KAK Perencanaan Teknis dan DED Rehabilitasi Jalan Poros Muara Jawa – Sanga-Sanga
Kecamatan Sanga - Sanga
13 8
Foto ditempatkan pada format yang standard, dengan mencantumkan hal- hal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan
foto dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.
5.2.2 Inventarisasi Jembatan dan Gorong-gorong
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai existing jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut : 1
Nama, lokasi dan kondisi jembatangorong-gorong 2
Dimensi jembatangorong-gorong yang meliputi bentang, lebar ruang bebas dan jenis lantai
3 Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan. 4
Data yang diperoleh dicatat dalam satu format yang standard 5
Foto dokumentasi minimal 2 dua lembar untuk setiap jembatangorong- gorong yang diambil dari arah memanjang dan melintang, foto ditempel
pada format yang standard. Untuk inventarisasi jembatangorong-gorong menggunakan format
standar.
5.3 Persyaratan
Proses pengambilan data atau inventarisasi harus menggunakan format standard seperti terlihat pada lampiran inventarisasi jalan dan untuk jembatan mengacu pada
BMS.
BAB VI SURVEY LALULINTAS
6.1. Tujuan
Survey lalulintas bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada, kecepatan kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta mengiventarisasi jumlah
setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalulintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan
dan jembatan.
6.2. Lingkup Pekerjaan
Survey lalu lintas meliputi kegiatan : 6.2.1
Survey volume kendaraan dilakukan di tiga tempat yaitu :
1. Ruas jalan
2. Simpang jalan
3. Simpang empat jalan
KAK Perencanaan Teknis dan DED Rehabilitasi Jalan Poros Muara Jawa – Sanga-Sanga
Kecamatan Sanga - Sanga
14 Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah
belakang harus dicatat. Setiap jalur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1satu orang
1satu counter serta format survey yang telah ditentukan.
6.2.1.1 Pos-pos Perhitungan Lalulintas yang terbagi dalam beberapa
type pos:
a. Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan lalulintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalulintas yang tinggi dan mempunyai LHR 10.000 kendaraan.
b. Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalulintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalulintas yang sedang dan mempunyai 5.000LHR10.000 kendaraan.
c. Pos Kelas C : yaitu pos perhitungan lalulintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalulintas yang rendah dan mempunyai LHR5.000 kendaraan.
6.2.1.2 Pemilihan Lokasi Pos
a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalulintas harian rata-rata dari
ruas jalan tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang tidak mewakili ruas Commuter traffic.
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk
kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan jumlah mudah dan jelas.
c. Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada persilangan jalan.
6.2.1.3 Tanda Pengenal
Setiap pos perhitungan lalulintas mempunyai nomor pengenal, terdiri dari satu huruf besar dan diikuti oleh tiga digit angka. Huruf
besar A, B dan C memberikan identitas mengenai type kelas pos perhitungan.
Tiga digit angka berikutnya identik dengan nomor ruas jalan di mana pos-pos tersebut tergeletak.
Apabila pada suatu ruas jalan mempunyai pos perhitungan lebih dari satu, maka kode pos kedua, digit pertama diganti dengan 4 dan
seterusnya. Urutan pos hendaknya dimulai dari kecil kearah besar pada ruas jalan tersebut.
Contoh :
1. Di ruas jalan 002 ada beberapa pos kelas A penulisan nomor
posnya : A002; A302; A402; sampai A902. 2.
Di ruas jalan 157 ada beberapa pos kelas B, penulisan nomor posnya : B157; B457; sampai dengan B957.
KAK Perencanaan Teknis dan DED Rehabilitasi Jalan Poros Muara Jawa – Sanga-Sanga
Kecamatan Sanga - Sanga
15 3.
Di ruas jalan 057 ada beberpa pos keas C, penulisan nomor posnya : C057; C357; C457 samapi C957.
6.2.1.4 Periode Perhitungan
a. Pos Kelas A
Untuk pos kelas A perhitungan dilakukan dengan periode 40 jam selama 2 hari, mulai pukul 06.00 pagi, hari pertama dan
berakhir pada 22.00 pada hari kedua.
b. Pos kelas B
Untuk pos kelas B, pelaksanaan perhitungan seperti pada pos kelas A. Pelaksanaan perhitungan pada pos-pos kelas B sesuai
jadwal yang telah ditentukan.
c. Pos kelas C
Perhitungan dilakukan dengan periode 16 jam mulai pukul 06.00 pagi dan berakhir pukul 22.00 pada hari yang sama yang
ditetapkan untuk pelaksanaan perhitungan.
6.2.1.5 Pengelompokan Kendaraan RTC-Manual
Dalam perhitungan jumlah lalulintas, kendaraan dibagi dalam 8 delapan kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan
tidak bermotor. Golongan
Jenis Kendaraan yang masuk kelompok ini adalah
Hari Pertama Hari Kedua
40 Jam
06.00 22.00
24.00 06.00
Pada Hari yang sama 16 Jam
22.00 06.00
KAK Perencanaan Teknis dan DED Rehabilitasi Jalan Poros Muara Jawa – Sanga-Sanga
Kecamatan Sanga - Sanga
16 Kelompok
1 Sepeda motor, skuter, sepeda kumbang dan kendaraan
bermotor roda 3 2
Sedan, Jeep dan Station Wagon 3
Opelet, Pick Up opelet, Suburban, Combi, Minibus 4
Pick-Up. Micro Truck dan Mobil Hantaran atau Pick- Up Box
5a Bus kecil
5b Bus besar
6 Truck 2 sumbu
7a Truck 3 sumbu
7b Truck Gandengan
7c Truck Semi Trailer
8 Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak
andongdokar, gerobak sapi. Pengenalan ciri kendaraan :
1. Sepeda Kumbang : sepeda yang ditempeli mesin 75 cc max.
2. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain : bemo dan bajaj.
3. Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaraan penumpang
umum maximal 12 tempat duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up yang diberi penaung kanvaspelat dengan rute
dalam kota dan sekitarnya atau angkutan pedesaan.
4. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbu
belakang 3,5 ton, bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal STRT.
5a. Bus kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara 16 sd 26 buah, seperti kopaja, metromini,
elf dengan bagian belakang sumbu tunggal roda ganda STRG dan panjang kendaraan maximal 9 m dengan sebutan bus ¾.
5b. Bus besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara 30 sd 50 buah, seperti bus malam, bus
kota, bus antar kota yang berukuran 12 m dan STRG. 6.
Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan beban sumbu belakang antara 5-10 ton MST 5, 8, 10 dan STRG.
7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 3 sumbu yang letaknya STRT dan SGRG sumbu ganda roda ganda.
7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6 dan 7 yang diberi gandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang
segitiga . Disebut juga Full Trailer Truk. 7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan
yang terdiri dari kepala truk dengan sumbu 2-3 sumbu yang dihubungkan secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang
beroda belakangyang mempunyai 2 atau 3 sumbu pula.
Untuk survey lalulintas menggunakan format standar.
KAK Perencanaan Teknis dan DED Rehabilitasi Jalan Poros Muara Jawa – Sanga-Sanga
Kecamatan Sanga - Sanga
17
6.3. Persyaratan