BIOGRAFI AHLI BIOLOGI
NAMA: IRWANSYAH NIM: 170207061
DOSEN PEMBIMBING: SAMSUL KAMAL S.Pd,M.Pd
1. ALEXANDER OPARIN
Alexander Ivanovich Oparin Александр Иванович Опарин, dalam bahasa Inggris, Aleksandr Ivanovich Oparin adalah seorang biokimiawan Soviet yang
sangat terkenal karena belum terujinya teori tentang asal-usul kehidupan, dan untuk bukunya yang berjudul The Origin of Life.
Biografi
Alexander Ivanovich Oparin lahir pada 2 Maret 1894, di Uglich. Ia lulus dari Universitas Negeri Moskow pada tahun 1917, di sana ia menjadi profesor
biokimia pada tahun 1927.
Pada tahun 1924 ia mengajukan hipotesis yang menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi dikembangkan secara bertahap melalui evolusi kimia dari
karbon yang berbasis molekul dalam sup purba bumi. Pada tahun 1935, ia bersama dengan akademisi Alexey Bakh ia mendirikan Biokimia Institut
Academy of Sciences Soviet. Pada tahun 1946, Oparin menjadi anggota penuh. Antara tahun 1940-an dan 1950-an ia mendukung teori pseudo-ilmiah Trofim
Lysenko dan Olga Lepeshinskaya, yang membuat klaim tentang asal-usul sel dari materi noncellular. Pada tahun 1970 ia terpilih sebagai Presiden dari
Masyarakat Internasional untuk Studi Origins of Life.
Oparin menjadi Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1969, ia menerima Hadiah Lenin pada tahun 1974 dan dianugerahi Medali Emas Lomonosov pada
tahun 1979 untuk prestasi luar biasa dalam biokimia. Ia juga penerima lima kali dari Order of Lenin.
Alexander Oparin meninggal pada 21 April 1980 umur 86 di Moskow, Rusia RSFS, Uni Soviet dimakamkan di Pemakaman Novodevichy di Moskow.
Teori Evolusi Biokimia
Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia. Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul The Origin of Life
1936, ia menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya.
Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba itu terdiri atas metana CH4, amonia NH3, uap air H2O, dan gas hidrogen H2. Oleh
karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organik sederhana,
sejenis substansi asam amino.
Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik tersebut terakumulasi di cekungan perairan membentuk yang primordial soup, seperti semacam
campuran materi-materi di lautan panas. Selanjutnya, primordial soup ini membentuk monomer. Monomer bergabung membentuk polimer. Polimer
membentuk sebuah agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan
kimia dalam tubuhnya.
Di samping itu, protobion tersebut juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme,
kemampuan menerima rangsangan, dan bereplikasi sendiri. Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah dibuktikan oleh Sydney W. Fox. Dalam
percobaannya, Fox memanaskan 18–20 macam asam amino pada titik leburnya dan didapatkan protein.
Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey . Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba
terdiri atas gas-gas metana CH4, amonia NH3, uap air H2O, dan gas hidrogen H2. Dengan adanya energi alam berupa halilintar dan sinar kosmis,
campuran gas-gas tersebut membentuk asam amino.
2. IBNU SINA