Perangkat insentif disinsentif pemanfaatan ruang kawasan bencana
82
a. Kemudahan secara ekonomi melalui tata cara pemberian kompensasi atas
opportunity cost yang hilang akibat penetapan lahan masyarakat sebagai kawasan lindung melalui imbalan.
b. Kemudahan secara fisik melalui pembangunan serta pengadaan sarana dan
prasarana seperti jalan, listrik, air minum, telepon dan sebagainya untuk melayani pengembangan kawasan sesuai dengan rencana tata ruang.
Insentif dapat diberikan dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah; antar pemerintah daerah yang saling berhubungan berupa subsidi silang dari daerah
yang penyelenggaraan penataan ruangnya memberikan dampak kepada daerah yang dirugikan, atau antara pemerintah dan swasta dalam hal pemerintah
memberikan prefensi kepada swasta sebagai imbalan dalam mendukung perwujudan rencana tata ruang, atau dari pemerintah kepada masyarakat atas
partisipasinya menjaga kualitas ruang. Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak masyarakat.
Pemberian insentif kepada setiap orang yang melakukan aktifitas yang dapat mempertahankan danatau mendukung fungsi lindung kawasan rawan bencana
longsor, seperti penanaman pohon pelindung dan pembuatan terasering. Insentif yang diberikan dapat berupa pemberian penghargaan dan kemudahan dalam
melaksanakan aktifitasnya. Di samping pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta, danatau pemerintah daerah, pemberian insentif juga dapat
berupa: keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan urun saham; pembangunan dan pengadaan infrastruktur; dan
pemberian kemudahan-kemudahan prosedur perizinan.
Pemberian insentif dapat juga dilakukan dalam penyelenggaraan kerjasama antar daerah. Daerah yang secara langsung mendapatkan manfaat dari
penyelenggaraan penataan ruang yang diselenggarakan oleh daerah lainnya dapat memberikan kompensasi dan atau bantuan kepada daerah lainnya tersebut.
Perangkat disinsentif adalah perangkat yang bertujuan membatasi pertumbuhan atau mencegah danatau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana
tata ruang. Perangkat disinsentif dapat berupa:
a. Pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang;
b. Pembatasan penyediaan sarana dan prasaranainfrastruktur untuk mencegah
83
berkembangnya kegiatan budi daya pada kawasan rawan bencana longsor, pengenaan kompensasi.
c. Memperketat mekanisme perijinan dan diberikan secara berkala periodik
yang dapat diperpanjang setelah melalui mekanisme pemantauan monitor- ing dan evaluasi terhadap kegiatan budidaya yang dilakukan.
Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan arahan pola ruang dalam pedoman ini dapat dikenakan disinsentif yang berupa:
a. Pengenaan retribusi yang tinggi;
b. Pembatasan penyediaan sarana dan prasarana; dan
c. Memperketat mekanisme perizinan.
Disinsentif berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai rencana tata ruang melalui penetapan nilai
jual objek pajak NJOP dan nilai jual kena pajak NJKP sehingga pemanfaat ruang user membayar pajak lebih tinggi.