DATA
NON
Pilih layer
spasial hasil
digitasi yang
akan
diinputkan
data
atributnya
ANAL
ISIS
SISTE
Input
Data
atribut
Disimpan
dalam Basis
Data
MapInfo
Basis data
Non
Spasial
SIG
Gambar
3.
Diagram
pembuatan database
perencanaan
Gambar 5. Diagram alir pengolahan data
non spasial.
3. Diagram Konteks
Basis data
Spasial dan non
spasial
Translate ke
format ESRI
shape (.shp)
SIG Potensi
bisnis di Kota
Bandung
Username, password
Request data kriteria
Request data sarana potensi
Request data jalan
Request data kecamatan
Admin
Translate
database ke
format mysql
Info login
Respon data kriteria
Respon data sarana potensi
Respon data jalan
Respon data kecamatan
Tampilkan
dalam basis web
dengan coding
Info data jalan
Info data kecamatan
Info kriteria
Info sarana potensi
Info potensi bisnis
Info data buku tamu
Peta digital
SIG Potensi Bisnis di
kota Bandung
Cari Data kriteria
Cari data sarana potensi
Data penilaian kriteria
Data buku tamu
Gambar 5. Diagram alir proses konversi
data.
Pengunjung
Gambar 8. Diagram konteks
4. DFD (Data Flow Diagram)
2.6 Desain
Respon Data kategori
Respon Data sarana potensi
Request Data kategori
Respon Data kriteria
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Request Data sarana potensi
Request Data kriteria
Admin
Tb_admin
Data sarana potensi
Id_kecamatan
Id_layer
geometry
Username,
password
xmin
username
Username
password
xmax
Id_jalan
password
Nama_kriteria
Login valid
Info login
ymin
1
1
Admin
Login valid
Jalan
mengelola
N
nilai_kriteria
1
2.0
Pengolahan
Data kriteria
ymax
N
1
latmax
nama
Id_project
Id_kriteria
Nama_jalan
Respon
data jalan
width
title
Mengelola
Data kriteria
N
height
1
lonmin
Kriteria
1
scale
1
Terdiri
atas
Tb_jalan
Id_kriteria
adminpassword
N
N
Memiliki
Layer
Id_kategori
kategori
1
Terdiri
atas
1
Terdiri
atas
xmax
ymin
Id_layer
Memiliki
namefield
N
N
N
Kecamatan
N
Sarana_potensi
1
di isi
Id_pengunjung
populasi
N
1
N
Id_kategori
Pengunjung
Info data
kecamatan
Id_layer
1
Id_sarana
Data
kriteria
Cari
data kriteria
Pengunjung
Income_perkapita
Info data
tamu
Memiliki
Id_kriteria
luas
Id_jalan
latitude
Data penilaian
kriteria
Data tamu
Jumlah_pendatang
Id_kecamatan
Nama_kecamatan
longitude
No_alamat
Info sarana potensi
Cari data sarana potensi
Peta digital
7.0
Pengolahan
Buku Tamu
Info Potensi
Bisnis, Info kriteria,
Info sarana potensi
Id_pengunjung
Nama_pengunjung
Tb_kategori
Data jalan
Data kecamatan
ymax
Id_project
Id_komentar
Data kategori
Data
Sarana potensi
Data
jalan
1
Nama_sarana
Komentar
N
Info
data
kriteria
Nama_kategori
shape
Login valid
Data kategori
Data
kecamatan
data
jalan
Memiliki
xmin
Id_layer
komentar
Respon
Data
Kecamatan
6.0
Pengolahan
Data
kecamatan
4.0
Pengolahan
Data kategori
Id_kecamatan
1
Mengelola
username
5.0
Pengolahan
Data jalan
Id_layer
banyak_kategori
1
latmin
Tb_sarana_potensi
Tb_kecamatan
Login valid
Tb_kriteria
Terdiri
atas
transfactor
1
lonmax
Terdiri
atas
1
Project
Request
Data jalan
Terdiri
atas
1
isprojected
3.0
Pengolahan
Data sarana
potensi
Request
Data
kecamatan
1.0
Login
Login valid
Tb_tamu
8.0
Tampil Data
Spasial
Data layer
Data tamu
Kepadatan_penduduk
Terdiri
atas
9.0
Menentukan
potensi bisnis
Tb_layer
Tb_project
Gambar 6. ERD (Entity Relationship
Diagram)
Data
project
Data
Sarana potensi
Gambar 9. DFD level 1
2. Relasi tabel
5. Menu web admin
webSIG
kategori
PK
id_kategori
nama_kategori
banyak kategori
sarana_potensi
kriteria
Project
PK
id_project
title
isprojected
lonmin
lonmax
latmin
latmax
width
height
scale
transfactor
admin password
PK
PK
id_sarana
id_kriteria
id_kategori
nama_kriteria
nilai_kriteria
Layer
PK
layer_id
id_kriteria
id_jalan
id_kecamatan
id_kategori
nama_sarana
no_alamat
longitude
latitude
id_layer
Admin
username
password
Pengunjung
id_pengunjung
komentar
nama_pengunjung
PK
id_komentar
id_pengunjung
username
Komentar
Profil
Guest
book
Distro &
clothing
FO
Supermarket
Hotel
id_jalan
id_layer
id_kecamatan
geometry
xmin
xmax
ymin
ymax
nama_jalan
shape
nama_field
id_project
PK
PK
Home
jalan
PK
Potensi
bisnis
Potensi bisnis dan
perhitungan AHP
kecamatan
PK
id_kecamatan
id_layer
geometry
xmin
xmax
ymin
ymax
populasi
income perkapita
luas
jumlah_pendatang
nama_kecamatan
kepadatan penduduk
Gambar 7. Relasi table
Gambar 10. Arsitektur menu web admin.
Restoran
6. Menu web pengunjung
2. Tampilan peta hasil registrasi dan
digitasi
webSIG
Kecamatan
Jalan
Sarana_potensi
view
kategori
tambah
kriteria
edit
Buku_tamu
hapus
Logout
Admin
Ganti
password
Gambar 11. Arsitektur menu web
pengunjung.
Gambar 8. Peta hasil registrasi dan digitasi
3. Database SIG hasil konversi dari .TAB
ke format ESRI (.shp)
2.8 Implementasi
Perangkat lunak yang digunakan
pada sistem komputer dalam membangun
Website SIG identifikasi potensi wilayah ini
adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Windows XP Profesional
SP 2 .
2. Macromedia Dreamweaver
8 untuk
penulisan kode program.
3. Map Info Profesional 10.0.
4. Arc View 3.0.
5. Ekstensi Opensvgmapserver101
6. Internet Explorer sebagai browser
7. Wampserver untuk local internet dan
penyimpanan database
8. SVG Viewer sebagai plugin untuk
membaca data geometri.
1. Tampilan
diregistrasi
peta
dasar
yang
akan
Gambar 9. Data Spasial dalam format
ESRI
Gambar 7. Peta dasar
4. Database SIG hasil konversi dari format
ESRI ke format mysql.
6. Tampilan halaman potensi
Gambar 12. Halaman Potensi
7. Tampilan info objek peta
Gambar 10. Database SIG mysql
5. Tampilan halaman utama pengunjung
Gambar 14. Halaman info peta
8. Tampilan menu admin
Gambar 11. Halaman index pengunjung.
Gambar 15. Halaman menu admin
3. HASIL DAN DISKUSI
3.1 Fasilitas SIG Potensi Wilayah
Sistem informasi yang dibangun mempunyai
kemampuan sebagai berikut :
a. Menghasilkan
peta
sebaran
lokasi
komoditas pertanian, peternakan dan
industri disertai objek pendukung lainnya
seperti jalan, batas kecamatan dan letak
pasar tradisional yang mempengaruhi
kegiatan distribusi komoditas potensi.
b. Menghasilkan peta klasifikasi komoditas
pertanian, peternakan, dan industri beserta
data atribut dari objek potensi yang ada
pada peta tersebut dan dapat diakses secara
langsung dari peta tersebut.
c. Menghasilkan peta jangkauan distribusi
komoditas tersebut.
d. Menghasilkan peta wilayah yang belum
memiliki potensi.
e. Dapat melakukan analisis dari gabungan
berbagai data untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atau hasil analisis secara
geografis.
membentuk basis data SIG. Dengan demikian,
perancangan basisdata merupakan hal yang
penting dalam SIG untuk menentukan
efektifitas
dan
efisiensi
proses-proses
masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.
Gambar 16. Cara Kerja SIG
4. KESIMPILAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1.
3.2 Perangkat Lunak
WebSIG ini akan berjalan normal pada
spesifikasi software sebagai berikut :
a.
Sistem Operasi Windows
b.
Internet Eksplorer with SVG ViewerIE
c.
Atau Mozilla
ViewerFirefox
Firefox
with
2.
SVG
SVG (Scalable Vector Graphics) merupakan
sebuah format standar
dokumen yang
disediakan untuk membuat content grafis
berdasarkan vektor melalui web. Dengan
konsep vektor ini, tampilan yang dihasilkan
dapat diatur sekalanya dan diproses dengan
komputasi grafis sehingga jika dilakukan
proses pembesaran(zoom) hasilnya tetap
bagus.
3.3 Cara Kerja SIG
SIG menghubungkan sekumpulan
unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di
dalam satuan yang dikenal sebagai “layers”.
Contoh layers misalnya sungai, bangunan,
jalan, laut, batas-batas administrasi, hutan dan
lain-lain. Kumpulan dari
layers
ini
3.
4.
Sistem yang dibangun dapat memberikan
gambaran sebaran potensi wilayah di
Kabupaten Garut dengan berbasis web
sehingga potensi wilayah Garut bisa
diketahui oleh masyarakat luas dan selain
itu kita bisa mengetahui wilayah mana
yang dominan memiliki potensi dan
wilayah mana yang tidak.
Dengan adanya sistem informasi
geografis ini maka informasi sebaran
potensi dapat diperoleh dengan cepat dan
mampu menghasilkan output dalam
bentuk peta digital.
Pada sistem ini database dari setiap objek
peta dapat diperbaharui oleh admin
sesuai dengan kebutuhan dan data real
agar data menjadi lebih up to date dan
cukup membantu bagi masyarakat
ataupun
investor
yang
ingin
mengembangkan potensi serta cukup
membantu dalam perencanaan kegiatan
dan pendistribusian hasil komoditas
potensi.
Dengan penyajian melalui pemetaan data
spasial beserta data non spasial dalam
sistem ini, menjadikan data lebih saling
terintegrasi.
4.2 Saran
5. DAFTAR PUSTAKA
1.
[1]. Andri Heryandi, S.T. Aplikasi Database
Berbasis Web.pdf, Diktat Aplikasi
Teknologi Online.
[2]. Hakim, Lukmanul (2008), Membongkar
Trik Rahasia Para Master PHP ,
Lokomedia, Yogyakarta.
[3]. Heryanto, Imam, Raharjo,Budi (2008),
Memahami Konsep SQL dan PL/SQL di
Oracle,Informatika, Bandung.
[4]. Riyanto, Indelarko, Prilnali (2006),
Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Berbasis Dekstop dan Web ,
Yogyakarta.
[5]. Jogiyanto, H. M., Analisis dan Desain
Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi
Offset, Jakarta, 1989.
[6]. Prahasta, E., 2001. Konsep-konsep Dasar
Sistem
Informasi
Geografis.
CV.
Informatika, Bandung.
[7]. http://www.wikipedia.net,
akses
November – Desember 2009.
2.
3.
Penambahan entitas atau tabel lain yang
mendukung selain dari entitas yang
tersedia dalam sistem ini akan
menjadikan sistem lebih berdaya guna.
Karena keterbatasan tools yang dimiliki
oleh saya dalam membangun sistem
informasi geografis ini, diharapkan untuk
kedepannya dalam hal registrasi peta
dilakukan lebih dari empat titik acuan,
serta menggunakan alat seperti GPS
untuk mengetahui titik tersebut dengan
terjun langsung ke lapangan agar nilai
error dari keakuratan kordinat bisa lebih
di minimalisir.
Dalam
pengolahan
data
spasial
diharapkan bisa lebih ditingkatkan
dimana
admin
bisa
langsung
memanipulasi data spasial tidak hanya
data point saja.
POTENSI BISNIS DI KOTA BANDUNG
Hadi Muhammad
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer
Indonesia
Jln. Dipati Ukur No.112 Bandung 40132
[email protected]
ABSTRAK
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian perdagangan adalah suatu
institusi pemerintahan yang mempunyai tugas melaksanakan pemerintahan,
seperti mengelola data bisnis di kota Bandung, dengan adanya Dinas Koperasi,
UKM dan Perindustrian perdagangan para investor dapat menentukan lokasi
yang baik untuk berbisnis, supaya lebih efektif dan efisien dalam pencarian
potensi bisnis maka diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu dalam
menentukan potensi bisnis.
Dengan sistem informasi geografis (SIG) berbasis web maka informasi
yang dihasilkan menjadi lebih informatif dan memudahkan dalam memperoleh
data spasial dan data non spasial serta dilengkapi dengan metode Analitic
Hierarcy Process (AHP) sebagai sistem untuk menentukan potensi bisnis.
Berdasarkan hasil pengujian secara fungsional (alpha) dan betha
diharapkan aplikasi ini dapat membantu memudahkan dalam memperoleh
informasi secara cepat tentang persebaran lokasi - lokasi potensi bisnis serta
dalam menentukan potensi bisnis dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peta, Potensi, Metode AHP
1. PENDAHULUAN
1.1 Identifikasi Masalah
Bagaimana cara membangun ”Bagaimana
membangun suatu sistem informasi geografis
berbasis Web yang mampu memberikan
informasi tentang daerah yang masih
berpotensi untuk dimulainya suatu bisnis dan
bisnis yang cocok untuk daerah tersebut”.
Objek penelitian dilakukan di Dinas Koperasi,
UKM, dan PERINDAG Kota Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk
membangun sistem informasi geografis
berbasis web Potensi bisnis di kota Bandung.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Membantu masyarakat yang ingin memulai
usaha atau para investor yang ingin
mengembangkan usaha.
2. Menyediakan data dan informasi berbasis
web agar sebaran potensi bisnis di
kecamatan wilayah kota bandung bisa di
kenali oleh masyarakat luas atau investor
pengembang.
3. Memudahkan dalam memperoleh informasi
data spasial dan data non spasial secara
cepat tentang persebaran lokasi - lokasi
potensi bisnis yang dilengkapi dengan peta
spasial pendukung seperti jalan, batas
kecamatan, pompa bensin dan tempat wisata
pada peta.
4. Dengan penggambaran melalui peta digital
diharapkan informasi yang didapatkan lebih
terintegrasi antara data spasial dengan data
non spasial.
5. Penentuan potensi bisnis dapat dilakukan
dengan lebih optimal, selain itu waktu yang
diperlukan untuk mengevaluasi potensi
bisnis tersebut menjadi lebih cepat karena
sudah didukung oleh sistem yang
terintegrasi.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam pembangunan
sistem informasi geografis ini antara lain :
1. Dapat membantu memudahkan mencari
lokasi-lokasi berpotensi bisnis .
2. Dapat mempercepat proses pencarian
informasi potensi bisnis.
3. Dapat mengenalkan potensi yang ada
kepada masyarakat luas.
4. Dapat memudahkan pembacaan peta dari
sebaran potensi yang ada.
2. MODEL, ANALISA, DESAIN,
DAN IMPLEMENTASI
2.1 Model
1. Tahap pengumpulan data
a. Studi Kepustakaan.
b. Observasi.
c. Wawancara.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
a. Requirements analysis and definition
b. System and software design
c. Implementation and unit testing
d. Integration and system testing
e. Operation and maintenance
memudahkan untuk mendapatkan informasi
geografis secara cepat dan terintegrasi dari
objek potensi tersebut, karena selama ini baik
masyarakat maupun perangkat pemerintah
dalam pencarian lokasi dan data-data potensi
masih dilakukan secara manual melalui peta
kertas biasa yang sulit didapatkan meskipun
ada pada instansi pemerintah namun peta
tersebut tidak up to date dan kurang
memberikan gambaran yang memuaskan, dan
akhirnya harus mencari dan observasi
langsung ke tempat yang dituju dan itu sangat
membutuhkan biaya yang cukup besar.
2.3 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic
Information System) adalah sistem informasi
khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database.
2.4 Diagram Alir Manajemen Basis
Data Web SIGDATA
SPASIAL
PETA
BANDUNG
2.2 Analisis Masalah
Kota Bandung memiliki 26 kecamatan, jenis
bisnis yang paling menonjol sebagai potensi
dari Kota Bandung itu sendiri adalah bisnis
distro, fo, supermarket dan hotel. Namun
sayangnya pengolahan dan pengembangan
potensi ini kurang terkoordinir sehingga
pertumbuhannya menjadi lambat. Hal ini
dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan
informasi-informasi mengenai potensi bisnis
apa yang cocok untuk dikembangkan dan
berada di daerah manakah potensi bisnis itu
berada. Karena kekurangan informasi ini lah
sehingga pihak pengembang atau investor sulit
untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang
berpotensi bisnis. Oleh karena itu perlu adanya
suatu sistem yang dapat memberikan
informasi letak lokasi-lokasi berpotensi bisnis
dalam bentuk peta digital disertai data-data
atributnya agar mudah dicerna dan
REGISTRASI
PETA
DIGITASI PETA
BASIS DATA
SPASIAL
Gambar 1. Pembuatan data Spasial
2.5 Diagram Alir Pembangunan
Web SIG-
DATA TEKS
DAN ANGKA
(STATISTIK)
Mulai
MASUKAN DATA
Peta bandung
lengkap Dalam
format .JPEG
Registrasi Peta
Input
Registrasi
Peta
Lakukan digitasi
sesuai peta dasar
BASIS DATA
NON SPASIAL
Disimpan dalam
Basis Data
MapInfo
Basis data
Spasial
(vektor)
Gambar 2. Pembuatan data Non Spasial.
BASIS
DATA
SPASI
SISTE
M
MAN
AJEM
EN
BASIS
Gambar 4. Diagram alir pengolahan data
spasial.
Mulai
BASIS
DATA
NON
Pilih layer
spasial hasil
digitasi yang
akan
diinputkan
data
atributnya
ANAL
ISIS
SISTE
Input
Data
atribut
Disimpan
dalam Basis
Data
MapInfo
Basis data
Non
Spasial
SIG
Gambar
3.
Diagram
pembuatan database
perencanaan
Gambar 5. Diagram alir pengolahan data
non spasial.
3. Diagram Konteks
Basis data
Spasial dan non
spasial
Translate ke
format ESRI
shape (.shp)
SIG Potensi
bisnis di Kota
Bandung
Username, password
Request data kriteria
Request data sarana potensi
Request data jalan
Request data kecamatan
Admin
Translate
database ke
format mysql
Info login
Respon data kriteria
Respon data sarana potensi
Respon data jalan
Respon data kecamatan
Tampilkan
dalam basis web
dengan coding
Info data jalan
Info data kecamatan
Info kriteria
Info sarana potensi
Info potensi bisnis
Info data buku tamu
Peta digital
SIG Potensi Bisnis di
kota Bandung
Cari Data kriteria
Cari data sarana potensi
Data penilaian kriteria
Data buku tamu
Gambar 5. Diagram alir proses konversi
data.
Pengunjung
Gambar 8. Diagram konteks
4. DFD (Data Flow Diagram)
2.6 Desain
Respon Data kategori
Respon Data sarana potensi
Request Data kategori
Respon Data kriteria
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Request Data sarana potensi
Request Data kriteria
Admin
Tb_admin
Data sarana potensi
Id_kecamatan
Id_layer
geometry
Username,
password
xmin
username
Username
password
xmax
Id_jalan
password
Nama_kriteria
Login valid
Info login
ymin
1
1
Admin
Login valid
Jalan
mengelola
N
nilai_kriteria
1
2.0
Pengolahan
Data kriteria
ymax
N
1
latmax
nama
Id_project
Id_kriteria
Nama_jalan
Respon
data jalan
width
title
Mengelola
Data kriteria
N
height
1
lonmin
Kriteria
1
scale
1
Terdiri
atas
Tb_jalan
Id_kriteria
adminpassword
N
N
Memiliki
Layer
Id_kategori
kategori
1
Terdiri
atas
1
Terdiri
atas
xmax
ymin
Id_layer
Memiliki
namefield
N
N
N
Kecamatan
N
Sarana_potensi
1
di isi
Id_pengunjung
populasi
N
1
N
Id_kategori
Pengunjung
Info data
kecamatan
Id_layer
1
Id_sarana
Data
kriteria
Cari
data kriteria
Pengunjung
Income_perkapita
Info data
tamu
Memiliki
Id_kriteria
luas
Id_jalan
latitude
Data penilaian
kriteria
Data tamu
Jumlah_pendatang
Id_kecamatan
Nama_kecamatan
longitude
No_alamat
Info sarana potensi
Cari data sarana potensi
Peta digital
7.0
Pengolahan
Buku Tamu
Info Potensi
Bisnis, Info kriteria,
Info sarana potensi
Id_pengunjung
Nama_pengunjung
Tb_kategori
Data jalan
Data kecamatan
ymax
Id_project
Id_komentar
Data kategori
Data
Sarana potensi
Data
jalan
1
Nama_sarana
Komentar
N
Info
data
kriteria
Nama_kategori
shape
Login valid
Data kategori
Data
kecamatan
data
jalan
Memiliki
xmin
Id_layer
komentar
Respon
Data
Kecamatan
6.0
Pengolahan
Data
kecamatan
4.0
Pengolahan
Data kategori
Id_kecamatan
1
Mengelola
username
5.0
Pengolahan
Data jalan
Id_layer
banyak_kategori
1
latmin
Tb_sarana_potensi
Tb_kecamatan
Login valid
Tb_kriteria
Terdiri
atas
transfactor
1
lonmax
Terdiri
atas
1
Project
Request
Data jalan
Terdiri
atas
1
isprojected
3.0
Pengolahan
Data sarana
potensi
Request
Data
kecamatan
1.0
Login
Login valid
Tb_tamu
8.0
Tampil Data
Spasial
Data layer
Data tamu
Kepadatan_penduduk
Terdiri
atas
9.0
Menentukan
potensi bisnis
Tb_layer
Tb_project
Gambar 6. ERD (Entity Relationship
Diagram)
Data
project
Data
Sarana potensi
Gambar 9. DFD level 1
2. Relasi tabel
5. Menu web admin
webSIG
kategori
PK
id_kategori
nama_kategori
banyak kategori
sarana_potensi
kriteria
Project
PK
id_project
title
isprojected
lonmin
lonmax
latmin
latmax
width
height
scale
transfactor
admin password
PK
PK
id_sarana
id_kriteria
id_kategori
nama_kriteria
nilai_kriteria
Layer
PK
layer_id
id_kriteria
id_jalan
id_kecamatan
id_kategori
nama_sarana
no_alamat
longitude
latitude
id_layer
Admin
username
password
Pengunjung
id_pengunjung
komentar
nama_pengunjung
PK
id_komentar
id_pengunjung
username
Komentar
Profil
Guest
book
Distro &
clothing
FO
Supermarket
Hotel
id_jalan
id_layer
id_kecamatan
geometry
xmin
xmax
ymin
ymax
nama_jalan
shape
nama_field
id_project
PK
PK
Home
jalan
PK
Potensi
bisnis
Potensi bisnis dan
perhitungan AHP
kecamatan
PK
id_kecamatan
id_layer
geometry
xmin
xmax
ymin
ymax
populasi
income perkapita
luas
jumlah_pendatang
nama_kecamatan
kepadatan penduduk
Gambar 7. Relasi table
Gambar 10. Arsitektur menu web admin.
Restoran
6. Menu web pengunjung
2. Tampilan peta hasil registrasi dan
digitasi
webSIG
Kecamatan
Jalan
Sarana_potensi
view
kategori
tambah
kriteria
edit
Buku_tamu
hapus
Logout
Admin
Ganti
password
Gambar 11. Arsitektur menu web
pengunjung.
Gambar 8. Peta hasil registrasi dan digitasi
3. Database SIG hasil konversi dari .TAB
ke format ESRI (.shp)
2.8 Implementasi
Perangkat lunak yang digunakan
pada sistem komputer dalam membangun
Website SIG identifikasi potensi wilayah ini
adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Windows XP Profesional
SP 2 .
2. Macromedia Dreamweaver
8 untuk
penulisan kode program.
3. Map Info Profesional 10.0.
4. Arc View 3.0.
5. Ekstensi Opensvgmapserver101
6. Internet Explorer sebagai browser
7. Wampserver untuk local internet dan
penyimpanan database
8. SVG Viewer sebagai plugin untuk
membaca data geometri.
1. Tampilan
diregistrasi
peta
dasar
yang
akan
Gambar 9. Data Spasial dalam format
ESRI
Gambar 7. Peta dasar
4. Database SIG hasil konversi dari format
ESRI ke format mysql.
6. Tampilan halaman potensi
Gambar 12. Halaman Potensi
7. Tampilan info objek peta
Gambar 10. Database SIG mysql
5. Tampilan halaman utama pengunjung
Gambar 14. Halaman info peta
8. Tampilan menu admin
Gambar 11. Halaman index pengunjung.
Gambar 15. Halaman menu admin
3. HASIL DAN DISKUSI
3.1 Fasilitas SIG Potensi Wilayah
Sistem informasi yang dibangun mempunyai
kemampuan sebagai berikut :
a. Menghasilkan
peta
sebaran
lokasi
komoditas pertanian, peternakan dan
industri disertai objek pendukung lainnya
seperti jalan, batas kecamatan dan letak
pasar tradisional yang mempengaruhi
kegiatan distribusi komoditas potensi.
b. Menghasilkan peta klasifikasi komoditas
pertanian, peternakan, dan industri beserta
data atribut dari objek potensi yang ada
pada peta tersebut dan dapat diakses secara
langsung dari peta tersebut.
c. Menghasilkan peta jangkauan distribusi
komoditas tersebut.
d. Menghasilkan peta wilayah yang belum
memiliki potensi.
e. Dapat melakukan analisis dari gabungan
berbagai data untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atau hasil analisis secara
geografis.
membentuk basis data SIG. Dengan demikian,
perancangan basisdata merupakan hal yang
penting dalam SIG untuk menentukan
efektifitas
dan
efisiensi
proses-proses
masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.
Gambar 16. Cara Kerja SIG
4. KESIMPILAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1.
3.2 Perangkat Lunak
WebSIG ini akan berjalan normal pada
spesifikasi software sebagai berikut :
a.
Sistem Operasi Windows
b.
Internet Eksplorer with SVG ViewerIE
c.
Atau Mozilla
ViewerFirefox
Firefox
with
2.
SVG
SVG (Scalable Vector Graphics) merupakan
sebuah format standar
dokumen yang
disediakan untuk membuat content grafis
berdasarkan vektor melalui web. Dengan
konsep vektor ini, tampilan yang dihasilkan
dapat diatur sekalanya dan diproses dengan
komputasi grafis sehingga jika dilakukan
proses pembesaran(zoom) hasilnya tetap
bagus.
3.3 Cara Kerja SIG
SIG menghubungkan sekumpulan
unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di
dalam satuan yang dikenal sebagai “layers”.
Contoh layers misalnya sungai, bangunan,
jalan, laut, batas-batas administrasi, hutan dan
lain-lain. Kumpulan dari
layers
ini
3.
4.
Sistem yang dibangun dapat memberikan
gambaran sebaran potensi wilayah di
Kabupaten Garut dengan berbasis web
sehingga potensi wilayah Garut bisa
diketahui oleh masyarakat luas dan selain
itu kita bisa mengetahui wilayah mana
yang dominan memiliki potensi dan
wilayah mana yang tidak.
Dengan adanya sistem informasi
geografis ini maka informasi sebaran
potensi dapat diperoleh dengan cepat dan
mampu menghasilkan output dalam
bentuk peta digital.
Pada sistem ini database dari setiap objek
peta dapat diperbaharui oleh admin
sesuai dengan kebutuhan dan data real
agar data menjadi lebih up to date dan
cukup membantu bagi masyarakat
ataupun
investor
yang
ingin
mengembangkan potensi serta cukup
membantu dalam perencanaan kegiatan
dan pendistribusian hasil komoditas
potensi.
Dengan penyajian melalui pemetaan data
spasial beserta data non spasial dalam
sistem ini, menjadikan data lebih saling
terintegrasi.
4.2 Saran
5. DAFTAR PUSTAKA
1.
[1]. Andri Heryandi, S.T. Aplikasi Database
Berbasis Web.pdf, Diktat Aplikasi
Teknologi Online.
[2]. Hakim, Lukmanul (2008), Membongkar
Trik Rahasia Para Master PHP ,
Lokomedia, Yogyakarta.
[3]. Heryanto, Imam, Raharjo,Budi (2008),
Memahami Konsep SQL dan PL/SQL di
Oracle,Informatika, Bandung.
[4]. Riyanto, Indelarko, Prilnali (2006),
Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Berbasis Dekstop dan Web ,
Yogyakarta.
[5]. Jogiyanto, H. M., Analisis dan Desain
Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi
Offset, Jakarta, 1989.
[6]. Prahasta, E., 2001. Konsep-konsep Dasar
Sistem
Informasi
Geografis.
CV.
Informatika, Bandung.
[7]. http://www.wikipedia.net,
akses
November – Desember 2009.
2.
3.
Penambahan entitas atau tabel lain yang
mendukung selain dari entitas yang
tersedia dalam sistem ini akan
menjadikan sistem lebih berdaya guna.
Karena keterbatasan tools yang dimiliki
oleh saya dalam membangun sistem
informasi geografis ini, diharapkan untuk
kedepannya dalam hal registrasi peta
dilakukan lebih dari empat titik acuan,
serta menggunakan alat seperti GPS
untuk mengetahui titik tersebut dengan
terjun langsung ke lapangan agar nilai
error dari keakuratan kordinat bisa lebih
di minimalisir.
Dalam
pengolahan
data
spasial
diharapkan bisa lebih ditingkatkan
dimana
admin
bisa
langsung
memanipulasi data spasial tidak hanya
data point saja.