Prosedur Akuntansi Atas pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada PT. Bank Tabungan Negara (persero) Cabang Cilegon

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kerja Praktek
Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

penting bagi kehidupan manusia, selain sebagai salah satu kebutuhan dasar
manusia, perumahan dan pemukiman mempunyai fungsi yang sangat stategis
sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas
generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pelindungan jati diri.Namun
demikian, persoalan perumahan dan pemukiman pada umumnya masih dianggap
sebagai beban dan merupakan kebutuhan konsumtif.
Dilain pihak, sektor perumahan dan pemukiman sesungguhnya dapat
berperan sebagai salah satu lokomotif perekonomian dan penciptaan lapangan
kerja produktif. Sehingga penyelenggara sektor perumahan dan permukiman
dapat diletakkan sebagai bagian dari produktivitas kota/wilayah. Kondisi
karakteristik dan potensi, termasuk kemampuan serta kapasitas dari setiap daerah
dalam penyelenggaraan perumahan dan pemukiman sesungguhnya sangat
beragam, lokal dan konsektual untuk terus dikembangkan strategi operasional

penyelenggaraan yang sesuai dengan keberagaman dan kemandirian yang ada di
tingkat lokal.
Melihat begitu pentingnya fungsi rumah bagi kehidupan manusia, namun
masih banyak juga anggota masyarakat yang belum memiliki rumah, sebagian
masyarakat juga ada yang memiliki rumah lebih dari satu. Untuk memenuhi
1

2

kebutuhan rumah yang semakin meningkat pesat, dimana untuk memiliki rumah
harus memenuhi beberapa persyaratan yang harus dilengkapi oleh baik calon
penjual maupun calon pembeli, terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan
pas-pasan atau rendah dimana rasanya sangat sulit untuk memiliki rumah dengan
membeli secara kontan, sebagai contoh mengenai pembelian rumah melalui
Kredit Pemilikan Rumah Pada Bank Tabungan Negara (KPR-BTN), dalam hal ini
pemerintah menentukan suatu sistem penjualan rumah dengan fasilitas Kredit
pemilikan rumah melalui Bank Tabungan Negara atau yang dikenal dengan Kredit
Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara (KPR-BTN).
Dalam realita pembangunan dewasa ini masalah ekonomi merupakan
masalah utama yang menimpa masyarakat. Dampak negatif dari masalah ini dapat

berakibat buruk bagi masyarakat, baik itu masyarakat kota maupun desa. Untuk
mengatasi masalah tersebut perlu adanya penanganan yang serius dari pemerintah
agar tertuang dalam GBHN bahwa tujuan Pembangunan Nasional adalah
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dari tujuan Pembangunan Nasional tersebut sudah seharusnya pemerintah
memberikan bantuan kepada masyarakat guna meningkatkan taraf kehidupan
ekonomi mereka serta guna tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
Sebagai upaya untuk mewujudkannya, maka pemerintah menyalurkan
melalui lembaga-lembaga atau usaha-usaha perkreditan perbankan, yang
dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.

3

Peran bank sebagai lembaga keuangan dalam berbagai sektor kegiatan
ekonomi semakin meningkat kebutuhannya.Semua sektor kegiatan yang meliputi
industri, dagang, pertanian, perternakan serta jasa sangat erat kaitannya dan
apabila telah terjalin kerjasama yang baik antara kedua belah pihak yaitu antara
pihak bank dengan pihak ketiga akan mempengaruhi kelancaran kegiatan

perekonomian. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian suatu
negara, maka dirasakan perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna
membiayai kegiatan perekonomian yang semakin berkembang tersebut. Ditinjau
dari sudut pandang lembaga keuangan sebagai penyedia sumber dana yang
disebut dengan perkreditan, maka kredit memiliki kedudukan yang istimewa
terutama pada negara-negara yang sedang berkembang, melihat banyaknya sektor
yang membutuhkan sumber dana. Salah satunya Negara yang berkembang
membutuhkan perbankkan yang dapat mendanai kebutuhan masyaraka terutama
dalam kegiatan pembiayaan perumahan.
Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan. Bank merupakan
suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary)
antara pihak- pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak
yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu
lintas pembayaran. Bank merupakan industri

yang dalam kegiatannya

mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu
dijaga.


4

Menurut Undang-undang RI Nomor 10 tahun 1998, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada mayarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
(Kasmir, 2002:23).

Adapun PT.Bank Tabungan Negara (Persero) sebagai salah satu bank yang
memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rumah bagi nasabah memiliki visi yaitu
menjadi bank terkemuka dalam pembiayaan perumahan serta mengutamakan
kepuasan nasabah. Berdasarkan hal tersebut hal yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana caranya agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar sehingga
antara pihak bank dan nasabah terjalin kerjasama yang erat, baik sebagai nasabah
dalam pembayaran angsuran, serta bank sebagai pihak yang memberikan
pembiayaan perumahan.

Pengertian dari kredit itu sendiri adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (UU

Nomor 10 Tahun 1998).

Kredit bisa juga berarti kepercayaan ( sinungan,2002:216). Kepercayaan itu
adalah yang diberikan oleh Bank kepada debitur yang akan nyata apabila kredit
itu telah dikembalikan lagi beserta bunga ( kontraprestasi ) yang telah disepakati.

5

Kredit Perumahan Bank Tabungan Negara Selanjutnya disebut KP BTN
adalah Kredit yang diberikan oleh PT.Bank Tabungan Negara untuk membantu
anggota masyarakat, guna membeli rumah/bangunan berikut tanahnya untuk
dimiliki atau dihuni sendiri, membangun rumah/bangunan diatas tanah sendiri,
memperbaiki dan meningkatkan nilai tambah rumah sendiri dan kredit lainnya
dengan angsuran berupa rumah/bangunan dan atau tanah yang dimiliki pemohon.
Pembelian rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara
(KPR-BTN), dalam hal ini pemerintah menentukan suatu sistem penjualan rumah
dengan fasilitas Kredit pemilikan rumah melalui Bank Tabungan Negara atau
yang dikenal dengan Kredit Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara (KPRBTN).Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
29/KMK.01/1996, tentang Pengurusan Piutang Negara Kredit Perumahan RakyatBank Tabungan Negara (KPR-BTN), Pada Pasal 1 ayat (1), Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 29/KMK.01/1996, menyebutkan yang

dimaksud, dengan Kredit Pemilikan Rumah – Bank Tabungan Negara (KPRBTN) adalah Kredit Pemilikan Rumah yang diberikan oleh Bank Tabungan
Negara untuk membantu anggota masyarakat, guna membeli sebuah rumah,
berikut tanahnya untuk dimiliki dan dihuni sendiri. Selanjutnya Salinan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 340/KM/.01/2000,
tentang Pengurusan Piutang Negara Kredit Perumahan Bank Tabungan Negara
(KP-BTN), dalam Pasal 1 ayat (1) menyebutkan Kredit Perumahan Bank
Tabungan Negara selanjutnya disebut KPR-BTN adalah kredit yang diberikan
oleh PT. Bank Tabungan Negara (persero) untuk membantu anggota masyarakat,

6

guna membeli sebuah rumah/bangunan berikut tanahnya untuk dimiliki atau
dihuni sendiri, membangun rumah/bangunan di atas tanah sendiri, memperbaiki/
meningkatkan nilai tambah sendiri dan kredit lainnya berupa rumah/bangunan dan
atau tanah yang dimiliki pemohon.
Akuntansi kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu denagn jumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil keuntungan.

Prosedur ialah suatu urutan kegiatan klerikel, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Prosedur/Siklus akutansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan
perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya
transaksi sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode.
Dalam melaksanakan kegiatan pemberian kredit tersebut, PT.Bank
Tabungan Negara Indonesia memiliki ketentuan-ketentuan maupun prosedur yang
didukung dengan formulir-formulir dan catatan-catatan yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut.
Agar Prosedur pemberian kredit tersebut dapat berlangsung secara efektif
dan efisien, diperlukan adanya suatu prosedur akuntansi pemberian kredit yang
akan mengatur mekanisme pemberian kredit kepada nasabah.

7

Masalah perkreditan tidak terlepas dari lembaga keuangan bank dimana
bank merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi antara
masyarakat yang surplus dana dengan masyarakat yang defisit dana. Bank
menghimpun dana dari masyarakat surplus dalam bentuk simpanan baik berupa

tabungan, deposito, maupun giro, serta menyalurkannya kepada masyarakat
defisit dalam bentuk kredit.
Didalam Transaksi pemberian Kredit Pemilikan Rumah, Harus dicatat
secara teliti agar tidak tejadi kekeliruan yang fatal, Maka dari itu Pihak Bank BTN
selaku Pemberi kredit harus melakukan prosedur pencatatan yang diatur di dalam
Akuntansi Perbankan, khususnya dalam akuntansi pemberian kredit. Dimana
Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit adalah Akuntansi untuk Debitur meliputi
beberapa prosedur pencatatan yang meliputi persetujuan dan pemberian pagu
kredit,penarikan cek oleh nasabah debitur,pembebanan bunga debitur kepada
nasabah debitur,pelunasan pokok debitur, wanprestasi pembayaran bunga oleh
nasabah debitur dan penilaian debitur pada neraca.Dimana Pihak Bank Melakukan
pencatan dengan menjurnal setiap kegiatan yang terjadi selama proses pemberian
kredit hingga pelunasan kredit,maksud dari proses tersebut agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian kredit yang tidak sesuai dengan kemapuan debitur.
Dapat dilihat dalam Prosedur Pemberian kredit.

8

Dalam proses pemberian kredit, akuntansi perbankan sangat berperan
penting dalam menghasilkan kredit yang optimal. Dimana banyak hambatanhambatan dalam proses pemberian kredit kepada debitur pada PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) kantor Cabang Cilegon, pada umumnya tidak akan dan bisa
segera diatasi, namun hambatan itu sebenarnya ada dari pihak Internal antara lain,
yaitu dari bagian akuntansi Dalam pencatatan jurnal dan bagian pengkreditan
yang memberikan kredit tidak sesuai dengan Kemampuan dari nasabah tersebut,
dimana debitur dalam melakukan pembayaran dapat sesuai kesepakatan debitur
dengan pihak perbankan yaitu Bank BTN Cabang Cilegon.
Dampak dari adanya kesalahan pencatatan pada seorang akuntan terhadap
transaksi yang ada mengakibatkan tidak adanya data yang benar sesuai fakta yang
ada akan mengakibatkan pihak intern yang lain yaitu pihak Manajemen yang

9

memberikan besarnya kredit yang dapat diperoleh nasabahnya.Seperti terlihat
dalam Sistem pencatatan administrasi Kredit.

Dengan adanya suatu prosedur akuntansi pemberian kredit yang baik
diharapkan,PT.Bank Tabungan Negara Memperoleh kepercayaan penuh dari para
nasabahnya.Sehingga PT.Bank Tabungan Negara lebih leluasa dalam mendukung
pencapaian usaha-usah para nasabahnya.Prosedur yang dibuat oleh PT.Bank
Tabungan


Negara

relative

memudahkan

para

nasabah,tujuannya

untuk

mempermudah para nasabahnya dalam memperoleh Kredit Pemilikan Rumah
(KPR)
Terkadang masyarakat berkeinginan untuk menpunyai rumah yang layak
tetapi ekonomis,dengan keadaan masyarakat Indonesia yang berpenghasilan tidak
terlalu besar.Masyarakat yang terbiasa memperoleh fasilitas kredit terkadang lupa
akan kemampuan financial untuk membayar kewajiabannya dan akhirnya tidak
mampu membayar kredit pemilikan rumah yang telah diambilnya.


10

Dengan adanya suatu prosedur akuntansi pemberian kredit yang baik
diharapkan,PT.Bank Tabungan Negara Memperoleh kepercayaan penuh dari para
nasabahnya.Sehingga PT.Bank Tabungan Negara lebih leluasa dalam mendukung
dalam pencapaian usaha-usah para nasabahnya.Prosedur yang dibuat oleh
PT.Bank Tabungan Negara relative memudahkan para nasabah,tujuannya untuk
mempermudah para nasabahnya dalam memperoleh Kredit Pemilikan Rumah
(KPR)
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai “Prosedur Akuntansi Atas Pemberian Kredit

Pemilikan Rumah Pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero)
Cabang Cilegon”.

11

1.2

Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek
Kerja praktek yang dilakukan di PT. Bank Tabungan Negara, Cabang
Cilegon dari tanggal 14 Juli 2009 sampai dengan 14 Agustus 2009.
Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk
mengetahui Prosedur Akuntansi Atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah
pada PT.Bank tabungan Negara ( Persero ) Cabang Cilegon.
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil pelaporan Kerja praktek
ini adalah untuk mengetahui :
1.

Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang
Cilegon.

2.

Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit

Pada PT. Bank Tabungan

Negara Cabang Cilegon.
3.

Pelaksanaan Prosedur Akuntansi Atas

Pemberian Kredit Pemilikan

Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara.

1.3

Kegunaan Kerja Praktek
Dari pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis mengharapkan banyak manfaat

dan kegunaan yang dapat diperoleh baik bagi penulis,pihak perusahaan,maupun
pihak lain yang terkait.Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu:

12

1.

2.

Bagi Penulis
a.

Dapat Melayani nasabah yang ingin Mendapatkan KPR BTN.

b.

Dapat Menjurnal Dalam proses Akuntansi Pemberian kredit.

c.

Dapat Menghitung Besar Bunga dalam Pemberian Kredit.

Bagi Instansi
a.

Membatu Melayani Nasabah KPR BTN.

b.

Membantu Menyusun dan mengelompokkan Dokumen-Dokumen
Nasabah yang telah diberi KPR.

c.
3.

Membantu Membuat Jurnal dalam Pengkreditan.

Bagi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
a.

Dapat

Menghasilkan

Mahasiswa/i

yang

berkompeten

didalam

pengaplikasian teori pada kerja praktek tersebut.
b.

Dapat

Menghasilkan

Mahasiswa/i

UNIKOM

yang

memiliki

pengalaman Kerja,yang berdampak pada Lulusan UNIKOM yang
berkualitas.
c.

Dapat menjadi masukan dalam mengembangkan kurikulum yang ada
sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja serta sebagai bahan evaluasi
bagi kurikulum yang ada di fakultas Ekonomi khususnya Jurusan
Akuntansi.

13

1.4

Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan dalam membuat laporan kerja praktek dengan

metode Semi Block Release yaitu : Penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu
dalam jangka waktu satu kali seminggu,mulai sejak tanggal 14 Juli 2009 sampai
dengan 14 Agustus 2009.Penyusunan laporan kerja praktek ini tentunya
memerlukan pengumpulan data. Adapun teknik dalam pengumpulan data
diantaranya :
A.

Studi Lapangan
1)

Observasi
Penulis melakukan observasi langsung dengan melakukan kerja
praktek lapangan di perusahaan, sehingga penulis dapat melakukan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.selain itu
penulis juga berpartisipasi dengan mengerjakan berbagai kegiatan
umum,serta penulis juga memperhatikan jalanya pekerjaan para
pegawai yang menagani pemberian KPR kepada Nasabah dibagian
Loan service.

2)

Wawancara
Untuk mencari informasi mengenai posedur akuntansi atas pemberian
kredit pemilikan rumah, penulis melakukan wawancara langsung
kepada pembimbing dan staf yang ada dibagian Loan service serta
kepada manajer.

3)

Dokumentasi

14

Dokumentasi

yaitu

metode

pengumpulan

data

dengan

cara

mengumpulkan data-data dan mempelajari, serta menggunakan
akuntansi perbankan,prosedur pemberian kredit pada PT.Bank
Tabungan Negara Cabang Cilegon. Dokumen Yang di kumpulkan,
yaitu Form Permohonan Kredit Perorangan, Form Bank BTN, Form
Pemberian Kredit,Struktur Bank BTN,Prosedur Pemberian KPR BTN.
B.

Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang ada dari
berbagai bahan pustaka ( referensi ) yang relevan dalam penyusunan laporan
kerja praktek.Dalam hal ini penulis menggunakan buku yang berkaitan
dengan Prosedur Akuntasi Atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah,yaitu
Akuntansi Perbankan dan Metode Penelitian.

1.5

Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT. Bank Tabungan
Negara yang beralamat di Jalan Sultan Agung Titayasa No.49,Cilegon,
Banten.
1.5.2 Waktu Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek dilakukan dalam waktu 1 bulan tepatnya
pada tanggal 14 Juli 2009 sampai dengan 14 Agustus 2009.Kerja praktek
dilaksanakan pada hari senin sampai hari jum’at dari Pukul 07.00 WIB
sampai dengan 17.00 WIB.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Bank Tabungan Negara
Dengan Maksud Mendidik Masyarakat agar gemar menabung,Pemerintah

Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897
mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang
serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta,
Medan, Surabaya dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatan terganggu, sebagai
akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan
tabungan besar-besaran dalam waktu yang relative singkat (rush) namun demikian
keadaan keuagan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintahan
Jepang. Jepang memberikan kegiatan POSTSPAARBANK dan memberikan
TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat
melalui tabungan.Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan
dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang
Yogyakarta.
Proklamasi Kemerdekaan R.I. 17-08-1945 telah memberikan inspirasi
kepada Bp. Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN
KYOKU dari pemerintahan Jepang Ke pemerintah R.I. dan tejadilah pergantian
nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh
pemerintah R.I.

menjadi Direktur yang pertama.Tugas pertama KANTOR

16

17

TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang denagan Oeang
Republik Indonesia

(ORI ).Pada bulan Desember 1946- 1949 Seluruh kantor

diduduki oleh Belanda.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang sustantif bagi
sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No.9 th 1950 yang mengubah
nama “ POSTSPAARBANK IN INDONESIA” berdasrkan staatsblat No.295
th.1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian
dari kementrian perhubungan ke kementrian keuangan dibawah mentri urusan
Bank Sentral.Walaupun dengan UU Darurat tersebut masi bernama BANK
TABUNGAN POS,tetapi tanggal 09 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan
tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA.Nama BANK TABUNGAN POS
menurut UU Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No.36 th.1953 tanggal 18
desember 1953.Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK
TABUNGAN NEGARA didasrkan pada PERPU NO.4 th.1963 tgl.22 Juni 1963
yang kemudian dikuatkan dengan UU No.2 th. 1964 tgl. 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik
Negara ditetapkan dengan UU No. 20 th. 1968 tgl 19-12-1968 yang sebelumnya
( sejak th.1964 ) BANK TABUNAGN NEGARA menjadi BNI unit V.Jika tugas
utama sat pendirian POSTSPAARBANK ( 1897) sampai dengan BANK
TABUNAGN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan
dana masyarakat melalui tabungan,maka sejak tahun 1974 BANK TABUNAGN
NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk

18

pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976,karena
itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada th. 1992,yaitu dengan
dikeluarkanya PP No. 24 th.1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7
th.1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan.Sejak itu
nama BTN menjadi PT.BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call
name Bank BTN.Berdasrkan kajian konsultan independent,price Waterhouse
Coopers, Pemerintahan melalui Mentri BUMN dalam surat nomor s-554/MMBU/2002 tgl.21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum
dengan Fokus bisnis Pembiayaan perumahan tanpa Subsidi.

2.2

Struktur Organisasi PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT. Bank Tabungan Negara yang beralamat di Jalan Sultan Agung Titayasa

No.49,Cilegon, Banten adalah sebuah perusahaan Perbankan yang bergerak dalam
lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan dan dengan
memfokuskan bisnis Pembiayaan perumahan tanpa Subsidi melaui pelayanan
KPR ( Kredit Pemilikan Rumah ).
Struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara

dapat dilihat pada

Lampiran 1.1. Dalam melaksanakan kerja praktek, didapatkan bimbingan secara
langsung dari Bapak Nur Rachman selaku Staf loan service. Adapun Struktur
Organisasi Divisi Loan service yaitu:

19

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
Gambar 2.1
Struktur organisasi Divisi Loan Service

2.3

Deskripsi Pekerjaan
Berdasarkan struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara Cabang

Cilegon, berikut diuraikan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
masing-masing unit kerja, yaitu :
1.

Direktur Utama
Direktur utama mempunyai tugas sebagai berikut :
a.

Membuat rencana kerja PT.Bank tabungan Negara (persero)

b.

Membuat dan menyampaikan laporan neraca bulanan danndaftar
laba/rugi kepada dewan pengawas.

20

c.

Menyetujui atau menolak permohonan kredit yang telah diproses
bagian pemberi kredit.

d.

Melakukan

pendekatan

dengan

instansi

pemerintah,tokoh

masyarakat,para perantau, dan lain-lain.

2.

e.

Mengikuti rapat-rapat yang diadakan dikecamatn maupun kabupaten.

f.

Mengadakat rapat dengan dewan pengawas dua bulan sekali.

Direktur
Direktur mempunyai tugas sebagai berikut :
a.

Memeriksa transaksi pada unit kerja.

b.

Mengatasi dan mengontrol kegiatan operasional setiap kali kegiatan.

c.

Mengatur pengeluaran kas untuk keperluan kantor.

d.

Memeriksa laporan kerja,seperti : neraca laporan laba/rugi,dan
transaksi-transaksi setiap hari.

e.

Dua kali seminggu mengadakan pemeriksaan tentang keadaan kas yang
dilakukan bersama-sama dengan teller.

f.
3.

Mencek tunggakan kredit di bagian administrasi.

Satuan pengawas intern
Tugas Satuan pengawas Intern sebagai Berikut :
a.

Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kerja anggaran
belanja dan anggaran pendapatan bank.

b.

Memeriksa serta mencocokan kebenaran transaksi yang terjadi pada
setiap unit kerja.

c.

Memberikan laporan hasil pemeriksaan yang diperoleh kepada debitur.

21

4.

Bagian Operasional
Tugas bagian operasional sebagai berikut :
Bagian Operasional bertugas menghimpun dana dari masyarakat
dalam

bentuk

tabungan

dan

deposito

serta

melakukan

kegiatan

administrasinya. Didalam melaksanakan tugasnya, Bagian Operasional
dibantu dan membawahi Bagian Umum, Customer Sevice, Kasir,
Pembukuan, Bagian Umum.
5.

Bagian Kredit ( Loan Service )
Tugas bagian operasional sebagai berikut :
Bagian Kredit bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat
mengenai kredit serta melakukan penagihan dan pengawasan kredit yang
telah disalurkan. Didalam tugasnya, Bagian Kredit dibantu dan membawahi
Administrasi Kredit, Account Officer, dan Collector (penagihan).

6.

Bagian Dana
Tugas Bagian Dana adalah sebagai berikut :
a.

Melakukan pendekatan dan pembinaan hubungan dengan masyarakat
luas,lembaga/instansi,pemerintah/swasta dan sekolah-sekolah dalam
rangka promosi,pemasaran produk-produk bank.

b.

Melakukan penarikan dan kegiatan antar jemput dari bank ke
deposan/penabung serta motivasi calon dan atau deposan/penabung
untuk

mendapatkan,mempertahankan

dananya di bank.

dan

meningkatkannominal

22

c.

Membuat dan memberikan laporan secara periodic menyangkut mutasi
tabungan dan deposito hasil penaarikan dilapangan.

7.

Customer Service
a.

Memberikan pelayanan informasi kepada nasabah, berkaitan dengan
permohonan pembukaan rekening tabungan, deposito dan kredit serta
memberi pelayanan kepada relasi bank lainnya.

b.

Membuat daftar mutasi harian tabungan, deposito, dan cicilan pinjaman
yang diberikan dan pendapatan bunga.

c.

Memberikan pelayanan untuk pembukaan rekening tabungan, deposito
dan registrasinya

dalam buku tabungan serta memberikan pelayan

untuk penukarapenggantian buku tabungan yang telah penuh,
hilang/rusak dan penutupan rekening sesuai ketentuan yang berlaku.
d.

Melakukan pendebetan atas rekening tabungan deposito untuk
keperluan angsuran/pelunasan kewajiban debitur dan hal lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku.

e.

Menerima dan atau meneruskan surat/dokumen masuk dan atau keluar
dari bank ke alamat yang dituju, termasuk surat-surat/dokumenintern
perusahaan.

f.

Membuat laporan secara berkala :
1)

Deposito yang akan jatuh tempo.

2)

Laporan penerimaan tabungan, deposito, realisasi penerimaan
angsuran kredit berikut penerimaan bunganya.

23

g.

Menata berkas-berkas/ dokumen yang berkaitan dengan bidang jasa
nasabah.

8.

Teller
a.

Membuka / menutup Vault (Khasanah) dan brankas.

b.

Melayani, mencatat/membukukan setiap transaksi kas dan meneruskan
bukti transakai tersebut kepada bidang accounting secara bertahap
untuk setiap hari kerja bersangkutan.

c.

Mengajukan permohonan penambahan /pengurangan kas kepada
Direktur Utama bila terjadi kekurangan/kelebihan kas sesuai dengan
batas wewenang yang diberikan.

d.

Memberikan informasi kas menjelang jam tutup kas kepada Direktur
Utama serta membuat mutasi kas pada hari bersangkutan.

e.

Mensortir dan mengklasifikasikan pecahan mata uang tersebut dan
mencocokannya dengan daftar posisi kas yang dibuat pada hari yang
bersangkutan.

f.

Membuat berita acara apabila terjadi selisih kas sesuai dengan batas
yang ditentukan dan melaporkannya kepada direktur utama.

g.

Mengembalikan sis akas ke dalam brangkas setelah jam tutup kas pada
hari bersangkutan.

9.

Pembukuan
a.

Memberikan informasi kepada pimpinan atau transaksi yang termuat
dibukukan dalam neraca.

24

b.

Memeriksa,menyusun dan membukukan kedalam buku jurnal,buku
besar,daftar laba/rugi,berita acara harian atas semua transaksi yang
terjadi.

10.

Bagian Umum
a.

Membuat,mengagendakan,mengarsip

surat-surat

atau

dokumen

perusahaan,kecuali yang berkaitan dengan kredit.
b.

Membuat daftar/melakukan penyusutan harta tetap dan inventaris
kantor

c.

Melayani kebutuhan karyawan menyangkut barang-barang cetakan
maupun alat-alat tulis dan kebutuhan kerja lainnya,serta memonitor dan
mengadministrasikan setiap penambahan dan pengurangan serta
peminjaman inventaris kantor.

d.

Membuat warkat/slip biaya yang berkaitan dengan operasional
perusahaan dan nota pemindahbukuan tabungan,deposito dan kredit.

e.

Menagtur lay out kantor,mutasi atau rotasi jabatan untuk kelancaran
mekanisme kerja serta untuk meningkatkan efesiensi,efektifitas dan
produktivitas kerja karyawan.

f.

Membuat dan memonitor daftar hadir karyawan serta melakukan
pengamatan pencatatan dan evaluasi terhadap produktivitas,kreattifitas
dan disiplin kerja karyawan untuk menetapkan berbagai kebijakan
dibidang personilia.

25

g.

Membuat daftar gaji,tunjangan-tunjangan dan pemotongan gaji sesuai
dengan ketentuan yang berlaku serta mendistribusikan gaji kepada
masing-masing karyawan.

h.

Membuat dan menyampaikan laporan-laporan secara berkala
1) Laporan mutasi office implies
2) Laporan penyusutan investasi dan harta tetap
3) Laporan absensi karyawan

11.

Account Officer
a.

Membina hubungan baik dengan masyarakat luas,lembang/instansi
pemerintahan dan swasta serta sekolah-sekolah dalam rangka
mempromosikan dan memasarkan produk bank.

b.

Melakukan kunjungan terhadap calon dan atau debitur serta pihak
lainnya,dalam rangka :
1) Observasi usaha masyarakat yang produktif/potensial untuk
dikembangkan dan atau dalam rangka menghipun dana.
2) Observasi / survey atas kondisi usaha,jaminan kredit dan
pengumpulan

informasi/data-data

sehubungan

dengan

calon

debitur.
3) Melakukan

monitor

dan

pembinaan

terhadap

usahan

debitur,penagihan atas tunggakan kredit serta mempelajari kendalakedala yang dihadapi debitur dan mengupayakan jalan keluarnya.
c.

Melakukan kegiatan wawancara dalam rangka pengumpulan data/
informasi langsung dari calon debitur serta mempelajari,meneliti,dan

26

menganalisa permohonan kredit,kondisi keuangan usaha dab keabsahan
surat-surat yang dilampikan.
d.

Membuat memorandum/proposal kredit yang disidangkan serta
membacakan keputusan kredit berikut penjelasan pasal-pasal yang
dimuat dalam perjanjian hutang dan lampiran-lampirannya terhadap
calon debitur.

e.

Membuat dan menyampaikan laporan secarav periodik kepada direktur
atas permohonan dan realisasi kredit,hasil penagihan tunggakan
kredit,penyelesaian kredit-kredit bermasalah dan hasil penghimpunan
tabungan/deposito berjangka.

12.

Administrasi Umum
Tugas bagian Administrasi Umum sebagai berikut :
a.

Memeriksa kelengkapan permohonan kredit yang akan disidangkan dan
mempersiapkan media-media sesuai dengan persetujuan atau putusan
kredit oleh pihak yang berwenang serta melakukan registrasi dan
pengarsipan berkas/dokumen tertentu.

b.

Mencatat/

membukukan

setoran

debitur

kedalam

kartu

pinjaman,melakukan monitoring atas tata tertib angsuran serta
membuat,membalas,mengagendakan dan mengarsip seluruh surat-surat
sehubungan dengan kredit.
c.

Membuat

dan

menyampaikan

daftar/

laporan-laporan

secara

berkala,baik laporanuntuk intern perusahaan maupun untuk ekstern
perusahaan.

27

2.4

Aspek Kegiatan PT.Bank Tabungan Negara (persero)
PT.Bank Tabungan Negara Cabang Cilegon merupakan salah satu Bank

BUMN Di Indonesia yang Berfokus pada Pembiayaan Rumah.
A.

Visi dan Misi PT.Bank Tabungan Negara
1.

Visi PT.Bank Tabungan Negara
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

2.

Misi PT.Bank Tabungan Negara
a.

Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan
industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

b.

Meningkatjan

Keunggulan

Kompetitif

melalui

inovasi

pengembangan produk , jasa dan jaringan strategis berbasis
teknologi terkini.
c.

Menyiapkan

dan

mengembangkan

Human

Capital

yang

berkualitas, professional dan memiliki Integritas yang tinggi.
B.

Status
Bentuk Perusahaan

: Perseroan Terbatas

Nama Perusahaan

: PT.Bank Tabungan Negara Cabang Cilegon.

Alamat

: Jalan Sultan Agung Titayasa No.49,Cilegon.

Telepon

: (0254) 392681,391766,393479

Facsimile

: (0254) 393480

Website

: www.btn.co.id

28

C.

Bidang Usaha
1.

Penghimpunan dana, dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut:
a.

Giro
1.

Giro Rupiah : Produk simpanan dengan fleksibilitas tinggi
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan Cek/BG atau media lainya.

2.

Giro Valas
dengan

: Produk simpanan dalam denominasi USD

fleksibilitas

tinggi

yang

penarikannya

dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek/BG atau
media lainnya.

b.

Deposito
1.

Deposito Berjangka Rupiah :

Simpanan berjangka dalam

mata uang rupiah yang menguntungkan, terpercaya dan
aman.
2.

Sertifikat deposito : Simpanan dalam bentuk deposito
berjangka yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan.

3.

Deposito Valas : Merupakan Simpanan berjangka dalam
mata uang USD yang menguntungkan, terpercaya dan aman.

29

c.

Tabungan
1.

Tabungan Batara : Tabungan Multiguna yang aman untuk
dana Anda dengan berbagai kemudahan yang terus
meningkat.

2.

Tabunagan e-batarapos :

Merupakan

peremajaan

dari

produk Tabanas Batara, diselenggarakan bekerjasama dengan
PT. Pos Indonesia (Persero) melalui loket kantor Pos yang
telah ditentukan
3.

Tabungan Haji Nawaitu :

Merupakan

tabungan

yang

diperuntukkan bagi calon jemaah haji dalam rangka persiapan
Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
4.

Tabungan Batara prima : Merupakan tabungan dengan suku
bunga yang tinggi & fleksibilitas penarikan serta dilengkapi
dengan fitur-fitur menarik.

5.

Tabungan Batara Junior :

Merupakan

peremajaan

dari

tabungan Batara Pelajar dengan peruntukan lebih luas untuk
semua kalangan yang sensitif terhadap biaya administrasi
bulanan.
6.

TabunganKu :
perorangan
guna

TabunganKu

dengan

menumbuhkan

adalah

persyaratan
budaya

tabungan

mudah

menabung

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

dan
serta

untuk
ringan,
untuk

30

2.

Penggunaan dana dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat untuk
berbagai jenis dan sektor usaha terdiri dari :
a.

b.

Kredit Perorangan
1.

KPR Bersubsidi

2.

Kredit Griya Utama

3.

KPR BTN Platinum

4.

KPA

5.

Kredit Griya Multi

6.

Kredit Ringan Batara

7.

Kredit Pemilikan Rumah took

8.

Kredit Sewa Griya

9.

Kredit Swadana

Kredit Umum/Korporasi
1.

Kredit Yasa Griya/Kredit Konstruksi

2.

Kredit Modal kerja-Kontraktor

3.

Kredit modal kerja-Industri Terkait dengan Perumahan

4.

Kredit Investasi

5.

Kredit Usaha Rakyat

6.

Non Cash Loan : Garansi Bank

31

3.

Jasa-jasa Bank
a.

ATM Batara

b.

Kiriman Uang

c.

Inkaso

d.

Safe Deposite Pos

e.

Money chager

f.

Bank Garansi

32

BAB III
PEMBAHASAN HASIL
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1.

Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam Pelaksanaan Kerja Praktek di PT.Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Cilegon yang di mulai sejak tanggal 14 Juli 2009 sampai 14
Agustus 2009,Penulis di tempaktan pada bagian Loan Service ( Pemberian Kredit)
pada Bank Tabungan Negara ( Persero) Cabang Cilegon.Berikut akan di jabarkan
mengenai definisi Prosedur Akuntansi Atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah
Pada Bank Tabungan Negara ( Persero) Cabang Cilegon.
3.1.1

Prosedur Pemberian Kredit pada PT. Bank Tabungan Negara
( Persero )
Prosedur pemberian kredit merupakan langkah-langkah yang harus

ditempuh Bank untuk setiap permohonan kredit yang diajukan oleh calon
debitur,langkah-langkah yang dimaksud adalah tahapan yang harus dilalui oleh
calon debitur mulai dengan diajukannya permohonan kredit sampai dengan
disetujui.Sebelumnya pihak Bank harus yakin bahwa calon debitur akan melunasi
kredit yang diterimanya.Pemberian kredit akan efektif apabila langkah-langkah
tersebut dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak,baik pihak bank maupun

32

33

pihak calon debitur.Prosedur pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT.Bank
Tabungan Negara (Persero) Cabang Cilegon dibagi dalam beberapa tahap,yaitu :

1.

Tahap Permohonan Kredit
Calon debitur mengajukan permohonan kredit pada PT.Bank Tabungan
Negara,petugas Teller akan memberikan Formulir permohonan kredit perorangan
dan mereka akan menjelaskan mengenai petunjuk pengisian formulir tersebut
beserta data-data yang diperlukan.Persyaratn-persyaratan kredit yang harus
dipenuhi oleh calon debitur adalah sebagai berikut:
a.

b.

Untuk Setiap Permohonan
1)

Foto copy KTP Suami Istri ( apabila sudah menikah )

2)

Foto copy Kartu Keluarga

3)

Foto copy surat nikah atau surat peryataan belum menikah dari lurah

4)

Foto copy bukti WNI

5)

Foto copy buku tabungan

6)

Foto copy bukti setoran biaya proses

7)

Pas photo terbaru ukuran 4 X 6

Untuk pemohon berpenghasilan tetap :
1) Surat keterangan dari instansi atau perusahaan yang bersangkutan
yang menerangkan bahwa calon pemohon kredit belum pernah
mendapatkan fasilitas kredit Bank Tabungan Negara.
2) Surat keterangan gaji atau slip gaji terakhir.
3) Fotokopi NIP/NRP

34

c.

Untuk pemohon berpenghasilan tidak tetap :
1) Surat keterangan dari lurah
2) Surat keterangan rincian penghasilan
3) Foto copy rekening Koran 3 bulan terakhir

Setelah formulir diisi oleh pemohon,formulir tesebut diserahkan kepada
petugas loan service beserta data-data yang di perlukan untuk diperiksa
mengenai kelengkapanya.Apabila persyaratan tersebut telah terpenuhi maka
Petugas Loan service akan mencatat atau meregrister data permohonan
kedalam File Informasi Pemohon (FIP) selanjutnya petugas akan mencetak
slip skedul wawancara sebanyak 2 (dua) rangkap,yaitu :
a.

Lembar 1 diserahkan kepada pemohon untuk dibawa pada saat akan
wawancara.

b.

Lembar 2 diserahkan kepada petugas wawancara beserta map berkas
permohonan.

2.

Tahap Analisis Kredit
Pada hari yang telah ditentukan dalam slip jadwal wawancara pemohon
datang dan menyerahkan slip jadwal wawancara,selanjutnya dilakukan
wawancara antara pihak PT.Bank Tabungan Negara dengan calon
debitur.Tujuan PT.Bank Tabungan Negara melakukan wawancara ini adalah
untuk mendapatkan informasi serta masukan-masukan mengenai keadaan
yang sebenarnya,pemohon sebagai bahan pertimbangan dan pencocokan

35

antara

data

pada

formulir

permohonan

dengan

keadaan

yang

sebenarnya.Tahap-tahap yang dilakukan pada saat proses wawancara, yaitu:
a.

Pewawancara wajib memberikan informasi yang optimal seehubungan
dengan kredit yang akan diberikan kepada pemohon,baik dari formulir
permohonan,kelengkapan data,hak dan kewajiban pemohon,tingkay
suku bunga serta ketentuan umum pengembalian kredit.

b.

Pewawancara akan mengajukan beberapa pertanyaan yang bertujuan
untuk meneliti data formulir permohonan kredit yang telah diisi oleh
pemohon,pertanyaan tersebut akan difokuskan untuk mendapatkan
kenyakinan mengenai :
1.

Keberadaan data pemohon

2.

Keberadaan penghasilan pemohon

3.

Apakah pemohon mempunyai kewajiban lain yang harus dibayar
setiap bulannya.

Selanjutnya setelah wawancara dilaksanakan,petugas wawancara akan
memberikan tanda pengesahan pada slip jadwal wawancar sebanyak 2 ( dua)
lembar yang menjelaskan bahwa kegiatan wawancara telah dilaksanakan.
Setelah

wawancara

selesai

dilakukan,petugas

wawancara

akan

melaksanakan analisa kredit terhadap hasil wawancara dengan maksud agar
kredit yang diberikan mencapai tujuan yaitu aman dan terarah.Tujuan utama
dari analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh kenyakinan
bahwa

calon

debitur

mempunyai

kemampuan

untuk

memenuhi

36

kewajibannya kepada bank secara teratur,baik pembayaran pokok maupun
bunganya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.Dalam melakukan
analisa kredit seorang petugas wawancara menggunakan prinsip 5C sebagai
dasar pemberian kredit,yaitu:
1) Character
Penilaian ini berdasarkan pada reputasi debitur dan latar belakang atas
pengalaman calon debitur dalam memenuhi kewajibanya terhadap
perusahaan,selain itu pemohon tidak termasuk dalam daftar hitam,daftar
kredit macet Bank Indonesia.Hasil tersebut harus dapat menyimpulkan
bahwa calon debiturbertikad baik,jujur,dan tidak akan mempersulit
pihak Bank di kemudian hari.
2) Capacity
Penilaian ini diutamakan pada kemapuan calon debitur untuk dapat
mengembalikan dana kredit yang telah diberikan perusahaan pada
jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya,biasanya hal ini dapat
dilihat dari penghasilan calon debitur.
3) Capital
Bank harus mengetahui bagaimana pertimbangan antara jumlah hutang
dan jumlah modal sendiri. Untuk itu bank harus menganalisis neraca
selama sedikitnya dua tahun terakhir.

37

4) Collateral
Bank meminta jaminan di maksudkan untuk menjaga apabila usaha
yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab lian yang
mengakibatkan pihak debitur tidak bisa melunasi.

5) Condision of economic
Dalam memberikan kredit bank terlebih dulu melihat situasi dan
kondisi yang terjadi saat itu seperti kondisi politik,ekonomi, sosil,
budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan pada saat tertentu
kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari yang
memperoleh kredit.
Setelah
menyerahkan

proses
formulir

analisis
hasil

tersebut
wawancara

dilaksanakan,petugas
ke

Loan

service

akan
akan

memperbaharui data pada File Informasi Permohonan (FIP).
3.

Tahap Keputusan Kredit
Petugas Loan administration akan menerima berkas permohonan dari
loan service,selanjutnya petugas akan membuat listing permohonan kredit
dengan menyerahkan kepada petugas Loan administration akan membuat
Daftar Usulan Pemohon (DUP) per jenis kredit dan membuat Undangan
Rapat Komite Kredit (Rakomdit).
Rapat komite kredit dihadiri oleh pimpinan cabang,kepala unit
kredit,serta kepala seksi lainnya dan pimpinan langsung oleh petugas Loan
Service.Rapat ini bertujuan mendapatkan keputusan yang baik apakah kredit

38

yang diajukan pada calon debitur akan disetujui,direkomendasikan atau
ditolak.Setelah Rekomdit selesai,maka peserta rekomdit akan
membubuhkan tandatangan pada DUP,petugas Loan Administrasi akan
memisahkan berkas permohonan kredit yang disetujui atau ditoaln
berdasarkan DUP tersebut,kemudian petugas Loan service melakukan
koreksi pada file informasi pemohon.
4.

Tahap Persetujuan dan Pencairan Kredit
Setelah permohonan kredit yang diajukan disetujui oleh petugas
kredit,kemudian debitur dengan pihak BTN membuat perjanjian kredit atau
akad kredit.Hal-hal yang tertera dalam akad kredit atau perjanjian kredit
atau sebagai berikut :
a.

Maksimun kredit ini adalah jumlah yang tertera dalam maksimal kredit
yaitu jumlah tertinggi yang diizinkan kepada si penerima kredit.

b.

Jangka waktu,menunjukan berapa lama waktu yang diberikan untuk
pembayaran atau pelunasan kembali kredit tersebut.

c.

Keperluan Kredit

d.

Bunga atau provisi,merupakan penetapan bunga sesuai dengan
kebijakan bank.

e.

Bea materai,dalam perjanjian kredit tersebut dikenai bea materai

f.

Bentuk kredit

g.

Cara Penarikan dan cara pelunasan

39

h.

Jaminan Kredit,dalam jaminan atau agunan harus dikemukakan secara
terperinci

seperti

jumlah

jamina,nilai

jaminan

dan

status

kepemilikannya.
i.

Asuransi,seperti jaminan kredit sebaiknya diasuransikan sesuai dengan
sifat jaminan tersebut.
Permohonan kredit yang telah disetujui diserahkan kepada petugas loan

Administrasion untuk dibuatkan Surat Persetujuan Penegasan pemberian
Kredit (SP3K).Setelah

SP3K keluar dan ditandatangani pemohon,calon

debitur diperkenankan untuk mengikuti acara akad kredit yaitu acara
penandatanganan daftar realisasi kredit dan perjanjian ini dihadiri notaries
dan developer untuk kredit KPR,sedangkan untuk kredit non-KPR tidak
dihindari developer.
5.

Tahap Pengawasan dan Pembinaan Kredit
Pengawasan merupakan salah satu fungsi menajemen,perusahaan
melakukan pengawasan dengan tujuan agar debitur dapat memenuhi
kewajibannya

dengan

perkreditan.pengawas

baik
kredit

dan

bank

dilakukan

atas

terhindar

dari

pembayaran

resiko
angsuran

kredit,penggunaan kredit,jangka waktu kredit,keadaan barang jaminan dan
perkembangan usaha debitur.
Pengawasan kredit dilakukan agar debitur dapat memanfaatkan fasilitas
kredit yang telah diterima dengan efisien dan efektif,sehingga memperkecil
kemungkinan terjadinya kredit macet.

40

Pembinaan kredit dilakukan oleh bagian loan recovery dengan cara via
telepon dan pemberian surat peringatan.Surat ini sebagai sarana atau alat
bagi Telepon dan pemberian surat peringatan.Surat ini sebagai sarana atau
alat bagi pihak bank untuk mengingatkan debiturnya atas kelalaian dalam
pembayaran kredit.Surat peringatan yang diberikan berupa :
a.

Surat Pemberitahuan Angsuran Pertama (SPA I),yang berisikan
konfirmasi pembayaran angsuran kepada debitur baru yang s/d tanggal
10 belum melakukan pembayaran angsuran bulan kedua sejak akad
kredit.

b.

Surat Peringatan Angsuran Kedua (SPA II),yang berisikan konfirmasi
pembayaran angsuran yang belum dibayar beserta denda dan
tunggakan.

c.

Surat Penyelesaian Tunggakan Pertama (SPT I),yang berisikan
konfirmasi untuk menyelesaikan pembayaran denda dan tunggakkan

d.

Surat Penyelesaian Tunggakan Kedua (SPT II),yang berisikan
peringatan terakhir penyelesaian tunggakan dengan batas tertentu dan
pelimpahan wewenang dari pihak bank kepada pengadialn negeri
mengenai penagihan tunggakan debitur.

e.

Surat Penyelesaian Tunggakan ketiga (SPT III),Berisikan Penyelesaian
seluruh tunggakan-tunggakan atau sisa hutang dengan batas waktu
tertentu dan tindakan lebih lanjut berupa penagihan seketika seluruh
sisa hutang.

41

f.

Surat Penegasan Seluruh Sisa Hutang,berisikan pelunasan seketika sisa
hutang tersebut dan penagihannya disertakan kepada instansi yang
berwenang (Pengadilan Negeri)

g.
6.

Surat Peringatan Terakhir Pelunasan Seluruh Sisa Hutang.

Tahap Penyelesaian Kredit
Tahap Penyelesaian kredit adalah tahap pelunasan segala kewajiban
debitur terhadap perusahaan yang mengakibatkan berakhirnya ikatan
perjanjian kredit.Dalam tahap ini pihak

Bank mengadakan perhitungan

semua kewajiban yang mencangkup hutang pokok,hutang bunga,denda dan
lainya.Apabila

debitur

telah

memenuhi

kewajibannya,bank

akan

menerbitkan Surat tanda Pelunasan Kredit untuk debitur tersebut.

3.1.2

Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Pada
PT.Bank Tabungan Negara (Persero)
Pada dasarnya Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit Pemilikan Rumah

Pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) sama dengan Prosedur di perbankkan
lainnya, PT.Bank Tabungan Negara (Persero) sebagai Perbankan yang
memfokuskan dalam pembiayaan perumahan.
Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit Pemilikan Rumah adalah Kegiatan
suatu perbankan yang menyediakan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

42

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,imbalan,atau
pembagian hasil keuntungan.
Prosedur Akuntansi Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Pada PT.Bank
Tabungan Negara (Persero) terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1)

Realisasi Kredit

2)

Pembentukan Bunga Kredit Secara Akrual

3)

Pembukuan Penalti Pokok Kredit/Bunga

4)

Perubahan Kualitas Kredit dari Performing ke nonperforming

5)

Pembukuan saat Menerima Setoran dari Nasabah

6)

Pembukuan saat Menerima Setoran Pelunasan dari Nasabah

7)

Pembukuan Restitusi/Pengembalian Bunga

3.1.3

Pelaksanaan Prosedur Akuntansi Atas Pemberian Kredit Pemilikan
Rumah Pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero)
Prosedur Akuntansi Atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah adalah

Kegiatan suatu perbankan yang fungsinya memberikan informasi keuangan
sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan menyediakan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga,imbalan,atau pembagian hasil keuntungan.
Dalam Prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PT.Bank
Tabungan Negara (Persero) ada keterkaitan yang sangat erat mengenai hubungan

43

Prosedur pemberian kredit dengan Prosedur akuntansi,Dimana Didalam Prosedur
pemberian kredit terdapat kegiatan Prosedur akuntansi,yang dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
PROSEDUR AKUNTANSI ATAS PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN
RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG CILEGON

Keterangan:
Lingkup Proses Akuntansi dalam Pemberian Kredit.

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara Cabang Cilegon,2009
Gambar 3.1
Prosedur Akuntansi Atas Pemberian KPR

44

Didalam prosedur pemberian kredit PT.Bank Tanbungan Negara dilakukan
Prosedur pencatatan mengenai akuntansi untuk debitur yang meliputi:
1)

Realisasi Kredit
Description

Debit

Kredit

XXX

-

Pendapatan Provisi-KPR

-

XXX

Pendapatan Jasa Percetakan

-

XXX

Titipan Asuransi Jiwa

-

XXX

-

XXX

Debit

Kredit

XXX

-

-

XXX

KPR

Kas
Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
2)

Pembentukan Bunga Kredit Secara Akrual
a.

Pendapatan Bunga diakui secara Performing
Description
Tagihan Bunga Kredit-KPR
Pendapatan Bunga Kredit
Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009

b.

Pendapatan Bunga diakui secara NonPerforming
Description
Tagihan Kontinjen- PBDP KPR
Kontra-PBDP KPR
Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009

Debit

Kredit

XXX

-

-

XXX

45

3)

Pembukuan Penalti Pokok Kredit/Bunga
a.

Untuk Kredit Kolektibilitas Lancar
Description

Debit

Kredit

Tagihan Penalti pokok dan bunga KPR

XXX

-

-

XXX

Debit

Kredit

XXX

-

-

XXX

Pendapatan penalti KPR
Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
b.

Untuk Kredit Kolektibilitas kurang Lancar
Description
Tagihan kontijensi lainnya-PDP KPR
Kontra Tagihan Kontinjensi Lainnya –
PDP KPR
Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009

4)

Perubahan Kualitas Kredit dari Performing ke nonperforming
a.

Pada saat dilakukannya penilaian akrual pendapatan bunga
Description

Debit

Kredit

XXX

-

-

XXX

Description

Debit

Kredit

Tagihan kontijensi lainnya-PBDP KPR

XXX

-

-

XXX

Pendapatan Bunga Pinjaman-KPR
Tagihan Bunga Pinjaman-KPR
Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
b.

Pada saat dilakukannya pembentukkan PBDP

Kontra PBDP- KPR
Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009

46

5)

Pembukuan saat Menerima Setoran dari Nasabah
a.

Untuk Kredit dengan Kolektibilitas lancar dan DPK
Description

Debit

Kredit

XXX

-

Tagihan Penalti pokok dan bunga pinjaman

-

XXX

Tagihan Bunga KPR

-

XXX

Rekening KPR

-

XXX

Kas

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
b.

Untuk kredit dengan Kolektibilitas kurang lancar
Description
Pendapatan Bunga Pinjaman-KPR
Tagihan Bunga Pinjaman-KPR

Debit

Kredit

XXX

-

-

XXX

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
c.

Jurnal Pembukuan otomatis untuk mengurangi/menihilkan PBDP
sebesar jumlah setoran bunga
Description

Debit

Kredit

XXX

-

Tagihan Penalti pokok dan bunga pinjaman

-

XXX

Tagihan Bunga KPR

-

XXX

Rekening KPR

-

XXX

Kas

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009

47

6)

Pembukuan saat Menerima Setoran Pelunasan dari Nasabah
Description

Debit

Kredit

XXX

-

Tagihan Bunga KPR

-

XXX

Rekening KPR

-

XXX

Debit

Kredit

XXX

-

Biaya Restitusi Bunga KPR

-

XXX

KPR

-

XXX

Tagihan Bunga KPR

-

XXX

Debit

Kredit

XXX

-

Tagihan Penalti pokok dan bunga pinjaman

-

XXX

Tagihan Bunga KPR

-

XXX

Rekening KPR

-

XXX

Kas

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
7)

Pembukuan Restitusi/Pengembalian Bunga
a.

Apabila Restitusi bunga langsung
Description
Kas

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009
b.

Apabila Restitusi bunga Tidak langsung
Description
Kas

Sumber : PT.Bank Tabungan Negara,2009

48

c.

Pembuatan kwitansi untuk pembayaran Restitusi Bunga
Description
Biaya Restitusi Bunga KPR
Kas

Debit

Kredit

XXX

-

-

XXX

Debit

Kredit

XXX

-

-

XXX

Sumb