Peran Burung Julang Emas bagi Lingkungan

13 www.biologiedukasi.com dari Julang Emas ini adalah bulan April sampai Desember, pada bulan-bulan tidak berbiak maka jumlah individu yang yang dijumpai antara individu jantan dan betina hampir seimbang. Jumlah yang teridentifikasi memiliki rasio 1:1jantan: 177 individu, betina: 198 idividuRachmawati, 2013.

E. Peran Burung Julang Emas bagi Lingkungan

Keberadaan burung rangkong di Indonesia dan khususnya burung Julang Emas di gunung Ungaran sangat penting bagi keberlangsungan vegetasi hutan karena memiliki peran yang sangat besar dalam meregenerasi hutan. Selain mamalia seperti kelelawar dan kera, penyebaran biji dapat dilakukan oleh burung-burung pemakan buah sehingga burung pemakan buah memiliki pengaruh yang besar dalam meregenerasi komunitas-komunitas tumbuhan di hutan. Dibandingkan dengan kelelawar, kera dan burung pemakan buah lainnya, burung rangkong memiliki potensi yang lebih besar dalam penyebaran biji-bijian dihutan karena memiliki daya jelajah yang luas dari 39-55 km bahkan ada yang menyebut daya jelajahnya mencapai 100km persegi. Dengan daya jelajah yang jauh maka biji dapat disebarkan dengan area yang sangat luas sehingga membantu dalam proses perbaikan vegetasi tumbuhan berbiji seperti ficus di hutan. Burung yang masuk ke dalam burung rangkong termasuk burung Julang Emas memiliki julukan di para ahli Ornitologi dengan sebutan “petani hutan” karena burung Rangkong menebarkan benih pohon dari biji-bijian yang berasal dari buah pohon yang dimakannya, khususnya buah tanaman ficus. Gambar 9: Buah Ficus exaspirata Gambar 10: Buah ficus racemora 14 www.biologiedukasi.com Burung Julang Emas bisa menyebarkan biji tanaman ficus dikarenakan memakan buah ficus tersebut. Bagian dari buah ficus yang bisa di cerna oleh burung Julang Emas adalah bagian daging buahnya, sedangkan pada bagian bijinya, pencernaan dari burung Julang Emas tidak akan bisa mencernanya. Biji dari buah ficus itu akhirnya terbawa oleh Burung Julang Emas ke suatu tempat sehingga saat burung Julang Emas mengeluarkan kotorannya, maka secara otomatis biji dari buah ficus yang tidak mampu di cerna oleh burung Julang Emas akan ikut fikeluarkan dan akhirnya mampu berkecambah da membentuk individu baru tanaman ficus tersebut. Buah yang dimakan oleh burung Rangkong khususnya Julang Emas biasanya dapat tersebar di hutan bisanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Buah membentuk bagian edible dengan warna yang menarik. 2. Buah memproduksi mekanisme tertentu warna yang tidak menarikrasa yang tidak enak untuk menghindari termakannya buah yang belum matang 3. Biji mempunyai mekanisme perlindungan untuk menghindari kerusakan saat berada dalam pencernaan agen burung 4. Buah terbuka, tidak terselubung oleh kelopak, dan 5 pada buah yang keras, biji bertipe exposed. Contoh: beringin Ficus benjamina, talok Muntingia calabura, Benalu Loranthus sp. Jika Burung Rangkong semakin sedikit, maka proses keseimbangan dari ekosistem akan terganggu, hal ini berkaitan dengan peran dari burung rangkong sebagai penyebar biji-bijian di hutan. Semakin sedikit jumlah burung rangkong maka proses penyebaran biji-bijian di hutan juga akan terganggu yang berakibat pada jumlah pohon akan semakin berkurang karena proses penyebaran biji dari pohon tersebut akan berkurang drastis jika burung rangkong jumlahnya menurun.

F. Ancaman dan Upaya Konservasi Julang Emas