Peran Ekologis, Ancaman dan Upaya Konservasi Julang Emas, Studi Kasus: Habitat Gunung Ungaran - Biologi Edukasi: Belajar Sains Biologi Makalah Julang Emas

(1)

JULANG EMAS(

Aceros undulates

)

(Biologi, Peran Ekologis, Ancaman dan Upaya

Konservasi). Studi Kasus: Habitat Gunung Ungaran

Makalah Ini disusun

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biodiversitas

Disusun Oleh:


(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

D. Manfaat ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Burung Julang Emas ... 3

BAB III PEMBAHASAN ... 5

A. Habitat Burung Julang Emas ... 5

B. Makanan Burung Julang Emas ... 8

C. Perkembangbiakan dan Perilaku Burung Julang Emas ... 9

D. Kepadatan Populasi Burung Julang Emas di Gunung Ungaran ... 11

E. Peran Burung Julang Emas Bagi Lingkungan ... 13

F. Ancaman dan Upaya Konservasi Burung Julang Emas ... 15

1. Ancaman terhadap Burung Julang Emas ... 15

2. Upaya Pelestarian burung Julang Emas ... 17

BAB IV PENUTUP ... 19

A. Simpulan ... 19

B. Saran ... 19


(3)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

A. DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Julang Emas jantan ... 4

Gambar 2: Julang Emas betina ... 4

Gambar 3: Pasangan Julang Emas ... 4

Gambar 4: Profil habitat Julang Emas di Gunung Ungaran ... 7

Gambar 5: Aktifitas mencari makan di pohon Ficus ... 9

Gambar 6: Buah Ficus raemosa ... 9

Gambar 7: Julang Emas jantan sedang membawa buah ficus ... 10

Gambar 8: Aktifitas sarang Burung Julang Emas ... 10

Gambar 9: Buah Ficus exaspirata ... 14

Gambar 10: Buah Ficus racemora ... 14

Gambar 11: Kerusakan habitat ... 15

Gambar 12: Perburuan Burung Julang Emas ... 15

Gambar 13: Paruh burung rangkong yang di awetkan ... 16

Gambar 14: Sarang Buatan Burung Rangkong ... 18

B. DAFTAR TABEL Tabel 1: Jumlah pohon ficus di gunung Ungaran ... 11

Tabel 2: Kepadatan populasi burung Julang Emas di Gunung Ungaran ... 12


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman jenis burung di Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi mencapai 1598 spesies. Banyaknya jumlah spesies burung yang ada di Indonesia bila tidak dilakukan perlindungan terhadap burung-burung tersebut maka sedikit demi sedikit spesies burung tersebut akan semakin langka yang bisa berakibat kepunahan. Data berdasarkan IUCN red list di Indonesia tercatat 118 jenis spesies yang terancam punah dengan kata lain sebesar 9,32% spesies burung yang ada di Indonesia terancam punah.

Salah satu burung yang ada di Indonesia adalah burung rangkong atau yang kadang memiliki nama lain yaitu burung enggang, burung julang, burung tahun. Indonesia sendiri memiliki spesies burung rangkong sebanyak 14 spesies burung rangkong dari total 45 spesies burung rangkong yang tersebar di dunia. Persebarannya di Indonesia meliputi Pulau Sumatera 10 spesies, Pulau Jawa 3 spesies, Pulau Kalimantan 8 spesies, Pulau Sulawesi 2 spesies, dan Pulau Irian Jaya 1 spesies( Holmes 1993 dalam Rachmawati 2012).

Jenis burung rangkong yang tersebar di Pulau Jawa adalah Kangkareng Perut Putih(Anthracoceros albirostris), Enggang Cula(Buceros rhinoceros), dan

Julang Emas(Aceros undulates). Salah satu jenis dari ketiga spesies tersebut yang berada di Jawa Tengah adalah Julang Emas(Aceros undulates) yang berada di Gunung Ungaran. Keberadaan Julang Emas di Gunung Ungaran perlu dilindungi baik oleh pemerintah maupun semua elemen masyarakat apalagi Gunung Ungaran merupakan salah satu Gunung yang banyak di daki oleh para pecinta alam.

Pemerintah memiliki peran yang sangat vital dalam perlindungan burung Julang Emas yang sekarang ini masuk ke dalam Appendix II (status perdagangan belum terancam tapi akan terancam punah apabila dieksploitasi lebih), yaitu jenis yang boleh diperdagangkan hanya dalam kondisi tertentu saja menurut kategori CITES (Convention on International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora). Pemerintah sendiri sudah membuat Peraturan Perlindungan Binatang


(5)

Liar No. 226 tahun 1931, UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya dan SK Menteri Kehutanan No.301/Kpts-II/1991 tentang Inventarisasi Satwa yang dilindungi Undang-undang. Berbagai peraturan ini diharapkan bisa melindungi Julang Emas dari kepunahan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah klasifikasi dan ciri-ciri Julang Emas 2. Bagaimanakah tipe habitat dan makanan Julang Emas

3. Bagaimanakah cara perkembangbiakan dan perilaku Julang Emas 4. Bagaimanakah Kepadatan populasi Julang Emas di Gunung Ungaran 5. Bagaimanakah perananan Julang Emas bagi lingkungan

6. Bagaimanakah upaya konservasi Julang Emas

C. Tujuan

1. Mengetahui klasifikasi dan ciri-ciri Julang Emas 2. Mengetahui tipe habitat dan makanan Julang Emas

3. Mengetahui Cara Perkembangbiakan dan perilaku Julang Emas 4. Mengetahui kepadatan populasi Julang Emas di Gunung Ungaran 5. Mengetahui peran Julang Emas bagi lingkungan


(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Julang Emas

Julang Emas(Aceros undulates) merupakan salah satu dari jenis burung rangkong yang ada di Indonesia. Menurut Mackinon et al(2010) klasifikasi Julang Emas adalah sebagai berikut

Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Aves

Ordo : Coraciiformes Family : Bucerotidae Genus : Aceros

Spesies : Aceros undulatus (Mackinon et al 2010).

Julang Emas merupakan jenis burung yang berukuran besar mencapai panjang 100cm dengan ciri-ciri punggung, sayap, dan perut memilikiw warna hitam. Pada bagian ekor burung Julang Emas memiliki warna putih bak jantan maupun betinanya. Mata Julang emas memiliki iris yang berwarna merah dengan paruh berwarna kuning dan memiliki tanduk yang berukuran kecil. Ciri lain yaitu pada bagian kaki memiliki warna hitam. Ciri khas yang bisa dengan mudah membedakan dengan burung lainnya adalah Burung Julang Emas pada waktu terbang memiliki kepakan sayap yang berat dan bersuara keras sehingga mudah sekali mengidentifikasi jenis burung ini ketika sedang terbang karena langsung terdengar suara kepakan sayap yang keras.

Burung Julang Emas ketika terbang biasanya berpasangan atau dalam kelompok kecil. Perbedaan mendasar pada Burung Juang Emas antara jantan dan betina adalah pada jantan memiliki kepala krem, bulu halus kemerahan pada bagian tengkuk yang menggantung. Memiliki kantung berwaran kuning dan tidak berbulu dengan strip hitam yang terdapat pada leher Burung Julang Emas jantan. Burung Julang Emas yang betina memiliki ciri khas yaitu terdapat kantung berwarna biru di bagian leher. Dengan ciri khas tersebut maka bsia dengan mudah di bedakan mana Burung Julang Emas yang jantan dan yang betina.


(7)

Gambar 1: Julang Emas Jantan, ciri khas pada kantung leher berwarna kuning

Gambar 2: Julang Emas betina, ciri khas padakantung leher berwarna biru


(8)

BAB III PEMBAHASAN

B. Tipe Habitat dan Makanan Julang Emas 1. Habitat

Burung Julang Emas merupakan salah satu spesies dari banyak spesies burung rangkong yang tersebar di belahan bumi Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea, dan kepulauan Solomon yang sebagian besar hidup di hutan hujan tropis. Di Indonesia sendiri burung rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah dan hutan perbukitan (0 – 1000 m dpl). Di daerah pegunungan (> 1000 m dpl) burung rangkong sudah mulai jarang ditemukan. Dengan banyaknya jenis burung rangkong di Indonesia menjadikan Indonesia merupakan daerah penting untuk konservasi burung rangkong di dunia.

Julang Emas(Aceros undulates) merupakan salah satu dari banyak burung Rangkong yang ada di Indonesia. Hampir semua burung jenis rangkong memiliki dua tipe habitat yang berada di hutan yaitu habitat burung rangkong yang merupakan habitat tempat sarang burung berada dan habitat yang dijadikan sebagai sumber pakan. Berbagai penelitian yang berkaitan dengan habitat burung Julang Emas sangatlah penting untuk menunjang upaya konservasi burung Julang Emas. Salah satu lokasi di pulau Jawa yang terdapat burung Julang Emas adalah Gunung Ungaran yang terdapat di Kabupaten Semarang dan juga masuk ke wilayah kabupaten Kendal. Keberadaan burung Julang Emas di Gunung Ungaran sangat perlu dilestarikan sebagai penunjang keseimbangan lingkungan.

Habitat Sarang burung Julang Emas di Gunung Ungaran sangatlah penting diperhatikan karena semakin lama berbagai jenis pohon yang dijadikan sarang Burung Julang Emas semakin berkurang. Ketersediaan pohon yang berfungsi sebagai tempat bersarang sangatlah penting untuk mendukung proses perkembangbiakan burung Julang Emas agar tidak mengalami kepunahan. Pohon yang digunakan sebagai tempat bersarang merupakan pohon yang memiliki ukuran diameter yang besar minimal memiliki diameter 60cm. Lokasi yang habitat burung Julang Emas yang sudah terpetakan di Gunung Ungaran


(9)

adalah di bukit Gentong(penduduk biasanya naya menyebut sebagai gunung gentong bukan bukit gentong) dan bukit Watu Ondo. Menurut Margareta 2013 Pohon yang dijadikan tempat bersarang di Gunung Ungaran adalah jenis pohon ficus dan wuru. Sarang banyak ditemukan di pohon Litsea sp. Keberadaan kedua jenis pohon ini harus dilestarikan karena sangat berkaitan dengan kelangsungan hidup burung Julang Emas. Di bukit watuondo terdapat 52 individu pohon/ha yang memiliki ukuran diameter mencapai 60cm, sedangkan di bukit gentong 28 individu pohon/ha yang memiliki diameter 60cm(Himmah, 2010). Meskipun terlihat bahwa bukit watuondo jumlah pohon yang memiliki diameter 60cm lebih banyak di jumpai dari pada di bukit gentong, namun kenyataannya di bukit Gentong lah yang paling banyak terdapat sarang aktif menurut penuturan masayrakat sekitar bukit gentong yaitu di Medini Gunung Ungaran.

Burung Julang Emas merupakan jenis burung yang bersifat frugivorous meskipun kadang dijumpai jenis burung ini mengkonsumsi beberapa jenis binatang seperti kumbang dan siput sehingga ada yang mengelompokkannya sebagai omnivora. Jenis buah yang sering di jadikan makanan utama dari burung Julang emas adalah buah dari pohon Ficus atau Ara. Keberadaan kedua jenis pohon ini di Gunung Ungaran masih cukup banyak sehingga memungkinkan Burung Julang Emas mampu bertahan hidup di Gunung Ungaran dengan sangat baik. Penelitian yang dilakukan Izzah,2010 mendapatkan jumlah pohon ficus di bukit Gentong dan Watuondo adalah sebagai berikut.


(10)

Tabel tersebut memperlihatkan bahwa aktifitas Burung Julang Emas yang paling banyak adalah di bukit Gentong diakrenakan pohon ficusnya yang jumlahnya blebih banyak dibanding bukit watuondo. Hal ini terjadi karena berkaitan dengan makanan burung Julang Emas yaitu berupa buah ficus.

Profil habitat burung Julang Emas di Gunung Ungaran adalah didominasi oleh pohon yang memiliki tinggi mencapai 10 meter ke atas sampai 25 meter. Terdapat dua area penting dalam kelangsungan hidup burung Julang Emas yaitu area yang digunakan untuk berbiak dengan ketinggian anatara 10-15 meter, dan area yang digunakan untuk bertengger yaitu biasanya dengan ketinggian 15 meter keatas(Rahayuningsih, 2013).

Gambar 4: Profil habitat Burung Julang Emas di bukit Gentong Gunung Ungaran

2. Makanan Julang Emas

Burung rangkong yang hidup di hutan hujan tropis umumnya bersifat frugivorous. Buah beringin (Ficus spp) yang berbuah sepanjang tahun di hutan tropis Indonesia merupakan makanan yang sangat penting bagi burung rangkong Selain buah beringin, jenis buah-buahan lainnya juga di konsumsi oleh burung rangkong seperti buah pala hutan (Myristicaceae) yang kaya akan protein dan lipid, kenari-kenarian (Burseraceae). Selain makanan berupa buah-buahan, burung rangkong juga memakan invertebrata dan vertebrata kecil. Selain untuk memenuhi kebutuhannya seperti saat perkembangbiakan, makanan berupa invertebrata dan vertebatra kecil juga di konsumsi sebagai makanan pengganti di saat ketersediaan buah mulai menipis. Di dukung oleh postur tubuh yang memungkinkan burung rangkong terbang cukup jauh (200-1200 m/jam,) dan


(11)

kapasitas perut yang cukup besar, burung rangkong dapat memencarkan biji hampir di seluruh bagian hutan tropis sehingga dapat menjaga dinamika hutan.

Julang Emas yang hidup di Gunung Ungaran paling banyak memakan buah ficus karena jumlah pohon yang menghasilkan buah di gunung Ungaran yang dijadikan sumber pakan bagi Julang Emas di dominasi pohon ficus. Keberadaan Burung Julang Emas semakin hari semakin sedikit karena rusaknya habitat Burung Julang Emas. Hal ini tentu berkaitan dengan makanan burung Julang Emas. Semakin rusak habitatnya, maka sumber makanan bagi burung Julang Emas jga semakin sedikit. Selain rusaknya habitat, penurunan Burung Julang Emas juga bisa diakibatkan oleh kompetitor di kawasan hutan tersebut untuk memperebutkan sumber makanan yang berupa buah ficus sehingga semakin banyak kompetitor maka akan berakibat keberlangsungan hidup burung Julang Emas akan semakin sedikit karena harus bersaing dengan hewan lain yang sama-sama makanan uatamnya adalah buah ficus. Makanan pada musim berbiak sebanyak 69% dari pakannya merupakan buah Ficus sementara pada musim tidak berbiak presentase ini meningkat menjadi 83% sumber makanannya yang berasal dari buah ficus.


(12)

C. Perkembangbiakan dan Perilaku Julang Emas

Burung julang emas merupakan salah satu hewan yang monogamous, atau juga monogamy, dimana jenis burung Julang Emas hanya memiliki satu pasangan saja sepanjang hidupnya. Yang unik adalah proses perkembangbiakannya, Burung Julang Emas menyimpan telur di dalam lubang-lubang pohon besar. Berbeda dengan burung pelatuk yang membuat sarangnya dengan cara melubangi batang pohon, burung Julang Emas hanya memanfaatkan lubang-lubang pohon yang sudah ada dan kemudian menjadikannya sebagai sarangnya. Pohon yang dijadikan sarang menurut Rahayuningsih, 2013 adalah jenis pohon Ficus dan pohon Wuru. Biasanya pohon yang dijadikan sarang Burung Julang Emas adalah pohon yang memiliki ketinggian antara 10-42 meter dengan diameter minimal 50cm. hal ini berkaitan dengan tingkat keamanan sarang burung Julang Emas, dengan diameter yang besar dan ketinggian yang cukup tinggi maka sarang akan terlindungi dari berbagai macam ancaman yang bsia timbul.

Burung Julang Emas saat bersarang maka burung Julang Emas betina akan masuk ke dalam lubang sarang dan kemudian di tutupi oleh lumpur oleh pasangan jantannya. Sehingga sang betina selama masa berkembang biak akan mengerami telur dan memberi makan anaknya di dalam sarang terus menerus tanpa keluar sarang baik anaknya maupaun induk betinanya. Sarang burung Julang Emas dibuat dengan menyisakan lubang kecil. Lubang yang dibuat burung Julang Emas memiliki diameter 5-7,5cm yang hanya muat untuk paruh burung Julang Emas betina yang mengeluarkan paruhnya untuk mendapakan makanan buah ficus dan burung Julang EMas jantan. Proses penutupan sarang dengan lumpur memakan waktu 2-3 hari masa penutupannya sampai selesai dan hanya meninggalkan lubang kecil.

Burung Julang Emas umumnya satu pasangan akan bertelur sebanyak satu atau dua telur. Telur berwarna putih dengan bercak merah atau cokelat. Masa berbiak burung Julang Emas mulai dari penutupan sarang sampai keluar sarang adalah 133 hari.


(13)

Gambar 7: Burung Julang Emas jantan sedang membawa biji ficus untuk di berikan ke pasangannya yang berada di dalam sarang

Gambar 8: aktifitas di sarang, Lokasi hutan bukit Gentong Gunung Ungaran, 2011

Burung Julang Emas memiliki aktifitas di pagi hari dan sore hari, oleh karena itu burung Julang Emas mudah sekali dijumpai pada waktu pagi hari antara pukul 07.00-10.00 dan sore hari 15.00-17.00. Burung Julang Emas memilih aktivitas di pagi hari karena kondisi tubuh yang lapar, dengan demikian pada pagi hari akan berusaha untuk makan sebanyak-banyaknya. Energi yang diperoleh pada pagi hari diperlukan untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Meningkatnya aktivitas makan pada sore hari diduga sebagai strategi untuk tetap mempunyai energi pada malam hari. Burung julang emas beristirahat dalam banyak kelompok yang terbagi dalam beberapa rusting tree. Dengan berkelompok, julang emas juga merasa aman dan nyaman untuk beristirahat. Bila ada satu individu yang merasa terancam maka dia akan mengeluarkan alarm call (tanda bahaya) dan ramai-ramai pula kelompok itu membubarkan diri.


(14)

kelompok kecil di atas hutan, dengan kepakan sayap yang berat, apabila terbang rendah terdengar kepakan sayap”wut…wut…wut…”. Kepakan sayap pada burung Julang Emas ini jika burung Julang Emas terbang rendah akan terdengar suara keras dari kepakan sayap. Meskipun Burung Julang Emas biasanya hidup berkelompok kecil, namun burung Julang Emas dapat bersifat territorial disekitar sarang yang di miliknya. Setiap ada burung Julang Emas lain yang bertengger di teritorinya maka akan dengan segera di usir oleh burung Julang Emas yang memiliki teritori tersebut. Kejadian ini tidak berlaku ketika burung Julang Emas sedang mecari makan di satu pohon ficus untuk memakan buah ficus maka tidak terjadi persaingan di antara burung Julang Emas.

D. Kepadatan Populasi Burung Julang Emas di Gunung Ungaran

Burung Julang Emas merupakan salah satu burung penting yang ada di Gunung Ungaran. Keberadaannya perlu terus dilestarikan untuk menjaga keanekaragman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem di Gunung Ungaran. Jumlah Burung Julang Emas di Gunung Ungaran sampai sekarang belum ada yang dapat memastikan jumlah tepatnya berapa. Penelitian-penelitian yang ada baru di dasarkan pada kepadatan populasi selama dilakukan penelitian beberapa hari untuk menghitung kepadatan populasi didasarkan pada perjumpaan burung Julang Emas di Gunung Ungaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati 2013 mendapatkan bahwa kepadatan populasi 15 ekor/Km2. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 2: Kepadatan populasi Burung Julang Emas di Gunung Ungaran

Jika dilihat dari data tersebut maka bisa di katakan bahwa Burung Julang Emas mampu bertahan hidup di Gunung Ungaran dengan baik karena kepadatan


(15)

populasinya mencapai 15 ekor/Km2. Kepadatan populasi Julang Emas tersebut memberikan gambaran bahwa kondisi habitat di wilayah Gunung Ungaran sangat mendukung Julang Emas untuk hidup dan berkembang biak. Hal ini didukung dengan jenis vegetasi yang di temukan di empat stasiun di Gunung Ungaranyaitu sejumlah 46 jenis kategori pohon dengan diameter lebih dari 40 cm, pohon-pohon yang ditemukan tersebut didominasi oleh jenis Ficus sp dan Litsea sp (wuru kembang) (Rahayuningsih dan Kartijono 2012) yang berpotensi sebagai sumber pakan dan pohon sarang. MacKinnon dkk (2010) Julang Emas dapat dijumpai habitat hutan dataran rendah dan perbukitan.

Kepadatan populasi dan distribusi burung rangkong juga mempunyai korelasi positif dengan distribusi buah Ficus dan banyaknya produksi buah (Suryadi 1994). Nugroho (2000) menyatakan bahwa semua jenis rangkong menunjukkan tingkat kesukaan yang tinggi pada buah Ficus.Aktivitas Julang Emas yang dijumpai di empat stasiunGunung Ungaran pada saat pengamatan menunjukkan aktivitas makan maupun bertengger di pohon Ficus. Beberapa penelitian menyebutkan, kelompok Rangkong di Asia umumnya berada di pohon yang cukup tinggi (>15 m) dan berdiameter besar (>40 m) (Mudappa dan Kannan 1997).

Tabel 3: Rasio jenis Kelamin Burung Julang Emas di gunung Ungaran

Jumlah populasi antara jantan dan betina yang terlihat pada waktu musim berbiak dan musim tidak berbiak akan menunjukkan data yang berbeda, dimana saat musim berbiak pada bulan januari sampai bulan mei jumlah individu dari


(16)

dari Julang Emas ini adalah bulan April sampai Desember, pada bulan-bulan tidak berbiak maka jumlah individu yang yang dijumpai antara individu jantan dan betina hampir seimbang. Jumlah yang teridentifikasi memiliki rasio 1:1(jantan: 177 individu, betina: 198 idividu)(Rachmawati, 2013).

E. Peran Burung Julang Emas bagi Lingkungan

Keberadaan burung rangkong di Indonesia dan khususnya burung Julang Emas di gunung Ungaran sangat penting bagi keberlangsungan vegetasi hutan karena memiliki peran yang sangat besar dalam meregenerasi hutan. Selain mamalia seperti kelelawar dan kera, penyebaran biji dapat dilakukan oleh burung-burung pemakan buah sehingga burung pemakan buah memiliki pengaruh yang besar dalam meregenerasi komunitas-komunitas tumbuhan di hutan. Dibandingkan dengan kelelawar, kera dan burung pemakan buah lainnya, burung rangkong memiliki potensi yang lebih besar dalam penyebaran biji-bijian dihutan karena memiliki daya jelajah yang luas dari 39-55 km bahkan ada yang menyebut daya jelajahnya mencapai 100km persegi. Dengan daya jelajah yang jauh maka biji dapat disebarkan dengan area yang sangat luas sehingga membantu dalam proses perbaikan vegetasi tumbuhan berbiji seperti ficus di hutan. Burung yang masuk ke dalam burung rangkong termasuk burung Julang Emas memiliki julukan di para ahli Ornitologi dengan sebutan “petani hutan” karena burung Rangkong menebarkan benih pohon dari biji-bijian yang berasal dari buah pohon yang dimakannya, khususnya buah tanaman ficus.


(17)

Burung Julang Emas bisa menyebarkan biji tanaman ficus dikarenakan memakan buah ficus tersebut. Bagian dari buah ficus yang bisa di cerna oleh burung Julang Emas adalah bagian daging buahnya, sedangkan pada bagian bijinya, pencernaan dari burung Julang Emas tidak akan bisa mencernanya. Biji dari buah ficus itu akhirnya terbawa oleh Burung Julang Emas ke suatu tempat sehingga saat burung Julang Emas mengeluarkan kotorannya, maka secara otomatis biji dari buah ficus yang tidak mampu di cerna oleh burung Julang Emas akan ikut fikeluarkan dan akhirnya mampu berkecambah da membentuk individu baru tanaman ficus tersebut.

Buah yang dimakan oleh burung Rangkong khususnya Julang Emas biasanya dapat tersebar di hutan bisanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut

1. Buah membentuk bagian edible dengan warna yang menarik.

2. Buah memproduksi mekanisme tertentu (warna yang tidak menarik/rasa yang tidak enak) untuk menghindari termakannya buah yang belum matang

3. Biji mempunyai mekanisme perlindungan untuk menghindari kerusakan saat berada dalam pencernaan agen (burung)

4. Buah terbuka, tidak terselubung oleh kelopak, dan (5) pada buah yang keras, biji bertipe exposed. Contoh: beringin (Ficus benjamina), talok (Muntingia calabura), Benalu (Loranthus sp.)

Jika Burung Rangkong semakin sedikit, maka proses keseimbangan dari ekosistem akan terganggu, hal ini berkaitan dengan peran dari burung rangkong sebagai penyebar biji-bijian di hutan. Semakin sedikit jumlah burung rangkong maka proses penyebaran biji-bijian di hutan juga akan terganggu yang berakibat pada jumlah pohon akan semakin berkurang karena proses penyebaran biji dari pohon tersebut akan berkurang drastis jika burung rangkong jumlahnya menurun.

F. Ancaman dan Upaya Konservasi Julang Emas

1. Ancaman terhadap Kelestarian Burung Julang Emas


(18)

yang diakbitkan oleh penebangan liar yang tak terkendali maka sedikit demi sedikit populasi burung Julang Emas akan semakin berkurang karena berkurangnya sumber makanan bagi burung Julang Emas. Rusaknya habitat juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan burung Julang Emas, burung Julang Emas yang berkembangbiak dengan membuat sarang di lubang-lubang pohon yang memiliki diameter besar akan sangat terancam jika terjadi perusakan hutan secara membabi buta yang berakibat kelangsungan keturunan dari burung Julang Emas akan semakin menurun, apalagi dalam sekali masa kawin hanya dihasilkan paling banyak dua telur, itupun biasanya hanya satu telur yang akan menetas yang berakibat akan semakin cepat laju kepunahan burung Julang Emas.

Gambar 11: kerusakan habitat mengancam eksistensi Burung Julang Emas

Gambar 12: Perburuan burung Julang Emas

Ancaman lain selain karena penebangan hutan secara liar atau yang lebih dikenal dengan illegal logging, pembukaan lahan pertanian, pembuatan jalan untuk keperluan pariwisata sehingga terjadinya frakmentasi hutan juga memiliki andil yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup burung Julang Emas. Perburuan terhadap buurng rangkong juga menjadi salah satu ancaman sangat seriu bagi kelangsungan hidup burung rangkong. Perburuan burung rangkong biasanya akan dijadikan aksesoris dengan cara di awetkan kemudian di jual ke pasar gelap baik di Indonesia maupun diselundupkan ke luar negeri. Selain di jadikan awetan, burung rangkong juga di buru untuk di jual di pasar burung dengan harga Rp.500,000.00 sampai Rp 2,000,000.00 rupiah. Burung Julang Emas yang ada di Gunung Ungaran pun menurut penuturan warga dahulu sering di buru saat masih berupa anakan yang di dalam sarang kemudian di jual dengan harga Rp.500,000.00. Namun pada saat ini sudah semakin sadar akan pentingnya


(19)

kelestarian burung Julang Emas di kawasan gunung Ungaran sehingga perburuan sekarang terhadap burung Julang Emas sudah menurun drastis.

Gambar 13: Paruh Burung Rangkong yang yang sudah di awetkan

2. Upaya Pelestarian Burung Julang Emas

Julang Emas telah dilindungi UU diantaranya berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar No. 226 tahun 1931, UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya yang dipertegas dengan SK Menteri Kehutanan No.301/Kpts-II/1991 tentang Inventarisasi Satwa yang dilindungi Undang-Undang, SK Menteri Kehutanan No.883/Kpts-II/1992 tentang penetapan tambahan beberapa jenis satwa yang dilindungi Undang-Undang, dan PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan satwa. IUCN (International Union for Conservation of Nature) menyatakan bahwa status keterancaman burung Julang Emas masih beresiko rendah (Least concern). Namun demikian, menurut kategori CITES (Convention on International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora) spesies burung Julang Emas merupakan fauna yang termasuk dalam Appendix II (status perdagangan belum terancam tapi akan terancam punah apabila dieksploitasi lebih), yaitu jenis yang boleh diperdagangkan hanya dalam kondisi tertentu, seperti riset ilmiah saja.


(20)

Emas tertangkap akibat perburuan, maka bisa di pastikan kelangsungan keturunan dari pasangan burung Julang Emas tersebut akan terganggu karena sifat dari Julang Emas yang monogamy sekali seumur hidupnya.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara melakukan penyitaan yang dapat dilakukan oleh BKSDA pada kepemilikian burung Julang Emas yang dimiliki oleh masyarakat yang selanjutnya bisa di rehabilitasi di tempat penangkaran rehabilitasi spesies. Apabila sudah bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitar maka bisa dilakukan proses pelepasliaran terhadap burung Julang Emas tersebut.

Upaya pelestarian Julang Emas bisa jga dilakukan dengan membuat sarang buatan yang di taruh di hutan tempat habitat Julang Emas berada. Sarang alami Julang Emas yang memanfaatkan lubang-lubang pohon yang berdiameter lebih dari 45cm bisa terjadi pengurangan jumlah lubang-lubang pohon apabila terjadi proses pembalakan liar pohon-pohon yang ada di hutan, pengurangan jumlah pohon yang memiliki diameter besar bisa berakibat pada proses perkembangbiakan burung Julang Emas. Apabila hal ini terjadi maka bisa dilakukan alternative lain dengan cara membuat sarang buatan yang diserupakan dengan batang pohon sehingga diharapkan bisa menjadi pengganti sarang alami dari burung Julang Emas.

Gambar 14: kiri: Sarang buatan burung Rangkong, kanan: proses pemasangan sarang buatan burung rangkong


(21)

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

1. Perbedaan mendasar burung Julang Emas jantan dan betina adalah pada kantong pada bagian leher, Julang Emas jantan memiliki kantong di leher yang berwarna kuning sedangkan pada betina memiliki kantong di leher yang berwarna biru

2. Habitat Julang Emas berada di hutan dataran rendah sampai ketinggian 1000 mdpl, untuk di Gunung Ungaran paling banyak di jumpai pada Bukit Gentong. Makanan utama Burung Julang Emas adalah buah ficus, selain itu Julang Emas juga memakan serangga dan siput jika kekurangan sumber makanan utama

3. Kepadatan populasi Burung Julang Emas di Gunung Ungaran adalah 15 individu/km persegi

4. Perkembangbiakan Julang Emas membuat sarang di lubang pohon dengan induk jantan berada di dalam lubang pohon sampai anakannya bisa terbang. 5. Peran utama burung Julang Emas di lingkungan adalah sebagai penyebar

benih tumbuhan hutan utamanya adalah benih dari pohon ficus yang banyak terdapat di hutan

6. Ancaman utama kepunahan burung Julang Emas adalah kerusakan habitat dan perburuan burung Julang Emas. Upaya perlindungan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga habitat dari burung Julang Emas dan menindak tegas bagi yang melakukan perburuan burung Julang Emas, hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sarang buatan di habitat aslinya sebagai tempat perkembangbiakan burung Julang Emas.


(22)

2. Perlu dilakukan upaya konservasi dan pelestarian dengan tidak melakukan pengrusakan habitat dan tidak melakukan perburuan agar kelangsungan hidup burung Julang Emas bisa terus dijaga kelestariannya


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Himmah, Utama, Baskoro. 2010. Struktur dan Komposisi Vegetasi Habitat Julang Emas(Aceross undulates) di Gunung Ungaran Jawa Tengah. Semarang: Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang.

MacKinnon J, K Philips & B Van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali

(Termasuk Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam). Jakarta: Puslitbang-Biologi.

Mangangantung, Katalia, Maabuata. 2015. Densitas dan Jenis Pakan Burung Rangkong(Rhyticeros cassidix) di Cagar Alam Tangkoko Batuangus. Manado: Jurusan Biologi FMIPA, Unsrat, Manado

Mardiastuti. 2002. Perilaku Makan Rangkong Sulawesi Pada Dua Jenis Ficus Di Suaka Margasatwa Lambusango, Buton. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Rachmawati, Margareta, Nugroho 2013. Populasi Julang Emas (Aceros Undulatus) di Gunung Ungaran Jawa Tengah. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes

Rahayuningsih, Nugroho. 2013. Profil Habitat Julang Emas (Aceros Undulatus) Sebagai Strategi Konservasi Di Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Ryan.2011. Makalah Burung Rangkong. http://gintingryan. blogspot.com/ 2011/12/ makalah-burung-rangkong .html: Akses tanggal 19 April 2015


(1)

yang diakbitkan oleh penebangan liar yang tak terkendali maka sedikit demi sedikit populasi burung Julang Emas akan semakin berkurang karena berkurangnya sumber makanan bagi burung Julang Emas. Rusaknya habitat juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan burung Julang Emas, burung Julang Emas yang berkembangbiak dengan membuat sarang di lubang-lubang pohon yang memiliki diameter besar akan sangat terancam jika terjadi perusakan hutan secara membabi buta yang berakibat kelangsungan keturunan dari burung Julang Emas akan semakin menurun, apalagi dalam sekali masa kawin hanya dihasilkan paling banyak dua telur, itupun biasanya hanya satu telur yang akan menetas yang berakibat akan semakin cepat laju kepunahan burung Julang Emas.

Gambar 11: kerusakan habitat mengancam eksistensi Burung Julang Emas

Gambar 12: Perburuan burung Julang Emas

Ancaman lain selain karena penebangan hutan secara liar atau yang lebih dikenal dengan illegal logging, pembukaan lahan pertanian, pembuatan jalan untuk keperluan pariwisata sehingga terjadinya frakmentasi hutan juga memiliki andil yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup burung Julang Emas. Perburuan terhadap buurng rangkong juga menjadi salah satu ancaman sangat seriu bagi kelangsungan hidup burung rangkong. Perburuan burung rangkong biasanya akan dijadikan aksesoris dengan cara di awetkan kemudian di jual ke pasar gelap baik di Indonesia maupun diselundupkan ke luar negeri. Selain di jadikan awetan, burung rangkong juga di buru untuk di jual di pasar burung dengan harga Rp.500,000.00 sampai Rp 2,000,000.00 rupiah. Burung Julang Emas yang ada di Gunung Ungaran pun menurut penuturan warga dahulu sering di buru saat masih berupa anakan yang di dalam sarang kemudian di jual dengan harga Rp.500,000.00. Namun pada saat ini sudah semakin sadar akan pentingnya


(2)

kelestarian burung Julang Emas di kawasan gunung Ungaran sehingga perburuan sekarang terhadap burung Julang Emas sudah menurun drastis.

Gambar 13: Paruh Burung Rangkong yang yang sudah di awetkan

2. Upaya Pelestarian Burung Julang Emas

Julang Emas telah dilindungi UU diantaranya berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar No. 226 tahun 1931, UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya yang dipertegas dengan SK Menteri Kehutanan No.301/Kpts-II/1991 tentang Inventarisasi Satwa yang dilindungi Undang-Undang, SK Menteri Kehutanan No.883/Kpts-II/1992 tentang penetapan tambahan beberapa jenis satwa yang dilindungi Undang-Undang, dan PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan satwa. IUCN (International Union for Conservation of Nature) menyatakan bahwa status keterancaman burung Julang Emas masih beresiko rendah (Least concern). Namun demikian, menurut kategori CITES (Convention on International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora) spesies burung Julang Emas merupakan fauna yang termasuk dalam Appendix II (status perdagangan belum terancam tapi akan terancam punah apabila dieksploitasi lebih), yaitu jenis yang boleh diperdagangkan hanya dalam kondisi tertentu, seperti riset ilmiah saja.


(3)

Emas tertangkap akibat perburuan, maka bisa di pastikan kelangsungan keturunan dari pasangan burung Julang Emas tersebut akan terganggu karena sifat dari Julang Emas yang monogamy sekali seumur hidupnya.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara melakukan penyitaan yang dapat dilakukan oleh BKSDA pada kepemilikian burung Julang Emas yang dimiliki oleh masyarakat yang selanjutnya bisa di rehabilitasi di tempat penangkaran rehabilitasi spesies. Apabila sudah bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitar maka bisa dilakukan proses pelepasliaran terhadap burung Julang Emas tersebut.

Upaya pelestarian Julang Emas bisa jga dilakukan dengan membuat sarang buatan yang di taruh di hutan tempat habitat Julang Emas berada. Sarang alami Julang Emas yang memanfaatkan lubang-lubang pohon yang berdiameter lebih dari 45cm bisa terjadi pengurangan jumlah lubang-lubang pohon apabila terjadi proses pembalakan liar pohon-pohon yang ada di hutan, pengurangan jumlah pohon yang memiliki diameter besar bisa berakibat pada proses perkembangbiakan burung Julang Emas. Apabila hal ini terjadi maka bisa dilakukan alternative lain dengan cara membuat sarang buatan yang diserupakan dengan batang pohon sehingga diharapkan bisa menjadi pengganti sarang alami dari burung Julang Emas.

Gambar 14: kiri: Sarang buatan burung Rangkong, kanan: proses pemasangan sarang buatan burung rangkong


(4)

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

1. Perbedaan mendasar burung Julang Emas jantan dan betina adalah pada kantong pada bagian leher, Julang Emas jantan memiliki kantong di leher yang berwarna kuning sedangkan pada betina memiliki kantong di leher yang berwarna biru

2. Habitat Julang Emas berada di hutan dataran rendah sampai ketinggian 1000 mdpl, untuk di Gunung Ungaran paling banyak di jumpai pada Bukit Gentong. Makanan utama Burung Julang Emas adalah buah ficus, selain itu Julang Emas juga memakan serangga dan siput jika kekurangan sumber makanan utama

3. Kepadatan populasi Burung Julang Emas di Gunung Ungaran adalah 15 individu/km persegi

4. Perkembangbiakan Julang Emas membuat sarang di lubang pohon dengan induk jantan berada di dalam lubang pohon sampai anakannya bisa terbang. 5. Peran utama burung Julang Emas di lingkungan adalah sebagai penyebar

benih tumbuhan hutan utamanya adalah benih dari pohon ficus yang banyak terdapat di hutan

6. Ancaman utama kepunahan burung Julang Emas adalah kerusakan habitat dan perburuan burung Julang Emas. Upaya perlindungan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga habitat dari burung Julang Emas dan menindak tegas bagi yang melakukan perburuan burung Julang Emas, hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sarang buatan di habitat aslinya sebagai tempat perkembangbiakan burung Julang Emas.

B. Saran


(5)

2. Perlu dilakukan upaya konservasi dan pelestarian dengan tidak melakukan pengrusakan habitat dan tidak melakukan perburuan agar kelangsungan hidup burung Julang Emas bisa terus dijaga kelestariannya


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Himmah, Utama, Baskoro. 2010. Struktur dan Komposisi Vegetasi Habitat Julang Emas(Aceross undulates) di Gunung Ungaran Jawa Tengah. Semarang: Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang.

MacKinnon J, K Philips & B Van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali (Termasuk Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam). Jakarta: Puslitbang-Biologi.

Mangangantung, Katalia, Maabuata. 2015. Densitas dan Jenis Pakan Burung Rangkong(Rhyticeros cassidix) di Cagar Alam Tangkoko Batuangus. Manado: Jurusan Biologi FMIPA, Unsrat, Manado

Mardiastuti. 2002. Perilaku Makan Rangkong Sulawesi Pada Dua Jenis Ficus Di Suaka Margasatwa Lambusango, Buton. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Rachmawati, Margareta, Nugroho 2013. Populasi Julang Emas (Aceros Undulatus) di Gunung Ungaran Jawa Tengah. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes

Rahayuningsih, Nugroho. 2013. Profil Habitat Julang Emas (Aceros Undulatus) Sebagai Strategi Konservasi Di Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Ryan.2011. Makalah Burung Rangkong. http://gintingryan. blogspot.com/ 2011/12/ makalah-burung-rangkong .html: Akses tanggal 19 April 2015