S ADP 0800861 Chapter3

(1)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajibannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Berdasarkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan. Penelitian kuantitatif dilihat dari jenis datanya adalah penelitian yang data penelitiannya bersifat numerik, yaitu data yang berhubungan dengan angka-angka.

Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menjawab atau memecahkan permasalahan yang sedang terjadi pada masa sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (1992:l2l) bahwa: "Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang”.

Selanjutnya Surakhmad (1998:140) mengemukakan ciri-ciri dari metode deskriptif ini, yaitu:

 Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.


(2)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

 Data yang dikumpulkan mula-mula diteliti, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Oleh karena itu, metode ini sering disebut metode analisis.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif. Keadaan ini diselaraskan dengan variabel penelitian yang memusatkan diri pada masalah-masalah aktual dan fenomenal yang sedang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka-angka yang memiliki makna.Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi penyebaran angket yang ditujukkan kepada guru-guru di SMK Unggulan Terrpadu PGII, selaku objek utama dalam penelitian ini.

Adapun alasan penulis menggunakan metode desktriptif adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini ditunjukkan untuk memecahkan masalah yang terjadi saat sekarang dan bersifat actual.

2. Dapat memberikan gambaran yang nyata tentang masalah pengaruh gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru.

3. Metode ini selain dapat mengumpulkan menyusun dan menginterprestasikan data, juga datanya dapat disimpulkan.

4. Untuk menunjang penelitian ini dilakukan pula studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan suatu upaya untuk mendapatkan keterangan atau informasi melalui suatu penelaahan terhadap berbagai literatur yang relevan.


(3)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Metode ini dimaksudkan untuk menambah keterangan-keterangan melalui penelaahan berbagai sumber tertulis dari buku-buku , majalah-majalah , brosur dan karya ilmiah lainnya. Berkaitan dengan studi kepustakaan ini Winarno

Surakhmad (1992:61) mengemukakan bahwa : “Penyelidikan bibliografis tidak

dapat diabaikan sebab disinilah penyelidikan berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dengan masalahnya, pendapat para ahli mengenai itu, penyelidikan yang sedang berjalan, atau masalah-masalah yang dirasakan oleh para ahli”.

Dengan demikian metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang ditunjang dengan studi kepustakaan.

B. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian sangat diperlukan perencanaan yang matang agar penelitian tersebut terarah, efektif, dan efisien. Maka dari itu peneliti sangat memerlukan desain penelitian sebagai pedoman penelitiannya. Menurut Nasution (2009, hlm. 23) “desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara otomatis serta serasi dengan tujuan enelitian itu”. Sedangkan menurut Jonathan Sarwono (2006, hlm. 79) menyatah=kan bahwa “desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara otomatis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Adapun kegunaan dari desain penelitian ini menurut Nasution (2009:23) yaitu:


(4)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian desain merupakan syarat mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi. 2. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan

penelitian.

3. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentag macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain. Adapun Arikunto (2006, hlm. 20) membagi langkah-langkah penelitian lebih rinci lagi yaitu sebagai berikut:

1. Memilih masalah 2. Studi permasalahan 3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih metode dan pendekatan

6. Menentukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyususn instrument 8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10.Menarik kesimpulan 11.Menyusun laporan

Desain penelitian berguna untuk memberikan pegangan kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Desain penelitian juga dapat menentukan


(5)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

batas-batas penelitian juga bertalian dengan tujuan penelitian. Selain itu, desain penelitian juga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian ini.

C. Partisipan

Partisipan dslam penelitian ini adalah para guru yang bekerja di SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung. Penulis memilih guru untuk menjadi partisispan pada dasarnya karena penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan pengaruh gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru.

D. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan penelitian dilakukan. Adapun pengambilan lokasi yang dipilih peneliti adalah SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung.

2. Populasi

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber data yang dapat dipercaya agar data atau informasi tersebut dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau untuk menguji hipotesis penelitian.

Seluruh sumber data yang diperlukan dalam penelitian disebut populasi sebagaimana yang dikemukakan Sujana (1989:84) bahwa: “Dalam istilah penelitian, seluruh sumber data yang memungkinkan memberikan


(6)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

informasi yang berguna bagii masalah penelitian disebut populasi”. Selanjutnya lebih jelas Sugiyono (1999:57) mengemukakan bahwa: “Populasi yang dimaksud dalam penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda alam yang lain, dan bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/ objek itu”.

Sutrisno Hadi (1997:70) memberikan definisi populasi adalah semua individu untuk siapa diperoleh dari sampel itu hendaknya diregeneralisasi. Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya akan di duga, sedangkan Mohamad Ali (1982: 54), menyatakan bahwa keseluruhan obyek yang diteliti disebut populasi atau universe. Populasi: Populasi dalam penelitian ini yaitu guru-guru di SMK Unggulan Terpadu PGII. Guru-guru yang dijadikan populasi karena dianggap mampu memberikan informasi/data yang berkenaan dengan gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan pengaruhnya terhadap disiplin kerja guru.

Tabel 3.1. Populasi Sekolah


(7)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1 SMK Unggulan Terpadu PGII 46

Total 46

3. Sampel Penelitian

Sampling atau Sample adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan contoh yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian Nursalam (2008). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi Sugiyono (2007). Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari sebagian data yang dianggap telah dapat mewakili seluruh populasi. Sejalan dengan pendapat dari Sugiyono (2007:91) yang mengatakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Jumlah sampel akan sangat bergantung pada berapa banyak jumlah populasi. Untuk memenuhi jumlah sampel yang akan diambil, penulis akan menggunakan teknik sample total karena jumlah populasi penelitian relative sedikit yaitu 46 orang guru. Dalam hal ini berarti yang menjadi sumber data adalah guru-guru yang berada disatu tempat.


(8)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dimana:

n = ukuran sample N = Ukuran Populasi d = Presisi

1 = Angka konstan

n = 46 = 8,214 = 8 46 (0,1) + 1

Tabel 3.2 Perhitungan Sample

Nama Sekolah Perhitungan Sample Jumlah Sample SMK Unggulan Terpadu

PGII

n = 46 8 46

8

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari timbulnya salah pengertian dan penafsiran dari pembaca dikarenakan banyaknya istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu didefinisikan secara khusus. Bahwa : ”Definisi operasional adalah pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variabel itu:


(9)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu orang atau benda yang dapat atau ikut membentuk suatu watak atau tindakan seseorang.

2. Kepemimpinan Transformasional

Upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif atau lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.

3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan Susana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian menurut Arikunto (2006, hlm. 177) ”merupakan sesuatu yang terpenting dan strategis kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian”. Dimana hubungannya antara data dengan masalah penelitian, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian. Data merupakan bahan penting yang akan dimanfaatkan untuk menjawab permasalahan, mencari apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, sebagai bukti pencarian fakta dan membuktikan hipotesis penelitian. Dengan demikian data merupakan kunci pokok dalam kegiatan penelitian sekaligus menentukan mutu hasil penelitian. (Riduwan, 2012, hlm. 32).


(10)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu angket. Angket adalah alat pengumpul data yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi yang terdiri dari beberapa pertanyaan/penyataan yang disusun dalam bentuk tulisan yang memerlukan jawaban dari responden. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (1998):140) bahwa: “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, ayau hal-hal yang ia ketahui”.

Alasan penulis menggunakan angket adalah karena angket memiliki beberapa kelebihan antara lain:

 Tidak memerlukan kehadiran peneliti

 Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

 Data yang dikumpulkan dapat lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden adalah sama

 Dapat dibuat anonym sehingga bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab. 1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X (Gaya Kepeimpinan Transformasional Kepala Sekolah)ndan variabel Y (Disiplin Kerja Guru). Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru-guru yang ada di SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Menetapkan bobot skor untuk masing-masing jawaban baik variabel X maupun variabel Y. Adapun penilaian yang dilakukan dalam penyusunan ini


(11)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menggunakn Skala Likert yang nilainya berkisar antara 1 sampai dengan 5. Perincian nilai tersebut dapat dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.3. SKALA LIKERT Alternatif Jawaban Bobot Selalu

Sering

Kadang-kadang Jarang

Tidak pernah

5 4 3 2 1 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrument penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah penyusun instrument penelitian, karena akan terlihat dimensi dan indicator dari masing-masing variabel yang dimana akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrument penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua format kisi-kisi instrument yaitu kisi-kisi instrument variabel X dan kisi-kisi instrument variabel Y, yang terdapat dalam table dibawah ini:

Tabel 3.4.


(12)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No INDIKATOR SUB INDIKATOR NOMOR

ITEM

1

Pemimpin yang kharismatik

- Kepala sekolah memberadayakan atau

memfasilitasi semua kebutuhan - Kepala sekolah bersikap

acuh tak acuh terhadap masalah yang dihadapi - Kepala sekolah selalu berkomunikasi dengan baik

- Kepala sekolah selalu mendahulukan kepentingan para guru diatas kepentingan

pribadi

1-4

2

Pemimpin yang memperhatika n faktor-faktor

individual

- Kepala sekolah mempunyai progam kerja untuk mengevaluasi kinerja - Kepala sekolah mempunyai

program kerja dalam melihat kemajuan dan


(13)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kualitas - Kepala sekolah selalu memberikan bimbingan dan

arahan terhadap pekerjaan yang dirasa sulit - Kepala sekolah memberi

simpati serta dukungan ketika sedang mengalami kesulitan dalam pekerjaan - Kepala sekolah memberikan

penghargaan kepada yang berprestasi

- Kepala sekolah sering menekankan pentingnya

tugas dan meminta melaksanakannya dengan

baik

3

Pemimpin akan melakukan

stimulasi-stimulasi

- Kepala sekolah berusaha memonitoring kinerja kerja

- Kepala sekolah turut berperan aktif dalam menangani kepada yang mangkir/tidak menjalankan


(14)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

intelektual tugas

- Kepala sekolah selalu berbagi ilmu - Kepala sekolah

mempengaruhi cara pandang untuk menyelesaikan masalah

pekerjaan - Kepala sekolah mengkomunikasikan tujuan

dan memberikan kesempatan untuk mencapai


(15)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5.

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y

No INDIKATOR SUB INDIKATOR

NOMOR 4

Pemimpin yang bisa

menjadi inspirasi dan

motivasi

- Kepala sekolah selalu memberikan saran dan kritik - Kepala sekolah mengikuti

semua peraturan yang ada disekolah

- Kepala sekolah memberikan sanksi kepada yang melanggar aturan sekolah - Kepala sekolah memberikan

sikap dan perilaku yang baik - Kepala sekolah mempunyai

komitmen dan tanggung jawab dalam bekerja


(16)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ITEM

1 Melaksanakan dan menyelesaikan tugas pada waktunya

- Mengikuti kegiatan upacara setiap pagi sesuai aturan

- Melaksanakan jam mengajar yang telah ditentukan

- Melaksanakan piket sesuai jadwal

- Menyelesaikan jam mengajar sesuai dengan waktu jam mengajar

1-4

2 Bekerja dengan

penuh kreatif dan inisiatif

- Memberitahukan kepala sekolah apabila ada halangan

- Menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan program sekolah

- Memberikan saran dan kritik

- Mempunyai hubungan komunikasi yang baik


(17)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

- Turut serta berkontribusi dalam kegiatan sekolah - Saling memberikan

pengarahan dalam setiap program sekolah

- Saling membantu antar sesama

3 Bekerja dengan

jujur, penuh

semangat dan

tanggung jawab

- Mengikuti semua aturan yang ada

- Mendapatkan motivasi dari kepala sekolah

- Sering mangkir/tidak hadir dalam kegiatan belajar mengajar

- Menerima sanksi apabila tidak hadir/mangkir dalam kegiatan belajar mengajar - Jarak tempat tinggal dan

tempat tidak

mempengaruhi tidak mempengaruhi ketepatan waktu bekerja

- Mendahulukan pekerjaan


(18)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

yang harus segera diselesaikan diatas kepentingan pribadi 4 Datang dan pulang

tepat pada waktunya

- Datang kesekolah sesuai aturan

- Pulang sesuai jam mengajar atau jam kerja

18-19

5 Bertingkah laku

sopan

- Memberikan contoh sikap

dan perilaku yang baik 20

G. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum angket disebarkan pada responden, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba angket. Uji coba ini merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang mungkin masih terdapat pada pertanyaan, pernyataan, atau pada alternatif jawaban. Sanafiah Faisal (1982:38) dalam hal ini mengemukakan bahwa setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk menggunakan yang sesungguhnya (tidak langsung dipakai untuk penggunaan yang sesungguhnya dan pengumpulan data yang sesungguhnya), sebelum pemakaian sesungguhnya sangat mutlak adanya uji terlebih dahulu terhadap isi maupun bahan redaksi dari angket yang telah disusun.


(19)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, terlebih dahulu angket yang digunakan diuji dengan responden yang mempunyai karakteristik sama dengan responden yang telah ditetapkan dalam pengumpulan data penelitian yang sesungguhnya.

Dalam hal ini penulis mencoba angket tersebut kepada 20 orang yaitu sebagian guru yang berada di lingkungan smk unggulan terpadu pgii bandung. Adapun untuk menilai apakah angket tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah angket dapat membedakan gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang tinggi dengan gaya kepemimpinan transfrmasional yang rendah begitu pula dilakukan untuk mengetahui perbedaan disiplin kerja guru yang tinggi dengan disiplin kerja guru yang rendah.

Untuk menguji kedua angket digunakan uji dua pihak atau menguji dua kesamaan dua rata-rata yang berfungsi mencari daya pembeda terhadap skor kelompok tertinggi dan skor kelompok terendah yang diambil 27% dari masing-masing kelompok sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiono (1999:101) bahwa: “untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan ahli maka selanjutnya dinyatakan dan dianalisa dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap item kelompok yang memberikan jawaban tinggi dan


(20)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

jawaban rendah. Jumlah kelompok yang tinggi diambil 27% dan kelomppok yang rendah juga 27% dari sampel uji coba.

Selanjutnya diuji daya pembeda dengan menggunakan rumus-rumus yang dilakukan oleh Sudjana (1992) yaitu :

1). Mencari mean atau rata-rata dari kedua kelompok.

X

=

n

x

2). Mencari simpang baku dari kedua kelompok

s

1

)

(

n

X

X

3). Mencari baku gabungan dari kedua kelompok

s

2 1 ) 1 ( ) 1 ( n n S n S n    

4). Memasukkan harga-harga X dan S kedalam rumus t test untuk mencari daya pembeda.

t

s n n X X 1 1 2 1  

5). Menguji hipotesis dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :

Terima Ho jika –t1–1/2< t 1-1/2 , dimana t1-1/2 diperoleh dari tabel t


(21)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan korelasi rank atau sperman dengan rumus sebagai berikut:

r

'

1

)

1

(

.

6

2 2

n

n

bi

Keterangan :  1

r Koefisien korelasi pangkat

b selisih atau beda pangkat X1 dan peringkat X1 yang data aslinya berpasangan

n banyaknya data

b. Uji Reliabilitas

Dalam rangka menguji reliabilitas angket yang telah dibuat maka penulis menggunakan teknik belah dua (split Half Methods). Belahan pertama adalah item bernomor ganjil sedangkan belahan kedua adalah item bernomor genap. Keduanya kemudian dikorelasikan dengan menggunakan korelasi rank atau sperman dengan rumus sebagai berikut:

 1 ' r ) 1 ( . 6 2 2 

n n bi (Sudjana, 1992:455) Keterangan :


(22)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 

1

r Koefisien korelasi pangkat

b selisih atau beda pangkat X1 dan peringkat X1 yang data aslinya berpasangan

n banyaknya data

Berikut ini langkah-langkah yang penulis tempuh untuk menguji reliabilitas instrument:

1) Memasang item ganjil dan item genap, kemudian menyusunnya menurut ukuran besar nilainya.

2) Item ganjil dan item genap disusun menurut besarnya, yang terbesar diberi nomor urut atau peringkat satu, terbesar kedua diberi peringkat dua, terbesar ketiga diberi nomor urut atau peringkat tiga dan seterusnya. 3) Membentuk selisih atau beda peringkat item ganjil dan item genap yang

data aslinya berpasangan.

4) Menghitung dengan rumus di atas, sehingga diperoleh r’.

5) Menguji signifikansi koefesien korelasi (r’) dengan rumus sebagai

berikut:

'

1

2

1

1

r

n

r

t

6) Menetapkan Kriteria pengujian :

Terima Ho jika –t1–1/2< t < t 1-1/2 , dimana t1-1/2 diperoleh dari


(23)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

7) Kesimpulan : a. Variabel X

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung 2.26 sedangkan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = (n-2) = 18 diperoleh sebesar 2,10.

Kriteria pengujian dalah terima Ho jika t hitung terletak antara -2,101 dan -2,101 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2.26, jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen gaya kepemimpinan transformasional reliabel.

b. Variabel Y

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung 2.40 sedangkan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = (n-2) = 18 diperoleh sebesar 2,10.

Kriteria pengujian dalah terima Ho jika t hitung terletak antara -2,101 dan -2,101 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga lain.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2.40, jadi dapat disimpulkan bahwa instrument disiplin kerja guru reliabel. H. Teknik Pengumpulan Data


(24)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data serta mengumpulakn informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk penelitian. Dalam menentukan alat pengumpul data tentunya tidak dapat dipisahkan dengan teknik pengumpulan data, karena ada saling ketergantungan satu sama lain. Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penyusunan ini diantaranya adalah angket dan observasi. “Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti”. Tekbik observasi yang dilakukan dengan maksud untuk mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur dan memanipulasikannya.

Dalam menyusun alat pengumpulan data, penulis berpedoman pada ruang lingkup variable-variabel yang terkait instrumen dalam penelitian ini terdiri dari gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan disiplin kerja guru.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam meyusun angket adalah

a. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X yakni Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan variabel Y yakni Disiplin Kerja Guru

b. Menetapkan sub variabel dan indikator dari masing-masing variabel.

c. Menyusun kisi-kisi angket dari variabel X (Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah) dan variabel Y (Disiplin Kerja Guru). d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan disertai alternatif jawaban dalam bentuk

check list (V) berdasarkan indikator variabelnya.


(25)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

a. Ruang (tempat dalam aspek fisiknya)

b. Pelaku, yaitu semua orang yang terlibat dalam sekolah c. Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu d. Objek, yaitu benda-benda yang terdapat ditempat itu e. Perbuatan, tindakan-tindakan tertentu

f. Kejadian, atau rangkaian peristiwa yaitu rangkaian kegiatan g. Tujuan, apa yang ingin dicapai organisasi

h. Waktu urutan kegiatan

i. Perasaan, emosi yang dinyatakan dan dirasakan

Dalam penelitian ini teknik observasi yang dilakukan adalah yang berhubungan dengan proses pengumpulan data tentang pengaruh gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru.

I. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data dilakukan secara kuantitatif, rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah.


(26)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Klasifikasi Data

Setelah melakukan tahap penyeleksian data, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data berdasarkan variabel X dan Y sesuai dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan skor pada setiap alternative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu menggunakan skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data.

3. Pengolahan Data

a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score)

Perhitungan dengan teknik ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

 Menentukan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban

 Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih

 Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap pernyataan yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian kalikan dengan alternatif itu sendiri.

 Menghitung nilai rata-rata X untuk setiap butir pertanyaan dalam bagian angket, dengan menggunakan rumus:


(27)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

N

X

X

Keterangan :

X

= Nilai rata-rata yang dicari

X = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif kategori)

N = Jumlah responden

 Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.

Adapun kriteria yang penulis pergunakan adalah : Tabel 3.6.

Daftar Konsultasi WMS

Rentang

nilai

Kriteria

Penafsiran

Variabel X

Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala

Variabel Y

Disiplin Kerja Guru


(28)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sekolah

4,01-5,00 Sangat Baik

SL (Selalu) SL (Selalu)

3,01-4,00 Baik S (Sering) S (Sering)

2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang) KD (Kadang-kadang)

1,01-2,00 Rendah JR (Jarang) JR (Jarang)

0,01-1,00 Sangat Rendah

TP (Tidak Pernah) TP (Tidak

Pernah)

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi dimaksud untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang ada. Pengujian ini menentukan teknik statistik seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1985:956): “Tidak semua populasi secara normal. Dalam hal ini digunakan teknik yang menyebar normal, teknik statistik yang dipakai


(29)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang tidak normal dipakai teknik non parametrik. Sebuah teknik yang tidak terikat oleh bentuk penyebaran.”

Sejalan dengan pendapat tersebut diatas, maka Pengujian ini dilakukan dengan formula Chi-Kuadrat, sebagai berikut :

E

E

O

i

i i

2

2 (

)

Dimana :

2

= Kuadrat Chi yang dicari Oi = Frekuensi hasil penelitian Et = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan rumus di atas sebagai berikut :

a. Menyajikan skor mentah pada variabel yang diteliti

b. Merubah skor mentah menjadi skor baku, dengan formula :

S X X

T

i

  50 10

Keterangan :

X = Data skor rata-rata masing-masing responden

X = Rata-rata

S = Simpangan baku


(30)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

 Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah

 Menentukan banyak kelas dengan rumus: BK = 1 + 3.3 log n

 Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

s BanyakKela

g n KL Re tan

 Menyusun tabel distibusi frekuensi skor baku berdasarkan pengamatan dan yang diharapkan, dengan urutan sebagai berikut : a) Mengelompokkan data sesuai dengan banyak interval dan

panjang kelas

b) Menghitung frekuensi skor pengamatan tiap kelas pada masing-masing panjang interval

c) Menentukan batas bawah skor kiri interval dan batas skor kanan interval

d) Menghitung nilai Z setiap kelas :

S X Bk Z 

Keterangan :

Bk = Skor batas kelas distribusi

X = Rata-rata distribusi S = Standar durasi


(31)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

f) Mencari luas Ei (frekuensi yang diharapkan) yang diperoleh

dengan cara mengalikan luas interval dengan n

g) Mencari Oi (frekuensi hasil penelitian) yang diperoleh dengan

cara melihat jumlah tiap kelas interval (f) pada tabel distribusi frekuensi

h) Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan

i) Menentukan keberartian chi kuadrat dengan membandingkan nilai persentase untuk distribusi chi kuadrat.

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antara variabel penelitian. Rumus-rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

a. Korelasi Sederhana

2 2



2 2

) ( ) ( ) )( ( Y Y n X n Y X XY n r           


(32)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 1992:369) Untuk menguji signifikansi korelasi diuji dengan menggunakan rumus t student:

2

1 2

r n r t

  

b. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y). Untuk mengujinya dipergunakan rumus sebagai berikut :

%

100

2

r

KD

c. Kategori Korelasi

Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil korelasi, maka ditentukan tolok ukur yang dikemukakan oleh Subino (1982 : 66-67), sebagai berikut :

Kurang dari 0,20 = Hubungan dapat dianggap tidak ada 0,21 - 0,40 = Hubungan ada tapi rendah

0,41 - 0,70 = Hubungan cukup

0,71 - 0,90 = Hubungan tinggi dan kuat 0,91 - 1,00 = Hubungan sangat tinggi


(33)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui arah regresi variabel X atas Y. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Regresi Linier Sederhana

Y = a + bx (Sudjana, 1992 : 312) dengan koefisien a+b yang diperoleh melalui rumus :

2 2 2 ) ( ) )( ( ) )( ( X X n XY X X Y a          2 2 ( )

) )( ( ) ( X X n Y X XY n b        

b. Untuk mengetahui tingkat linieritas dan ketidakbergantungan (independen) antar variabel penelitian, maka dipergunakan analisis varian yang dikemukakan oleh Sudjana (1992:332) seperti pada tabel. Untuk mencari JK(T), JK(a), JK(b/a), JKres, JK(TC),

JK(E) dipergunakan rumus-rumus sebagai berikut :

JK(T) = E Y2

JK(a) = (E Y)2

JK(b/a) =

        n Y X XY

b ( )( )

JKres = JK (T) - JK (a) - JK (b/a)

JK (TC) = JKres - JK (E)

JK (E) =

          n Y Y 2 2 ( )


(34)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian :

Untuk kolom F pertama harga F hitung dibandingkan dengan rumus F tabel yang terdapat pada daftar I Sudjana (1992 : 453) dengan dk=(1 : n - 2) diuji pada taraf signifikansi 95%/ Uji F pertama dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya ketergantungan antara variabel bebas (variabel X) dengan variabel terikat (Variabel Y). Variabel terikat dikatakan tergantung pada variabel bebas jika harga F hitung > F Tabel, untuk kolom F kedua dimaksudkan untuk menguji linieritas model regresi.

Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel, dengan dk untuk pembilang (k-2) dan dk untuk penyebut (n-k) pada taraf signifikansi 95%. Kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linier jika F hitung < F tabel.

Keterangan :

F = S2 res / S2 res : Untuk uji independen F = S2 res / S2 res : Untuk uji linieritas

Tabel 3.7.

Analisis Varians Untuk Menguji Liniearitas Regresi dan Uji Independen Dalam Regresi Linier

Sumber Varians

dk JK RJK F

Jumlah N 2

Y

 2

Y


(35)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Regresi (a) Regresi (b/a) Residu

1 1 n-2

2

Y

 /n

Jkres=JK(b/a)

JKres=Y2-Y2/n

2

Y

 /n

S2res=JK(b/a)

S2=JK res / n-2

S2 res / S2 res

Tuna cocok Kekeliruan

k-2 n-2

JK(TC) JK(E)

S2TC=JK(TC)/k-2 S2E=JK(E)/n-k


(1)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

 Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah

 Menentukan banyak kelas dengan rumus: BK = 1 + 3.3 log n

 Menentukan panjang kelas interval dengan rumus: s

BanyakKela g n KL Re tan

 Menyusun tabel distibusi frekuensi skor baku berdasarkan pengamatan dan yang diharapkan, dengan urutan sebagai berikut : a) Mengelompokkan data sesuai dengan banyak interval dan

panjang kelas

b) Menghitung frekuensi skor pengamatan tiap kelas pada masing-masing panjang interval

c) Menentukan batas bawah skor kiri interval dan batas skor kanan interval

d) Menghitung nilai Z setiap kelas :

S X Bk Z  Keterangan :

Bk = Skor batas kelas distribusi X = Rata-rata distribusi

S = Standar durasi


(2)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

f) Mencari luas Ei (frekuensi yang diharapkan) yang diperoleh dengan cara mengalikan luas interval dengan n

g) Mencari Oi (frekuensi hasil penelitian) yang diperoleh dengan cara melihat jumlah tiap kelas interval (f) pada tabel distribusi frekuensi

h) Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan

i) Menentukan keberartian chi kuadrat dengan membandingkan nilai persentase untuk distribusi chi kuadrat.

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antara variabel penelitian. Rumus-rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

a. Korelasi Sederhana

2 2



2 2

) ( )

(

) )( (

Y Y

n X n

Y X XY n r

   

 

    


(3)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 1992:369) Untuk menguji signifikansi korelasi diuji dengan menggunakan rumus t student:

2

1 2 r n r t

  

b. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y). Untuk mengujinya dipergunakan rumus sebagai berikut :

%

100

2

r

KD

c. Kategori Korelasi

Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil korelasi, maka ditentukan tolok ukur yang dikemukakan oleh Subino (1982 : 66-67), sebagai berikut :

Kurang dari 0,20 = Hubungan dapat dianggap tidak ada 0,21 - 0,40 = Hubungan ada tapi rendah

0,41 - 0,70 = Hubungan cukup

0,71 - 0,90 = Hubungan tinggi dan kuat 0,91 - 1,00 = Hubungan sangat tinggi


(4)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui arah regresi variabel X atas Y. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Regresi Linier Sederhana

Y = a + bx (Sudjana, 1992 : 312) dengan koefisien a+b yang diperoleh melalui rumus :

2 2 2 ) ( ) )( ( ) )( ( X X n XY X X Y a          2

2 ( )

) )( ( ) ( X X n Y X XY n b        

b. Untuk mengetahui tingkat linieritas dan ketidakbergantungan (independen) antar variabel penelitian, maka dipergunakan analisis varian yang dikemukakan oleh Sudjana (1992:332) seperti pada tabel. Untuk mencari JK(T), JK(a), JK(b/a), JKres, JK(TC), JK(E) dipergunakan rumus-rumus sebagai berikut :

JK(T) = E Y2

JK(a) = (E Y)2

JK(b/a) =

        n Y X XY

b ( )( )

JKres = JK (T) - JK (a) - JK (b/a) JK (TC) = JKres - JK (E)

JK (E) =

          n Y Y 2

2 ( )


(5)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian :

Untuk kolom F pertama harga F hitung dibandingkan dengan rumus F tabel yang terdapat pada daftar I Sudjana (1992 : 453) dengan dk=(1 : n - 2) diuji pada taraf signifikansi 95%/ Uji F pertama dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya ketergantungan antara variabel bebas (variabel X) dengan variabel terikat (Variabel Y). Variabel terikat dikatakan tergantung pada variabel bebas jika harga F hitung > F Tabel, untuk kolom F kedua dimaksudkan untuk menguji linieritas model regresi.

Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel, dengan dk untuk pembilang (k-2) dan dk untuk penyebut (n-k) pada taraf signifikansi 95%. Kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linier jika F hitung < F tabel.

Keterangan :

F = S2 res / S2 res : Untuk uji independen F = S2 res / S2 res : Untuk uji linieritas

Tabel 3.7.

Analisis Varians Untuk Menguji Liniearitas Regresi dan Uji Independen Dalam Regresi Linier

Sumber Varians

dk JK RJK F

Jumlah N 2

Y

 2

Y


(6)

Chintia Rizki Sabarini, 2015

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Regresi (a) Regresi (b/a) Residu

1 1 n-2

2 Y

 /n

Jkres=JK(b/a) JKres=Y2-Y2/n

2 Y

 /n

S2res=JK(b/a) S2=JK res / n-2

S2 res / S2 res

Tuna cocok Kekeliruan

k-2 n-2

JK(TC) JK(E)

S2TC=JK(TC)/k-2 S2E=JK(E)/n-k