Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi pendidikan. kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan di sekolah. Jika pengertian kepemimpinan
tersebut diterapkan dalam organisasi pendidikan, maka kepemimpinan pendidikan bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk menggerakkan orang-orang
yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Nawawi 1985
yang mengemukakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan,
memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kepala sekolah yang bijak mampu membuat sekolah itu menjadi sekolah yang dipandang baik oleh tiap kalangan terutama masyarakat. perilaku kepala
sekolah yamg mampu mampu memprakarsai pemikiran baru terhadap proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau, tujuan,
sasaran konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan ketentuan perkembangan. Dalam organisasi pendidikan yang menjadi
pemimpin pendidikan adalah kepala sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab yang cukup berat.
Untuk bisa menjalankan fungsinya secara optimal, kepala sekolah perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat.
Peranan utama kepemimpinan kepala sekolah, nampak pada pernyataan- pernyataan yang dikemukakan para ahli kepemimpinan.
Knezevich
yang dikutip
Indrafachrudi 1983
mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sumber energi utama ketercapaian tujuan suatu organisasi.
Di sisi lain,
Owens 1991
juga menegaskan bahwa kualitas kepemimpinan merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu, agar
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kepala sekolah bisa melaksanakan tugasnya secara efektif, mutlak harus bisa menerapkan kepemimpinan yang baik.
Dalam mengelola sekolah, kepala sekolah harus bisa memilih teori dan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dari beberapa gaya kepemimpinan
yang ada sesuai dengan karakter pribadi, dan kondisi organisasi sekolah yang dipimpin. Yang penting kepala sekolah harus bisa menampilkan peranan
kepemimpinan yang baik. Menurut persepsi banyak guru, keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah
terutama dilandasi oleh kemampuannya dalam memimpin. Kunci bagi kelancaran kerja kepala sekolah terletak pada stabilitas dan emosi dan rasa percaya diri. Hal
ini merupakan landasan psikologis untuk memperlakukan staf dan gurunya secara adil, memberikan keteladanan dalam bersikap, bertingkah laku dan melaksanakan
tugas dengan baik. Dalam konteks ini, kepala sekolah dituntut untuk menampilkan
kemampuannya membina kerja sama dengan seluruh personel dalam iklim kerja terbuka yang bersifat kemitraan, serta meningkatkan partisipasi aktif dari orang
tua murid. Dengan demikian, kepala sekolah bisa mendapatkan dukungan penuh setiap program kerjanya. Keterlibatan kepala sekolah dalam proses pembelajaran
siswa lebih banyak dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui pembinaan terhadap para guru dan upaya penyediaan sarana belajar yang diperlukan. Kepala
sekolah sebagai komunikator bertugas menjadi perantara untuk meneruskan instruksi kepada guru, serta menyalurkan aspirasi personel sekolah kepada
instansi kepada para guru, serta menyalurkan aspirasi personel sekolah kepada instansi vertikal maupun masyarakat. Pola komunikasi dari sekolah pada
umumnya bersifat kekeluargaan dengan memanfaatkan waktu senggang mereka. Alur penyampaian informasi berlangsung dua arah, yaitu komunikasi top-down,
cenderung bersifat instruktif, sedangkan komunikasi bottom-up cenderung berisi pernyataan atau permintaan akan rincian tugas secara teknis operasional. Media
komunikasi yang digunakan oleh kepala sekolah ialah : rapat dinas, surat edaran,
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
buku informasi keliling, papan data, pengumuman lisan serta pesan berantai yang disampaikan secara lisan.
Kepemimpinan kepala sekolah yang konsisten akan aturan yang berlaku besar sekali pengaruhnya terhadap peningkatan mutu di sekolah dengan catatan
adanya interaksi antara kepala sekolah dan guru serta para orangtua saling menunjang dan mengisi masing-masing konsisten dan tanggung jawab atas hak
dan kewajibannya sehingga tercipta situasi dan kondisi yang diinginkan. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang ditunjukkan
oleh pemimpin dan diketahui oleh pihak lain ketika pemimpin berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain.
Gaya kepemimpinan juga merupakan pola tingkah laku seorang pemimpin dalam proses mengerahkan dan mempengaruhi para pekerja. Dalam mengelola
organisasi sekolah, kepala sekolah dapat menekankan salah satu gaya kepemimpinan yang ada. Gaya kepemimpinan mana yang paling tepat diterapkan
masih menjadi pertanyaan. Karakteristik sekolah sebagai organisasi pendidikan akan berpengaruh terhadap keefektifan gaya kepemimpinan yang diterapkan.
Sebuah organisasi hanya akan bergerak jika kepemimpinan yang ada di dalamnya berhasil dan efektif. Gaya kepemimpinan banyak mempengaruhi keberhasilan
seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Istilah gaya secara kasar adalah sama dengan cara yang dipergunakan pemimpin di dalam
mempengaruhi para pengikutnya. Kepemimpinan suatu organisasi perlu mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat
produktivitas yang tinggi, maka pemimpin perlu memikirkan gaya kepemimpinannya.
Disiplin merupakan sutau proses latihan dan belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam bertindak, berfikir dan bekerja yang aktif dan kreatif. Disiplin
juga merupakan suatukepatuhan dari orang-orang dalam suatu organisasi terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
keadaan tertib. Menurut
Emile Durkheim
disiplin tidak dipandang sebagai paksaan semata, sekurang-kurangya karena dua alasan. Pertama ia menetapkan
memberi cara-cara respons yang pantas, tanpa mana tatanan dan kehidupan yang terorganisasi tidak mungkin. Ia membebaskan kita dari keharusan setiap saat
menyusun cara pemecahan. Kedua, ia memberi jawaban kepada kabutuhan individu akan pengekangan,
yang mungkin si individu mencapai, secara berturut-turut, tujuan-tujuan tertentu. Tanpa pembatasan seperti itu, ia tak bisa tidak akan menderita karena frustasi dan
kecewa sebagai akibat dari keinginan yang tidak ada batasnya. Menurut Ali Imron disiplin guru adalah:”suatu keadaan tertib da teratur
yang dimiliki oleh guru dalam bekerjka di sekolah, tanpa ada pelanggaran- pelanggaran yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap dirinya, teman sejawatnya, dan terhadap sekolah secara keseluruhan”. Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberi ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orng yang melaksanakan pendidikan di tempat tertentu, tidak mesti di lembaga
pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau mushalla di rumah, dan sebagainya.
Guru menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Kewibawaanlah yang membuat guru dihormati, sehingga masyarakat tidak meragukan figur guru.
Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan merosotnya disiplin seperti yang di kemukakan oleh
IG Wursanto
yaitu, meliputi faktor kepemimpinan, faktor Kebutuhan, Faktor Pengawasan. Untuk menegakkan disiplin kerja guru perlu
dilaksanakan pengawasan yang sifatnya membantu setiap personil agar selalu melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Sedangkan menurut
Suroso
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi di siplin guru antara lain: moril semangat kerja pegawai,
kesejahteraan pegawai, dengan suasana kerja yang harmonis.
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ada empat hal yang dapat mempengaruhi dan membentuk disiplin seseorang di antaranya: Mengikuti dan menaati peraturan, kesadaran diri, alat
pendidikan, hukuman. Keempat faktor ini merupakan faktor dominan yang mempengaruhi dan membentuk disiplin kerja guru.
Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan segala aspek yang telah direncanakannya perlu didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepala
sekolah sebagai pemimpin satuan pendidikan merupakan motor penggerak sumber daya sekolah terutama guru dan karyawan sekolah. Sebesar apapun
input
persekolahan ditambah atau diperbaiki,
output
nya tidak akan optimal apabila faktor kepemimpinan kepala sekolah tidak diberikan perhatian yang memadai,
tersedianya dana, infrastruktur, fasilitas, dan instrumen pendidikan lainnya kurang dapat didayagunakan secara maksimal, efisien, dan akuntabel tanpa
adanya kepemimpinan yang kuat, atau adanya pemimpin yang mampu menggerakkan semua komponen itu.
Kepala sekolah adalah pengelola terdepan yang memuluskan proses dan interaksi positif seluruh
input
sistem belajar-mengajar. Lebih dari itu, kepala sekolah memainkan peranan penting dalam keseluruhan upaya peningkatan
kinerja, baik pada tingkat kelompok maupun organisasi. Kepemimpinan kepala sekolah menempati posisi penting dalam penelaahan manajemen pendidik-an.
Fungsi dan substansi manajemen pendidikan yang dijalankan oleh kepala sekolah meliputi pengorganisasian sumber daya pendidikan, proses pendidikan, dan
pembelajaran. Kepala sekolah berperan pula sebagai katalisator pendidikan yang mendorong setiap kegiatan di sekolah. Sekolah bertugas menyelenggarakan
proses pendidikan dan proses belajar mengajar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sangat didambakan oleh setiap warga sekolah. Kepala sekolah yang diberi
tugas untuk memimpin sekolah, harus bertanggung jawab atas tercapai-nya tujuan sekolah, dan diharapkan menjadi pemimpin dan
inovator
, oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan
sekolah.
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sebagai pimpinan, kepala sekolah mempunyai tugas 1 menyusun perencanaan; 2 mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordi-nasikan, dan
mengevalusi kegiatan; 3 menentukan kebijakan dan melakukan pengawasan; 4 mengatur proses belajar mengajar; dan 5 mengatur hubungan sekolah
dengan masyarakat dan dunia usaha. Kepala sekolah sebagai pimpinan satuan pendidikan dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan.
Nurhadi 2003:54
menegaskan bahwa kepala sekolah sebagai penanggungjawab semua kegiatan administrasi pendidikan sekolah, karena itu kepala sekolah mempunyai
kedudukan tertinggi dalam organisasi satuan pendidikan. Kepala sekolah wajib mengembangkan budaya kualitas, mengemban tugas
kepemilikan visi yang sangat kuat terhadap kualitas total bagi institusinya, komitmen yang jelas terhadap proses peningkatan kualitas peserta didik di
sekolah menengah kejuruan, secara terus menerus berkomunikasi tentang kualitas pelayanan terhadap seluruh jajaran komponen yang terdapat di SMK, serta unit
kerjanya, seluruh kebijakannya berorientasi kepada peningkatan kualitas, transparan, dan proaktif terhadap aspirasi yang berkembang khusus pada
pelanggan, menggerakkan staf untuk bekerja lebih dinamis-inovatif-produktif, sanggup melakukan koreksi diri terhadap kebijakannya, memiliki team work
yang efektif, dan mampu mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya mutu
pendidikan dan keefektifan sekolah ialah kepemimpinan kepala sekolah. Makna kepemimpinan bukan hanya mengambil inisiatif, tetapi juga mengandung makna
kemampuan manajerial, yaitu kemampuan mengatur dan menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak
pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah
Sumidjo 2006:349.
Pada masa kini dan masa mendatang, kepemimpinan SMK dituntut memiliki kemampuan berikut: 1 mengidentifikasi diri sebagai agen perubahan;
2 berani dan teguh; 3 memiliki kepercayaan pada orang lain; 4 dapat berperan sebagai
value-driven;
5 memiliki sikap pembelajar seumur hidup; 6
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mempunyai kemampuan untuk menghadapi kompleksitas, dan ketidakpastian; dan 7 visioner. Gaffar 2005:167. Pemimpin yang demikian itu diyakini dapat
memposisikan diri dan memfungsikan lembaga yang dipimpinnya dalam hal: 1 pengartikulasian visi masa depan organisasi; 2 penyediaan suatu model yang
tepat; 3 pemelihara penerimaan tujuan kelompok; 4 harapan terhadap kinerja yang tinggi; 5 pemberian dukungan individual; dan 6 stimulasi intelektual
Mulyasa, 2006. Lebih lanjut Depdikbud 2009 dalam Jalal 2008 menegaskan pentingnya kepala sekolah yang memiliki kemampuan profesional yaitu:
kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, pelatihan dan pengetahuan profesional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan.
Pengangkatan kepala sekolah terlalu menekankan pada pertimbangan urutan jenjang kepangkat
an dan mengabaikan factor kemam
puan dalam memimpin lembaga. Selanjutnya pemimpin yang bisa membawa perubahan ke arah kebaikan
bila dalam diri seorang pemimpin itu minimal terdapat tiga unsur, yakni 1 ada seorang pemimpin yang memimpin, mempengaruhi, dan memberikan bimbingan;
2 ada bawahan yang dikendalikan; dan 3 ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian kegiatan.
Anwar 2003: 67
Membawa perubahan yang dimaksud seperti yang dinyatakan
Locke 1997
adalah kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang melibatkan perubahan dalam
organisasi. Kepemimpinan ini, sebagai kepemimpinan yang membutuhkan tindakan memotivasi para bawahan agar bersedia bekerja demi sasaran “tingkat
tinggi” yang dianggap menaruh kepentingan pribadinya pada saat itu
Bass 1985.
Sejalan itu,
Tjiptono 2009
mengatakan bahwa
pemimpin transformasional bisa berhasil mengubah status quo dalam organisasinya dengan
cara mempraktikkan perilaku yang sesuai pada setiap tahapan proses. Hasil pengamatan di SMK Unggulan Terpadu memberikan gambaran
sebagai berikut; 33 dari responden guru menganggap kompetensi kepala sekolah dalam memimpin disekolah cukup baik; 40,5 dari responden guru
mempersepsikan disiplin kerja guru cukup baik. Hasil itu mengindikasikan keterkaitan antara disiplin kerja guru dengan kepemimpinan transformasional
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP
DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kepala sekolah. Isu penting sehubungan dengan hasil pengamatan itu adalah kelangkaan model kepemimpinan kepala sekolah yang relevan untuk menjawab
persoalan tentang kepala sekolah, misi pendidikan, dan lemahnya relevansi pendidikan SMK. Model kepemimpinan itu secara teoretik dikonsepsikan sebagai
kepemimpinan transformasional yang bercirikan adanya proses membangun komitmen bersama terhadap organisasi dan memberikan kepercayaan kepada
para pengikut untuk mencapai sasaran. Menurut
Burn 1978,
dalam kepemimpinan transformasional, pemimpin mencoba menimbulkan kesadaran
dari para pengikutnya dengan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai moral.
Latar belakang masalah di atas menjadi alasan yang kuat bagi penulis untuk menemukan model kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang
dipengaruhi oleh disiplin kerja guru. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut,
dengan mengambil judul penelitian: “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG”
B. Batasan dan Rumusan Masalah